Chapter 9

"Siapa daniel chae" tanya jennie yang sedang duduk disamping chae, keduanya duduk disofa dan masih melihat tayangan ditv.

"Oh dia hanya temen eon" jawab chae sambil memakan ringan kemulutnya.

"Lalu bagaimana dengan jungkook"

"Aku menyuruh daniel menjadi pacar pura-puraku agar jungkook menjauhiku eon,apa keputusanku benar?? " chae melihat kearah jennie yang juga melihatnya.

"Kau membohongi jungkook? "

Chae mengangguk.

"Aku tidak ingin lagi melukainya, eonni tau sendiri oppa bagaimana jika bertemu jungkook"
Jennie setuju dan mengangguk.

Ting tong

Chae langsung bangkit dari duduknya untuk membuka pintu.

Ceklek

"Jungkook???" chae mematung dan ingin menutup pintunya kembali tapi tangan jungkook menahannya dengan kuat hingga terbuka kembali.

"Cepat pergi jungkook cepattt" suruh chae tapi jungkook hanya diam dan masih menatap yeoja itu santai.

"Jungkook kumohonnn pergii sekarang juga" chae sedikit memaksa tapi pria itu masih tak bergeming.

Jungkook menatap kearah belakang chae yang tentunya yoongi disana,ia sudah siap-siap untuk dipukul sekarang.

"Untuk apa kesini jungkook!!! "
Tapi yoongi hanya menarik chae untuk mundur kala itu.

"Aku tidak ingin mencari ribut malam-malam, lebih baik kau cepat pergi dari sini sebelum aku memukulmu jungkook! "

Jungkook menatap chae yang ada dibelakang yoongi, ia tidak bisa membohongi dirinya jika ia merindukan gadis itu.

"Aku siap" jungkook mulai menumpu kedua lututnya dihadapan yoongi dan menunduk.

Sedangkan yang lain menatap jungkook, chae meneteskan air matanya melihat jungkook yang menyerahkan dirinya begitu saja untuk dipukul?  Yang benar saja.

"Pukul saja aku karena aku akan tetap disini" yoongi membuang nafasnya kasar mendengarnya.

"Tidakkkk jungkook pulangg" teriak chae tapi jungkook berusaha tidak mendengarnya.

"Aku tidak main-main jeon jungkook"

"Aku juga tidak" jungkook semakin menunduk setelah menguncapkannya.

Yoongi kembali membuang nafas kasarnya dan menatap jungkook yang masih saja menunduk.

"Kau bisa katakan kepada chae sekarang setelah itu pergi"
Jungkook mengakat wajahnya menghadap yoongi,dengan semangat jungkook menatap wajah chae masih dengan posisinya.

"Jangan menangis chae, sudah kukatakan itu berkali-kali, kau lupa? "
Chae menatap jungkook, hatinya semakin tertusuk mendengarnya.

"Aku merindukanmu" yoongi melihati keduanya bergantian, apa jungkook sedang gila? Berani sekali berkata seperti itu dihadapannya, apa dia lupa yoongi disini?.

"Jungkook hiks kumohon pulang"

"Hmm tentu saja,aku akan pulang, aku senang melihatmu malam ini, tidurlah dan jangan lupakan makan malam-mu"

"Baikk baik sudah, kau pulang jeon jungkook, chae harus masuk" jungkook mengangguk dan menatap chae sebentar hingga yoongi menutup pintunya kembali.

Jungkook mulai berdiri dan melangkah pergi sebelum-nya ia melihat rumah itu sebentar.

Sedangkan chae langsung pergi kekamarnya dan menangis dikamarnya.

"Maafkan oppa, oppa terlalu takut kau bersamanya" yoongi berdiri didepan kamar chae,semua yang dikatakan yoongi itu hanya ada didalam hatinya.

"Oppa benar-benar takut"

"Hikss" chae menyeka air matanya kemudian membuka ponselnya.

Hatinya benar-benar terasa tak tenang sekarang setelah jungkook menatapnya tadi.

Ia lupa bahwa ia sama sekali tidak mempunyai nomor jungkook membuatnya kembali kedalam kesedihan.

°°

Untung saja hari ini hari libur membuat chae bisa bermanja dengan ranjangnya dan jangan lupakan matanya yang bengkak akibat ia menangis tadi malam.

Dengan malas chae mulai turun dan menuju ruang makan yang terdapat jennie dan yoongi sedang bermesraan.

"Aku tidak lihat mataku bengkak" ucap chae kemudian duduk, tentu saja suaranya itu membuat dua sejoli itu langsung kaget dan yoongi melepaskan pelukannya dipinggang jennie yang sedang memasak.

Chae hanya tersenyum dan mengambil roti tawar diatas meja lalu memakannya.

"Bisanya kau keluar satu jam lagi" ucap yoongi dan mulai duduk juga dimeja makan.

"Yakk yoongi jangan duduk dimeja" teriak jennie dari belakang.

"Astagaa" chae hanya menepuk jidatnya melihatnya.

"Apa gara-gara chae menggangu acara kalian membuat oppa tak fokus?"

"Tentu saja chae" jawab yoongi setuju.

"Baiklah chae balik kekamar lagi"

"Tidakkk,duduk chae lagian sudah matang" jennie langsung menuju kemeja dan meletakan masakannya.

Tak lupa jennie menyediakan cabe besar karena chae menyukai pedas.

Jennie menatap yoongi tajam ketika dengan nakalnya yoongi meraba pahanya.

Tentu saja chae mengetahuinya dan mulai memasukan sayuran itu dimulutnya.

Heol,,chae bukan lagi anak polos,dan jennie itu sudah menjadi sahabatnya lama sekali dan kenapa oppanya menyukai jennie, yaa karena waktu itu chae membawa jennie kerumah.

Dan saat itu yoongi terus bertanya pada chae tentang jennie begitu pun sebaliknya, hingga yaaa tidak romantis sih tapi saat itu yoongi langsung saja mengatakan kepada jennie untuk menjadi pacarnya saat yeoja itu kembali lagi main dirumah bersama chae.

Lagian umur mereka beda 3 tahun saja dan membuat yoongi tidak membuang kesempatan dan langsung menikahi jennie,lagian yeoja itu sangat dewasa padahal umurnya beda satu tahun dengan chae, sedangkan adiknya itu benar-benar seperti bocah.

Ting tonggg

"Lisa???" jennie yang melihat yeoja itu dengan senyum biasanya membuatnya kaget.

Tentu saja ia sudah tau bahwa lisa adalah kekasih jungkook karena chae pernah bercerita padanya.

"Eonni,aku merindukanmu dan chae" jennie tersenyum dan menyilakan lisa masuk.

"Dimana chae?"
Tak lama chae muncul membuat lisa tersenyum kearah chae sedangkan chae menegang melihatnya.

"Hei chae,aku merindukanmu" jennie sangat tahu apa yang chae rasakan sekarang.

"Jennie eonni,bisakan aku bicara pada chae sebantar?" jennie menatap chae sebentar dan mendapat anggukan dari chae setelahnya jennie kembali masuk.

"Chaee aku... "

TBC

--- you

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top