Terpesona
Vote vote
Semoga yang baca hari ini dan ngevote dapat kelancaran rezekinya amin......
Walau ini sudah musim dingin dan mulai turun salju tapi hari ini matahari masih ingin menampakkan senyumannya. Terlihat Sakura dan Obito tengah main lempar lemparan bola bola salju sebelum berangkat kesekolah.
" Sayang gimana? " Jo hyuk menghampiri Kang joon yang tengah sibuk menelpon. Menelpon bengkel karena ia pun tak tahu harus berbuat apa.
" Aku memanggil montir saja, kamu harus berangkat sekolah kan? Aku juga harus datang kekampus. Naik kereta saja ya..... " Kang joon mengusap pipi Jo hyuk yang dingin.
"Sebentar...."Kang joon berlari masuk kedalam rumah dan menghampiri Dokusho yang sedang membantu ayahnya menyiapkan sarapan
"Permisi, Dokusho boleh pinjam mantelmu? " Kang joon
" Buat apa, suhu tidak terlalu dingin es pun mulai mencair! " Dokusho kesal, meresa Kang joon sangat merepotkan dirinya.
" Sudah ambilkan sana? " Ayah Dokusho mendorong putranya itu untuk segera mengambilkan mantel untuk Kang joon.
"Ini....!" Dokusho memberikan mantelnya pada Kang joon. Dokusho sengaja meminjamkan yang tidak terlalu bagus dia kesal saja sama Kang joon. Kesal yang tidak beralasan.
"Arigato! " Kang joon kemudian pergi keluar meninggalkan Dokusho untuk segera memberikan mantelnya pada Jo hyuk.
"Aish, kenapa gak langsung dipakai kalau dia kedinginan? " Gerutu Dokusho sembari masih membantu menyiapkan sarapan.
........
" Selamat makan...... "
Suasana dirumah Dokusho tiba tiba ramai setelah sebulan lalu sepi karena Dokusho kehilangan ibunya.
"Sering sering main kesini ya, paman senang Dokusho jadi punya teman. Semenjak ibunya tidak ada dia sering murung!! " Ayah Dokusho
"Itu karena ayah tak segera membawa ibu kerumahsakit!! " Dokusho marah dan meninggalkan meja makan dan pergi kesekolah duluan. Sakura hendak mengikutinya namun ditahan oleh ayah Dokusho.
"Biarkan dia, lanjutkan sarapannya ya? " Senyum hangat ayah Dokusho merengkah.
"Sebulan lalu, saat ibu Dokusho mau melahirkan. Seperti yang dikatakan Dokusho paman terlambat membawanya kerumahsakit. Tapi sebelumnya memang dokter sudah melarang ibu Dokusho untuk hamil lagi, tapi karena Dokusho ingin punya adik jadi ibunya ingin memberikan kado terindah untukknya. Namun tepat dihari ulang tahunnya Dokusho harus kehilangan ibubserta calon adiknya! " Ayah Dokusho
"Kenapa paman terlambat membawa ibu Dokusho kerumahsakit? " Jo hyuk ingin tahu setidaknya dia harus tahu kronoliginya agar bisa bicara kepada Dokusho kalau tindakannya salah dengan membenci ayahnya.
"Karena saat itu Dokusho pun tengah demam. Paman sedang mencoba memanggil ambulance tpi gak tahu kenapa ambulance tak kunjung datang. Dokusho sudah meminta agar ibunya segera dibawa kerumahsakit. Tapi ibunya pun enggan pergi dan ingin menjaga Dokusho. Waktu itu berjalan dengan cepat, Dokusho pingsan dan ibunya sudah tidak kuat. Amblance pun datang. Waktu itu sudah tengah malam. Ibu Dokusho butuh pendonor darah, tpi kantor darah kehabisan kantong darah dengan golongan darah yang sama. Dan Dokusho kebetulan memiliki darah yang sama. Paman gak ingin Dokusho dibebani dengan masalah ini. Paman tak ingin Dokusho menyalahkan dirinya? " Ayah Dokusho mulai menangis dan kini tengah dikuatkan oleh Kang joon. Kang joon juga baru saja merasakan hal yang sama, namun Kang joon bersyukur karena Jo hyuknya selamat.
........
Distasiun kereta bawah tanah.
" Kau masih disini? " Jo hyuk menghampuri Dokusho
" Ingin pergi bersamaku? " Ajak Dokusho
" Yang lain tengah menunggu kita? " Jo hyuk
" Dimana mereka? " Dkkusho melihat kesekeliling.
" Hmm, Kang joon naik taxi karena dosen sudah menunggunya sedangkan Sakura dan Obito tengah membeli keperluan yang dibutuhkan untuk stand kita"Jelas Jo hyuk karena tadinya ia ingin menunggu Sakura dan Obito di stasiun saja.
"Lalu kenapa kamu disini tak bersama mereka? " Dokusho
" Perutku agak sakit, aku pengen sampek kesekolah dan istirahat disana saja! " Jo hyuk
" Aish..... Pergi kerumahsakit kalau sakit? " Dokusho menarik tangan Jo hyuk untuk membawanya ke klinik terdekat.
" Aku hanya kekenyangan? " Disela perjalanan karena Dokusho yang menarik tangan Jo hyuk sudah hampir sampai di klinik tinggal nyebrang saja.
" Kita cek dulu! " Dokusho menerintahkan Jo hyuk.
" Gak mau, kita jalan jalan saja! " Jo hyuk menunjuk tempat wisata sekaligus kuil di pegunungan diseberang jalan.
" Baiklah tapi beneran kamu gak papa!! " Dokusho kini membenarkan syal merah yang dia punya dileher Jo hyuk. Dia gak nyangka mantel yang dipinjam Kang joon untuk Jo hyuk. Tahu gini dia akan memilihkan yang kemungkinan pas tidak kebesaran seperti ini.
" Beruntung sekali kamu Kang joon! " Guman dalam hati saat Dokusho melihat senyum tipis Jo hyuk merengkah dibalik pipi memerah karena cuaca yang mulai dingin kembali.
.......
Mereka akhirnya duduk dibawah pohon yang besar. Sembari melepas lelah karena Jo hyuk mengeluh sakit lagi.
" Apa benar tidak apa apa, kita kerumahsakut ya....? " Dokusho
" Aku tak apa apa, aku hanya kekenyangan sekarang jadi lebih baik kerena perjalanan ini? "Jo hyuk teesenyum kembali keaeah Dokusho
" Sungguh? "Dokusho mulai tak khawatir lagi.
" Hey kenapa kamu jadi seperti ini! "Jo hyuk merasa aneh dengan tingkah Dokusho.
Jo hyuk terkekeh melihat ekspresi Dokusho yang tiba tiba berubah. Seperti menyembunyikan sesuatu yang indah.
" Kanu lihat! " Jo hyuk menunjukkan bekas jahitan diperutnya.
' Itu pasti gara gara aku kemarin terlihat lukanya makin lebar dengan jahitan baru beberapa cm"Dokusho mencoba menyentuhnya.
" Itu bukan gara gara kamu! "Jo hyuk tak mau dipegang perutnya, dan kini mengambil tangan Dokusho untuk mrncoba berbicara padanya.
" Disini sembilan bulan yang lalu ada baby, namun dia tidak bisa bertahan padahal aku sudah mencoba untuk menjaganya. "Jo hyuk terlihat mulai sedih
" Baby kamu! " Dokusho tak percaya. Jo hyuk memiliki bayi.
" Iya Baby........! " Jo hyuk meyakinkan
" Jangan menyalahkan ayahmu, karena semuanya pasti sudah ada hikmahnya dibaliknya. Itu sudah rencana yang diatas, aku sudah berusaha keras menjaga bayi itu namun nyatanya dia tak mampu bertahan. Jadi jangan membenci ayahmu seperti itu, dia sungguh sangat terluka. Kehilangan baby dan istrinya dan kini kehilanganmu juga karena kamu terus menjauh dari paman! " Jo hyuk menatap Dokusho penuh keyakinan, yakin Dokusho bukan orang jahat. Dia hanya terluka dan tidak tahu cara menyembuhkannya itu saja.
" Apa pedulimu!! "Dokusho
" Karena aku merasakan yang tengah kamu rasakan, kehilangan. Kehilangan itu sungguh menyakitkan!! " Jo hyuk mulai menangis.
"Yak.... Hey kenapa menagis.....? " Dokusho jadi bingung sendiri.
Dan karena kehangatan Jo hyuk akhirnya Dokusho dapat mengerti cara menyembuhkan lukanya, hidup dengan baik dan memaafkan ayahnya. Karena semuanya terjadi atas campur tangan yang diatas juga.
.........
Tbc
Maaf typo
Gomawo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top