24 | Seven Hellish Dawn
KESAN PERTAMA bagi Diyah, dia aneh, mandiri, dan dewasa.
Ketika matahari setinggi tombak di atas cakrawala, Wafir kian mengenal Diyah yang sedari tadi mencerocos tentang dirinya. Mereka duduk di atas bebatuan hitam di mulut gua. Tidak ada canggung sama sekali. Wafir menganggap Diyah seperti kakak perempuan, benar-benar platonik. Meski ia sempat khawatir tentang kecemburuan yang terpantik di dalam hati Rika jika ia menangkap keduanya hidup bersama, Wafir tetap percaya kepada kesungguhan di hati Diyah. Bahwa dia sangat berbeda.
Diyah bercerita tentang Distrik Timur kepada Wafir, termasuk asal-usul Ray, Pak Badri, dan dirinya sendiri. Distrik Timur menjunjung tinggi alam sehingga lebih mengandalkan kemampuan fisik daripada kecerdasan pikiran. Dari dulu, distrik ini menyumbang kebutuhan dasar terbesar bagi Surga. Dari perhutanan, sawah, kebun, peternakan, dan pertambangan. Semua dimiliki oleh Distrik Timur sebab kesuburan yang dikatakan sebagai berkah bagi para penguasa. Karena itu, mereka tetap memegang teguh budaya agar keberkahan tersebut tak pudar. Begitu pula dengan saat ini, hanya Distrik Timur yang tidak jatuh ke tangan Penjaga Neraka.
Namun, ada satu kisah yang Diyah tertarik untuk menularkannya kepada Wafir. Tentang tambang yang kini ditinggalkan, tempat kini mereka dikurung untuk berlatih sampai mampu mengalahkan Pak Badri.
Dulu, bagian paling timur dari Distrik Timur, tempat hutan berbatasan dengan amukan ombak yang bergulung-gulung, menyumbang hasil tambang terbesar yang pernah ada. Penduduk Surga mendapat minyak, batu bara, gas, dan logam mulia dari sini. Namun, sejak 19 bulan lalu, awal mula bumi tenggelam, mereka meninggalkan tempat ini. Ratusan orang meninggal di dalam sana ketika gempa besar terjadi. Setelah itu, Surga lebih memilih energi terbarukan untuk menggantikan barang tambang.
Karena itu, ketika Wafir memiliki kekuatan mampu menciptakan kristal, Pak Romo, sebagai investor utama segala kegiatan produksi di Surga, langsung tertarik untuk bekerja sama dengan Wafir. Sebab itulah di tambang ini, Wafir bisa cepat berkembang setelah menemukan referensi untuk meningkatkan kekuatan. Sementara itu, ada juga alasan lain, yaitu penguatan nyali.
Alasan lain mengapa tambang ditinggalkan adalah penduduk Distrik Timur percaya banyak roh gentayangan dari para korban. Karena itu, daerah ini benar-benar ditinggalkan. Pak Badri pun memilih tempat ini untuk melatih Wafir dan Diyah, sekaligus untuk mengerjai. Tidak ada ruginya melakukan keduanya. Penduduk Distrik Timur suka menyiksa memang meski itu untuk bersenang-senang.
Beruntung Wafir tidak percaya hantu, begitu pula Pak Badri, Diyah, Ray, dan istrinya. Diyah adalah seorang yatim-piatu yang tinggal bersama di panti asuhan yang sama dengan istri Ray. Pak Badri dan Ray mengunjungi panti asuhan untuk mencari seorang wanita, untuk mengandung anak. Diyah dan istri Ray menjadi kandidat utama disebabkan kekuatan iman dan mental mereka. Istri Ray menjadi satu-satunya pilihan sebab pada kala itu, Diyah menolak untuk dijodohkan sebab tahu yang mencari istri adalah Ray. Hatinya tidak jatuh kepadanya, tetapi hinggap di pria dewasa yang mengantar Ray. Diyah jatuh cinta kepada Pak Badri.
Sejak saat itu, Diyah terus berlatih agar bisa mendapat pengakuan Pak Badri. Hari ini sudah tujuh tahun ia berlatih di taman tambang. Mungkin saja dia akan terus di sini sampai hari kiamat. Namun, pesimis di dalam hati sontak pergi ketika ia mendapati seorang teman yang merupakan seorang Imam. Tak masalah dia laki-laki. Tak masalah juga dia masih muda. Yang terpenting adalah ada partner untuk bekerja sama. Ada seseorang yang cukup gila untuk mencapai impian.
Karena itu, apakah Wafir cukup gila untuk bisa bertarung bersama Diyah?
Fajar pertama — 24 Desember 0020
Wafir pingsan setelah dicapit oleh Pak Badri di antara dua lengan. Wajahnya membiru dan seluruh bola mata memutih. Ia mencoba menaklukkan Pak Badri dengan kekuatan terbesar yang dihimpun, tetapi naas, kekuatan Pak Badri jauh lebih dahsyat apabila dibandingkan dengan Wafir. Pak Badri setara dengan 50 orang Ray.
Diyah hanya bisa menonton. Ia sudah membantu untuk mengalihkan perhatian dengan melempari bebatuan. Namun, Pak Badri lebih kesit daripada belakang di padang ilalang. Tak ada satu lemparan pun yang mengenainya. Nasi sudah menjadi bubur, fajar pertama bagi Wafir terlampau keras apabila dibandingkan dengan tujuh tahun Diyah. Satu hal yang bisa dilakukan untuk Wafir adalah merawat luka dan memberikan masukan untuk pertarungan fajar berikutnya.
Sementara itu di Surga, semua tentara sudah berada di Distrik Timur. Satu-satunya tentara yang tidak diketahui keberadaannya adalah Pak Ibrahim. Ia lenyap bagaikan anai-anai di kala mendung. Ia tak mati, tetapi tidak menunjukkan secercah bekas kehidupan. Meski begitu, tak perlu ada yang dikhawatirkan sebab Penjaga Neraka masih menepati janji untuk tidak melukai warga sipil. Mereka masih belum menuju Distrik Timur, baru sampai di Distrik Pusat untuk menguasai singgasana dan bertemu dengan Malik II.
Fajar kedua — 25 Desember 0020
Puncak musim dingin di kala natal mengantarkan Wafir dan Diyah untuk dikerjai di tengah perkampungan hangat. Mereka diletakkan di tengah hutan dengan mata tertutup, lalu dilepas hingga malam tiba. Di tengah suhu tinggi dan gelap, mereka hampir gila sebab Pak Badri mengerjai dengan membakar rempah pemanggil setan dan memasangi boneka arwah. Malam itu benar-benar layaknya mimpi buruk, sampai hidung Wafir berdarah akibat terantuk bogem mentah Pak Badri ketika melarikan diri dari kejaran babi hutan.
Sementara itu, Rika yang khawatir dengan keadaan suami mulai hinggap ke sana kemari, termasuk ke Ray dan Hasbie. Ia meminta kerjasama untuk mengawasi Wafir sebab ia tahu Pak Badri sangat tidak suka kepada Wafir. Masalahnya, kenekatan orang Distrik Timur dalam mengerjai hampir beda tipis dengan menyiksa. Karena itu, mereka sebagai teman-teman Wafir mulai mencari keberadaannya.
Fajar ketiga — 26 Desember 0020
Wafir tidak menyadari bahwa dirinya punya kelincahan dan kecepatan di atas rata-rata. Hanya saja, dia lemah dan tidak tahan lama, begitu kata Diyah. Jika dikira-kira, kekuatan fisik keduanya sama (saking lemahnya Wafir). Namun, Wafir mampu bermanuver selihai air, seperti sedang berdansa dengan angin yang beriak menembus karang. Begitulah jika Tuhan memberikan anugerah kepada hamba-Nya. Wafir mungkin saja lemah, tetapi jika ia bertarung menggunakan keahliannya, tentu kemungkinannya meningkat untuk mengalahkan Pak Badri.
Diyah ahli dalam kelenturan. Ia bisa meluruskan kedua kaki tanpa kesulitan meskipun itu sambil berdiri. Dia juga mampu melayang sambil salto di udara. Kemampuan gimnastiknya amatlah hebat sehingga tubuhnya bisa dikatakan selentur karet. Selain itu, poin terakhir yang paling hebat adalah ia tahan lama. Jika dibandingkan, kapasitas energi Diyah setara dengan Hasbie. Dia biasa menaiki gunung-gunung di Distrik Timur tiap Minggu.
Wafir yang lincah dan Diyah yang lentur akan menjadi kombinasi yang sempurna!
Fajar keempat — 27 Desember 0020
Gagal. Wafir mencoba mengalahkan Pak Badri dengan kelincahan dan kecepatan, tetapi ia masih kurang kuat untuk mengalahkan pertahanan penguasa Distrik Timur itu. Kemarin dan tadi pagi, hasilnya sama-sama kalah. Wafir selalu berakhir pingsan atau luka menganga di kulitnya, entah hidung atau tangan. Sementara itu, Diyah malah dibuat bingung sendiri ketika berhadapan Pak Badri. Kekuatannya berkurang penuh ketika berada di dekatnya. Karena itu, Pak Badri mampu membantingnya dengan enteng.
"Bagaimana kita bisa mengalahkan Pak Badri yang kekuatannya setara dengan seratus tentara?" tanya Wafir, memegangi kepala sebab pusing bercampur ngilu.
"Entahlah," jawab Diyah lemas.
"Aku pribadi tidak menyangka bisa bertahan hidup di alam bebas selama empat hari ini. Itu pun jika tidak melanggar peraturan dengan pergi ke desa terdekat seperti saranmu, Mbak Diyah."
"Tidak perlu berterima kasih kepadaku. Memang seharusnya begitu. Kau harus melakukan apa pun ketika nyawamu dalam bahaya."
"Tunggu dulu! Itu ide bagus." Wafir menangkap ide.
"Apa yang telah kukatakan?"
"Menurutmu, untuk apa sebuah peraturan dibuat? Untuk membuat nyaman, untuk membuat adil, untuk dipertanyakan, atau ... untuk dilanggar?"
"Tergantung."
"Benar sekali!" Wafir menjentikkan jari. "Bagiku, peraturan dibuat untuk membuat nyaman. Tapi, jika kasusnya seperti ini, anggapan pertamaku tidak berlaku lagi. Kini, definisinya berubah."
Diyah pun mengangguk. "Kalau begitu, untuk bertahan hidup ...."
"Peraturan dibuat untuk dilanggar!"
Fajar kelima — 28 Desember 0020
Wafir memberanikan diri memasuki tambang. Itu adalah pelanggaran pertama yang Wafir lakukan. Distrik Timur menjauhi tempat tersebut sebab telah menjadi kuburan masal bagi para pekerja. Hantu atau arwah penasaran bisa saja berkeliaran, tetapi Wafir enggan percaya. Jika hantu benar-benar ada, memang mereka sepertinya lebih hebat daripada manusia, tetapi ada satu hal yang harus diingat: Tuhan Wafir jauh lebih kuat.
Wafir tidak iseng ingin memasuki tambang tersebut. Ia hanya ingin kabur dari Pak Badri hari itu. Ingin sekali ia tidak dihantam hingga pingsan atau berdarah. Jika ia lari ke desa terdekat, tentu Pak Badri dapat mengejarnya. Karena itu, ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam tempat yang paling ditakuti di Distrik Timur. Wafir masuk untuk bersembunyi, lalu menunggu kedatangan Pak Badri pada fajar kelima. Namun ....
Pak Badri tidak datang kala itu.
Fajar keenam — 29 Desember 0020
Wafir menemukan ruang permafrost di dalam tambang, tetapi tak mampu menjebolnya. Hal tersebut mengalihkan perhatian Wafir dari ketidakhadiran Pak Badri untuk sementara waktu. Hingga Diyah mengabari penyebab keabsenan Pak Badri. Penguasa Distrik Timur itu sedang mempersiapkan pelindung di perbatasan Distrik.
Penjaga Neraka mulai mendekat ke Distrik Timur. Sudah hari keenam mereka menelusuri Surga, tetapi tidak menemukan seorang tentara sama sekali. Jika Pak Ibrahim masih belum ditemukan, berarti dia menghilang ke tempat yang tidak ada seorang pun ketahui. Dia tidak ada di Distrik Timur. Apakah dia telah menghilang sebagaimana Muhammad lenyap?
Pak Badri memimpin para tentara dan penduduk Distrik Timur untuk memutus perbatasan. Mereka melongsorkan bukit yang memagari perbatasan dengan Distrik Pusat. Mereka juga merobohkan jembatan-jembatan yang menghubungkan Distrik Selatan. Dengan begitu, Distrik Timur benar-benar terisolasi. Dilihat dari caranya, mereka seputus asa itu untuk mencari solusi. Mereka mungkin bisa bertahan hidup meskipun akses ke dunia luar terputus, tetapi itu tidak untuk selamanya.
Wafir sadar, mereka sedang menunggu Pak Ibrahim. Jika mereka sudah menemukannya, mereka akan bergerak melawan para Penjaga Neraka. Namun, Wafir tidak setuju dengan cara tersebut. Jika Pak Ibrahim tidak datang untuk selamanya, apakah semua orang di dalam Distrik Timur harus punah? Karena itu, Wafir mengimplikasikan bahwa ia harus segera bisa mengalami peningkatan, termasuk ketika ia menemui permafrost ini.
Hingga secara tak sengaja, Diyah mampu membobol ke ruang terdalam tambang dengan menendangnya sekuat tenaga.
Fajar ketujuh — 30 Desember 0020
Wafir menyadari cara mengalahkan Pak Badri setelah menembus bagian terdalam tambang.
"Untuk menakhlukkan masa depan, jangan hanya belajar dari masa lalu. Masa depan sangatlah mengejutkan!"
Di dalam, Wafir menemukan bongkahan berlian bening yang berkilauan. Selain indah dan mewah, hawa seram juga memenuhi ruang sebab mayat-mayat pekerja banyak yang masih bertumpukan di sana meskipun hanya tulang belulang. Setelah mendoakan para korban untuk sementara waktu, Wafir menyadari sesuatu yang bisa menjadi kunci. Seperti dirinya kini yang telah menjadi sempurna agamanya setelah bersatu dengan Rika, pikirannya kini telah terbuka.
Wafir mendapat ilham tentang cara meningkatkan kekuatan kristalnya. Ternyata, dia melupakan satu hal bahwa kristalnya juga terbuat dari bahan yang sama, hanya saja Tuhan mengaturnya dengan rangkaian yang berbeda: grafit, berlian, minyak, dan makhluk hidup. Semuanya hampir sama. Karena itu, Wafir akhirnya tahu menyadari kekuatan yang sebenarnya.
Wafir juga mampu menciptakan pelindung yang tak dapat ditembus.
—
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top