Bab 25 "Black Lotus Assassin"

"Yang manakah orang yang cocok, Tuan Qui?"

Di siang yang tidak terlalu terik, seluruh warga desa dikumpulkan di halaman belakang rumah Tuan Qui. Rencana yang didiskusikan kemarin mulai dieksekusi. Rencananya, setengah warga desa akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Serikat Dagang dan Assassin. Kenapa hanya setengah? Desa ini berada di Hutan Terlarang yang banyak monster ganas di dalamnya. Jika hanya ada sedikit orang di desa saat ada serangan monster, desa ini bisa hancur. Jadinya, Tuan Qui memutuskan untuk membagi warga menjadi dua.

"Semuanya sudah kupilihkan, Tuan Sky," jawab Tuan Qui yang berdiri di sampingku.

"Bagaimana dengan Serikat Dagang? Siapa yang akan memimpinnya?" Aku bertanya. Tak mungkin jika Serikat Dagang dipimpin oleh Tuan Qui yang merupakan kepala desa. Ia harus memimpin desa ini agar tak goyah saat setengah warganya pergi.

"Aku yang akan memimpinnya, Tuan Sky." Seorang kakek bersuara lembut menyahut pertanyaanku dari jauh.

"Tetua Luo?"

"Aku memilihnya sebagai pemimpin Serikat Dagang karena Tetua Luo sering bepergian ke luar desa demi menjual ramuan buatan desa kami." Perkataan Tuan Qui cukup masuk akal. Tetua Luo merupakan orang di desa ini yang paling berpengalaman soal berdagang.

"Baiklah." Aku menghembuskan napas.

Tetua Luo berjalan ke arah kami yang berdiri menghadap warga desa yang sedang berbaris. Ia berdiri di sampingku.

"Untuk mata-mata, kami percayakan pada Anda, Tuan." Tuan Qui berucap.

"Terima kasih, Tuan Qui," jawabku.

"Apapun untuk murid Yang Mulia Dewa," sahut Tuan Qui.

"Aku ingin memberi nama pada perkumpulan mata-mata. Apakah boleh?"

"Silakan, Tuan." Tuan Qui dan Tetua Luo membalas.

"Aku akan menamai perkumpulan mata-mata dengan nama Black Lotus Assassin."

***

Para warga yang terpilih menjadi anggota Black Lotus Assassin masih berkumpul di lapangan. Sedangkan, anggota Serikat Dagang sudah pergi untuk mencari tempat yang cocok sebagai markas kedua perkumpulan. Tetua Luo memimpin mereka.

"Anda akan menguji mereka?" Tuan Qui bertanya. "Mereka memiliki kultivasi yang tinggi dan pengalaman bertempur."

"Aku hanya ingin tahu kekuatan mereka, Tuan," jawabku sambil menyingkap lengan hanfu putih yang kukenakan.

"Baiklah jika itu kemauan Anda."

Tiga orang anggota Black Lotus Assassin maju menghadapku. Mereka menguatkan kuda-kuda, begitu juga aku. Mereka sudah memiliki pengalaman yang bagus dalam bertarung. Aku harus hati-hati.

"Hiaaa!" Ketiga pria yang menghadapiku berlari cepat, hendak melayangkan pukulan kuat padaku. Namun itu akan percuma. Serangan itu mudah kutangani.

"Armor Logam!" Aku mengucap lantang jurus pelindung, yang langsung melapisi tubuhku dengan besi terkuat. Suara dentingan keras terjadi saat tiga lawanku mendaratkan serangan di baju besi yang kubentuk.

"Agh!" Mereka semua mundur, menggoyangkan lengan yang kesakitan yang telah digunakan untuk menyerang.

Kesempatan ini tak akan kusia-siakan. Aku segera membentuk tiga boneka dari tanah yang langsung menyerang lawanku.

"Sial! Boneka tanah ini merepotkan sekali!" Salah satu pria yang menjadi lawanku berteriak. Mereka bertiga kalang kabut menghadapi tiga boneka tanah yang kuatur kekuatannya di level Berlian Tingkat 1. Apa kekuatan mereka lebih rendah dari tahap itu?

"Akar Pohon." Aku mengalirkan energi elemen tanah ke bawah. Beberapa akar mencuat dari dalam tanah, bergerak cepat ke arah tiga pria yang kerepotan melawan boneka tanah. Secepat kilat, tiga orang itu sudah terikat kuat oleh akar dengan mudah.

Kekalahan yang telak bagi perwakilan Black Lotus Assassin membuatku berbisik pada Tuan Qui. "Sebenarnya, apa tingkat kultivasi mereka?"

Tuan Qui membalas, "Semua kultivasi para warga berada di tingkat Emas."

Pantas saja mereka lemah begini. Tingkat Emas memang cukup tinggi, tapi itu tidak cukup untuk melawan sangat pencuri artefak Dewa Kegelapan. Jika pasukanku selemah ini, aku akan kalah dengan mudah dari sang pencuri yang punya kekuatan besar. 

"Aku harus melatih mereka." Aku mengeluarkan beberapa Gulungan Tingkat Tinggi, dimana Jurus-jurusnya dapat dipelajari orang berkultivasi Emas.

"Kalian berkumpullah sesuai elemen!" Aku memerintahkan para warga berkumpul sesuai elemennya agar lebih mudah dilatih. Terbentuklah enam kelompok dari anggota Black Lotus Assassin. Lima diantaranya pasti kelompok elemen dasar, yaitu api, angin, tanah, air, dan logam. Sementara sisanya adalah kelompok elemen lanjutan, atau mungkin spesial.

"Jurus Membelah Tubuh!" Aku mengucapkan nama jurus itu, yang membentuk lima bayangan tubuhku. Kelima bayangan menyebar, melatih kekuatan para warga. Aku hanya berjalan ke kelompok elemen di depanku.

"Apa elemen kalian?" tanyaku.

"Elemen angin, Tuan." Mereka menjawab. Ah, kebetulan sekali. Angin adalah elemen pertama yang kupelajari.

"Apa di desa ini ada sebuah danau?"

"Ada, Tuan. Di utara desa, dekat dengan pegunungan."

"Ayo kita pergi ke danau. Aku akan mengajarkan jurus." Aku mengajak anggota Black Lotus Assassin ke danau itu.

Kami melewati pepohonan tinggi, khas dari Hutan Terlarang. Aroma segar pepohonan bergabung dengan beberapa bunga liat yang tumbuh di semak-semak. Hutan di desa tidak sesuram di Hutan Terlarang. Mungkin karena hutan ini lebih sering dilewati.

Tak lama kemudian, sesuai petunjuk salah satu anggota, kami semua sudah sampai di danau. Danau berair jernih membentang hingga ke pegunungan yang mengelilingi danau. Dari atas pohon, aku melihat beberapa ikan di pinggir danau. Sesuatu yang mustahil dilakukan jika di tempat asalku. Kultivasi yang kuat menambah ketajaman kelima indra.

Kami turun ke pinggir danau. Seluruh anggota Black Lotus Assassin terdiri dari pria, karena mereka lebih kuat. Kegiatan sehari-hari mereka berburu dan menjaga desa dari serangan monster dan hewan buas. Dapat dilihat dari tubuh mereka yang tak kelelahan setelah berlari jauh dengan Jurus Peringan Tubuh.

"Perlihatkan jurus elemen angin yang kalian kuasai." Aku ingin tahu, seberapa kuat jurus elemen mereka. Jika sudah kuat, aku akan menambahkan lagi jurus lain yang tingkatannya lebih tinggi.

Sepuluh orang anggota maju ke hadapanku. Mereka membungkuk, menghormatiku sebagai pemimpin. Mereka duduk di tanah dengan posisi lotus. Aliran energi angin terasa dari separuh anggota kelompok angin ini.

"Naga Angin!" Mereka semua berseru. Aliran energi angin yang terkumpul berubah menjadi kelabu, membentuk sosok naga besar yang terbang ke langit. Tangan ke sepuluh anggota mengarahkannya ke danau. Air danau bergejolak, terpercik ke segala arah seakan telah tertiup badai.

"Luar biasa. Jurus yang hebat." Aku bertepuk tangan. Jurus Naga Angin merupakan jurus yang kuat, tapi membuang banyak waktu dan tidak efektif jika dilakukan saat pertempuran jarak dekat. Jika jurus ini bisa dilakukan hanya oleh tiga orang, maka penggunaanya akan lebih efektif karena tak perlu menyatukan kekuatan besar untuk melakukan satu jurus.

Kesepuluh orang itu bangkit, membungkuk sesaat untuk menghormatiku, lalu kembali ke tempat semula.

"Tolong minggir, kami akan mengeluarkan angin beracun." Lima orang lainnya maju, bersiap melakukan jurus perpaduan angin dan racun. Kita lihat, seberapa mematikannya jurus ini.

Kelima orang itu melakukan gerakan yang mirip kungfu di film-film. Seketika itu, energi angin yang besar keluar, menggoyangkan pepohonan di sekitar. Salah satu dari mereka mengeluarkan sebuah kantung, lalu melemparnya ke atas. Angin kuat yang terbentuk berubah menjadi hitam. Aku segera membentuk perisai angin di sekelilingku dan para anggota lain.

"Perisai Angin!" Aku berseru.

"Jangan khawatir, Tuan. Kami akan mengatasinya!" Lima orang yang belum mengeluarkan jurus, melakukan gerakan-gerakan yang memunculkan energi angin. Setelah dua energi angin bertabrakan, lima orang itu berseru kencang, "Angin Penyembuh!"

Energi angin hitam menghilang setelah jurus penyembuh dikeluarkan. Aku menghilangkan perisai angin yang melindungi kami semua.

"Kalian sungguh luar biasa." Aku kembali bertepuk tangan. "Apa kalian semua tipe jarak jauh?"

"Ya, Tuan. Kami selalu mendukung di garis belakang saat terjadi pertempuran." Salah satu anggota menjawab.

"Jurus-jurus kalian berada di tingkat Luar Biasa. Sedangkan kultivasi kalian masih Tingkat Emas." Seharusnya, jurus tingkat Luar Biasa hanya bisa dipelajari setelah tingkat kultivasi berada di Tingkat Berlian.

"Kami bisa melakukannya karena kami menggabungkan kekuatan." Mereka menjawab.

Pantas saja. Aku harus melatih mereka agar masing-masing dari mereka mampu mengeluarkan jurus Tingkat Luar Biasa ini. Akan kujadikan kelompok elemen angin menjadi pasukan yang mematikan.

"Untuk mengalahkan pencuri artefak Dewa Kegelapan, kita harus lebih kuat lagi. Para Dewa kesulitan melacak orang itu, itu artinya kekuatan sang pencuri jauh di atas kita." Aku berujar lantang.

_________________________________

Hallo, Semuanya.

Apa kabar? Moga baik-baik aja yaa. Kepada para readers, jangan lupa vote dan comment yaa. Karena setiap vote dan comment itu bikin Author semangat nulisnya. Makasih yang udah vote, comment, dan baca cerita ini. Selamat menikmati.

Bogor, Minggu 25 Desember 2022

Ikaann

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top