[1] Tunggu Dulu!! | Umeko & Umiro
√Judul : Tunggu Dulu!
√Character : Masaaki Umiro (kembar cowok), Umeko (kembar cewek) & Iwao (abang)
√A Story by : Asuka_Umeko76
***
"Umeko!" Seorang pria pendek tidak tinggi-tinggi juga, berteriak memanggil peliharaannya. Tampangnya datar, sedatar tembok rumah.
Umiro datang dengan wajah seperti biasa, datar juga. "Onii-chan, ada apa manggil onee-chan?" Tanyanya dengan wajah datar, tapi ngangenin. //(●♡∀♡)
"Oh, itu loh.. Aku, lupa dimana jaket kulit warna cokelat. Kamu ada lihat, Mir?" Jawabnya celingak-celinguk mencari salah satu piaraannya.
"Nggak. Aku nggak lihat." Umiro tampak sudah duduk manis di sofa ruang tamu, entah sejak kapan.
"Oh, iya. Nii-chan, besok aku harus terpaksa menginap dirumah teman. Sekitar satu minggu. Aku akan berusaha pulang lebih cepat dari perkiraan." Umiro menghentikan acara makannya sejenak, beralih menatap abangnya. Meminta restu.
"Serah, sih." Satu hemaprodit ini menjawab asal, tidak peduli.
Malam harinya..
"Uwaahh!! Tidur memang hal paling enak didunia ini!" Umeko tampak muncul dari balik pintu kamar, sambil mengucek-ucek mata. Penampilannya juga berantakan. Semoga habis ketabrakan ya, mbak?
"Ah, Nee-chan jadi dari tadi tidur? Tadi Nii-chan nanya, jaket kulitnya ada dimana?" Umiro melihat Umeko dari ekor mata, dia sedang sibuk menyiapkan makan malam. Calon ibu rumah tangga//slap.
"Ohh.. Jaket kulit warna cokelat yang dibagian bahunya ada perpaduan warna hitam, kan. Bukannya di laci kayu kamar, bagian 3 paling bawah, ketimpa sama celana jeans." Jawab Umeko mantap, tanpa celah.
Umiro hanya mengangguk-anggukkan kepala, tanda mengerti. Orang-orang bilang Umiro itu calon ibu rumah tangga-eh, bukan, salah. Maksudnya calon bapak rumah tangga.
Tapi, dibanding Umeko, dialah yang paling cocok memegang jabatan itu. Umiro kalah telak. Umeko sangat terampil kalau dalam hal pekerjaan rumah tangga, memasak juga dia sangat ahli.
Hanya satu kelemahan Umeko, yaitu.. harus ada niat! Kalau tidak ada niat dalam dirinya, Umiro pasti yakin kalau dia meninggalkan satu kakaknya yang cempreng ini sedetik saja, pasti keesokan harinya akan ada berita di TV.
"Sebuah ledakan besar terjadi di rumah X. Ledakan ini disebabkan oleh sebuah korek api yang diletakkan saat kompor menyala. Hal ini terjadi karena kelalaian seekor kucing garong jejadian saat beliau hendak memasak."
Bahaya. Harus waspada, siap 86. Umiro teringat akan rencana menginap terpaksanya.
"Onee-chan. Besok aku akan terpaksa menginap dirumah teman. Baru pulang sekitar 1 ming-"
Umeko terbatuk-batuk karena tersedak, saat mendengar permintaan nginap Umiro. Umiro panik melihat kakak tercintanya terbatuk-batuk. Sayang kan airnya jadi mubazir..
"HAHHH?!! NGINAP SEMINGGUUU?!!! NGGAKKK!! NGGAKK BOLEHH!! POKOKNYA NGGAK BOLEH!! TITIK NGGAK PAKE KOMA!!" Umiro kicep, keputusan mutlak seorang kakak terhadap adik. Umiro mati kutu, dia tidak bisa berkutik lebih jauh.
"Berisik, woy! Umiro nginap sebulan juga nggak masalah. Nginap aja, nggak usah dengerin makhluk halus itu." Sambil menunjukkan Umeko, yang naik meja saking nggak relanya. Padahal si kucing garong kan takut ketinggian gaes :)
Umeko siap-siap mau kesurupan again. Sebelum akhirnya ulahnya sudah terciduk oleh si nii-san*coret* Iwao/Aho.
Umeko lari ke Umiro, memeluk saudaranya sambil jejeritan histeris. Ok, kita tinggal panggil aja Pak Yanto buat nge-ruqyah, gan :> Malah kena sabet rotan duluan nanti ya :D
"HUWEEE!!! UMIROOO!!! JANGAN TINGGALKAN AKU~ HUWEEE!! MASA' KAMU TEGA MENINGGALKAN KAKAKMU YANG IMIUT INI?!! HUWEEE!! MIROO!!" Jerit-jerit Umeko memohon ampun pada baginda Umiro-sama. Umiro sebenarnya juga tidak betah kalau tidak menempel pada Umeko, walaupun itu sedetik. Lautan pun akan Umiro seberangi, demi bertemu Umeko sahaja. Fix, bucinnya tolong dikondisikan. Kita lagi nge-drama, okey.
Lanjut lagi ke naskah lucknut kembali.
Karena keputusan si Aho tidak bisa diganggu gugat, maupun di sogok. Jadi, Umeko menyerah kalah, angkat bendera kuning//plak.
Umiro juga menginap bukan karena ada acara kawinan, 'kan? 'Kan dianya belum ada jodohnya. Sama aku aja bang :>//slap.
Nggak kelarlah ya, nih nanti cerita kalau begini terus alurnya. We, butuh meditasi ini. Tolong dipercepat, wae.
Hari pertama Umiro menginap :
"Umekoo!!"
"Woy! Bangun pemalas!"
Umeko mengerjap, karena enak-enakan udah pw sama bantal and kasur. Eh, ada aja sayton yang mengganggu kenikmatan duniawi.
"Paan?" Tanya Umeko kepada sayton yang mengganggunya tadi. Yang tidak lain, dan tidak bukan adalah.. si Aho.
"Bikinin mie sana, gih!" Suruhnya seenak dengkul. Umeko bangun dengan nyawa setengah kabur. Kesal, kalau bukan abang, mungkin udah Umeko bunuh dan dihanyutkan ke sungai Amazon.
Umeko melihat jam dinding diruang tamu.
.
.
.
JAM DUA PAGI, YA RAB!! INI NGAPAIN NYURUH ANAK ORANG BAGUN JAM SEGINI CUMAN BUAT DISURUH BIKIN MIEE?!!!
Umeko ingin rasanya memaki, tapi si kucing garong takut dosa. Elah, kirain udah pw sama si dosa, rupanya udah tobat :D
Ya, udahlah ya. Si Umeko paksain aja nih tubuh biar cepat selesai, and tidur again. Karena, sudah lelah raga dan batin ini.
Selesai sudah acara bikin mie di temanin sama hantu. Yang benar aja ya, dapur di rumah Umeko ini masih dalam tahap pembangunan jadi, masaknya ya di alam bebas gaes :> Ini kenyataan loh, ya. Udah gitu belakang rumah Umeko itu hutan :'D Kalau nanti ketemu ama kembaran "Kaa-san/Yozora", dipastikan, Umeko akan kabur atau tidak teriak ampe hantunya yang kabur duluan.
Umeko rencananya mau balik, lanjutin kenikmatan didalam selimut. Tapi..
"Tunggu dulu. Jangan tidur, woi. Sholat tahajud dulu lah, sana."
Oke. Umeko turutin maunya si Aho.
Selesai sholat, udah selimutin diri nih, Umeko. Sampai..
"Eh, tunggu dulu. Tidur yak, terus. Bentar lagi, adzan subuh. Sholat subuh dulu."
Oke. Umeko turutin maunya si Aho(2).
Adzan subuh sudah berkumandang. Umeko ambil wudhu lalu sholat. Udah selesai kan, ya. Dia mau lanjutin tidur, nih. Mata udah angkat tangan ke kamera, nggak kuat. Akhirnya..
"Eh, tunggu dulu. Jangan tidur. Kita ke pasar. Cepat, siap-siap."
Oke. Umeko turutin maunya si Aho(3).
Umeko siap-siap, nggak mau mandi dianya. Katanya, "Airnya dingin". Baiklah, udah kunci pintu rumah, Umeko naik ke motor. Sampai di pasar, Umeko-lah yang membeli semua yang diperlukan. Kalau si Aho? Dia nyantai sambil main HP nunggu Umeko diparkiran.
Sampai dirumah. Umeko udah nggak kuat. Dia taruh itu belanjaan dengan kasar. Habis itu kabur ke kamar.
"Pokoknya apapun yang terjadi, aku mau tidur!". Sumpah serapah dari seorang babu, yang diperlakukan semena-mena. Lalu..
"Tunggu dulu lah, Umeko. Tidur pagi buta, itu nggak bagus buat kesehatan tubuh. Masak gih, sono."
Oke. Umeko turutin maunya si Aho(4).
Kasihan 'kan, kalau dia nanti kelaparan. Siap, selesai sudah acara masak-masaknya. Umeko mau rebahan, ya. Capek dianya. Aku tuh nggak bisa diginiin #Umeko2k19. Ternyata..
"Eh, tunggu dulu. Bersihkan itu rumah, baru nanti tidurnya. Cepat, kotor tuh."
Oke. Umeko turutin maunya si Aho(5)
Bersih-bersih dianya. Sampe empang juga dibersihkan sama dia.
Nah, begitulah kehidupan Umeko yang ngenes naudzubillah. Pengen tidur karena dianya tidurnya aja jam 12. Disebabkan..
Malam kemarin...
"Eh, tunggu dulu. Jangan tidur, nonton TV yak, sana. Bangunin aku jam 12. Aku mau belajar." Kata si Aho.
Oke. Umeko turutin maunya si Aho(6)
Udah jam 12. Waktunya bangunin si Aho. Tapi, dianya nggak mau bangun juga gimana pun caranya. Umeko juga malah ditendang sama dia. Bodo lah, ya. Umeko biarin aja, dan dianya tidur.
Paginya (jam 2 malam) si Aho malah ngomel karena nggak dibangunin. Umeko yang berusaha untuk tidak memaki tetap saja terlontar di dalam hati ini. Toh, mau bagaimana lagi 'kan?
Dan akhirnya penderitaan Umeko terus berlanjut begitu, sampai datangya Si Tamvan Umiro tercintah.
1 minggu lucknut! berlalu :
"UWEHHH!! UMIROO!! AKU RINDU DIRIMUU!! HUWEEE!!! UNTUNG DIRIMU SUDAH KEMBALIII!!" Umeko nangis histeris ampe ingusnya berceceran.
Umiro hanya terseyum simpul. "Aku juga rindu banget sama onee-chan."
Iwao hanya melihat kedua adiknya pelukan mesra and terlalu teletubis. "Huh, kalian berdua itu,.." sambil melenggang pergi.
-END?-
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top