Kisah "Zombie"

Sebenarnya aku jatuh pada kesekian. Setelah perjumpaan itu. Namun, sekarang aku memilih mundur. Dulu, aku pernah patah hati berkepanjangan, seakan tidak ada penyembuhan, hingga seolah mati rasa. Dari sekian banyak alunan musik jantungku, aku lebih memilih untuk tidak peduli. Kutekan dengan paksa rasa ini agar ia tidak timbul ke permukaan. Berkali-kali aku membunuhnya. Memejamkan mata erat. Menutup telinga dengan kuat. Begitulah caraku yang kasar. Membiarkan semuanya berlalu. Biar waktu yang menyembuhkan sesakku.

Hingga aku tahu satu hal. Setelah kejujuran itu menyeruak. Sehabis gema larutkan luka, semaikan layu menuai derai rasa. Hati yang seakan tumpul kepekaan ini. Menjelmakan prinsip itu menjadi sarang madu, yang dikerubuti lebah. Di saat yang lain berlomba-lomba meraih cahayaNya. Membuat aku tergerak bahwa aku harus Aktif. Berjalan, menulis, berfikir, menatap sekitar, berlari. Agar aku bisa mengalihkan semuanya pada yang seharusNya. Bahwa hidupku lebih berharga dari secuil rasa sakit itu. Ku genggam erat prinsip itu.

Duhai penjaga lembah perasaan. Izinkan aku memulainya lagi dari awal :')

Ada di kisah : Zombie.

***

Buku the Silent Eyes. Harganya 45.000,-

Jika di antara kalian berniat adopsi, kontak kami saja. Temukan rahasia dibalik kisahnya èÍxï

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top