Chapter 7
Chaeyoung bergerak gusar diatas kasur empuknya,merasa terganggu oleh sinar Mentari yang menelusup melalu jendela kamarnya.
Chae mengucek matanya sebentar dan mulai keluar kamar dengan rambut berantakan.
Dia berjalan kearah dapur dan mendapatkan eonninya tengah bergulad dengan masakan.
"Sudah bangun ternyata"
Chae tak bergumam dan duduk disalah satu kursi meja makan.
"Dimana oppa?"
"Pergi kekantor"
"Aku malas masuk eonni"
"Dirumah saja" jawab jennie sambil berjalan kearah meja makan dengan semangkuk besar sayuran.
"Makanlah buah dulu sebelum kau makan"
Chae mengerti dan mengambil apel berwarna merah diantara apel lainnya.
"Eonni aku mau tanya"
"Apa yang kau tanyakan"
"Menurut eonni apa jungkook mencintaiku? "
Jennie hanya melihati chae dan masih saja menyendokan nasi kepiringnya.
"Menurutmu bagaimana? "
"Emm entahlah tapi jungkook bilang dia akan berusaha mencintaiku, aku bisa gila aisss" chae menyuapkan apel banyak-banyak kemulutnya setelah ia mengupasnya, sedangkan jennie hanya tersenyum.
"Kalian benar-benar lucu"
"Apa dia hanya karena kejadian di apartemen waktu itu?"
Chae sedih sekarang,ia baru menyadari semuanya bahwa sebenarnya jungkook terpaksa hanya karena mereka pernah tidur bersama?.
Munafik sekali jungkook,ekspresi wajah chae berubah membuat jennie hanya tersenyum melihat yeoja satu ini.
"Eonni aku nanti akan pergi kekampus saja"
"Cepatlah makan,eonni akan membuatkanmu bekal ingat oppamu"
Chae mengangguk dan langsung menyendokan nasi kearah mulutnya.
°°
Chae berjalan kearah kelasnya dengan semangat,jadwalnya hari ini ada di lantai tiga membuatnya mendesah pasrah.
Hingga sampai tangga kedua membuatnya mematung dan berhenti dari jalannya.
Tepat di tangga itu berdiri dua sejoli tengah berciuman panas,iya jelas sekali bahwa itu jungkook bersama lisa?
Hancur,ya hancur hatinya, memanglah orang munafik bagaimanapun tetap akan munafik.
Chae menggenggam erat tasbekal yang ia bawa,bekal yang ia sengaja bawa untuk membagi pada jungkook.
Tapi melihat itu membuatnya merubah pemikiran itu dan segera berbalik turun kembali.
Jadi ciuman yang jungkook berikan untuk apa? Untuk agar chae kembali mencintai dan mengejar namja itu? Dan setelah itu dipermalukan lagi?
Heol jinjja
Chae tersenyum kecut dan mengarahkan kakinya kearah kantin kampus dan duduk diantara meja yang ada disana.
Ia hanya duduk,dan termenung.
"Hey chae"
Sapa salah satu namja,ya chae mengenalnya dia adalah ketua tim basket di kampus,chae hanya tersenyum kearah namja itu.
"Kau sendirian?" namja itu duduk didepan chae tanpa permisi membuat chaeyoung bingung.
"Bukankah bisa kau lihat aku selalu sendiri kang Daniel-ssi" ya tentu saja chae tahu namanya, siapa yang tak mengenal dia,bahkan jungkook adalah geng-nya.
"Aku akan menemanimu, kau bawa bekal? "
"Iya tentu saja,kau ingin mencoba kimbab buatan eonniku? "
"Tentu saja,ambilkan untuku" chae membukanya dan mengambilkan dengan sumpit dan menyodorkan pada Daniel.
Bukannya diambil Daniel tapi dia malah langsung memaknnya dari sumpit milik chae membuat chae hanya menatap namja itu.
Daniel masih saja mengunyah dan tersenyum kearah chae tanpa merasa ada yang ganjal.
"Enak sekali"
"Kau bisa memaknnya" chae mendorong kotak bekalnya didepan Daniel membuat namja itu kembali memakannya.
Tapi ia tak lupa menyodorkan itu untuk pemiliknya.
"Makanlah"
"Tidak kau saja aku belum lapar"
"Cepatlah makan atau kubawa kau kepelaminan"
"Sialan!"
Chae dengan malasnya memakan yang Daniel sodorkan padanya.
Keduanya tidak menyadari bahkan seseorang tengah melihati mereka dengan tangan terkepal sampai kuku jarinya mulai memutih.
"Kau terlihat kurus" ucap Daniel melihati tubuh chae.
"Yak apa yang kau lihat hah! "
"Tepos juga" Daniel berucap dengan polosnya.
"Terserahmu kang Daniel terhormat"
Melihat chae didepannya menampilkan wajah marahnya membuat Daniel menyodorkan lagi kimbabnya.
"Nah makan lagi"
Akhirnya chae pun mengikutinya membuat Daniel mengeluarkan senyumnya melihat gadis itu.
"Apa malam ini kau sibuk? "
"Sibuk sekali"
"Sejak kapan kau sibuk, bahkan aku sering melihat kau keluyuran, nanti malam aku kerumahmu"
"Awas saja kau kerumahku,aku akan membunuhmu kang daniel-ssi"
"Terserahmu tunggu saja bye" Daniel berdiri dan mendorong bekal berwana hijau itu kembali didepan chae dan segera pergi.
Daniel berjalan cepat bahkan chae tidak ingin lagi melihat manusia itu.
Daniel melalu saja jungkook yang berdiri didekat kantin,sudah bisa dilihat bahwa sedari tadi jungkook melihati chae dan dirinya.
Chae masih saja fokus pada bekalnya yang tersisa setengah,ia tersenyum, rasanya ingin ia menikmatinya bersama jungkook tapi nyatanya sangat pahit.
Ia menyuapkan lagi pada mulutnya dan memaknnya lahap.
°°
Ting tong ting tong
"Siapa malam-malam begini bertamu? " yoongi bangkit meninggalkan ruang makan yang terisi jennie san chaeyoung.
Ceklek
"Chaeyoung-nya ada?"
"Ah iya ada,siapa?"
"Saya teman-nya chae,daniel " namja bergigi kelinci itu tersenyum.
"Masuklah,kita makan bersama,chae juga" yoongi mempersilakan daniel dan mereka pun menuju ruang makan.
Chae yang melihat keberadaan kelinci sialan itu hanya melotot kearahnya.
"Duduklah, panggil aku hyung"
"Baik hyung,hai chae" daniel menyapa chae dan kemudian membungkuk pada jennie.
"Ada apa kau kesini? " ucap chae ketus.
"Chae tidak boleh begitu pada temanmu" jennie sedikit melihat chae.
Bisa dilihat chae benar-benar berubah moodnya,benar,, ya jika daniel adalah orang yang tidak bisa berubah pikiran.
"Makanlah daniel tak usah sungkan" ucap yoongi membuat daniel tersenyum dan mengangguk.
"Baik hyung" chae melirik daniel malas,apa dia sedang mencari perhatian pada oppanya?
***
disinilah mereka berdua, lebih tepatnya chaeyoung bersama daniel.
Didepan rumah chae,sedari tadi daniel hanya menanyakan hal yang tidak penting seperti ukuran behanya dan jumlah rambut dikepalanya.
"Bagaimana type seseorang yang akan kau sukai?"
Chae melirik dengan malas kembali, rasanya ia akan malas terus jika berhubungan dengan namja ini.
"Seseorang yang mempunyai gigi kelinci?" daniel tersenyum mendengarnya.
'Jungkook juga punya itu' batin chaeyoung tapi selintas teringat kejadian dikampus tadi membuatnya menatap daniel serius
"Daniel"
"Apa?"
"Jadilah pacar pura-puraku"
"Hah?" daniel menatap yeoja yang tepos itu didepannya dengan shok.
"Mau tidak?"
"Aku mendapat ciuman tidak?"
"Emm baiklah" chae tersenyum miring.
"Yasss" daniel bangkit dan mencium yeoja itu dan chae hanya pasrah.
TBC
'Sakit sekali melihatnya'
'Sepertinya aku menyukainya'
'Tidak,ia sudah milik orang lain'
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top