BYT | 40
♜Last time I check my heart, its writen your name♜
" you wanna drag me down , really —— " anak mata Lucas menilik wajah Lufasz yang bersahaja jungkit bahu, melontarkan pandangan ke laman bawah. Mereka berdua berbual di aras dua dewan mewah itu , menghabiskan masa yang tersisa.
Lufasz membisu, tidak berminat membalas kata-kata lelaki itu, kerana tumpuannya diragut oleh tubuh seseorang . Seorang wanita yang sedang berdiri di gerbang utama , mungkin sedang menunggu teksi .
Anak matanya jelas menikam tubuh wanita itu, tubuh langsing yang cuba menangkis kesejukan angin malam yang menggigit tubuh. Sesekali wanita itu memeluk tubuh sendiri sambil kepalanya terjenguk melirik kenderaan yang lalu lalang.
" looks like she got your attention rather than me huh "
Lufasz sudah pusingkan matanya ke atas , menoleh sekilas pada musuh utamanya. Kepalanya senget , cuba memprovok lelaki itu.
Lucas ketawa, tangan dimuatkan ke dalam poket seluar dan sebelah lagi menggosok puncak hidung,
" —— who got this Mr Bilionair's heart hum... I'm curious now... " bersahaja Lucas mengusik lelaki itu , melirik sekilas pada wanita yang mencuri sepenuhnya tumpuan Lufasz.
" mind your own business Lucas, and please remind yourself ... that you've a fiancee ... don't wanna mess with Carl's are you ... " sinis dan bersahaja Lufasz menangkis kata-kata Lucas.
" yeah...sure... I'm just bored ok ... " kedua tangan diangkat sebagai surrender dengan sengihan di bibir namun tidak dibalas Lufasz. Lelaki itu mengecilkan matanya meneliti setiap inci wajah Lucas.
" I know you well Lucas ... FYI , I think these all are just some sick plan called Fake , apa yang sebenarnya yang kau fikir... from my perspective, Carl' s is not a potential legacy to co—— "
" mate , please ... " Lucas meletakkan tangannya di bahu Lufasz, menghentikan bicara itu. " —— buat-buat tak nampak je lah eh ... " sengihan dipamerkan buat Lufasz.
Lufasz melirik tangan lelaki itu yang berada di bahunya sebelum menggunakan satu jarinya menepis tangan Lucas. Memek wajah jijik dibuat-buat ,
" don't touch me ...and please... I'm not your mate —"
Tawa Lucas meletus sebelum tak kurang sesaat , Lufasz turut sama tertawa.
File di tangan aku rapatkan ke dada saat mataku jatuh pada wajah itu.
Dia duduk bersandar di keretanya, menyepak batuan kecil sebelum tiba-tiba matanya naik menemuiku.
Sesaat,
Dua saat,
KAkinya menapak ke arahku, senyuman meniti di bibirnya namun jauh sekali terlintas di hatiku untuk membalasnya.
Lari Dhia....
Lari dari dia...
Hati ini berkata-kata namun otak tegas pegun di sini. Memaksa kaki ku memacak di tanah , meski jasad mahu goyah menyembah bumi.
" Dhia... " seruan namaku jijik kedengaran, mungkin dulu ianya menyenangkan namun sekarang... hanya tinggal sisa kehinaan.
" din't you get it what I've said , I don't wanna see you again ! " selarku , memancing beberapa mata para mahasiswa lain yang kebetulan melalui kawasan itu.
" Dhia... please... I'm truly sorry... " merayu dia , merendahkan ego lelakinya namun serendah mana sekali pun tak akan mampu merubah segalanya.
" pergi baliklah Daniel, saya tak nak jumpa awak lagi dah —— " usirku, ingin melangkag pergi namun kata-katanya memaksa aku berhenti.
" it was him—— "
Terpaku, tertoleh kembali padanya, otak membeku namun hati ingin menyoal kembali apa yang dia tuturkan tadi. Mata saling bertaut , jelas tersinar ketegangan dan ketegasan dalam butir bicaranya .
" kau beritahu perempuan tu supaya jangan masuk campur hal aku lagi ! " naik seoktaf tengkingan Haqiem Reynold. Jelas membuatkan insan yang punya pendengaran normal terpaksa menahan perit gegendang telinga mereka.
Finn Qaees angkat kepala daripada Iphone nya, melirik sepupunya yang masih diamuk marah.
" apa pulak kali ni —— " malas dia menyoal , langsung tidak menghiraukan naik turun nafas sepupunya yang tidak sekata.
Haqiem Reynold tertawa sinis , nafasnya kembali normal meski amrahnya menyala-nyala. Tawa itu akhirnya mencuri perhatian Finn Qaees yang sudah mulai memberi tunpuan penuh.
" guess what ... Velerie is back —— " sinis dan penuh misteri tutur bicara Haqiem Reynold,
" what ?! "
Haqiem Reynold tersengih dengan hamburan sepupunya yang jelas terperanjat.
" apa yang dia nak lagi ! " kali ini , Finn Qaees sudah tidak mampu berdiam diri lagi. Kerutan di dahinya jelas membuktikan segalanya. Tumbukan dikepal kuat , dengan rahang diketap bengis .
Anak mata Haqiem Reynold berubah gelap, melirik tajam pada sepupunya.
" jawapan yang sama macam dulu , and I 'm afraid —— kali ini , dia akan dapatkan jugak apa yang dia nak "
Jemariku yang bergetaran membuatkan aku ketap bibirku kuat. Gelas aku genggam erat, berharap mampu mengubahnya kepada serpihan kaca, sebagaimana hati ku.
" I tahu , you ... tak percayakan I lagi lepas —— I'm sorry ... I'm truly sorry... and , kalau you nak I bertanggungjawab pun I sanggup ... "
" bukan ini yang saya nak dengar Daniel... jangan buang masa saya lagi ... kalau awak still nak teruskan mengungkit hal ni , better saya bal—— "
" fine , I tak kan ungkit hal ni lagi... "
" Dhia... I ... tahu I bodoh ... tapi semuanya sebab I sayangkan you ... even I melamar you Dhia... can yoy imagine perasaan I bila you tolak lamaran I and ... tak sampai seminggu... that random guy datang and claim that you and him... together.... "
" hati I hancur Dhia... mungkin you fikir I pathetic , but perasaan I pada you... ikhlas dari hati I ... I sayangkan you sangat-sangat... "
" I admit , memang I tahu you jumpa dengan lelaki tu waktu you hilangkan diri.. tapi I fikir ... itu cuma kebetulan.. and you dengan dia ... but ... everythings change when he step in our house .. and ..cakap pasal anak dalam perut you yang belum wujud ... "
" time tu memang.. I'm speechless, I fikir you sengaja ... itu alasan you tolak lamaran I ... then, I went to see him —— "
" malam yang I balik mabuk tu, I... jumpa dia.. Finn Qaees , the same guy that claim you slept with him... "
" we argue , sampai kecoh pub malam tu ... and ... he ... dare me , "
" to slept with ..you, if I wanna know the truth that he had slept with you before ... "
" and I ... did it —— falling for his trapped "
Birai mataku hangat, pegangan pada cawan itu semakin erat setiap detik,
Naik turun nafasku menggila, bersama getaran di bibirku ,
Jadi selama ini dia tahu!
Dia tahu segalanya !
Saat dia datang membonceng motorsikal berkuasa tinggi , saat dia bawa aku pergi dari rumah agam nenda,
Saat dia masakkan aku makanan... keprihatinanya... kesungguhan yang dia tunjukkan untuk bertanggungjawab...
Semuanya,
Semuanya sudah dirancang rapi,
Memerangkap aku dalam penjara mewah yang bersulamkan keprihatinan yang palsu.
" kau tanggunjawab aku ... "
" once I claim you, then you are mine —— "
Segalanya berulang, memutar-mutar di hadapan mataku.
" sejurus sahaja aku bawa kau keluar dari rumah agam tu... kau ... tanggungjawab aku ... kau ...terikat dengan aku...selamanya, "
" takdir tak pernah silap —"
Prang !
Gelas kaca menyembah lantai,
Bertukar serpihan ,
Tajam... dan tirus,
Dengan serpihan halus ,
cecair merah mengisi ruang di antaranya,
Menjadi lopak merah,
dan,
Titisan -titisan merah menitik setitik demi setitik dari telapak tangan ku...
Dan ia, merupakam telapak tangan yang sama, yang terluka sebelum ini ,
Plaster yang awalnya putih bersih dikotori darah merah , pekat menenggelamkan kewujudan plaster itu.
Tbc
Vote
Comment
Tq for this banner ❤❤
thefatiha__
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top