The Story 2: Belahan Jiwa yang Hilang

"Kami bertarung bukan karena kekuatan kami, tetapi karena keyakinan bahwa bersama-sama, kami bisa melindungi dunia yang kami cintai."

(All Member Enhypen)
_______________❤️❤️❤️_______________

Di dunia tempat sihir dan kekuatan adalah bagian dari kehidupan, setiap pejuang dipasangkan dengan belahan jiwa mereka sejak lahir. Hubungan itu tidak hanya mendalam secara emosional, tetapi juga menjadi sumber utama kekuatan mereka.

Heeseung, Sunoo, Jungwon, Sunghoon, Jay, Jake dan Ni-ki adalah tujuh pejuang terpilih yang melindungi Kerajaan Lumina dari ancaman kegelapan dan mereka memiliki satu belahan jiwa yang sama, Eunjin.

Eunjin adalah seorang gadis terpilih yang mampu menampung kekuatan sihir yang sangat besar, sehingga ia mendapatkan tujuh pejuang yang menjaganya karena banyak yang menginginkan kekuatan miliknya termasuk Raja Kegelapan.

Namun, sesuatu yang buruk telah terjadi. Eunjin penjaga utama Lumina sekaligus belahan jiwa mereka tiba-tiba menghilang secara misterius dan dengan kepergiannya, kekuatan mereka perlahan-lahan melemah.

"Ini tidak bisa dibiarkan, kita harus menemukan dimana keberadaan Eunjin secepatnya!" ucap Jungwon sendu karena merasa gagal menjaga Eunjin dari bahaya.

"Eunjin tidak mungkin hilang begitu saja!" Heeseung berkata dengan nada putus asa sambil memukul meja di aula pertemuan. "Eunjin adalah pusat kekuatan kita. Tanpanya, kita tidak akan bisa melindungi Lumina dari ancaman Raja Kegelapan," tambahnya lagi.

"Ini sudah lima hari dan kita belum menemukan jejaknya," kata Sunghoon suaranya parau penuh dengan kesedihan, "aku mulai merasa ini adalah bagian dari rencana Raja Kegelapan untuk melemahkan kekuatan kita."

"Aku setuju," tambah Jungwon, sang pemimpin kelompok yang terkenal karena ketenangannya, "kita harus segera bertindak. Jika tidak, kekuatan kita akan lenyap sepenuhnya."

"Kita mulai mencari Enjin dari mana?" tanya Jake menatap teman-temannya dengan kebingungan.

Jay yang biasanya penuh strategi mengangguk setuju. "Aku mendengar kabar bahwa ada makhluk bayangan yang berkeliaran di hutan gelap, mungkin itu ada hubungannya dengan hilangnya Eunjin."

Ni-ki yang termuda namun paling misterius, berdiri dari kursinya sambil berkata, "Aku akan memimpin jalan ke sana, kita harus siap menghadapi apa pun."

Ketujuh pejuang tersebut segera berangkat menuju hutan kegelapan. Sesampainya di sana, mereka langsung memasuki hutan gelap yang terkenal dengan suasananya yang menyeramkan. Dahan-dahan pohon yang melengkung tampak seperti tangan yang mencoba meraih mereka dan suara angin yang menderu membuat mereka merasa seperti sedang diawasi.

"Rasanya sangat aneh di sini," bisik Sunoo sambil merapat ke Sunghoon, "seperti ada sesuatu yang tidak ingin kita berada di hutan ini."

Tiba-tiba, suara tawa lembut terdengar dari balik bayangan. Mereka semua bersiap, kekuatan mereka yang tersisa menyala dalam sekejap.

"Sungguh menghibur melihat kalian berada di sini," kata seorang wanita dengan senyum licik. Ia adalah Penyihir Kegelapan, pelayan setia Raja Kegelapan.

"Di mana Eunjin?!" teriak Heeseung, api di tangannya berkobar dengan intensitas tinggi.

"Dia ada di tempat yang takkan pernah kalian capai," jawab sang penyihir, "dan dengan setiap langkah yang kalian ambil, kekuatan kalian akan semakin melemah. Tidak ada gunanya kalian mencari gadis tersebut."

"Kami pasti akan menemukan Eunjin, bagaimanapun caranya," kata Jungwon dengan suara tegas penuh dengan keyakinan. Ia melancarkan serangan angin, tetapi sang penyihir menghilang menjadi asap sebelum serangan tersebut bisa mengenainya.

"Jika kalian ingin gadis tersebut kembali," suara penyihir itu bergema di udara, "temukan Menara Kegelapan di Lembah Malapetaka. Tapi hati-hati, perjalanan ke sana mungkin akan mudah dan bisa menghancurkan kalian."

Tanpa membuang waktu, mereka langsung bergerak menuju Lembah Malapetaka. Namun, perjalanan itu penuh dengan rintangan. Setiap kali mereka menggunakan kekuatan, mereka merasa semakin lemah dan kelelahan seperti sesuatu sedang menghisap energi mereka dari dalam.

"Ini... pasti kutukan... dari Raja Kegelapan," kata Jake sambil terengah-engah setelah menggunakan kekuatan cahayanya untuk melawan serangan bayangan.

"Apa pun itu, kita tidak bisa menyerah, Jake!" kata Sunghoon dengan nada tegas, "Eunjin membutuhkan kita."

Ketika mereka akhirnya mencapai Menara Kegelapan, mereka terkejut melihat bahwa menara itu dijaga oleh makhluk-makhluk bayangan raksasa.

"Ooh, yang benar saja! Kita tidak punya cukup kekuatan untuk melawan mereka sekaligus," kata Sunoo dengan suara gemetar.

"Jangan panik, Noo! Kita harus bekerja sama dan saling percaya satu sama lain bahwa kita pasti bisa mengalahkan makhluk-makhluk tersebut," kata Jungwon menepuk pundak Sunoo, "ini bukan tentang seberapa kuat kita, tapi seberapa baik kita bisa menggunakan apa yang kita miliki."

Dengan strategi yang cerdas dari Jay, mereka berhasil mengalahkan para penjaga dan berhasil memasuki menara.

Di puncak menara, mereka menemukan Raja Kegelapan duduk dengan santai di atas takhta hitamnya. Di sebelahnya, Eunjin terbaring dalam lingkaran sihir tampak lemah dan tidak sadarkan diri.

"Kalian datang untuk mengambilnya?" tanya Raja Kegelapan dengan nada mengejek sambil menunjuk ke arah Eunjin yang tidak sadarkan diri. "Tanpa gadis ini kalian hanyalah manusia biasa, tidak ada yang spesial," tambahnya lagi.

"Kami tidak membutuhkan kekuatan besar untuk mengalahkanmu," kata Heeseung sambil maju ke depan, "kami hanya butuh keberanian dan kepercayaan."

Pertarungan pun dimulai, Raja Kegelapan menggunakan kekuatan gelapnya untuk menyerang mereka. Sementara, mereka mencoba yang terbaik untuk melindungi satu sama lain.

Namun, Eunjin yang tidak sadarkan diri membuat kekuatan mereka yang semakin melemah, mereka tahu mereka tidak akan dapat bertahan lama.

Ketika semuanya kelelahan dan kehabisan tenaga untuk melawan Raja Kegelapan. Ni-ki, yang selama ini menyimpan rahasia besar maju ke depan.

"Hyung, aku... aku punya... sebuah cara untuk... mengakhiri ini," katanya dengan nafas tak beraturan.

"Apa maksudmu?" tanya Jay panik dan mulai menyadari apa yang sedang Ni-ki rencanakan.

"Aku memiliki kekuatan bayangan yang berasal dari Raja Kegelapan. Jika aku menggunakan seluruh kekuatan milikku dan menggabungkannya dengan kekuatan kegelapan. Aku bisa menghancurkan lingkaran sihir yang menahan Eunjin," jawab Ni-ki sambil mengumpulkan seluruh kekuatannya.

"Jangan, Ni-ki! Itu bisa membunuhmu!" teriak Sunoo khawatir, ia tidak ingin kehilangan satu pun dari sahabatnya.

"Aku tidak peduli," kata Ni-ki dengan tegas. "Apapun akan aku lakukan karena Eunjin lebih penting dari pada diriku," balas Ni-ki terus mengumpulkan seluruh kekuatan miliknya ke telapak tangan.

Dengan kekuatan terakhirnya, Ni-ki mengarahkan telapak tangannya ke arah dimana Eunjin dikurung. Lalu, cahaya yang bersinar terang dicampur kegelapan keluar dari telapak tangan Ni-ki, langsung melesat menghancurkan lingkaran sihir yang mengikat dan mengurung tubuh Eunjin.

Namun, setelah berhasil membebaskan Eunjin dari kurungan. Ni-ki terluka parah terkena serangan balik kekuatan tersebut, sehingga ia terjatuh ke lantai dan tak sadarkan diri.

Eunjin pun sadar dan bangkit dengan kekuatannya yang telah pulih kemudian bersama keenam pejuang yang tersisa, ia berhasil mengalahkan Raja Kegelapan dengan kekuatan penuh.

Dengan kemenangan di tangan mereka, mereka kembali ke Kerajaan Lumina. Meskipun Ni-ki terluka parah, ia berhasil diselamatkan berkat kekuatan penyembuhan Eunjin.

"Terima kasih," kata Eunjin kepada mereka semua, "kalian tidak hanya menyelamatkanku, tetapi juga membuktikan bahwa hubungan kita lebih dari sekadar kekuatan. Ini tentang kepercayaan, pengorbanan dan cinta."

Mereka semua tersenyum, mengetahui bahwa meskipun perjalanan ini sulit, mereka telah menjadi lebih kuat bersama.

Untuk pertama kalinya bagi mereka, dunia benar-benar terasa damai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top