Revertatur*21
REPOST SAMPAI CHAPTER 31!
Update sehari sekali.
Happy reading!
The Sorcery: Little Magacal Piya
BOMP!
Terdengar suara ledakan dari jauh. Aku bahkan masih bisa mendengarnya setelah aku masuk kedalam Door Connection. Disini, semuanya sangat puti. Awan-awan yang mengumpal berkumpul dan memikat diri. Aku masih ingat aku tertidur sebentar disana. Aku tidak ingat bagian dimana aku terjatuh sampai ke gang awal sebelum aku masuk ke Door Connection.
Hanya saja, logikaku berjalan begitu saja. Jika benar aku terjatuh, jaraknya pasti sungguh sangat tinggi. Sayap dibelakangku juga sudah hilang, menandakan bahwa aku jatuh disana tanpa alat bantu sedikitpun.
Ya, aku bangun dengan mati rasa disekujur tubuhku. Aku bahkan sempat berbaring dengan pandangan kosong menatap langit dari lorong gang yang sempit itu. Tanpa berpikir apa-apa.
Aku kembali ke bumi, ke tempat asalku. Lalu, bagaimana nasib magacal-magacal disana?
Cukup sulit, memaksa tubuhku untuk bangun. Dengan langkah terseret-seret, dan dengan bantuan dinding yang kokoh, aku keluar dari gang itu untuk melihat keadaan luar.
Benar-benar sepi.
Tidak ada sebuah kendaraanpun yang melintas di sana. Padahal, aku cukup yakin bahwa perempatan yang ada diujung jalan itu adalah jalan besar.
"Apa yang terjadi di sini?" gumamku, dengan suara yang begitu serak.
Pemandangan tersebut cukup mengiris hatiku.
Aku menjadi salah satu orang yang menghilang. Dan aku kembali, tanpa membawa mereka.
Tak jauh dari tempat itu, terdengar suara isakan dari jauh. Aku berusaha menopang badanku, untuk menghampiri tempat itu. Cukup mudah mencari sumber suara itu karena keadaan yang tenang. Kemudian, aku berjumpa dengan manusia.
Dari ukuran tubuhnya, dia tampak masih kecil.
"Kamu kenapa?"
"Semuanya hilang. Mama, papa dan semuanya menghilang..." jawabnya dengan histeris, disela-sela tangisnya yang semakin kuat.
Aku tidak tau bagaimana menenangkannya, karena aku cukup mengerti bagaimana rasanya kehilangan mereka, apalagi untuk anak seumuran sepertinya.
Saat itu juga, cahaya berwarna hitam muncul dari tubuhnya, menyelimuti, dan menguasai dirinya. Perasaanku langsung tidak enak, begitu mendengar suara tangisnya yang semakin bervolume pelan. Aku langsung berlari menghampiri anak itu dan berusaha menangkapnya.
Tapi gagal.
Dia menghilang, tanpa menjadi apapun.
Penyihir di clan Magacal ataupun BlackMix.
Wajahku pucat pasi saat menyadari bahwa aku kembali sendiri. Bumi begitu hening, seakan kosong.
Aku mendongkakkan kepalaku ke atas, mencari Door Connection.
Dimana Door Connection?
Aku masih ingat tentang dunia itu. Kalau aku bisa melihat Door Connection, itu berarti, aku masih seorang magacal. Tapi, aku tidak melihat ada Door Connection di langit manapun. Aku punya firasat buruk.
"Wings Maker!" seruku sambil berusaha keras mengeluarkan sayapku.
Tapi gagal. Semua kekuatanku terkuras habis karena penerbangan singkat itu.
Aku cukup depresi karena ini pertama kalinya aku gagal mengeluarkan sayap. Aku langsung menyambar sebuah sapu yang bisa kutemukan di tempatku, berharap bisa menerbangkan sapu itu sebagai bukti bahwa aku masih seorang magacal.
Tapi, lagi-lagi aku gagal.
Awan tebal hari itu menghilangkan kesempatanku untuk mencari Door Connection. Aku mengembalikan sapu itu ke tempat asalnya dan memutuskan untuk memeriksa waktu di dekat taman. Biasanya, ada kalender digital dan waktu disana. Tapi, aku gagal mengetahuinya karena jam dan semua peralatan elektronik di sana, mati.
Aku buru-buru memeriksa kantongku. Hari itu, sebelum aku kabur dari rumahku, aku menonaktifkan ponselku dan menaruhnya di kantong. Dan ternyata masih ada! Aku menghidupkannya untuk melihat waktu dari sana, sambil berharap-harap bahwa ponsel itu masih bisa dipakai.
Dan jantungku serasa berhenti begitu melihat lamanya waktu yang telah berjalan dalam waktu yang singkat itu.
Dua tahun sudah berlalu.
Apa yang harus kulakukan sekarang? Tidak ada jalan lainkah?
Aku sudah putus asa, sangat. Aku terduduk tepat di tengah jalan raya di atas aspal, mungkin saja berharap ada kendaraan yang menabrakku agar aku bangun dari mimpi burukku. Tapi percuma, bahkan seorang manusia yang berjalan pun tidak kutemui.
Kini, sekarang, saat ini, aku sendirian.
Piya, nama itu kerap terdengar, dan menggema dengan teratur di pikiranku. Perasaan bersalah kembali menguasaiku.
"Piya!" suara itu semakin keras, membuatku sangsi bahwa itu hanya imajinasiku saja. Aku menoleh kekiri kanan dan tidak menemukan sumber suara itu. Kuharap itu bukanlah imajinasi belaka.
"Piya! ini aku!" serunya lagi
"Aku, siapa?" tanyaku, dengan kening berkerut.
"Give Pocket! Cepat buka Give Pocketmu!"
Ah! Aku masih mempunyai Give Pocket? Aku langsung bangkit dengan cepat dan membuka Give Pocketku yang biasanya, untuk membukanya harus mengucapkan mantra dan muncullah seorang perempuan kecil dengan telinga kelinci, di depanku.
"Yaa-Chi!" Seruku langsung memeluknya. Aku masih punya harapan! "Yaa-Chi, aku nggak bisa pakai kekuatanku. Apa aku bukan Magacal lagi?"
"Lantas, bagaimana kamu bisa membuka Give Pocket, huh?" jawabnya
"Tadi aku sudah mencoba membuka sayapku, tapi tidak bisa." terangku.
"Kau masuk ke Door Connection dengan Wings Makermu yang terluka. Jadi Wings Makermu melemah sekarang. Tapi nggak apa-apa, nanti juga kembali lagi" sahutnya
"Lalu tadi, aku pakai sapu, tapi..."
"Piya, kamu pasti lupa cara memakai sapu." potongnya.
"Lalu kalau kekuatanku hilang, bagaimana aku bisa kembali kesana?" tanyaku, nyaris menangis putus asa.
"Piya, kekuatanmu tidak menghilang. Sudah coba Changes Power?"
Aku menyentuh Yaa-Chi. Singkat kemudian, dia menjadi sapu. Tetapi, tak lama kemudian, dia kembali ke wujudnya lagi.
"Tu-tuh kan gagal"
"Sejak kapan sih Piya kita ini jadi pesimis begini? kau ingat tidak kamu ngapain? kamu melawan Electric Thunder lho-"
"Aku tidak melawannya." jawabku, dengan kekecewaan yang sangat.
"Diluar dugaan yah, ternyata kamu menang," sahutnya dengan nada mengejek. Aku memandangnya sinis dan kemudian berusaha menerima sindiran itu. Dia benar. Aku juga sama sekali nggak menyangka.
"Kau tau tentang Double Power kan?" tanyaku.
"Yah, pemilikku sendiri kan juga Double Power. Memangnya kenapa sih?" tanyanya
"Itu, Um, Ta-Tazu. Mengapa dia bisa pakai kekuatannya?" tanyaku
Yaa-Chi tidak menjawab. Dia hanya mengedikan bahunya.
"Hm, kalau soal itu sebaiknya kau langsung tanya dia. Mungkin dia Double Power?" jawabnya pada akhirnya.
Aku kembali ke kota Tokyo! Tokyo saat ini nampak layaknya kota mati. Pesawat yang dulunya bolak-balik terbang ke arah menara Tokyo sekarang sudah tidak terjadi. ini benar-benar layaknya kota mati!
"Disini ada pohon CherryPix tidak?" tanya Yaa-Chi, sambil menoleh ke tumbuhan liar di taman, yang muncul karena tempat itu tidak terawat lagi. "Buat apa, emangnya? kamu sakit?" tanyaku
"Bukan. Kau tidak sadar kau yang sakit? Tapi, luka-lukamu sudah sembuh. Sayapmu yang luka tau. Coba buka sayapmu," pinta Yaa-Chi.
Iya, dia benar. Lukaku sudah mengering, mungkin sudah di buat beku oleh pembulu darahku. Berapa lama aku tertidur tadi? Ah! Aku lupa. Tapi, aku tidak bisa memakai Wings Maker.
"Tidak! tadi aku uda coba nggak bisa!" jawabku sambil menyilangkan tanganku, membentuk huruf X kepadanya.
"Aku pinjamkan kekuatanku sedikit deh, kita lihat dulu, parah atau tidak" ujarnya sambil menyentuh punggungku.
Aku berhasil! aku berhasil membuka sayapku! dan aku sama sekali tidak bisa melihat bagian yang luka itu
"Sakit sekali" ujarku saat mencoba mengepakannya.
"Tapi ini nggak parah lho." jawabnya
"Serius? Itu sakit banget! Kayak waktu kulit teriris terus disiram air jeruk nipis! Tapi ini lebih sakit!" seruku sambil memerankan wajah seorang meringis kesakitan.
"Aku nggak tau yah, rasanya kayak gimana. Tapi kayaknya sakit sekali yah?"
"Iya! sakit sekali!" jawabku
"Kalau serangan normal, rasanya kayak perut kita itu di tusuk berulang-ulang dan mungkin sayapmu ini tak akan bisa dipakai lagi. Kalau Cuma begini, kamu pakai Changes Power buat menyembuhkannya juga bisa." kata Yaa-Chii
"Maksudmu, cowok yang bernama Light itu-"
"Iya, dia sengaja membuatmu menang. Dia mengalah."
"Aaaah! Berarti aku masih belum bisa mengalahkan Electric Thunder" seruku panik.
"Memang. Cepat sembuhkan sayapmu itu" jawabnya dengan sadis.
Aku memandang ke langit. Sekarang, hujan terjadi. Aku tidak percaya meskipun semua kegiatan dibumi tidak berlangsung, tetapi kejadian alam masih terjadi. Tapi teori juga mengatakan hal yang sama.
"Kita akan kembali ke dunia sihir. Bersiap-siaplah"
"Iya"
***TBC***
REPOSTED : 4 FEB 2019
A/N : Hai-Hai.
Aku nggak sadis kan, ninggalin cerita ini lima hari? Kan? Kan?
Yang nggak tau arti judulnya, itu bahasa latin. Sisanya silahkan cari sendiri di google.
Hehe.
Vomment.
Big Love, Prythalize
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top