Chapter 13
"Para Washingtonian!" seru Augustine.
"Washingtonian? Nama suatu kelompok, ya?" tanya Anna.
"Lebih mendekati. Washingtonian adalah perkumpulan rahasia yang didirikan oleh George Washington yang berdedikasi untuk melindungi rahasia mengerikan pendirinya dari luar kelompoknya. Tampaknya kalian diteror oleh kelompok itu."
Kedua pria itu terkejut. Sebelum mereka bisa berkata yang bersifat ancaman lagi Cynthia menggunakan sihirnya untuk mendiamkan mereka sehingga mereka tidak bisa mengeluarkan suara. Oleh karena itu, terdiamlah mereka.
"Kak Danny bilang mereka berkumpul di Mount Vernon, rumah besar peninggalan George Washington," kata Cynthia.
Augustine terkejut. Dia sudah tahu dari awal mengenai rahasia tersembunyi mengenai Mount Vernon. Maka dia berkata, "Oke, aku bawa kedua anggota Washingtonian ini dan kalian segera pergi ke Mount Vernon. Aku akan panggil tim SWAT."
Cynthia mengangguk. Lalu, sihirnya digunakan untuk membuat kedua pria itu bersuara sehingga mereka terkejut mendengar ucapan Augustine tadi.
"Apa?! Kalian yang ada dibunuh oleh kami!" seru yang pertama dengan marah.
"Kami akan memakan kalian!"
"Shut up both of you!" seru Augustine yang tidak kalah kencang suaranya yang langsung membuat kedua anggota itu diam seribu bahasa karena ketakutan.
Maka, Augustine membawa kedua anggota Washingtonian yang tertangkap ke dalam mobilnya, lalu mobil Augustine meluncur pergi. Ron berkata, "Well, sepertinya kita harus membasmi mereka dan mengungkap kebejatan George Washington kepada dunia."
"That's right, Ron," kata Danny. "Let's go."
Keluarga Smithson masuk ke dalam mobil sewaan mereka lalu meluncur ke Mount Vernon untuk melakukan satu misi lagi, membasmi Washingtonian dan mengungkap rahasia George Washington kepada dunia.
Di dalam mobil, Cynthia memandang ke depan dengan ekspresi serius terukir di wajahnya. Matanya memancarkan keseriusan mengenai malam ini. Dilihatnya sebentar pedang lasernya yang tergantung di tempat ikat pinggang di celana jeansnya. Tekadnya bertambah kuat setelah dia memenangkan pertarungan antara tiga anggota Washingtonian dengannya.
"George Washington... cepat atau lambat rahasia bejatmu akan kami ungkap kepada dunia dan kelompok tercintamu yang kamu dirikan tidak akan ada lagi," kata gadis Kazhie itu dalam hati.
Sampailah mereka di depan Mount Vernon. Mereka berkata kepada empat orang anggota yang kebetulan berada di teras rumah besar itu bahwa sepupu Smithson ingin bergabung dengan kelompok Washingtonian, dengan dalih murni keinginan mereka sendiri. Untuk Cynthia dan Ron, mereka adalah kurban untuk makan malam pertemuan mereka. (Meski Cynthia dan Ron merasa jijik sekali mendengarnya, apalagi sepupu Smithson yang mengatakannya, demi menumpas keberadaan kelompok itu maka perasaan itu ditahan). Keempat orang itu membawa keluarga Smithson dengan agak kasar masuk ke bagian dalam Mount Vernon.
"Selamat malam, semua anggota yang kita sayangi! Hari ini kita mendapat dua anggota baru dan dua kurban baru untuk pertemuan kita nanti!" seru salah satu dari mereka yang membawa keluarga Smithson ke hadapan semua anggota Washingtonian yang sudah berkumpul di ruang makan itu. Para anggota mengenakan pakaian yang mirip dengan yang George Washington kenakan menurut sejumlah potret yang ada (untuk yang pria), gaun dan penutup kepala abad ke-18 (untuk yang wanita), rambut wig khas abad ke-18, muka dibedaki sehingga putih pucat, dan gigi asli mereka sudah dicabut dan diganti dengan gigi palsu (karena George Washington mengalami masalah gigi, alhasil dia mengenakan gigi palsu yang tidak seperti sekarang ini).
Mata Danny dan Anna membelalak saat mengenali Samuel di antara orang lain yang mengenakan pakaian yang mirip dengan George Washington. Ternyata dia adalah anggota Washingtonian selama ini! Tidak hanya itu, beberapa orang di pemakaman Anna-Marie juga demikian!
Keluarga itu dibawa dan diperlihatkan para anggota Washingtonian melakukan jamuan bejat mereka saat terdengar suara gong dan dua anggota wanita membawa sebuah nampan besar yang berbentuk persegi panjang dan terbuat dari stainless steel yang berisi daging manusia yang sudah dipotong-potong. Kedua wanita itu menaruh dan menggeser nampan itu ke meja makan dan anggota lain mulai makan dari daging itu.
Mereka berempat merasa mual begitu melihat mereka makan dengan sangat lahap. Tampak darah mengotori bagian mulut mereka. Bagi para anggota itu, daging itu sangat lezat.
"Hmm, rasanya seperti daging ayam," kata salah satu anggota yang disambut tawa dari anggota lainnya. Ucapan tersebut nyaris membuat Anna pingsan, namun Danny menopangnya dengan cepat sehingga dia kembali sadar.
Setelah selesai makan, Samuel berjalan ke arah mereka lalu menyeringai di depan mereka. Cynthia menyipitkan kedua matanya.
"Hmm, sepertinya dia akan bercerita bagaimana George Washington bisa menjadi kanibal. Aku yakin cerita mereka cocok dengan penjelasan Kak Augustine tadi." kata Cynthia dalam hati.
Tiba-tiba, ada bunyi benda jauh (yang jelas bukan barang pecah belah) sehingga perhatian beberapa orang di sekitar mereka tertuju kepada sumber bunyi tadi. Ternyata yang jatuh adalah sebuah garpu tulang yang Cynthia temukan secara tidak sengaja dari salinan potret George Washington yang Danny tidak sengaja menyimpannya di sakunya. Benda itu untungnya masih utuh dan Samuel bersama anggota lain yang berada di dekatnya langsung senang. Cynthia tidak mengerti bagaimana Danny bisa menyimpan garpu di situ. Baginya, surat itu yang paling diprioritaskan untuk diamankan ketimbang garpu itu.
"Ah, senang sekali garpu ini ketemu. Menambah koleksi kami yang belum terisi," kata salah satu anggota dengan senang saat Samuel mengambil garpu tersebut lalu menyimpannya bersama koleksi peralatan makan yang terbuat dari tulang manusia yang mereka berempat yakini semuanya adalah buatan George Washington.
"Ini adalah koleksi peralatan makan dari tulang manusia yang merupakan buatan tangan pendiri kami yang pasti kalian mengenalnya sebagai presiden pertama negara kita, George Washington," kata Samuel dengan rasa bangga di dalam suaranya. "Saya akan ceritakan bahwa selama Perang Revolusi Amerika, pasokan makanan sangat langka selama sejumlah pertempuran dilalui saat itu, terutama di Valley Forge saat musim dingin. Pendiri kami, George Washington mulai memiliki selera terhadap daging manusia saat pasukannya terpaksa melakukan kanibalisme dan meminta seorang manusia dibawa kepadanya untuk konsumsi setiap hari. Hal ini menyebabkan dia mengembangkan ideologi bahwa dia akan mendirikan negara kita yang baru saja berdiri sebagai negara kanibal."
"Negara kita? Sebagai negara kanibal? Nggak bakal! Damn you!" pikir Anna dengan amarah membakar dalam dirinya saat mendengar cerita tersebut.
"Ceritanya seratus persen cocok dengan cerita Augustine waktu aku dan Kak Danny mendatangi rumahnya," pikir Cynthia.
Danny, Anna,Ron, dan Seherin (dalam mode tidak terlihat) melihat sejumlah lukisan sebuah perkemahan di musim dingin di daerah Valley Forge sampai lukisan George Washington dan beberapa orang di dalam Mount Vernon memakan daging manusia lengkap dengan darah yang menodai meja dan bagian dagu, dada, tangan, dan perut dalam keadaan pakaian terbuka kancingnya pada orang-orang itu, termasuk George Washington sendiri.
"Astaga, mengerikan dan menjijikkan," gumam Ron bergidik ngeri sampai-sampai suaranya tidak bisa didengar oleh siapapun saat melihat lukisan-lukisan tersebut. Danny dan Seherin juga sama.
Cynthia mendapat yang lebih nyata, yaitu penglihatan masa lalu bagaimana presiden pertama itu bisa menjadi kanibal saat mendengar cerita yang dilontarkan oleh Samuel. Di dalam penglihatan itu George Washington menyantap daging manusia dengan darah yang mengotori dagunya dan terdapat noda darah yang kecil yang mengotori dasinya khas abad ke-18 yang berwarna putih, duduk di depan meja makan dengan dua lilin di hadapannya. Lalu, dia melihat seorang tentaranya masuk ke tendanya dan di belakangnya terdapat pisau yang sudah dia siapkan untuk membunuh tentara itu. Saat tentara itu mendekatinya, tepat di posisi beberapa sentimeter, ditusuklah tentara itu dengan pisau itu sampai tentara itu berteriak kesakitan. Washington meringis dan kepalanya menengadah sedikit ke atas saat menusuk tentaranya. Cynthia merasa ngilu saat melihatnya.
"Semasa hidup pendiri kami, kami juga melahap Thomas Jefferson hidup-hidup sebagai kurban dan menguliti John Hancock dalam perkumpulan kami."
Di dalam penglihatan itu juga gadis Kazhie itu juga melihat Thomas Jefferson dalam posisi terbaring di atas nampan logam yang sangat besar dengan bagian badan yang terekspos dan sudah diiris sehingga organ tubuhnya terlihat. Di sekelilingnya para Washingtonian mengambil daging dan organ dari bagian yang diiris sehingga Jefferson berteriak kesakitan luar biasa. Lalu, penglihatan berganti dengan John Hancock, pemilik tanda tangan yang terkenal di Deklarasi Kemerdekaan AS itu, diikat di kedua tangan dan kakinya serta dikuliti sehingga dia berteriak kesakitan yang tidak kalah luar biasa.
"Astaga! Benar-benar bejat presiden pertama ini!" serunya dalam hati saat menyaksikan penglihatan mengerikan tersebut. Dia harus bersiap juga bersama pendampingnya, mengingat dia dan Seherin tidak memakai tanda perlindungan dan sangat besar kemungkinan mereka akan dibunuh untuk dijadikan santapan setelah diancam dengan pertanyaan keberadaan surat itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top