Chapter 4

.
.
.
.
.

2 minggu berlalu, disinilah chae sekarang,kembali tinggal bersama sang oppanya.

Sampai saat ini chae belum sembuh total karena masih ada sedikit lebam yang masih ada di pipinya.

Selama 2 minggu itu pun chae tidak berangkat kekampus dan memilih tinggal di rumah.

Oppanya memang sangat kasar,tapi sisi lain oppanya benar-benar perhatian dan semua yang diberikan ke chae hanya untuk melindunginya.

Dirinya saja yang tidak mengerti.

Bahkan yoongi akan membawanya kerumah sakit waktu itu tapi menurut chae itu tidak perlu karena mungkin mengobati sendiri juga bisa.

Pagi ini chae disibukan dengan bergulad dengan bahan masakan untuk dibawanya kekampus nanti siang.

Oppanya kerja dan Jennie juga pergi mengurus toko bunga miliknya.

Karena Jennie atau eonninya itu dipaksa berhenti kerja yang berat oleh yoongi dan tapi wanita itu memaksa diri dan ya sekarang ia membuka toko bunga.

Jadi sekarang chae menuruti perkataan Jennie tidak boleh makan diluar.

Tak butuh waktu lama ia langsung menata semuanya dikotak bekalnya dan memasukan di dalam tasnya.

Ia keluar dari rumah tak lupa megunci pintu dan mengunci pagar.

Rumahnya yang sangat berharga menurutnya,dengan cat putih bersih memiliki 2 lantai dan taman di depan rumah dengan pagar besi hitam yang menjulang tinggi.

Tak butuh waktu banyak untuk dirinya sampai kekampusnya.

Ia duduk dengan tenang diduduknya,seperti asing baginya karena memang 2 minggu itu lama.

Brak!!!

Chae langsung menatap siapa yang membuat gaduh dijam belajar meskipun dosen belum datang.

Berdiri dengan wajah tak bisa dimengerti bagi chaeyoung.

Lisa diambang pintu dengan menatap dirinya setelah ia memaksa pintu kelasnya itu membuka padahal tidak dikunci.

Chae tersenyum tetapi yang membuat chae bingung yeoja itu tak membalas senyumannya.

Hingga lisa semakin mendekat dan mendekat kearahnya dengan wajah yang sangat sulit dimengerti lagi bagi chae.

Brak!!!

Chae tergelojak melihat lisa mengebrak mejanya kasar,jangan lupa mereka bersahabat dan apaan ini?

"Cihh wanita sok polos"
Chae melihati lisa bingung,apa yang diucapakan lisa sebenarnya kenapa dirinya tak tahu.

"Jangan salahkan persahabatan kita hancur!!!" lisa masih saja menatap chae yang masih duduk dikursi sedangkan didalam kelas masih banyak mata melihat kearah keduanya.

"Lisa apa yang kau katakan"

"Apa kau pura-pura bodoh??" lisa mendekatkan diri membuat chae sedikit takut,ia benar-benar tak tahu apa yang terjadi sekarang.

"Keluar!!" dengan paksa lisa menarik chae agar keluar dari kelas.

Brukk

Lisa mendorong chae didepan kelas membuat yeoja itu terduduk dilantai.

"Lisa apa yang--"

"Cukup!!!" lisa tersenyum sedikit tapi senyuman itu tak biasa,itu seperti dipaksa,lisa mendekat kearah chae dan sedikit menjajarkan tubuhnya dengan chae yang terduduk dilantai.

"Aku tak mengerti kenapa sahabat bisa bermain dibelakangku,kau-- kau sungguh menjijikan,berani sekali kau--"

PLAKKKK!!!!

lagi dan lagi,setelah mendapat tamparan yang menyiksanya 2 minggu lalu sekarang ia mendapatkan lagi.

Itu sangat membuatnya meringis kesakitan karena tamparan oppanya benar-benar hampir membuatnya pingsan kala itu.

"LISA!!!!!"

Chae mengigit bibir dalamnya setelah mendapat tamparan dari sahabatnya itu.

Ia menutup matanya, ia hanya mendengar ada yang meneriaki yang menamparnya itu.

"HENTIKAN!!!!" dapat chae dengar itu suara jungkook,Ia datang?apa dia mau menyelamatkannya?.
Langkah kakinya semakin mendekat kearah mereka berdua.

"Lisa apa yang terjadi?,maafkan lisa"

Deg

Seperti langsung terpukul oleh palu chae langsung membuka matanya dan mengangkat wajahnya melihatnya.

"Maafkan dia" dilihatnya jungkook tengah menjauhkan lisa dari dirinya. 

"Aku antar kau pulang" segera jungkook menggendeng tangan lisa dan setelah itu pergi dari hadapannya.

Benar benar diluar dugaannya itu.

Tes

Chae meraba hidungnya yang mengeluarkan cairan merah itu.

Menghapus air matanya yang memang sudah membendung dari tadi dan sekarang semua rasa sakit itu terganti oleh rasa sakit hatinya.

Tak ada yang menolongnya,tak ada yang memperdulikannya,ya itu hidupnya semenjak dikampus ini.

Ia bangkit dengan masih ada darah yang keluar dari hidungnya dan kembali kedalam kelas untuk mengambil tasnya.

Ia masih tak percaya ternyata jungkook adalah kekasih sahabatnya,ia baru tahu soal itu,ia hanya tau jungkook mempunyai kekasih tapi tak tahu siapa kekasihnya.

Dijalan saja ia hanya melamun dan memegang pipinya yang sangat sakit.

"Chaee"

Dengan cepat suara itu mendekat kearahnya dengan khawatir.

"Jisoo eonni? "

"Yakkk apa yang terjadi denganmu chaeee" jisoo yang tampak khawatir pun langsung sedikit memperhatikan hidung chae yang merah.

"Eonni kumohon jangan kasih tau siapapun"

"Kau kenapa dan apa yang terjadi hah! "

"Obati aku setalah itu aku akan cerita"

"Baiklahhh" jisoo menarik tangan chae agar duduk dibangku taman dekat mereka tadi bertemu.

Bahkan jisoo sudah kembali lagi dengan satu bungkus obat obatan.

"Cepat ceritakan atau akan kubilang pada jennie"ucapnya membuat chae benar-benar ingin mencubit hidungnya keras-keras,dan jisoo mulai mengompres pipi chae dengan telaten dengan mendengarkan semua cerita chae.

"APA!!!"

"Eonni tolong jangan kasih tau jennie"
Jisoo menatap chae menggeleng cepat.

"Baiklah biar aku antar kau pulang" chae mengangguk dan menuruti saja jisoo.

Ia berkaca didalam mobil jisoo,untung saja lebamnya masih seperti semula tapi yang membedakannya hanya kadar kesakitannya.

Dari jauh chae menyipitkan matanya melihat ada sesuatu terjadi didepan rumahnya.

"Jungkook??"

Hingga jisoo memberhentikan mobilnya didepan rumah chae.

Bughhh

"Oppaaaaaa" dengan cepat chae memeluk oppanya dari belakang dibantu jisoo memisahkan.

"PERGI JAUHII CHAEEE BANGSAT!!!"
Chae menangis melihat sudut bibir namja itu mengeluarkan darah,sudah diketahui siapa yang membuatnya seperti itu.

"OPPA HENTIKAN HIKSSS OPPAAAA" dirasakan tangannya dihempas membuatnya langsung melepaskan tangannya dari pinggang yoongi.

"Cepat suruh dia pergi setelah itu kau masuk MENGERTI!!!!" chae menunduk setelah itu oppanya masuk dengan langkah kasar diikuti jisoo dibelakangnya meninggalkan chae yang masih menangis.

Keduanya belum ada yang membuka suara karena chae masih saja menangis dan jungkook masih berdiri tak jauh menatap chae yang menunduk.

5 menit kemudian

"Cha-chaee" suara itu,pertama kalinya chae mendekar namanya dipanggil oleh jungkook.

"Maafkan aku" chae masih saja menangis terisak.

"Jangan menangis didepanku"

Chae mengangkat wajahnya matanya sembab membuat jungkook sedikit tertawa.

"Apa ada yang lucu??"

"Astaga kau begitu lucu"

Apa yang dikatakan jungkook?,chae masih saja bingung,jarak mereka sekitar 2 meter karena keduanya menjaga jarak, lebih tepatnya jungkook yang menjaga.

"Berhentilah menangis kubilang"

"Tapi masih ada darah dibibirmu"

"Cihh ini sudah biasa bagiku" keduanya masih saja berdiri menatap satu sama lain.

"Jung-ah kuharap setelah ini kau mengobatinya,maafkan oppaku,dan maafkan aku sekali lagi telah datang kedalam hubungan kalian berdua"
Chae mengigit bibir bawahnya tetapi ia lirik jungkook yang tengah menarik sudut bibirnya.

"Lagian kita sudah berakhir untuk apa kau minta maaf?" chae tergelonjak dan melebarkan matanya.

"Ahh maafkan aku jung sekali lagi merusak hubungan kalian aku benar-benar minta maaf,lebih baik kau segera pulang,maafkan aku" chae berbalik segera akan kedalam rumahnya.

"Tunguuuuu..."










Tungguuuu yaaa 😂

TBC

VOTMENN!!! 
BYE!!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top