CHAPTER 17

DISCLAIMER :
Animasi Boboiboy dan semua karakternya adalah milik Monsta Studios.
Seluruh alur cerita ini merupakan imajinasi Author dan tidak berkaitan dengan cerita sebenarnya pada animasi Boboiboy.

WARNING!!!
Original character, out of chatacter, typo dan kesalahan kata dalam ejaan.
Mohon maaf jika ada kesamaan dengan cerita lain.

RECOMENDED SONG :
Victory - Two Steps From Hill
Memory Reboot - Narvent and VØJ
Everything Works Out in the End - Kodaline
Round and Round - Heize
Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°.•°

Kaizo mengerjapkan matanya beberapa kali, ia melihat langit-langit tempatnya terlentang berwarna putih. Kaizo mulai memperhatikan seluruh sudut ruangan yang berwarna putih. Kaizo mendudukkan tubuhnya, ia melihat tangan kanan dan kaki kirinya dibalut dengan kain kasa.

Saat Kaizo menggerakkan tangan kirinya, rupanya tangan kirinya diborgol.

"Sial." umpatnya.

Ia melihat beberapa orang yang masuk ke ruangan ini dari arah pintu. Orang-orang itu sangat asing di matanya, terkecuali satu wanita berpakaian dinas militer berwarna navy yang berjalan di belakang. Dia adalah Shiloh Moonstone, yang Kaizo kenal sebagai Emma Lee.

"Apa sudah merasa lebih baik, Zhou Kai?" tanya pria paruh baya yang memakai kemeja putih rapi dengan bendera bangsa Euro berliontin bintang di dada kirinya, dia adalah seorang presiden.

Kaizo mematung, kenapa pria tua itu mengetahui nama aslinya? Padahal anggota timnya saja tidak ada yang mengetahuinya.

"Jangan terkejut begitu, aku mengetahui namamu dari ayahmu sendiri. Dulu kamu pernah berkunjung ke sini." ucap pria itu.

"Ah, sepertinya kamu tidak ingat karena saat itu kamu berusia dua tahun." sambungnya.

Pria tua itu mengulurkan tangannya, "Aku Alberto Moonstone, sahabat ayahmu."

Kaizo menoleh dengan tatapan tajam, "Sahabat?"

"Setelah apa yang anda lakukan padaku dan adikku, anda menyebut diri anda sahabat ayahku?" Kaizo menatap tajam pada Shiloh, kemudian menatap membali Tuan Moonstone.

Pria itu terkekeh kecil, "Ternyata kamu orang yang sensitif dan pendendam ya."

"Kalau begitu, istirahatlah di sini. Aku menitipkan seorang asisten, katakan padanya jika kamu membutuhkan sesuatu." sambungnya.

"Aku merasa senang bisa bertemu putra sulung Keluarga Zhou yang sangat mirip dengan Agam, sahabatku." ucap Alberto sebelum pergi meninggalkan Kaizo, menyisakan seorang wanita yang terus berdiri di tempatnya sambil menatap Kaizo.

Wanita itu adalah Shiloh Moonstone.

Kaizo tidak mengeluarkan sepatah katapun, laki-laki itu hanya diam setelah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Tuan Moonstone, sehingga wanita yang semula bernama Emma Lee itu mendekat.

"Apa kamu ingin makan?" tanyanya.

Kaizo menoleh dengan tatapan tajam, ia melirik lebel nama yang berada di seragam wanita itu.

"Shiloh Moonstone, beraninya membohongiku dan mengarang cerita tentang keluargamu. Padahal kamu sendiri anak seorang pemimpin negara." ucap Kaizo.

"Penghianat."

Shiloh tersenyum miring, ia menarik kursi di samping ranjang Kaizo untuk ia duduki. "Sejujurnya aku tidak seberani ini, aku sempat ragu bertugas di timmu. Karena ku dengar kamu pandai menyamar, mungkin saja kamu bisa membongkar penyamaranku dengan mudah. Tapi ternyata semudah itu seorang Kapten Kaizo diperdaya." ujar Shiloh.

"Setelah ini, ku pastikan kita tidak akan bertemu lagi." ucap Kaizo.

Raut wajah Shiloh berubah setelah mendengar kalimat yang diucapkan Kaizo. Kedua tangannya meremas rok seragam yang ia kenakan.

Shiloh berdiri.

"Ya, aku juga tidak ingin bertemu denganmu lagi."

Wanita itu pergi dari hadapannya. Sedangkan Kaizo tidak memperdulikannya sama sekali, menoleh pun tidak.

.•°.•°.•°

Fang dan teman-temannya kembali ke markas TAPOPS. Saat itu, seluruh mata-mata dari militer Euro telah di eksekusi dan dibuang ke luar angkasa. Begitulah peraturan yang sudah ditetapkan TAPOPS setelah beberapa kali terjadi pencurian powers sphera dua tahun yang lalu.

Fang dan yang lainnya memberikan hormat pada Laksamana Tarung.

"Maafkan saya Laksamana, saya tidak berhasil membawa kembali Kapten Kaizo." ucap Fang.

Laksamana Tarung mendekat, ia memegang kedua bahu Fang. "Seharusnya kami yang meminta maaf telah meloloskan seorang mata-mata hingga sampai menjadi orang terdekat Kaizo." ucap Laksamana Tarung.

Fang menggeleng, "Ini juga murni kesalahan saya, Laksamana. Saya terlalu mempercayainya."

"Tidak apa-apa Fang, kita akan berusaha menyelamatkan Kapten Kaizo." ujar Boboiboy.

"Ya! Kita akan memusnahkan mereka semua!" sahut Gopal.

"Hm... Sejujurnya saya masih ragu untuk melawan bangsa Euro secara langsung." ucap Komandan Kokoci tiba-tiba.

"Kenapa Komandan?" sahut semuanya bersamaan.

"Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari profil bangsa Euro, mereka memproduksi senjata dan pesawat angkasa yang hebat sehingga memiliki sekutu yang banyak."

"Ekonomi bangsa Autik, Cullen dan Inbrith juga sangat maju. Mereka berempat bekerjasama membangun Planet Reiss menjadi planet yang disegani."

"Yang lebih saya takuti lagi .... " Komandan Kokoci menggantung kalimatnya.

"Kenapa Komandan?" tanya Fang.

"Mereka bersekutu dengan bangsa Kubulus, Planet Atata Tiga." ucap Komandan Kokoci.

Laksamana Tarung menghela nafas, "Sepertinya ini akan menjadi masalah yang berat."

Bangsa Kubulus terkenal dengan kecerdasan mereka dengan membangun peradaban Planet Atata Tiga menjadi salah satu peradaban yang paling maju sejauh ini. Planet Atata Tiga sudah maju lebih awal sejak ratusan tahun yang lalu saat mereka menciptakan powers sphera.

Bangsa Kubulus terkenal sangat bengis terhadap kekuasaan. Jika TAPOPS melawan bangsa Euro, jelas saja bangsa Kubulus akan membantu bangsa Euro untuk melawan TAPOPS.

"Kokoci, cari tahu apakah dari keempat bangsa di Planet Reiss itu ada yang memihak bangsa Airo atau tidak." ucap Laksamana Tarung, Komandan Kokoci mengangguk.

"Fang, kakakmu akan baik-baik saja. Mereka tidak akan membunuh Kaizo, karena mendiang Gubernur Agam adalah sekutu Alberto Moonstone dahulu." ujar Komandan Kokoci. Sontak semua orang terkejut, kecuali Laksamana Tarung.

"Bagaimana mungkin?! Ayah sekutu TAPOPS, tidak mungkin ayah bersekutu dengan bangsa Euro!" seru Fang, ia menolak fakta yang dikatakan Komandan Kokoci.

"Tuan Theodoor yang mengatakannya, dan sudah dibenarkan oleh Pamanmu."

.•°.•°.•°

Kita kembali ke masa lampau, sebelum peristiwa pemberontakkan empat belas tahun yang lalu terjadi di Planet Gogobugi.

"Sudah lama kamu tidak menghubungiku, Gubernur Agam." ucap seorang pria berambut hitam.

"Ya, akhir-akhir ini aku sangat sibuk." ucap pria yang dipanggil 'Gubernur Agam'.

"Kenapa kamu menghubungiku? Kenapa tidak berkunjung langsung ke sini? Atau aku saja yang berkunjung ke planetmu?" tanyanya.

"Tidak apa-apa, Alberto. Aku hanya ingin mengatakan, kami akan bergabung dengan organisasi penyelamat powers sphera bernama TAPOPS. Sebaiknya kamu tidak melanjutkan bisnis dengan bangsa Kubulus." ucap Gubernur Agam.

Senyum Alberto memudar, "Apa maksudmu, Agam?" tanyanya dengan suara datar.

"TAPOPS menawarkan kerjasama denganku, dengan alasan karena keluarga kami menjaga power sphera Enerbot."

"Setelah aku membaca visi misi mereka, aku setuju. Tujuan mereka adalah menjaga kedamaian galaksi, menyelamatkan dan memelihara power sphera yang disalah gunakan di luar sana. Sedangkan bangsa Kubulus, mereka memburu para power sphera."

"Apa bisnis itu lebih berharga bagimu?" tanya Gubernur Agam.

"Ti—tidak juga, tapi apakah aku harus memutuskan hubungan dengan bangsa Kubulus juga?"

Agam mengangguk. "Sebagai bangsa yang pernah terjajah, aku tahu kamu memahaminya."

Itu adalah kali terakhir Alberto Moonstone dan Gubernur Agam berkomunikasi. Alberto merasa sakit hati dengan perkataan Zhou Agam.

Pada saat itu, ia yang dibakar api amarah menghubungi Geng Tengkotak, salah satu organisasi pemburu power sphera yang berasal dari bangsa Kubulus. Alberto memberi tahu bahwa keluarga Zhou menjaga power sphera Enerbot.

Setelah aksi pemberontakkan yang terjadi di kediaman Keluarga Zhou, Alberto mendengar kabar bahwa Agam dan isterinya telah meninggal dibunuh oleh Borara, ketua Geng Tengkotak. Sedangkan Kaizo dan Fang, sudah diselamatkan oleh Maskmana Pian.

Alberto menghubungi Maskmana Pian, ia ingin mengambil Kaizo dan Fang untuk diadopsi, tapi permintaan itu ditolak mentah-mentah oleh Pian.

Sejak saat itu, Alberto Moonstone benar-benar membenci TAPOPS.

Laki-laki itu memandang fotonya bersama Agam yang ia pajang di meja kerjanya. Sudah lama persahabatan mereka runtuh hanya karena perbedaan pendapat terhadap TAPOPS.

"Maafkan aku, Agam. Aku sangat membutuhkan Enerbot untuk kelangsungan hidup planet ini. Aku tahu, chip rahasia itu ada pada Kai."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top