Mata

Untuk mata yang menunduk ke bawah, berlindung dari debaran jantung kian tak tentu arah. Berlindung dibalik hijabku, ditambah dengan sikap acuhku. Pura-pura tidak melihat, kemudian pergi berharap tidak meninggalkan bekas. Aku hanya bisa bebas menceritakan semuanya lewat goresan pena. Piluku, kuharap segera hilang, ketika takut akan bayangan sakit kalau-kalau semua hanya anganku. Bukan takdirNya. Ya, aku putuskan untuk menekankan perasaan ini. Memejamkan mata erat, menutup telinga dengan kuat. Akhirnya, memalingkan wajah satu-satunya pilihan.

.

Untuk mata yang turun hujan, lalu menghasilkan isak karena sesak akan keadaan. Sadar, waktu hanya diputar satu kali oleh Pemilik Kehidupan. Aku manusia biasa. Titik. Pernahkah kau juga merasakannya? Berharap waktu bisa diputar. Mengembalikan keadaan. Untuk setiap kejadian yang diluar prediksimu. Belajar dari keadaan. Belajar dengan semua yang terjadi. Meski menangis bukanlah jalan keluar, setidaknya bisa menghilangkan sesakku.

.

Untuk mata yang menampung kenangan, pengap akan rindu. Karena untaian kisah yang pernah ramai oleh kehadiranmu. Bahwa setiap pertemuan dengan semua orang adalah sebuah misteri. Kau tidak pernah tahu takdir apa yang akan kita temui setelah pertemuan sebentar atau pertemuan yang panjang dengannya. Hanya bisa menunggu, tabir suratan dariNya tersingkap dengan jelas. Biarkanlah waktu yang menyingkap segalanya. Karena pergimu selalu meninggalkan sepi.

.

Untuk tatapan yang menghunjam dengan dingin. Ada bara api menyala penuh dengan luka. Mengerjap sinis, luapan emosi. Cobalah pandang dari sudut yang berbeda. Setiap yang membuat celah, ketika perasaan dan logika menjadi jauh berbeda. Ini kau yang tak paham atau aku yang tak mau paham. Akukah terlalu berperasaan atau kau yang selalu memperhitungkan segalanya dengan nyata?

***

Yang mau order masih boleh ^~^ harga Rp. 45.000,-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top