There And Here
●Only Fantasi
●Author nulis ini spontan, risetnya dikit.
●Kalo dalam aslinya ga gini. MAAFIN KARENA INI FANTASI AUTHOR SENDIRI.
Azaela. Negeri merah disalah satu gugusan bintang Galaxy Andromeda. Negeri ini berada disalah satu bintang paling terang jika dilihat dari bumi. Vega nama bintang itu. Sudah tau kah bintang Vega berada dirasi mana? Bintang Vega berada di rasi bintang Lyra atau juga disebut harpa.
Apakah kalian pernah berpikir kalau bintang hanya sebuah benda berkilau yang menghiasi langit saja? dan memperindah juga memberi kesan bahwa langit tak kalah indah dengan buminya? Kalau kalian berpikir begitu kalian salah besar. Di langit. Bintang Vega dengan jarak jutaan tahun cahaya bersinar terang bersama rasinya. Siapa sangka bintang terang itu juga punya kehidupan didalamnya.
Azalea, negeri yang khas dengan warna merah. Mayoritas cat bagunan dan pakaian sehari hari warganya di dominasi oleh warna merah. Ada juga warna warna lain, tapi warna warna tersebut tak se-favorit warna merah.
"Kau sengaja pergi dari bencana itu ya?"
Dua orang sedang berjalan beriringan di jalan stapak di sisi lain bintang Vega. Lebih tepatnya di Azalea. Satu orang yang lainnya tinggi kurus, dan satu lagi juga tinggi dengan postur tubuh tegap.
"Kau ingin aku mati dengan penemuan gila mu itu?" Seseorang tinggi tegap itu menjawab ketus.
"Seharusnya kau bersyukur punya anak muda seperti ku," sebal si kurus dengan kacamata.
"Tak ada gunanya aku bicara pada mu Cygnus."
"Jaga ucapan mu Amato." Pemuda berkacamata tadi bernama Cygnus. Sedang berjalan dengan Amato, petinggi negeri Azalea.
"Sopanlah sedikit pada yang lebih tua!" pinta Amato.
"Tanpa adanya diriku, Altair dan Vega tak akan bersama! Karena itu aku datang pada kehidupan Halilintar dan Taufan!" Suara Cygnus Deneb naik beberapa oktaf.
"Cygnus... Kehilangan Phaethon membuatmu gila ya!" sinis Amato.
"Amato apa kau tidak percaya?ketiga putramu adalah penerus Summer Triangel? seharusnya kau paham akan hal ini!"
Summer Triangle artinya segitiga musim panas. Saat musim panas, dilangit bumi bagian utara akan muncul tiga bintang terang yang terdiri dari, bintang Altair di rasi Aquila, bintang Vega di rasi Lyra, dan bintang Deneb di rasi Cygnus. Ketiganya hadir sebagai tanda bahwa musim panas sudah tiba.
"Tapi caramu merenggut mereka itu salah Cygnus! Aku tak pernah mau melihat mereka meregang nyawa karena diriku! Jika ibunya ada dia pasti akan menangis, Cygnus!" Amato kesal pada Cygnus. Pasalnya Cygnuslah yang mengirimkan air bah tersebut untuk membunuh Halilintar, Taufan, dan Gempa.
Amato memang pernah berpesan kepada Cygnus, bila suatu saat nanti Negeri Azalea akan diberikan kepada salah satu putranya. Tapi, ia tak meminta cara merenggut nyawa anaknya dengan menenggelamkan mereka kedalam air bah.
"Amato, mereka akan mengalami recall," Cygnus berbicara selepas sampai di didepan Obervatorium Azalea.
Amato terkejut, "Hah? Tunggu apa? lagi-lagi, Cygnus. Kau tak mengatakan semua rencana mu!Bukankah kita sudah bekerja sama dalam hal ini?" Geram Amato.
"Mereka akan ku recall jika sudah berada di Azalea. Kini tim ku sedang mencari keberadaan jasad mereka. Sehabis di recall mereka akan siap menjadi penerus Summer Triangle." Mengabaikan Amato yang geram dengan rencana. Cygnus mengoceh, menjelaskan rencananya yang lebih penting daripada keluhan Amato.
"Kuharap tim mu tak pernah menemukan mereka," gumam Amato selirih mungkin.
"Kau bicara sesuatu Amato?"
"Tidak." Amato berbohong.
Sebuah tombol ditekan oleh Cygnus, lalu muncullah hologram di depannya.
"Amato, ini adalah simulasi banjir tersebut." Cygnus memerintahkan Amato untuk melihat penemuannya.
Amato mendekat untuk memperhatikan lebih detail. "Jelaskan, Cygnus."
Cygnus menjelaskan penemuannya tersebut kepada Amato. Ia menjelaskan mulai dari bagaimana alat itu bekerja, dan bagaimana alat itu tak di ketahui oleh manusia.
"Kau pintar, Cygnus,"
Amato berhenti sejenak,
"Tapi kau juga gila." sahutnya datar.
"Halilintar ditemukan meninggal, 2 kilometer dari pusat banjir, Gempa terjepit oleh puing-puing bangunan supermarket tidak ditemukan pula dia bersama ibunya, dan Taufan dia masih hidup."
"Taufan masih hidup?" Amato tak percaya.
"Iya, dia satu satunya penduduk pulau rintis yang masih hidup." Raut muka Cygnus kembali muram.
"Tapi sayang dia meninggal karena diracuni oleh seseorang saat berada di posko." katanya kemudian.
"Siapa yang berani meracuni putra ku? Hah!?" Amato geram. Tentu saja, siapa yang mau anak mereka mati karena diracuni oleh seseorang?
Cygnus beralih memandang Amato, netranya yang dibingkai kacamata tipis menatap dalam netra Amato.
"Kau harus mewaspadai orang itu Amato," Cygnus mengingatkan.
Amato kebingungan, "Aku harus waspada?"
Cygnus menganguk seraya tersenyum tipis. "Ya, kau harus mewaspadainya." kata kata Cygnus bermakna dalam terhadap Amato.
Amato masih kebingungan, ia memandang hologram yang menampilkan ketiga bintang pembentuk Summer Triangle. Disana terdapat Altair, Vega, dan Cygnus. Mau dengar kisah mereka bertiga?
Bintang Vega yang berada di rasi Lyra jatuh cinta kepada bintang Altair yang berada di rasi Aquila. Tapi, cinta mereka terhalang oleh sungai milky way yang meluap. Saat itu mereka berpikir tidak akan pernah bertemu lagi. Kemudian bintang Deneb dari rasi Cygnus datang untuk menyatukan mereka berdua. Bintang Vega dan Altair bersatu karena adanya Deneb yang menyatukan mereka.
Akankah kisah ini indah seperti ketiga bintang di atas?
"Jika benar dia penyebab semua ini, ku mohon hanya aku yang terkena dampaknya." Amato berdoa.
Cygnus yang sedang fokus pada alatnya menoleh ke arah Amato, "Kau kenapa Amato? menyesal dengan rencana mu?"
"Tentu saja tidak," sahut Amato enteng.
"Amato, bukan hanya Azalea yang punya masa depan. Tapi anak anak mu, semuanya juga punya masa depan. Kau ingin menghancurkan mereka?" Serigai Cygnus menggoyahkan tekat Amato.
"Aku tidak akan tertipu dengan permainan burukmu, Cygnus." kata Amato telak. Ia kemudian bangkit dan meninggalkan ruangan Cygnus.
Kasian sekali kau sudah terjebak, Amato.
Kacamata tipis itu terbuka, ia melepas soflens abu abu dari matanya. Kini terpampang nyata warna mata aslinya.
MERAH RUBY.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top