Chapter 8

"Sayang"
Chae mendengar suara itu tiba-tiba saat ia berjalan menuju gerbang dan tangan namja itu langsung menerjang dipundaknya.

"Aku merindukanmu"
Daniel berucap sangat keras membuat jungkook dibelakangnya saja mendengarnya, ya daniel memang sengaja melakukan itu semua.

Chae pasrah dan memasuki area kampus bersama daniel,keduanya langsung ditatap banyak pasang mata.

Tapi keduanya memilih cuek tak memperdulikan bisikan setan.

"Kau tau?aku tidak bisa tidur memikirkanmu"

"Lebay" jawab chae dan membalas rankulan daniel dipinggang namja itu.

"Mari kekantin,aku akan menelaktirmu" chae hanya mengangguk.

Sedangkan jungkook masih saja mendengarkan percakapan keduanya.

Ya sebenarnya melakukan itu membuat hati chae sedikit sakit, apa lagi yang bisa membuat dirinya jauh dari jungkook, ia tak bisa bersama namja itu, chae merasa ia semakin bersalah apa lagi melukai fisik namja itu.

Chae tentu saja mengetahui jungkook berjalan dibelakangnya sedari tadi.

Chae maupun daniel duduk dimeja kantin, mereka benar-benar tidak melirik orang yang membicarakan dibelakang mereka.

'Apa dia menyantet daniel'

'Dasar cewe ganjen'

'Danielku direbut'

'Dasar jalang sialan'

Chae hanya diam mendengar itu semua.

"Tolong jangan dengarkan mereka, aku akan melindungimu" mendengar ucapan daniel membuatnya sedikit lega, padahal ia hanya pura-pura tetapi sepetinya daniel memang mengerti.

°°

Bel masuk sudah satu jam yang lalu berbunyi,jungkook meremas berkali-kali bukunya yang ada dihadapannya.

Bagaimana tidak,ini sudah satu jam lamanya ia melihat daniel bersama chae duduk bersama dan bercanda terus menerus.

Ia menahannya,sungguh ia tak ingin emosinya meluap sekarang,kurang tiga jam lagi mereka bisa keluar dari kelas.

Jadi empat jam itu jungkook mati-matian menahan amarahnya.

Ketika ia ingin berjuang tetapi hanya dirinya bahkan chaenya tidak meliriknya sama sekali.

"YAKK kalian berdua kenapa bercanda didalam kelas" jungkook masih memperhatikan ketika sang dosen mulai menyadari itu.

"Kalian berdua lebih baik putari lapangan sekarang"

OH noo,jungkook tak akan membiarkan itu ketika chae mulai berdiri.

"Tunggu" satu kelas langsung melihat kearah jungkook termasuk chae.

"Biarkan saya menggantikan chaeyoung" ucap jungkook membuat daniel melirik chae yang terkejut.

"Yasudah lebih baik kalian bertiga lari jika memang tidak ingin belajar" jungkook terkejut,tapi chae dan daniel langsung membungkuk pada sang dosen dan kemudian keluar.

Chae dan daniel berjalan berdampingan sedangkan jungkook dibelakang mereka.

"Emm daniel,aku mau ketoilet dulu"

"Mau ku antar"

"Gila!!,nanti aku akan menyusul dilapangan"

"Baiklah" chae segera berlari membuat daniel sedikit melihat jungkook dibelakangnya.

"Apa kau bodoh jeon jungkook"
Jungkook masih tak bergeming dari pertanyaan daniel.

"Yakk aku seperti bicara pada botol"

"Apa yang harus-ku katakan untuk orang sialan sepertimu" jungkook berlari melewati daniel yang hanya berjalan dan setelah itu mulai berlari lapangan.

Daniel hanya membuang nafasnya kasar dan ikut berlari kencang membalap jungkook.

Hingga chae kembali dan ikut berlari memutari lapangan, daniel mengikuti yeoja itu saling berjejer saat berlari.

Bruk

Tiba-tiba seseorang berlari diantara mereka berdua membuat chae dan daniel berhenti,sudah diketahui pelakunya adalah jungkook.

Jungkook menghentikan latiannya dan sedikit mendongak keatas menghirup udara dan membalik tubuhnya melihat chae dan daniel yang juga menatapnya.

"Apa kau tidak punya mata?"
Jungkook hanya menaikan sebelah sudut bibirnya.

Sedangkan chae masih saja melihati jungkook bingung.

"Tentu saja,kau saja yang tidak punya hati" jungkook tersenyum kemudian segera berjalan keluar area lapangan.

"Dasar aneh" balas daniel san kemudian menggandeng chae kearah kantin.

Chae menunduk dikantin, hatinya semakin tak karuan, daniel yang mengerti pun langsung memberi coklat diatas mejanya.

"Ayo pulang"

"Hmm" chae mengambil coklatnya dan kemudian beranjak dari kantin.

°°

"Chae tunggu" melihat chaeyoung tengah mengambil tasnya membuat jungkook tak membuang kesempatannya itu.

"Jangan sentuh pacarku jeon jungkook" chae menatap jungkook.

"Sebentar saja tinggalkan aku dan chae"

"Tidak semudah itu" daniel ingin menarik chae tapi chae menahannya.

"Emm sebentar saja daniel"

"Baiklah" daniel langsung saja keluar menuruti perkataan chae.

"Awas saja kau melukainya,kuharap kau tidak akan hidup setelahnya"ucap daniel sebelum benar-benar keluar.

Jungkook tak membuang kesempatannya,ia menatap kedua mata chae yang juga menatapnya.

"Kau tega?"
Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut jungkook saat ini.

"Apa?"

"Kenapa kau berubah chae?"

"Tidak apa-apa" jawabnya singkat.

"Katakan yang sejujurnya kumohon chae jangan kau sembunyikan"
Kedua mata chae bergetar hingga air matanya kian turun.

"Aku ingin pulang" chae berbalik tetapi tangannya ditahan oleh jungkook membuatnya langsung berdiri sangat dekat dengan jungkook.

"Cepat jawab aku chae" jungkook mulai serius menatap chae sekarang.

"Stop jungkook,lebih baik kau jangan memaksakan dirimu, jika kau mencintai lisa kenapa kau harus bersamaku dan membuat fisikmu terluka"

"Ja..jadi kau berpacaran dengan daniel?" jungkook masih saja menatap chae serius.

"Bukan urusanmu jung"
Lisa ingin berbalik tapi lagi-lagi tangannya ditarik kembali tapi beda,sekarang sedikit lebih kasar.

"Jawab aku"

"Hiks I..iya jung"

Jungkook tersenyum kearah chae, tapi seperti senyuman mengerikan baginya.

"Kau tau?lebih baik aku luka fisik dari pada luka hati" jawab jungkook dan setelahnya pergi saja meninggalkan chae yang masih berdiri.




TBC

Next?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top