SOERAT OENTOEK SOERJADI


A little note before you read the story:

1. Ejaan Huruf DJ Sama Dengan J
2. Ejaan Huruf J Sama Dengan Y
3. Ejaan Huruf TJ Sama Dengan C
4. Ejaan Huruf OE Sama Dengan U
5. Ejaan Huruf NJ Sama Dengan NY
6. Ejaan Huruf SJ Sama Dengan SY
7. Ejaan Huruf CH Sama Dengan KH

***

Saja langsoeng doedoek di tempat tidoer begitoe melepas badjoe jang semalaman boeat toeboeh saja berkringat.

Djamoean makan malam jang diboeat Koen di Sociëteit Harmonie membikin seloeroeh tenaga saja terkoeras. Saja ta' mampoe meloekiskan perasaan jang sesoenggoehnja karena tjampoer-adoek hati saja saat ini. Saja beloem maoe tidoer karena tjapek poen ta' akan mampoe boeat saja tidoer njenjak. Saja toenggoe sampai mata ini terpedjam karena maoe habiskan tenaga jang tersisa dengan lamoenan. Saja pegang soerat jang haroesnja soedah ta' di tangan saja, tetapi sajalah pengetjoet paling besar karena ta' poenja keberanian oentoek memberikannja kepada pria jang tiada pernah tahoe oesaha saja oentoek toelis soerat ini. Saja tiada njenjak tidoer dan makan pikirkannja. Meskipoen gelap, saja sanggoep membatja nama jang tertjantoem di soerat ini.

Saja berandjak oentoek berdjalan ke balkon, tangan saja masih beloem lepaskan soerat jang saja toelis doea malam laloe. Saja memandang taman jang basah akibat hoejan jang toeroen sore tadi, memboeat oedara Semarang malam ini ta' tjoekoep panas. Tiada tampak mendoeng di langit. Bintang2 memantjar begitoe tjerah, tiada pedoeli bahwa di bawahnja sedang berketjamoek kekatjaoean jang soenggoeh hebat. Orang2 saling boenoeh dipeperangan. Saja sandarkan poenggoeng ke koersi rotan dan dengan moeram, saja berpangkoe tangan. Saja senjoem ingat Mama jang selaloe berseroe bahwa toean moeda seperti saja tidak tjotjok boeat melamoen.

Rasa kangen kepada Mama tetap tiada mampoe hapoeskan doerdja jang mengisi hati saja baroe2 ini. Saja akan ke Batavia esok sebelum ke Sydney karena Papa ta' mau saja pergi naik kapal laoet. Sesoedah serangan Djepang ke Pearl Harbor, chabar jang beredar, ta' boetoeh waktoe lama boeat mereka ada di Hindia Belanda.  Tiada ada jang chawatir, tapi Papa perintahkan saja oentoek segera angkat kaki dari Semarang.  Tetapi rasanja soenggoeh2 ta' benar djika saja bisa hidoep sedjahtera disana sementara saja tahoe pasti di Semarang tiada ada kepastian apa jang akan terdjadi. Saja ingin tetap disini, tapi antjaman Papa jang akan menjeret saja djika ta' lekas pergi dan telegram Mama jang goendah boeat saja tiada poenja pilihan. Sedjak saja poetoeskan pergi Chamis minggoe jang laloe, soenggoeh ta' moedah karena haroes pisah dengan tempat jang soedah saja seboet roemah dan jang paling oetama, meninggalkan Soerjadi.

Soerjadi ..... apa jang haroesnja saja tjeritakan tentangnja? Saja ta' tahoe darimana moelainja.

Saja mengenalnja sedjak Papa pekerdjakan iboe Soerjadi jang bernama Soemartini. Soerjadi ketjil sangat maloe2 dan saja ta'joeb karena dia tidak pergi sekolah tapi bantoe iboenja bekerdja. Dia djoega ta' pernah maoe pakai sandal. Oemoer dia tidak berdjarak djaoeh dari saja, makanja saja senang karena ada teman sebaja. Mama tentoe ta' beri idjin boeat kita main, tapi diam2, saja tiada pernah loepa beri dia candy. Dia ta' maoe terima saja beri, tapi saja poen tiada menjerah begitoe sadja sampai achirnja dia maoe menerimanja. Darinjalah saja tahoe djika saja tidak sama dengan teman2 lainnja karena saja lebih senang ikoet Papa ke perkeboenan dan melihat boeroh2 jang kerdja telandjang dada. Kiranja itoe djoega jang boeat saja djatoeh hati ke Soerjadi.

Waktoe kembali dari Amsterdam oentoek oeroes perkeboenan, saja terkedjoet begitoe Mama panggil namanja. Dia toemboeh djadi pria jang berbeda. Tentu sadja dia tidak sama dengan pria2 Europa jang saja kenal di Amsterdam. Ta' oebah warna koelitnja jang gelap, tapi dia pelihara koemis, dan masih ta' soeka taroeh sandal djika sedang tidak kerdja. Papa ternjata adjari dia boeat driving tanpa saja tahoe. Sedjak itoelah Soerjadi djadi sopir saja. Papa poetoeskan boeat ke Sydney begitoe perang di Europa moelai, dan adjak Mama serta Anneke. Saja dianggap soedah tjoekoep boeat ambil kerdja Papa. Saja ta' hentinja senjoem karena itoe artinja saja bisa bersama Soerjadi kapanpoen saja maoe.

Sedjak itoelah saja sering amati Soerjadi dari balkon dan soeatoe hari dia antarkan soerat boeat saja. Boekan sesoeatoe jang special, tapi ta' tahoe darimana, kemoedian saja tanja djika Papa adjari dia batja djoega. Djawabannja tentoe soedah saja doega: tidak. Saja lantas tanja kepadanja apa dia maoe bisa batja. Soerjadi tiada djawab pertanjaan saja tapi tjoema anggoekkan kepala. Saja lantas tawari boet adjari dia batja. Dia ta' maoe pada awalnja, tiada beda dengan waktoe saja maoe  kasih candy doeloe. Tentoe sadja saja tidak poetoes semangat. Saja teroes tjeritakan tentang effect boeroek jang timpa mereka jang ta' mampoe batja. Meski wadjah Soerjadi ta' oebahnja mirip Stan Laurel, saja tidak tertawa. Saja lebih2kan tjeritanja dan ta' lama, Soerjadi menjerah. Saja poen moelai adjari dia batja di loear roemah agar tiada orang jang tahoe.

Saja sepenoehnja sadar ta' akan ada jang terjadi diantara kita, tapi itoe ta' soeroetkan niat oentoek tetap beri Soerjadi semoea saja poenja perhatian. Akibatnja toedjoeh hari achir ini, saja ta' mampoe tidoer njenjak. Semoea rentjana boeat pergi ini dan rasa takoet bahwa kita ta' moengkin lagi berdjoempa, tjoekoep boeat saja goendah goelana. Djika semoea kekatjaoean ini berachir, saja poen tiada tahoe apa ada kesempatan boeat pandang wadjahnya lagi. Papa dan Mama ta' akan beri idjin djika saja pergi ke Semarang. Akan timboel tjoeriga karena saja tiada lagi poenja kerdja di kota itoe. Saja poen sepenuhnja pertjaja, Mama akan pilihkan saja perempoean boeat djadikan istri djika ta' lihat saja dengan perempoean. Saja ta' akan mampoe boeat tolak Mama poenja permintaan. Djika soedah seperti itoe, habis soedah saja poenja kesempatan boeat tjari Soerjadi.

Djadi besok itoelah pertemoean terachir kita.

Meskipoen angin bertioep sepoi, saja masih sadja tidak mampoe oesir panas jang saja rasakan. Saja haroesnja telah tidoer, tapi pertjoema bagi saja karena memedjamkan mata ialah hal jang soelit. Saja tidak pernah tahoe rasa sedih haroes tinggalkan oerang jang kita sajangi karena tiada pilihan jang lebih baik. Sekarang ini saja betoel2 katjau. Ta' maoe saja poenja rasa seperti ini lagi.

Apa jang akan terdjadi djika kita tidak hidoep di Semarang dan Soerjadi djoega boekan priboemi rendah? Tetap ta' moedah saja kira, tapi saja poen pertjaja akan djaoeh lebih baik. Tjerita kita akan poenja acchir jang berbeda. Kita oerang tetap moesti sembunji. Saja poen hampir ta' pertjaja waktoe batja apa jang Hitler boeat pada oerang2 seperti saja. Djerman ta' aman boeat semoea jang boekan oerang Djerman moerni. Ah ..... selamanja saja tjoema mampoe bajangkan rasanja peloek Soerjadi, tjioem bibirnja, dan bangoen tidoer bersamanja. Sekarang saja soedah ta' moedah, kedepannja poen pastinja makin soelit.

Begitoe kita poelang dari Toentang, saja minta Soerjadi boeat koendjoengi tempat jang saja soeka boeat terachir kalinja. Alasan jang sebenarnja karena saja ta' poenja lagi waktoe banjak bersama Soerjadi. Dia tahoe dimana tempat jang saja soeka karena dia adjak saja ke Bodjongscheplein. Saja perhatikan sadja Bodjong Expres jang lewat depan Nederland Indische Spoorweg Maatschappij. Soenggoeh soesana jang ta' istimewa tapi djadi special karena saja akan pergi. Jang ta' Soerjadi tahoe, saja perhatikan dia jang koempoel dengan driver lainnja, seropoet kretek begitoe nikmatnja. Mereka seperti tiada poenja chawatir. Saja ambil gambar bangoenan NIS dan membajangkan siboeknja Wilhelminaplein djika tiba hari djadi Ratoe Wilhelmina. Lampoe2 jang dinjalakan dan djoega djamoean makan malam di kantoor NIS. Perajaannja moengkin sama di Batavia, Bandoeng, Buitenzorg, dan Soerabaja, tapi Semarang tetap jang paling special boeat saja.

Lepas dari Bodjongscheplein, kita todjoe Chinese wijk karena dia tahoe saja soeka sekali makanan disana. Loenpia Gang Pasar-baroe djoeara rasanja! Saja djoega beli dari toekang djoeal dipinggir djalan karena ta' ada tempat lain jang poenja loenpia begitoe ni'mat dan jang boeat saja paling oetama, jang djoeal ialah Liem Kiem Goan. Saja tidak jakin akan temoei rasa jang sama di Sydney. Selain loenpia, saja djoega makan tahoe gimbal! Rasanja tidak mampoe saja oengkapkan karena begitoe ni'matnja. Tapi saja tetap ta' mampoe paksa Soerjadi boeat makan didepan saja. Dia pilih tempat jang tjoekoep djaoeh soepaja saja bisa nikmati Chinese wijk area. Jang akan saja rindoe dari Chinese wijk tidak tjoema makanannja, tapi djoega doepa dan klenteng Tay Kak Sie jang ta' pernah sepi tiap tahoen baroe.  

Setelah kirim telegram boeat Mama, saja minta Soerjadi toenggoe sadja didepan telegraafkantoor karena saja ta' maoe lewatkan keliling2 Outstadt oentoek terachir kalinja. Saja tiada pernah djenoeh menjoesoeri Heeren Straat karena tempat ini tiada beda dengan Amsterdam. Saja batja semoea advertentie jang dipadjang didepan De Ziekel jang biasanja djadi toejoean oetama saja, tetapi tidak hari ini. Tiada ada barang jang perloe saya beli. Saja tjoema lewat sadja. Tapi saja berhenti didepan Nederlandsch Indische Levensverzekerings en Lijfrente Maatschappij karena senang bangoenan poetih itoe. Saja ambil gambar gedoeng jang ta' akan pernah saja masoeki lagi. Saja poen berdiri tjoekoep lama didepan NILLMIJ oentoek kagoemi Protestansche kerk. Bentoek bangoenannja memang banjak saja temoei di Europa, tapi tidak di Semarang. Doea pilar dan menaranja jang poenja warna poetih serta koepelnja jang merah begitoe sempoerna diantara bangoenan2 jang ada disekitar. Kaki saja soedah djalan keseberang tapi tak koeasa saja masoek kedalamnja. Tidak benar rasanja ada disana sementara saja boekan oerang jang religious. Satoe2nja jang mampoe saja ingat dari koendjoengan ke Koepelkerk adalah Pastor Floris Egbertus van Leeuwen karena Mama ta' pernah stop tjerita tentang sermonnja begitoe ada dirumah. Saja tersenjoem karena ta' lama saja akan berdjoempa Mama.

Saja achirnja doedoek dibawah pohon jang ada disebelah Koepelkerk dan tiada mampoe saja menahan haroe karena Aloon-aloon ini tempat jang paling saja soekai. Saja toetoep mata dan tjoeba bajangkan soeara2 pradjoerit militer jang sedang parade di Paradeplein. Saat saja boeka mata, tahoelah saja bahwa Sydney ta'kan djaoeh lebih baik dari Semarang dan Amsterdam. Kota itoe boekan roemah saja. Saja lahir di Nederland tapi toemboeh disini. Semarang djadi satoe2nja roemah jang sesoenggoehnja.

Saja kerdjapkan mata karena saja soedah bersoempah tidak akan keloear tangis. Saja bangkit dari balkon dan djalan masoek kekamar.

Saja pandangi koper2 jang soedah disoesoen rapi. Tiada moengkin saja batal ke Batavia. Semoea soedah diatoer dan saja moestinja tidoer sekarang. Saja tjioem soerat oentoek Soerjadi dan meletakkannja diatas medja. Saja poen ta' poenja pilihan lain. Saja haroes berani berikan soerat ini oentoeknja. Saja ta' bisa pertjajakan hal sepenting ini kepada orang lain.

Diatas table djoega ada boengkoes ketjil jang saja beli boeat Soerjadi. Tjoema satoe stel kemedja dan wristwatch. Saja tahoe Soerjadi tidak akan pakai, tapi itoepoen ta' koerangi niat saja oentoek berikan kepadanja. Saja tjoema ingin dia simpan itoe benda boeat souvenir dari saja. Dia bisa kasih itoe benda oentoek anak2nja. Saja tiada mampoe menahan tawa karena saja poen tahoe, Soerjadi akan poenja perempoean jang akan dampingi dia. Djika saja bisa minta satoe sadja, saja ingin Soerjadi idoep lama. Tiada jang tahoe ta'dir manoesia tapi saja maoe Soerjadi poenja oemoer pandjang.

Meskipoen tjinta ini tjoema saja jang tahoe, tapi saja jakin tiada mampoe saja djatoeh tjinta dengan pria lain.

Berat hati saja boeat tidoer malam ini, tapi saja wadjib pedjamkan mata. Saja pandang langit2, bajangkan wadjah Soerjadi disana.

"Ik hou van jou, Soerjadi," utjap saja pelan.

Djika ini satoe tjerita, saja pasti akan bangoen dan semoea rentjana jang saja poenja baroe2 ini tjoema mimpi. Saja akan temoei Soerjadi lagi dan dia akan samboet saja boeat pergi ke Toentang.

Saya haroesnja ta' pikirkan hal2 bodoh seperti itoe lagi. Itoe tjoema boeat hati saja makin goendah. Saja pedjamkan mata, membajangkan Soerjadi disebelah saja, dan itoe sadja mampoe boeat saja senjoem. Oentoek jang pertama dan jang achir dikamar ini, saja tidak maoe bangoen karena mimpi boeroek jang hantoei saja doea minggu2 terachir ini.

Saja maoe tidoer njenjak.

Saja tjoema ingin tidoer njenjak.

***

Soerjadi,

Saat kamoe batja soerat ini, saja moengkin sadja soedah djaoeh dari Semarang. Tiada moedah oentoek bisa sampaikan ini tanpa haroes membajangkan betapa hantjoer hati saja.

Saja sangat pedoeli dengan kamoe. Sedjak kamoe ketjil, saja tiada lihat kamoe sebagai boeroeh. Boeat saja, kamoe berbeda. Sesoedah kembali dari Amsterdam, saja sadar perasaan saja ke kamoe soedah beroebah. Tiada lain karena saja djatoeh hati dengan kamoe.

Saja tiada mampoe menahan perasaan ini, ta' pedoeli apapoen jang saja lakoekan, saja ta' koeasa mengoesirnja. Tiada tenang hati saja djikalau kita tidak djoempa sehari sadja. Tiada sabar saja toenggoe waktoe kita berdjoempa lagi tiap pagi. Baroe tenang hati saja djika kamoe moentjoel dan kasih saja senjoem ketika menjeboet nama saja. Ta' mampoe saja oengkapkan senang hati saja begitoe kita berdoea di mobil, pergi ke Toentang boeat djenoek pabrik dan perkeboenan. Saja poen tiada protest djikalaoe kita tjoema keliling2 tanpa toedjoean. Saja tahoe ini sesoeatoe jang ta' biasa, tetapi saja tjoema maoe djoedjoer.

Djika saja bersikap tjeroboh, saja tentoe soedah adjak kamoe pergi ke Sydney agar tiada gelisah dan chawatir di hati saja, tetapi saja poen tahoe, itoe sesoeatoe jang tiada moengkin. Tjoema keinginan jang sangat bodoh. Djika sadja saja mampoe djamin waktoe jang pasti kapan kekatjaoean ini akan berachir, saja pasti berdjandji kembali ke Semarang. Saja ingin pastikan kamoe baik-baik sadja. 

Soerjadi, saja takoet tapi saja poen ingin tahoe wadjah kamoe ketika membatja soerat ini. Moengkin sadja kamoe merasa ketjewa karena saja djoedjoer mengoetarakan isi hati. Djika kamoe merasa seperti itoe, saja tiada bisa menjalahkan kamoe. Tetapi djika kamoe merasa jang sama, saja ingin kamoe melihat ke langit oentoek memberi-tahoekan saja. Saja pasti bisa merasakannja.

Saja berikan sedikit benda milik saja oentoek kamoe simpan. Djika soeatoe hari nanti kita bisa kembali berdjoempa, kapanpoen itoe, saja ingin tahoe bahwa kamoe memang Soerjadi.
Saja tidak mampoe menoeliskan lebih bantjak tanpa boeat hati saja semakin hantjoer. Saja berikan hati saja oentoek kamoe, Soerjadi dan tidak akan bisa saja loepakan setiap waktoe jang kita poenja. Berdjanji kepada saja kamoe akan hidoep lama, Soerjadi. Itoe sadja jang saja minta.

Willem van Bosch

***

Bear with me, author note kali ini akan cukup panjang, hehehe.

Ide untuk bikin cerita dengan ejaan lama sebenernya udah ada sejak September tahun lalu, cuma saya masih angin-angin buat ngerjainnya karena selain referensinya yang nggak banyak, saya nggak yakin mampu pull it off. Historical fiction adalah salah satu genre favorit saya dan juga satu keinginan yang pengen banget saya wujudin. Cuma, setelah ngerjain ini, saya nggak yakin bisa nulis historical fiction dalam waktu dekat. Risetnya harus pol-polan dan saya masih belum sanggup.

Cerita ini awalnya saya bikin dalam bentuk epistolary alias diary entry dari Willem, cuma setelah saya coba-coba, nggak nemu juga formula dan feel yang pas. Akhirnya saya putusin buat bikin narasi aja buat meng-capture perasaan dia. Tantangan terbesar cerita ini adalah menemukan struktur kalimat sesuai dengan ejaan Van Ophuysen yang dipakai di zaman itu. Eka Kurniawan sebenernya pernah nulis cerpen dengan ejaan seperti ini di kumcernya yang terbit tahun 2005, tapi saya coba cari udah nggak ada, hiks. Jadi saya bener-bener mendasarkan semua susunan kalimat di cerita ini dari koran-koran yang terbit pada masa kolonial yang bisa saya temukan. Saya nggak sepenuhnya yakin struktur yang saya gunakan ini benar dan sesuai dengan struktur kalimat masa itu, jadi mohon dimaklumi jika banyak terdapat kesalahan. Sumber koran saya nggak cuma satu dan ada perbedaan yang cukup bikin saya pusing. Saya pun yakin, pasti ada kata-kata yang nggak dipakai pada zaman itu tapi saya masukkan. Saya pun selipkan beberapa kata dalam bahasa Inggris karena di artikel koran zaman itu, ini sesuatu yang lazim. Lagi, alasannya adalah keterbatasan referensi yang saya bisa temukan. Jika saja saya bisa nemu kamus bahasa Indonesia edisi Van Ophuysen, hasilnya mungkin berbeda. Jadi, saya murni menarik apa yang umum dari artikel-artikel koran yang saya baca dan menuangkannya ke sini.

Selain itu, saya juga sempet cari-cari foto-foto dan video tentang Semarang pada masa pemerintahan Belanda dan sangat-sangat berterima kasih pada dua Facebook page yang mendedikasikan page-nya untuk mengunggah foto-foto Semarang pada masa kolonial. Saya dapet banyak banget gambaran dari sana, termasuk beberapa nama institusi seperti NIS dan NILLMIJ, juga nama jalan-jalan di Semarang tempo dulu.

Ini mungkin bukan contoh historical fiction yang baik, jadi please jangan dijadikan acuan (kalau ada yang berniat begitu) tapi saya kerahkan semua usaha untuk menulis ini. Anggap saja, cerita historical fiction dengan ejaan lama tapi struktur kalimatnya campur aduk, hahahaha. Cerita ini jelas punya tempat istimewa di hati saya karena selain prosesnya yang panjang, saya pun  jadi tahu bahwa Semarang dulunya kota yang sangat indah. It gives me sense of proud that once, that city was as glorious as Amsterdam (Kota Lama dulu bahkan dijuluki Little Amsterdam) So, this is the best that I can give dan semoga bisa dinikmati meski mungkin kesusahan. Saya bisa bernapas lega karena cerita ini selesai juga setelah setahun ganggu banget di otak, hahahaha. It's not perfect, I'm not even sure it's grammatically correct, but I'm still proud of it nonetheless.

Kalau kalian perhatikan juga, saya nggak nyebutin tahun, tapi saya nyebutin serangan Pearl Harbor yang terjadi bulan Desember tahun 1941. Jadi, saya ambil rentang waktu setelah serangan Pearl Harbor dan sebelum kedatangan Jepang di Indonesia.

Buat yang mau tahu tempat-tempat yang saya sebutkan di sana ini nama modernnya (meski yang nggak berdomisili di Semarang mungkin nggak akan guna juga, hehehe):

- NIS: Lawang Sewu

- NILLMIJ: Gedung Jiwasraya, gedung depan Gereja Blenduk
- Protestanche kerk/Koepelkerk: Gereja Blenduk
- De Ziekel: Gedung Marba, gedung sebelah Gedung Jiwasraya. Dulunya De Ziekel ini adalah toko serba ada yang paling modern di Semarang
- Aloon-aloon/Paradeplein: Taman Sri Gunting. Zaman dulu, alun-alun kota lama Semarang ada di sini.

- Bodjongscheplein: Jalan Pemuda
- Wilhelminaplein: Kawasan Tugu Muda
- Heren Straat: Jl. Letjen Suprapto
- Oudstadt: Sebutan untuk Kota Lama zaman dulu
- Chinese wijk: Pecinan
- Nama pendeta yang saya sebutin di cerita ini adalah nama yang sebenernya pendeta yang bertugas di Gereja Blenduk pada tahun 1940-1943.

I really hope you can enjoy this story and please, kala ada yang bisa membetulkan apa yang salah, please do. Saya nggak sepenuhnya puas sebenernya, tapi ini adalah the best that I can do. I hope it can be appreciated, hehehehe.

Don't hate Monday, people :)

Abi

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top