Sepatah Mantra Penyambutan
Halo. Selamat datang pada lembar pertama cerita ini dan selamat bersenang-senang.
Sebelumnya, aku ingin memberitahu jika cerita fiksi ini adalah project lanjutan dari non-fiksi yang berjudul "Catatan Calon Penyihir". Cerita ini bisa dibaca terpisah dari non-fiksi sebelumnya. Jadi, kamu enggak harus membaca non-fiksinya terlebih dahulu. Kamu juga bisa membaca fiksinya terlebih dahulu, kemudian membaca non-fiksinya. Membaca salah satunya juga tidak masalah.
"Catatan Calon Penyihir" adalah catatan random yang berisi amunisiku sebelum mulai menulis fiksi. Topik-topik yang diangkat dalam catatan tersebut berdasarkan topik yang telah ditentukan oleh RAWSCommunity, sementara tema tentang penyihir yang aku angkat menyesuaikan dengan tema non-fiksi karena dari awal aku memang telah menentukan untuk menulis fiksi tentang penyihir.
Dalam 15 bab "Catatan Calon Penyihir" telah menyediakan setting waktu dan tempat dari cerita yang akan kutulis kali ini. Beberapa catatan juga akan menjadi rujukan dalam membangun karakter dan memperkaya informasi dalam cerita. Namun, dari sekian banyak hasil riset yang tertulis, mungkin tidak akan terpakai seluruhnya atau hanya terpakai secara implisit. Maka, aku harap pembaca dapat menikmati cerita dan alurnya dengan bijak.
Sebagai tambahan, ada beberapa informasi lain yang mungkin tidak aku cantumkan dalam "Catatan Calon Penyihir" karena jangkauannya di luar topik non-fiksi yang telah ditetapkan. Akan tetapi, informasi tersebut tetap akan digunakan.
Melalui proses menulis non-fiksi beberapa waktu yang lalu, aku mendapat banyak pelajaran berharga. Salah satu yang paling krusial bahwasannya tidak ada satu cerita pun, bahkan yang bergenre fantasi sekalipun, dilakukan tanpa riset. Riset bukan sekadar setting tempat atau waktu, melainkan lebih jauh mengenai budaya dan keadaan. Selain itu, riset juga memberikan bekal pada penulis dalam menciptakan karakter. Hal yang paling penting, terkadang melalui riset, kita menemukan ide-ide baru yang tak pernah terpikir sebelumnya.
Sekali lagi, pada bagian ini, aku haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada RAWSCommunity dan Bunda AryNilandari atas kesempatan yang berharga untuk mengikuti bimbingan dan proyek penulisan fiksi serta non-fiksi ini. Semoga kami semua yang masih bertahan sampai titik ini berhasil menyelesaikannya.
Jadi, cerita seperti apakah yang akan aku tulis di lapak ini?
Setelah berpikir panjang, mencari nama yang sesuai, merancang karakter, kemudian mengubah premis berkali-kali dan mengutak-atik alur yang telah ada, akhirnya kerangka cerita ini secara umum telah utuh. Setelah menarik napas yang panjang dan mengukuhkan tekad, akhirnya aku memberanikan diri untuk memposting fiksi ini.
Cerita ini merupakan salah satu Urban Fairy Tale Series yang merupakan proyek pribadiku untuk "Menghidupkan dongeng ke dunia modern". Konsepnya adalah, menghidupkan dongeng-dongeng yang pernah kita dengar pada zaman dahulu kala, sebelum kita jatuh tertidur, ke dalam dunia modern. Kemudian, memberikan sentuhan fantasi di dalamnya. Sudah terbayang kira-kira seperti apa hasilnya?
Maka dari itu, cerita ini akan mengangkat dongeng snow white ke dalam dunia modern sebagai seri pertama. Secara umum ide ceritanya aku angkat dari dongeng. Memelintirnya sedemikian rupa, sebelum menambahkan bumbu-bumbu fantasi dan tentu saja sedikit rasa cinta agar menjadi lebih indah. Adapun tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang gadis 16 tahun, seorang visgossar, sesosok titisan iblis dan seorang ibu tiri yang jahat.
Akhir kata, selamat menikmati kisah ini. Jika ada kritik dan saran, jangan ragu untuk menyampaikannya dengan santun. Terima kasih dan selamat membaca.
Pontianak, 16 Juli 2020
Penulis: Zuraida
Ig penulis: zuraida.thamrin
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top