04

Selamat membaca
Selamat menikmati
Dukungan kalian sangat berarti untuk penulis. Karena bisa jadi semangat penulis untuk rajin up. Wajib komentar dan star nya ya >~<
Terimakasih
°
°
°

Segelas kopi muncul dihadapan Dazai membuat pria alpha itu menurunkan tablet dari wajahnya. Ia menatap Si pemberi sejenak sebelum akhirnya meminum kopi tersebut.

"Setelah ini anda harus menemui akting varity show, kemudian jadwal pemotretan oleh tim Nikolai, kemudian..."

Dazai mendengarkan Chuuya membacakan jadwalnya hari ini sembari tetap menatap layar tabloid. Jadwal yang begitu padat membuat Chuuya rela datang ke apartemen Dazai di pagi pagi buta untuk menyiapkan sarapan di jalan. Bagaimana dengan sarapan omega itu? Dia bisa melakukannya di mobil atau dimanapun, Chuuya memprioritaskan kesehatan aktornya terlebih dahulu.

Setelah menyiapkan bekal untuk dirinya dan Dazai. Chuuya segera meminta Dazai untuk berangkat segera. Alpha itu menurut walau tanpa mengatakan apapun. Mereka berjalan menuju basemen mobil.

*******

Jalanan padat hari ini. Alasan Chuuya berangkat lebih pagi karena untuk menghindari keterlambatan di tempat. Tokyo memang selalu ramai. Selagi menunggu lampu merah berubah, Chuuya menyempatkan diri untuk menyantap rotinya sebagai sarapan mengingat semalam ia tidak makan. Karena terlalu lelah akhirnya ia memilih langsung tidur.

Dazai memperhatikan omega itu untuk beberapa saat kemudian tak lagi peduli. Ia hanya menatap tabloid, lebih menarik membaca berita di sana.

"Dazai-san, anda mendapatkan tawaran memainkan film layar lebar bersama aktor wanita yang sedang hits akhir akhir ini." Chuuya memecahkan keheningan. Rotinya telah habis dimakan.

Lampu berubah hijau, Chuuya segera menekan pedal gas untuk kembali melaju.

"Siapa sutradara nya?" Dazai menanggapi dengan dingin.

"Mori Ougai. Film genre romantis. Anda akan menjadi lawan main aktor perempuan itu."

"Siapa?"

"Sasaki Nobuko-san."

Hening, Dazai tak menjawab langsung jawaban Chuuya membuat Sang omega heran hingga mengintip wajah Dazai dari cermin di tengah mobil.

"Aku tidak tertarik. Katakan pada sutradara nya jadwal ku penuh," ucap Dazai dengan jengah.

"Anda akan menolak nya?"

"Ya. Manejer Sasaki dan sutradara itu hanya memanfaatkan nama ku untuk penaikan film dan rating aktornya saja. Tolak saja."

"Baik."

Setelahnya tak ada lagi percakapan. Keduanya terdiam namun tak ada yang masalah dengan hal itu.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Malam nya Dazai beserta manejer menghadiri pesta pembukaan sebuah perusahaan. Diundangnya Dazai karena pria itu meletakan beberapa persen saham di perusahaan baru tersebut sekaligus menjadi bintang tamu malam ini.

Riuh tepuk tangan menggelegar ketika MC menyebut nama Dazai untuk pengisi acara selanjutnya. Dengan setelan rapih, rambut dan wajah yang sempurna membuatnya terlihat sangat bersinar malam ini. Title aktor benar-benar melekat pada dirinya.

Chuuya memperhatikan Dazai yang berdiri di atas panggung, sesekali ia menegug cocktail anggur miliknya, sesekali juga mengobrol ketika seseorang menyapa nya.

Perlahan kepala nya terasa pusing. Padahal sore tadi ia sudah makan, apa mungkin karena terlalu banyak orang atau ia terlalu lelah belakangan ini? Yang pasti sakit kepala membuat kakinya lemas untuk berdiri, ia harus segera menepi ke tempat yang lebih sepi. Bisa-bisa dia pingsan di tengah kerumunan dan akan menyebabkan berita tidak baik untuk citra Dazai.

Chuuya meminta seorang sutradara yang ia kenal untuk memberitahu Dazai bahwa dirinya berada di ruang rawat jika pria itu mencarinya.

"Kau baik baik saja?" Tanya Oda dengan khawatir.

"Saya baik-baik saja hanya sedikit pusing. Bisakah anda memberitahu Dazai-san bahwa saya ada di ruang perawatan jika dia bertanya?"

Oda mengangguk. Dirinya khawatir melihat Chuuya yang sepertinya bisa pingsan dimana saja.

"Ingin saya antar?"

"Tidak, tidak perlu, terimakasih Oda-san. Saya tidak bisa merepotkan anda." Chuuya menjawab dengan cepat.

"Tidak apa. Aku takut kau pingsan di lorong." Namun Oda masih bersikukuh membantu.

Omega itu menggeleng tetap menolak. Apa yang bisa Oda lakukan jika Chuuya menolaknya? Akhirnya ia membiarkan Chuuya pergi dengan sendirinya.

🌺🌺🌺🌺🌺

Dazai menuruni panggung setelah selesai berbicara. Safir coklat nya menatap sekeliling mencoba mencari keberadaan Sang manejer namun tak bisa ia temukan di manapun.

Mungkin Chuuya sedang menikmati pesta begitu fikir Dazai namun pria itu ingin secepatnya pulang karena merasa sangat lelah. Ia meraih ponsel hendak menghubungi Chuuya. Panggilan tersambung namun Chuuya tak mengangkat nya.

"Selamat malam, Dazai-kun."

Sebuah suara yang memanggil membuat perhatian nya teralih. Ia tatap Si pemilik suara tersebut.

"Odasaku!"

Mengenali seseorang yang memanggilnya, Dazai menutup telfon dan memilih berbicara.

Mereka berpelukan untuk beberapa saat sebagai sapaan teman lama. Senyum wibawa terpantri di wajah Dazai.

"Kau menghadiri acara ini juga?" Dazai bertanya berusaha membuat topik pembicaraan.

"Ya. Aku juga menanamkan saham di sini," jawab Oda.

"Begitukah? Nasib kita sama berarti di perusahaan ini. Kau datang sendiri?"

"Tadinya bersama Ango namun pria itu izin pulang terlebih dahulu karena ada urusan."

Dazai mengangguk tanda mengerti apa yang Oda ucapkan.

"Ngomong-ngomong manejer mu berpesan jika kau mencarinya dia ada di UKS," ucap Oda. Menyampaikan pesan Chuuya tadi.

"UKS? Dia sakit?"

"Sepertinya begitu. Tubuhnya panas sepertinya demam."

"Kalau begitu aku harus menjemput nya. Terimakasih Oda."

Oda mengangguk. Membiarkan Dazai pergi menjemput Chuuya. Mereka telah lama saling mengenal. Oda ingat ketika Dazai kecil bermain di film nya, membuatnya terkesan untuk pertama kali pada sosok Dazai. Ia kemudian melatih pria itu agar menjadi aktor besar yang hebat.

Kini Dazai berada di puncak karena anak itu memang memiliki bakat yang hebat. Oda hanya memberikan fasilitas, membantu Dazai naik dari tangga menuju tangga lain nya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Siapa sangka jika heat Chuuya datang hari ini? Seingatnya siklus itu datang seminggu lagi. Ia tidak membawa inhibator, penekan itu ada di dasbor mobil.

Perawat UKS memang sudah memberikan inhibator lain namun tidak berefek apapun. Kasus heat nya sebagai Omega memang langka. Ia sampai memiliki dokter pribadi serta penekan khusus karena hanya jenis itu yang berpengaruh pada nya.

Bagaimana ia menemui Dazai dalam kondisi seperti ini? Bagaimana ia keluar dari pesat ini ketika seluruh ruangan dipenuhi para alpha?

Rasa panas disekujur tubuh serta gatal dadi bagian belakang membuatnya tersiksa hingga tanpa sadar Chuuya melepaskan feromon nya. Untung saja perawat nya seorang beta jadi ia merasa sedikit aman.

Tubuhnya berkeringat, ia merapatkan kaki mencoba menahan hasrat yang bergejolak dari dalam tubuhnya.

Fikiran nya mendadak tak berfungsi seolah ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Suara pintu yang terbuka menandakan seseorang masuk. Membuat Chuuya semakin takut kalau kalau yang datang adalah pasien alpha lainnya. Bagaimana jika orang itu mencium feromon nya? Apakah ruangan ini sudah dipenuhi bau feromon nya?

Tirai yang disibak kencang membuat Chuuya terkejut. Mereka saling bersitatap untuk beberapa saat.

"S-siapa?" Akal sehat mulai tidak bisa Chuuya kuasai hingga pandangannya memburam namun Chuuya mengenali feromon tipis ini.

Feromon musim dingin yang sangat ia sukai. Wangi harum berhasil memancing insting Chuuya sebagai omega.

"Hei kau, dimana penekan nya?" Tanya Dazai dengan datar.

"Huh? Siapa kau?"

Dazai berdecak mendengar hal itu. Tidak ada pilihan. Ia menggendong Chuuya kemudian membawanya ke mobil.

Dazai juga sama tidak baiknya seperti Chuuya. Insting alpha nya bangkit setelah mencium feromon Chuuya yang begitu kuat. Rasanya akal sehat akan hilang jika Dazai tidak bisa menahan diri.

Diletakkan nya Chuuya di kursi belakang. Ia berusaha mencari obat itu di seluruh mobil. Dirinya mulai merasakan gejolak panas dari dalam tubuh.

"Ugh...panas." erang Chuuya dari belakang tak digubris Dazai.

Setelah memerlukan lima menit mencari akhirnya ia menemukan inhibator itu. Segera ia memberikannya pada Chuuya.

"Jaga dulu kesadaran mu, minum ini."

Chuuya menurut. Ia segera meminum inhibator miliknya. Setelah dirasa mulai tenang, Dazai mengambil alih kemudi malam ini. Setidaknya ia tidak ingin ada scandal dirinya dengan manejer.

🌺🌺🌺🌺🌺

"Haahh...agh!"

Erangan erotis itu memenuhi kamar begitu juga dengan aroma feromon yang Chuuya lepas. Bagian bawahnya dihentak beberapa kali, menghentak bagian paling sensitifnya.

"Aku k-keluar hng! Ber-henti.."

Cairan itu keluar dengan tubuh Chuuya yang terkulai lemas. Heat nya sudah terpenuhi maka omega akan melepaskan feromon terakhirnya di masa heat. Keduanya tersenggal mengatur nafas. Dazai menatap Chuuya yang telah memejamkan mata dalam diam. Ia belum merasa puas namun Chuuya sudah terlelap.

Apa lagi yang bisa ia lakukan?

Ia melepaskan tautan kemudian membuang alat kontrasepsi yang telah penuh ke sembarang tempat. Tangan nya menyibak poni rambut ke belakang, menampilkan keningnya. Sisanya bisa ia urus sendiri di kamar mandi.

Kegiatan malam ini tak buruk juga untuk Dazai justru ia menemukan peluang. Selama ini ia merasa muak mencium feromon omega. Kepalanya akan pusing kemudian jatuh pingsan  alasan itulah yang membuatnya membenci omega. Akan tetapi malam ini perspektif nya tentang omega berubah. Ia hanya belum menemukan omega yang tepat untuknya.

Ketika Chuuya melepaskan feromon, bukannya merasa mual atau pusing justru Dazai merasa nyaman. Ia ketagihan mencium feromon manis milik Chuuya.

Ah mengingat wangi feromon omega itu membuatnya kembali tegang. Tidak bisa, ia tidak bisa seperti ini. Mereka hanya terikat hubungan kerja, jadilah profesional Dazai.


Bersambung

Next?

14/07/2023

Udah jebol uhuy. Kira kira reaksi Chuuya gimana ya? >~<

Komentarnya yaaa

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top