39 | Blood Beyond King
KILLER menyambut pasangan pertama yang jatuh ke tempatnya: Malik II dan Wafir.
Suatu kota mati yang gedungnya terbuat dari batu kapur seperti bekas pertempuran di Afghanistan adalah tempat tinggalnya. Ia membawa seisi kota mati ke dalam Neraka. Gedung pemerintahan yang megah di ujung ruangan menjadi singgasana. Ia menunggu kedua musuhnya di sana, tepat satu-satunya cahaya dari tempat pertemuan menyeruak ke dalam.
Wafir yang masih menarik napas tergopoh tak menyangka hal barusan akan terjadi pada formasi Imam yang begitu sempurna. Ia bersyukur masih bersama Malik II. Namun, ketika ia melihat Penjaga Neraka yang harus dihadapi, yaitu Killer, ia tercekat sendiri. Wafir tak yakin ia mampu mengalahkan Killer dan melindungi Malik II.
"Wafir, tidak perlu rendah diri. Seharusnya, akulah yang harus khawatir di sini. Akulah yang paling lemah di antara para Imam. Dan kau jauh lebih kuat daripada kelima Imam." Malik II menyadari ketakutan Wafir.
Wafir mengangguk dan berusaha menguatkan diri. Ia segera memasang kuda-kuda, mengikuti Malik II yang mulai mengangkat pedang dan mengarahkannya kepada Killer meskipun jaraknya sangat jauh. Mereka berdua berada di perempatan kota, sedangkan Killer di balai kota yang terpisah 5 kilometer.
"Aku sangat senang bisa mendapatkan seorang Penjaga Neraka yang harus kulawan! Kita tidak perlu mempedulikan orang lemah yang mengganggu kita!" teriak Killer menggema ke seluruh ruangan.
"Wafir, jangan dengarkan dia! Dia hanya memancingmu," bisik Malik II.
"Malah aku yang harus bilang jangan dengarkan dia! Kau sangatlah kuat, Penjaga Neraka! Pertarungan kita bisa dibilang antara aku dan kau. Keberadaan pria yang kau sebut sebagai Malik itu hanya menyumbang 1%, benar-benar tidak berguna!"
"Tidak perlu dijawab, Wafir!"
Killer akhirnya menutup mulut. Dia masih berdiri di teras ibukota seraya menyilangkan lengan di depan dada begitu angkuh. Dengan seragam putih tulang yang dibentuk seperti model tentara perang dunia kedua, dia benar-benar mencekam. Apalagi dengan ekspresi datar dan kulit yang pucat pasi. Kekuatannya adalah mengendalikan darah, tentu benar-benar merepotkan untuk menghadapi orang ini. Meskipun kekuatannya tampak sepele, pasti ada alasan mengapa dia mendapat nomor 1.
Semburan darah tiba-tiba keluar dari seluruh lubang di tubuh Killer: mata, hidung, telinga, mulut, bahkan kemaluannya. Ia sudah bosan dengan suasana diam dan posisi bertahan tanpa ada seorang pun yang mau menyerang. Darah tersebut terus keluar, semakin cepat dan semakin deras. Sampai, seisi kota banjir darah. Sangat gila! Killer seperti memiliki pasokan darah yang tak terbatas.
Wafir terus menekankan kepada dirinya untuk menghindari interaksi fisik dengan darah Killer. Ia pun menciptakan tebing berlian untuk mengangkatnya dan Malik II dari banjir darah yang semakin meninggi.
"Wafir, kita harus menghentikannya! Serang dia dengan kekuatanmu dari sini. Jangkauan seranganmu sangat luas. Sementara itu, aku akan menjagamu dari sini!" Malik II setidaknya memiliki kekuatan dan kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada Wafir. Untuk mengikuti pergerakan Killer, tidaklah terlalu sulit baginya.
"Baik." Wafir mulai memikirkan serangan.
Ia menciptakan tiga pasak tajam seukuran tubuh manusia menggunakan kekuatan kristal. Ia melesatkan ketiganya. Secara mudah, Killer menghindarinya hanya dengan bergerak ke kanan dan kiri selihai lembaran kertas. Ia seperti dapat memprediksi serangan Wafir. Namun, bukan itu serangan Wafir yang sebenarnya. Dari samping, Wafir menciptakan pisau berlian tajam raksasa, lalu ia hempaskan tepat ke leher Killer. Namun—
Berlian tersebut terhenti, tak mampu melukai segores pun leher Killer. Gila! Tubuh Killer terlampau keras!
"Kena kau! Kalian terlalu memandang rendah aku! Memang kekuatanku hanya sebatas pengendalian darah. Tapi, apakah kalian lupa bahwa aku adalah ilmuwan rekayasa genetik? Aku mampu memanfaatkan kekuatanku lebih dari potensinya. Karena itu, aku bisa menduduki nomor 1 di posisi Penjaga Neraka!" Killer berteriak lantang untuk mempermalukan.
"Bagaimana bisa dia melakukan itu!? Kalau begitu, ia hanya bisa ditaklukkan dengan serangan yang lebih kuat dengan senjata!" Malik II mendecih.
"Malik, Killer mengeraskan darah yang berada tepat di bawah kulitnya. Saya tidak tahu bagaimana dia bisa melindungi kulitnya juga sekeras baja. Tapi, kalau kita harus menyerangnya dengan serangan langsung, saya tidak bisa." Wafir mengakui kelemahannya.
"Sudah cukup kagetnya? Aku tidak sabar untuk menenggelamkan kalian dengan darahku!" teriak Killer semakin geram.
Bagaimana tidak, jarak banjir darah dan langit-langit neraka hanya berjarak lima meter. Wafir dan Malik II tidak berani melakukan apa pun. Lagipula, jarak keduanya dengan Killer terlampau jauh. Bagaimana mereka bisa mencapainya?
Namun, Killer tiba-tiba saja berada di antara Wafir dan Malik II. Dia menghentikan semburan darah dari dirinya dan dia berhasil membuat kedua musuhnya tercekat. "Terkejut?"
Killer langsung mengeluarkan pedang darah secepat kedipan mata. Beruntung, Malik II bergegas melompat kepadanya dan menangkis serangan Killer dengan pedangnya. Wafir pun seketika menciptakan tameng kristal untuk memisahkannya dan Malik II dengan Killer.
"Tidak ada gunanya bersembunyi!" Kecepatan Killer sangat cepat. Sebagai Penjaga Neraka nomor 1, tentu ia akan memiliki kekuatan jauh lebih besar daripada Penjaga Neraka lainnya.
"Wafir, serang dari bawah!" Malik II memerintahkan Wafir melakukan serangan kombinasi. Ia akan menyerang dari atas.
Keduanya berusaha menyerang bersamaan. Namun, Killer jauh lebih lincah dari dugaan. Tanpa diperkirakan, Killer mengganti fokus untuk menghabisi Malik II. Ia memusatkan kekuatan di kaki, lalu menendang Malik II sejauh mungkin hingga ke ujung kota.
Wafir pun langsung berpikir cepat agar melindungi Malik II dari banjir darah Killer. Ia pun memikirkan bahwa darah bisa membeku. Jadi, konsepnya sama seperti membekukan air dengan kekuatan kristalnya. Karena itu, Wafir bergegas mencelupkan tangannya ke banjir darah. Setelah itu, secepat kilat seluruh darah mengeras dan Wafir mengurainya menjadi udara tipis.
Malik II pun bisa mendarat dengan aman setelah bermanuver ke kubah gedung balai kota. Wafir lega bisa membuat keputusan tepat dengan waktu sesingkat itu. Namun, Killer malah kesal sendiri.
"Aku ingin menghabisi makhluk yang lemah dulu. Tapi, kau menghalanginya!" Malik II pun mengarahkan amarahnya kepada Wafir dan mendaratkan tendangan tepat ke muka Wafir.
Terlambat! Wafir tak memiliki waktu untuk menghindar dan tidak akan bisa. Dengan kepasrahan yang membuncah, dia menyerahkan nyawanya ke tangan maut. "Ya Tuhan, ampuni hamba—!"
Wafir melesat ke sisi lain kota dan langsung menghantam tanah setelah menabrak tiga gedung.
Killer hanya menyunggingkan senyum remeh dan berbalik untuk mengakhiri hidup Malik II. "Aku tidak tahu ternyata semudah itu mengalahkanmu—"
Wafir belum mati dan ia menembakkan laser dari senjata rahasianya tepat menembus dada kiri Killer.
Killer terkejut bukan main sambil mengerang bukan main. Dia kebingungan bagaimana Wafir bisa hidup dan serangan macam apa yang barusan mengenainya. Namun, ketika melihat sosok Wafir yang berdiri di kejauhan kota, Killer tercekat dan bulu kudunya merinding seketika.
Wafir berubah menjadi sosok iblis ketika Killer menyerangnya.
Itulah yang menyebabkan dia bisa bertahan dari serangan itu. Seluruh mantel putihnya koyak, hanya menyisakan singlet putih yang membalut kulit hitam yang pembuluh darahnya merah berdenyut-denyut.
Killer kaget disebabkan dua hal. Pertama, wujud iblis hanya dimiliki oleh Penjaga Neraka tingkat atas dan Wafir memilikinya. Kedua, ketika melihat tato di lengan Wafir, betapa terkejutnya Killer setelah mengetahui bahwa Wafir adalah Penjaga Neraka nomor 1, setingkat sepertinya.
Dari kejauhan, Wafir tersenyum meremehkan. Keadaan sekarang berbalik. Terima kasih kepada pengorbanan selama ini abangku, Sodom!
Ternyata selama 28 hari, Muhammad berkomunikasi dengan Sodom. Mereka mempersiapkan perang dengan Neraka. Wafir dijadikan eksperimen selama 28 hari penuh. Sodom mengambil darah dari mayat Penjaga Neraka gerbang kemungkaran yang telah Wafir kalahkan.
Nomor 8 - manipulasi densitas
Nomor 7 - manipulasi gaya
Nomor 6 - manipulasi energi
Nomor 5 - manipulasi osilasi
Nomor 4 - manipulasi temperatur
Wafir juga memasukkan darah Qawl (Penjaga Neraka gerbang keji nomor 8) yang pernah dikalahkan; manipulasi kulit.
Setelah eksperimen tersebut, didapat hasil yang mengejutkan: Wafir mampu mengandung semua kekuatan itu di tubuhnya!
Tembakan barusan menggunakan kekuatan Penjaga Neraka nomor 6 yang mampu memanipulasi energi. Dengan demikian, ia bisa menggunakan senjata rahasianya tanpa takut batasan penggunaan. Wafir bisa menggunakan senjata destruktif tersebut.
Selain itu, Wafir tidak bisa membiarkan wujud iblisnya mengambil alih seluruh tubuhnya. Pak Ibrahim berpesan untuk melantunkan ayat kitab suci untuk menjaga cahaya di hatinya. Karena itu, selama 28 hari kemarin Wafir juga fokus menghapalkan ayat suci.
Kini, dengan wujud setengah iblis dan mulut yang sedari tadi komat-kamit melantunkan ayat suci, Wafir siap mengakhiri hidup Killer. Namun, Killer tak tinggal diam. Di kala nyawanya di ujung tanduk, ia mengeluarkan kekuatannya.
Killer berubah menjadi wujud iblis, hampir sama seperti Wafir dengan kulit hitam dan pembuluh darah berdenyut-denyut. Mata merah dan kedua tanduk menjulang tajam. Ia siap menerkam Wafir, apalagi setelah melontarkan semburan darah lebih kencang daripada sebelumnya.
Dengan cepat, Wafir kali ini tak tinggal diam. Ia melesat kepada Killer. Dia bergegas membekukan setiap pancaran darah, lalu mengurainya menjadi udara tipis.
Killer berusaha menebasnya dengan pedang darah, tetapi selalu meleset. Kecepatan Wafir melesat tajam sampai Killer tak ada bandingannya. Di tubuh Wafir, terkandung 6 kekuatan Penjaga Neraka ditambah kekuatannya sendiri. Dia benar-benar iblis.
Killer pun mengubah strategi dan berganti mengarahkan serangannya kepada Malik II. Ia kembali ke rencana awal untuk membunuh musuh yang paling lemah terlebih dulu. Beruntung, Wafir kali ini mampu bermanuver lebih cepat daripada serangan Killer sehingga Malik II dapat dilindungi.
"Kau ini kenapa!? Tidak ada untungnya melindungi orang lemah seperti dia! Dia hanya akan membantumu 1% saja!" bentak Killer, terus melontarkan semburan darah.
"Kau tidak tahu. Bantuan sekecil 1% ... LEBIH BAIK DARIPADA TIDAK SAMA SEKALI!"
Dari samping Killer, Malik II tiba-tiba menebas pedangnya dengan kekuatan dahsyat yang tak terkira. Ia membelah sampai setengah bagian lehen Killer. Tanpa dugaan, kekuatan Malik II meningkat pesat dan tubuhnya mengeluarkan energi emas kekuningan.
"Gerbang Pusat!" Malik II menyebutkan wujud bercahayanya sekarang, meremehkan Killer yang sekarat. "Kau sadar seberapa pentingnya 1% sekarang?"
Wafir pun langsung mengiringi tebasan Malik II dari arah yang lain. Killer berusaha melepaskan lehernya dari tebasan Malik II, tetapi tidak bisa. Kekuatan Malik II hampir sama seperti Penjaga Neraka. Ia tidak tahu bahwa setelah eksperimen kepada Wafir berhasil selama 28 hari, para Imam memasukkan darah Wafir ke dalam darah mereka. Meskipun mereka tidak bisa mewarisi kekuatan supernatural Penjaga Neraka, setidaknya mereka dapat menggunakan kekuatan fisik Penjaga Neraka dan warna eksitasi yang dikeluarkan sesuai tergantung dari Distrik tempatnya berada.
"Wafir, tebas leher Killer sekarang!" perintah Malik II yang sudah tidak kuat menahan erangan Killer.
"Kurang ajar, kau!" Killer tak mau kalah meskipun melontarkan suara serak berdarah-darah dari tenggorokan. "Aku tidak akan kalah dari makhluk lemah—"
Wafir mendaratkan tebasan berlian yang lebih kuat dan lebih cepat dengan wujud iblisnya. Kepala Killer pun terpenggal. Pertarungan telah usai.
Wafir dan Malik II menang.
Dengan buru-buru, Malik II langsung mengeluarkan jarum suntik yang sudah disiapkan untuk mengambil darah dari mayat Killer. Ia menyuntikkannya kepada Wafir agar kekuatan Penjaga Neraka Wafir bertambah.
Berhadapan dengan Killer untuk pertama kali memang naas, tetapi jika berhasil mengalahkannya, ini sangat untung besar. Dalam proses transfusi darah, Wafir baru dapat mewarisi kekuatan Penjaga Neraka selama 14 minggu. Dengan kekuatan Killer, Wafir bisa langsung mewarisi semua kekuatan dalam waktu cepat.
Baru saja Wafir kembali ke wujud manusia dengan napas memburu dan disuntikkan darah Killer, portal tiba-tiba terbuka dari bawah Wafir, lalu menutup kembali. Mereka sepertinya sedang diawasi. Malik II sendirian dan harus mencari jalan keluar sendiri. Ia tidak terlalu khawatir dengan Wafir sebab dia ternyata memiliki peringkat yang tinggi sebagai Penjaga Neraka.
Malik II sendiri berharap Wafir bisa bertarung dengan Zina sebab kekuatan regenerasinya sangat menguntungkan, apalagi Wafir orang Utara yang tidak akan terpengaruh hanya melihat wanita seksi. Akan tetapi, takdir berkata lain.
Mereka berhadapan dengan lawan yang salah, semuanya.
—
Neraka, 8 Februari 0021
2 Ramadan 1500 H
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top