Chapter 14

"Gitulah ceritanya. Dan sekarang....." Cynthia dan keluarganya menjadi khawatir karena surat itu, pada akhirnya kekhawatiran mereka menjadi nyata. "Di mana surat yang kalian simpan?" 

Mereka berempat kaget. Lalu Danny menjawab, "Kami tidak tahu!" 

"Oh, ya? Kalau tidak, kalian semua akan menjadi santapan tambahan!" Semua anggota lain tertawa senang. Ron merasa khawatir terhadap Cynthia, mengingat dia tidak menandai dirinya tanda perlindungan, meski dia dapat melindungi dirinya sendiri. 

"Bunuh mereka!"

Maka, tiga orang anggota mengacungkan pedang panjang mereka dan mencoba membunuh sepupu Smithson dan Ron tapi mereka bertiga tidak bisa dibunuh berkat tanda perlindungan tersebut.

"Sihir apaan ini?!" tanya salah satu anggota dari kerumunan anggota lainnya saat melihat perisai yang muncul karena tanda perlindungan tersebut. 

Namun, salah satunya menangkap Cynthia dengan memegang kedua tangannya sehingga dia tidak meloloskan diri. Seherin, yang melihat itu muncul rasa protektifnya, namun mengingat dalam mode tidak terlihat maka dia nyaris tidak berdaya.

"Astaga! Cynthia!" seru Danny dengan ketakutan. 

"Cepat jawab! Kalau tidak, gadis ini akan kami bunuh!" seru salah satu anggota lagi dengan belati di tangannya, lalu mendekatkannya ke pipi Cynthia dengan ancaman. Anggota yang menahan kedua tangan 

"Udah, aku baik-baik saja!" seru Cynthia ke arah keluarganya, lalu pandangannya kembali ke anggota yang mengancamnya dengan belati tersebut. Meski keluarganya tahu dia abadi, tetap saja mereka khawatir dengan keselamatannya. 

"Tidak tahu?" kata anggota tersebut sambil menggoreskan pipi kanan Cynthia sampai muncul luka yang tidak dalam sambil tertawa-tawa. Anggota yang lain ikut tertawa juga. 

"Seherin, this is your moment," kata Cynthia kepada pendampingnya secara telepati dan Seherin menerima ucapan gadis Kazhie itu lalu beraksilah dia dengan menonaktifkan modenya tersebut lalu dengan cepat menusuk leher anggota yang melukai Cynthia dan dia menendangnya tepat di bagian selangkangannya dengan sangat keras sehingga anggota berteriak kesakitan itu menjatuhkan belati tersebut dan anggota lain dan keluarga Smithson yang laki-laki juga ikut merasa nyeri, lalu menggunakan tangan kanannya untuk menutupi luka tusuk di lehernya dan tangannya satu lagi memegang selangkangannya, merasa kesakitan dari luka tusuk itu ditambah dengan alat berharganya nyaris hancur karena kekuatan Cynthia. Dari lehernya darahnya mengalir keluar dan mengotori telapak tangannya. 

"Wow, that's very hurt," pikir Ron setelah dilihatnya Cynthia menendang anggota tersebut. 

Cynthia membanting anggota pria yang menahan kedua tangannya sehingga anggota tersebut jatuh terjerembab ke lantai kayu yang dipoles. Diambilnya pedang laser itu dan mengaktifkannya. Dilihatnya menggunakan pedang tersebut, maka beberapa anggota lain mengacungkan pedang panjang mereka masing-masing dan dimulailah pertarungan antara Cynthia dengan anggota lainnya yang menggunakan pedang tersebut. Namun, Cynthia berhasil membuat yang lainnya tidak berdaya dan sisanya dibunuh dengan cara menggunakan psikokinesisnya untuk menggunakan pedangnya dari jarak jauh. 

Dengan pedang laser di tangan kanannya dan tangannya satu lagi kosong, dia menggunakan barang pecah belah dan kursi kayu di ruangan itu untuk membunuh anggota lainnya. Dilihatnya sebentar keluarganya sudah berada di pojok ruangan dengan pandangan khawatir. Tiba-tiba, pintu ganda dari kayu ek berwarna gelap terbuka dan di depannya terdapat dua orang dari tim SWAT dan Augustine di tengah kedua orang tersebut. Pertarungan tersebut berhenti dan semua pandangan mengarah ke Augustine dengan orang SWAT tersebut. Cynthia menonaktifkan pedang lasernya dan menjauhi posisinya mengingat sisa anggota Washingtonian akan ditembak, sedangkan keluarganya sudah berada di posisi yang menjauhi para anggota tersebut. 

"Tembak!" seru salah satu anggota SWAT. Maka, kedua orang SWAT itu menembak sisa anggota perkumpulan rahasia yang didirikan presiden pertama itu dan semuanya tewas, tidak ada yang masih hidup. Maka, Cynthia menggunakan sihirnya untuk menghapus semua tanda perlindungan pada keluarganya dan Augustine. Seherin menggunakan mode tidak terlihatnya agar terlindung dari anggota SWAT. 

"Kalian tidak apa-apa?" tanya Augustine dengan khawatir setelah keluarga Smithson keluar dari tempat perlindungan mereka dan Cynthia menggantungkan kembali pedang lasernya di lubang ikat pinggangnya lalu berlari mendekatinya. Ron menjawab, "Ya, kami tidak apa-apa."

"Benda berharga kalian masih aman?" 

Entah bagaimana mengerti maksud dari pertanyaan Augustine, Danny mengangguk dengan cepat. Augustine merasa lega, lalu berkata dengan pelan, "Kalian harus segera hotel dan beritahu kepada dunia mengenai itu besok pagi."

Keluarga Smithson menuruti apa yang diperintahkan Augustine. Saat mereka keluar dari ruang makan yang berubah menjadi area pertarungan tersebut, tim SWAT itu masuk ke ruangan itu untuk memeriksa mayat-mayat anggota Washingtonian yang bergelimpangan itu. Augustine melihat mereka menyusuri bagian dalam Mount Vernon untuk keluar, lalu berkata dalam hati, "Usahakan beritahu kepada Amerika Serikat dan dunia, I hope George Washington gets what he deserves." Lalu, ditutuplah pintu ganda tersebut. 

Setelah mereka masuk ke mobil dan Danny menyalakan mesinnya, mereka menyusuri jalan raya dan meninggalkan rumah besar peninggalan Washington di belakang. Di tengah jalan, Ron bertanya, "Kak Danny, kakak yakin surat itu seratus persen aman?" Pertanyaannya membuat Anna dan Cynthia juga khawatir. 

"Ya, seratus persen aman. Ransel kakak ada pengunci yang menggunakan angka yang hanya kakak sendiri yang tahu, jadi tidak perlu khawatir." Ucapan Danny membuat Ron dan yang lainnya lega. Lalu, sampailah mereka di Hotel Roosevelt. Setelah mobil sewaan mereka diparkir dan diambillah belanjaan mereka, masuklah mereka ke dalam hotel dan di dalam lift menuju ke lantai lima, Anna berpesan kepada Ron dan Cynthia untuk berkumpul di kamar mereka untuk makan Noodle Cup mengingat mereka melewatkan makan malam gara-gara para Washingtonian. 

Di kamar Danny dan Anna, mereka makan malam Noodle Cup yang sudah dibeli. Setelah itu, Ron dan Cynthia kembali ke kamar mereka dengan beberapa cemilan di tas belanjaan yang sudah disiapkan. 


Matahari menyinari Virginia. Keluarga Smithson sedang berjalan-jalan di Great Southern City Walk setelah mereka melakukan usaha untuk memberitahukan rahasia Washington kepada dunia, itupun mereka meminta identitas mereka tetap anonim karena sifat rahasianya itu. Ditunggunya sekitar beberapa menit untuk memeriksa autentisitas atau keaslian surat yang mereka punya itu di lembaga penelitian sejarah lokal dan ternyata seratus persen autentik dan akhirnya tersebarlah rahasia presiden pertama itu kepada Amerika Serikat dan dunia. Rahasia selama ini urban legend pada akhirnya menjadi kisah nyata dan membuat perubahan besar dalam sejarah AS namun citra AS nyaris tidak ada perubahan.  

Mereka memutuskan untuk berlagak seolah-olah tidak terjadi apa-apa di luar. Cynthia, yang sedang duduk bersama keluarganya di Combo Tea Shop, menyeruput es teh manisnya. "Well, sebuah uang kertas bakal diubah gambar orangnya. Kamu tahulah siapa orangnya," kata Seherin secara telepati kepada gadis Kazhie. 

"Yeah, I know. Cuma kita ndak tahu wajah siapa yang akan menggantikan wajah presiden kanibal itu. Tunggu saja info dari pemerintah federal." 

Diambilnya iPad Pro dari tasnya, lalu mencari berita terkini melalui browsing sebuah situs berita digital lokal. Terdapat sebuah judul berita yang menarik perhatiannya lalu dikliknya untuk melihatnya lebih dalam lagi dan dibacanya bahwa isi berita tersebut terdapat rencana pemerintah federal untuk menggantikan wajah Washington dengan wajah George Herbert Walker Bush di uang kertas satu dollar AS. "Sudah kuduga," kata Cynthia dalam hati. 

Tidak hanya itu, ternyata ada juga berita lainnya yang berkaitan dengan rahasia Washington itu. Salah satunya Mount Vernon diinvestigasi kembali dan ada rencana rumah besar itu dirobohkan karena itu dan diganti dengan bangunan lain. Melihat judul berita itu maka diklik judulnya, lalu dibacanya lagi. 

"Dihancurkan? Hmm, kemungkinan mirip dengan yang terjadi pada rumah besar seorang wanita yang hidup pada abad ke-19," pikir Cynthia. 

"Kak Anna, kapan kita pulang ke Amityville?" tanya Cynthia. 

Anna, yang sedang membaca berita seperti gadis Kazhie itu, menjawab, "Besok."

"Baiklah."

Kembalilah Anna dan Cynthia dalam kesibukan masing-masing. Setidaknya Cynthia berharap bahwa rencana penggantian wajah di uang kertas satu dollar mengingat melihat wajah Washington di uang kertas maupun potret peninggalan Anna-Marie menimbulkan kenangan yang sangat buruk lantaran penglihatan masa lalu yang sangat mengganggu sekali. 


Empat bulan kemudian...


Di Penginapan Emorane, Ron mencuci piring bekas sarapan sedangkan Anna dan Cynthia membereskan ranting-ranting anggur setelah mencabut buah-buah anggur dari situ dan menyimpannya di Tupperware. Lantaran trauma karena insiden penemuan surat pengakuan Washington sampai berujung pada teror dari Washingtonian begitu mendapat kenyataan yang sangat mengganggu mengenai presiden pertama itu, jadilah mereka vegetarian dalam batas yang tidak ditentukan. 

Pintu terbuka dan disana Danny sudah pulang dari tempat kerja. Ditutupnya pintu setelah dia masuk, lalu segera menemui sepupunya dan kedua saudara angkatnya di dapur dan ruang makan. Tentu saja kepulangannya disambut oleh mereka. 

"Danny, gimana keadaan tempat kerja tadi?" tanya Anna sambil menyentuh kedua pipi sepupunya. Ron dan Cynthia menjadi penasaran dengan ada apa dengan Danny.

"Yah, lumayan baik, tapi ada beberapa rekan kerja atau pelanggan yang masih mencerna mengenai kisah nyata mengenai perbuatan bejat presiden pertama itu," jawabnya. Lalu, dia teringat sesuatu. "Oh, ya. mengenai rencana penggantian wajah di uang kertas satu dollar, udah direalisasikan. Ini buktinya pas aku terima gaji."

Diambilnya selembar uang kertas satu dollar dari dompetnya dari tasnya, lalu menunjukkannya di depan mereka bertiga. Wajah Washington sudah diganti dengan Theodore Roosevelt. 

"Finally, Washington is fall from grace," kata Ron dan Cynthia secara bersamaan dengan gembira. Sepupu Smithson tersenyum melihat mereka berdua, merasa senang juga karena Washington mendapat apa yang dia layak dapatkan. 

"Emang benar, karena cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap," timpal Danny dengan senyum bahagia yang tetap tersungging di bibirnya. 



Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top