-ˏˋ тняєє ! 'ˎ-
┌──── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ────┐
" 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚍𝚒𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚑𝚠𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚗𝚢𝚊. "
- Takeya Yuki
└────・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───┘
__________________ ׂׂૢ་༘࿐
┊ ⋆ ┊ . ┊ ┊
┊ ┊⋆ ┊ .
┊ ┊ ⋆˚
✧. ┊
⋆ ★
"Keadaan ini ... Sungguh! Membuatku seperti pernah merasakannya!"
Entah apa yang Kyoujurou pikirkan, itu membuat sang hawa dilanda rasa bingung.
'Bukankah Kyou-san sering ikut perlombaan seperti ini?'
.
.
.
︶︶︶︶︶︶︶︶︶༉‧₊˚.
˚ · . - warning spoiler manga ! -
✧ ˚ · deja'vu & parallel world .
┊ - enjoy ! -┊
˚ ༘♡ ⋆。˚ ꕥ
.
.
.
"Kenyataan."
( 1 / 2 )
┈ ♪ ❀✿ ♪ ┈
.
.
.
.
.
"Uwaah-! Sugoii desu ne~!!"
"Sepertinya [Name]-chan menikmati perlombaan itu, ya?" Mitsuri bertanya seraya tertawa di akhir.
"Um! Sou desu! Tapi ... Aku jadi takut bertemu dengan Kyou-san ...," semangatnya kian menurun teringat kekalahannya.
Mitsuri yang berada di samping terdiam memandang sang empu menghela napas, mendengar kalimat yang [Name] lontarkan membuatnya diam sejenak.
"Ah, iya ... Aku yakin tidak begitu kok, [Name]-chan ...," Mitsuri menepuk pelan punggung sang empu.
Sandiwara apa lagi yang harus Mitsuri perankan?
"Aku harus bagaimana, Mitsuri-chan?" iris indahnya khawatir membayangkan senior yang mungkin akan marah.
"Sumimaseen!" entah penolong dari mana seorang gadis ini datang.
Suara tabrakan membuat atensi keduanya terfokus pada seorang gadis yang jatuh terduduk dengan kardus kosong di kepalanya dan puding berceceran di sekitarnya.
Tak perlu diberitahu lagi, 'kan?
"Ah--- Runa-san! Daijoubu?"
"Ittai ...," bukannya menjawab, yang ditanya hanya meringis sakit akibat tabrakan maut tadi.
Melihat makanan tercintanya berceceran tentu saja membuat Runa tersentak dan beranjak berdiri, namun apalah nasib sang gadis ini.
"P-punggungku--- encok---"
Pepatah pernah mengatakan, sakitnya tidak seberapa, tapi malunya. Yah, semoga tenang.
Melihat kesusahan tersebut membuat Mitsuri dan [Name] beranjak menolongnya, sudahlah, mau ditaruh di mana wajah Runa yang malu ini.
.
┈ ♪ ❀✿ ♪ ┈
.
"Aku akan kembali lagi! Tolong temani Runa ya!" walaupun sedikit khawatir, [Name] tetap berusaha bersemangat untuk adik kelasnya.
"Baik! [Name]-chan! " Mitsuri membalas jumpa (Name).
"Sudah aku bilang aku tak butuh ditemani ...," Runa berkata dengan lemas nya.
"Dan lagi ... Siapa orang yang akan ditemui (Name)-senpai?" pertanyaan Runa membuat Mitsuri sedikit tersentak dan menoleh.
Entah Mitsuri harus bersandiwara atau tidak, yang Mitsuri ketahui, ada kemungkinan bahwa adik kelasnya mengetahui hal itu.
"Ahaha ... Paling ia hanya pergi ke taman," Mitsuri menjawab dengan senyum yang dipaksakan.
"Souka, Ne, Mitsuri-senpai, boleh aku bertanya? Kalau tidak salah pernah ada kecelakaan bis sekolah 1 tahun yang lalu, yang menyebabkan 11 korban terluka dan 2 korban meninggal. Kata Tanjirou-senpai 2 korban yang meninggal itu berasal dari sekolah Kimetsu Gakuen ... Jika boleh tau, siapa itu?" Runa bertanya seraya mengingat-ingat.
Sekali lagi Mitsuri dibuat tersentak oleh sebuah pertanyaan, iris matanya terlihat sayu namun ia masih ragu untuk memberi tahunya.
"K-kenapa mempertanyakan hal seperti itu Runa-san? Sebaiknya Runa-san beristirahatlah, dan mungkin aku akan sedikit senang jika Runa-san kembali mengumpat tentang rak buku itu ...."
"Rak buku ... Tapi aku bertanya karna aku penasaran," hampir Runa teralihkan oleh topik lain tapi tetap kembali lagi.
"Kamu benar-benar penasaran akan hal itu?" Mitsuri bertanya, namun dengan suasana berbeda membuat Runa ragu jika itu bukan Mitsur.
"...hum, tapi! Jika Mitsuri-senpai tidak berkenan tidak ap---"
"Dua korban itu ...,"
.
.
.
"Eh!? T-tapi, bukankah tadi [Name]-senpai bilang ingin bertemu dengannya?"
"Sudah kuduga Runa-san belum paham, tapi bagi [Name]-chan, kecelakaan itu tak pernah terjadi."
"Mohon bantuannya untuk (name)-chan ya, Runa."
.
┈ ♪ ❀✿ ♪ ┈
·
Yay! Runa debut!
535 kata .
(Sudah direvisi)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top