Chapter 11
Ron dan Cynthia berlagak bahwa mereka berdua sibuk dengan kesibukan masing-masing, namun sebenarnya mereka menguping. Seherin, dengan bijaknya, juga ikut menguping pembicaraan sepupu Smithson dan Samuel.
"Baiklah, terima kasih, Danny dan Anna."
"Sama-sama, Pak Jackson."
Tidak lama kemudian, seorang pelayan pria membawa makanan pesanan Samuel ke mejanya dan ditaruhnya di situ. Setelah itu, bersamaan dengan perginya pelayan itu Danny dan Anna kembali ke meja mereka.
"Sepertinya Pak Jackson menyembunyikan sesuatu, deh," kata Cynthia kepada Anna yang dibalas dengan anggukan darinya, artinya dia juga merasa bahwa tampaknya Samuel menyembunyikan sesuatu.
Tidak lama kemudian, empat minuman menurut pesanan keluarga Smithson dibawa oleh seorang pelayan wanita berkulit coklat ke meja mereka dan ditaruh semuanya di situ. Mereka menikmati makanan dan minuman yang mereka sudah pesan. Setelah Danny membayar pesanan mereka, bersiap-siaplah mereka untuk jalan-jalan mengelilingi Virginia.
Sekarang mereka berada di depan lampu lalu lintas bersama para pengguna kendaraan darat yang lain. "Virginia, hmm... banyak orang terkenal dari sini. Beberapa dari Bapak Pendiri Amerika Serikat berasal dari sini," pikir Ron saat dia melihat-lihat pemandangan Virginia dari jendela mobil.
"Dan salah satu dari mereka (Bapak Pendiri Amerika Serikat) akan kehilangan kehormatannya, wajahnya akan diganti dengan yang lain pada uang kertas satu dollar, namanya yang dipakai di berbagai tempat akan diganti dengan yang lain begitu sisi gelapnya yang tersembunyi terungkap," tambah Cynthia dalam hatinya, meski dia tidak memiliki kekuatan untuk membaca isi pikiran.
Mereka berjalan-jalan terus sampai Danny melihat bahan bakarnya mau habis. Maka, dia membawa mobil sewaannya ke POM bensin terdekat. Mengingat tempat mereka singgah sekarang, maka yang lainnya tidak menggunakan telepon saat menunggu Danny mengisi bahan bakar. Anna mendengar musik di handphone-nya (dia memakai earphone supaya yang lainnya tidak terganggu), Ron bermain game favoritnya, dan Cynthia browsing tentang fakta Mesir Kuno. Tiba-tiba, dia merasa ada yang memperhatikannya dan dia mengalihkan pandangannya dari iPad Pro-nya ke jendela sebelahnya, tidak ada seorangpun yang memperhatikannya. Maka, meski ada firasat yang tidak enak, dia memutuskan untuk kembali browsing.
Tidak lama kemudian, Danny kembali masuk ke mobil dan menyalakan mesinnya sebentar. Aroma bahan bakar tercium karena terbawa dari luar. Danny membawa mobil keluar dari tempat isi bensin dan memarkirkannya di bagian yang teduh di Rest Area untuk membeli cemilan, minuman, atau ke toilet.
"Finally, istirahat," kata Ron dengan senang. "Aku mau ke toilet, ah."
Maka, mereka turun dari mobil setelah Danny mematikan mesinnya. Ada yang pergi ke toilet (Ron) atau beli cemilan (Anna, Cynthia, dan Danny) di Vulcan Mart.
Danny, Anna, dan Cynthia membeli beberapa cemilan, makanan instan seperti Noodle Cup, dan beberapa botol air mineral lalu membayarnya. Setelah itu, mereka bertiga duduk di sebuah cafe kecil yang menjual aneka minuman dan makanan kecil. Tidak lama kemudian, Ron datang menghampiri mereka dan duduk di kursi yang sudah diambilkan untuknya oleh Cynthia.
"Ron, gimana. Kamu baik-baik aja, 'kan, di toilet?" tanya Cynthia dengan pelan setelah melihat ekspresi Ron yang mengindikasikan bahwa dia tidak baik-baik saja. Ron melihat sebentar Danny dan Anna yang mau membeli minuman.
"Kalian mau minuman apa?" tanya Danny.
Mereka berdua berpandangan sebentar, lalu berkata dengan serentak, "Kami mau minuman coklat dingin."
Meski sedikit merasa aneh dengan cara mereka menjawab, Danny tetap berjalan menuju counter untuk melanjutkan memesan minuman.
"Ron, kamu baik-baik aja, 'kan?" tanya Cynthia dengan khawatir.
"Tampaknya aku tidak baik-baik aja," jawab Ron dengan suara pelan.
"Kayak ada merasa aneh gitu atau semacamnya?"
"Merasa aneh gitu, seperti ada yang memperhatikan aku tapi tidak ada seorangpun yang melakukannya dan kulihat ada pasangan suami istri yang paruh baya yang melihat aku dengan tatapan yang seperti mau melahap aku dan berbisik-bisik kepada satu sama lain."
Cynthia menjadi merasa aneh. Dia punya firasat bahwa bisa saja ada sebuah perkumpulan rahasia yang bertujuan untuk melindungi rahasia gelap Washington (George Washington). Beberapa menit kemudian, sepupu Smithson datang membawa empat minuman yang sudah mereka pesan.
Mereka berempat beristirahat dan meminum minuman pesanan mereka. Mereka tidak sendiri, ada beberapa orang yang berada di tempat itu. Cynthia, yang sedang membaca tentang Mesir Kuno, merasa ada yang terbersit di pikirannya bahwa bagaimana keadaan rumah Anna-Marie? Apakah ada kemungkinan dibobol gara-gara dua penemuan dari balik potret Washington dan hal-hal yang disembunyikan oleh Samuel Jackson dari restoran Bluebird?
"Danny?" panggil Cynthia, dilihatnya Danny sedang membaca berita di situs Fairfax Daily melalui handphone-nya. Dialihkan pandangannya dari layar handphone-nya ke arah Cynthia yang tampaknya menunjukkan perasaan yang tidak enak.
"Ya, Cynthia?"
"Mungkin nanti sore atau malam bisa ndak kita periksa lagi keadaan rumah Nenek Anna-Marie? Soalnya gara-gara penemuan yang tidak disengaja ditambah sepertinya ada yang disembunyikan oleh pengacara mendiang nenek tadi, jadi aku khawatir rumah itu dibobol karena mencari dua benda itu."
Danny, Anna, dan Ron heran mendengar ucapan gadis Kazhie itu. Selama ini mereka mengira bahwa rumah Anna-Marie baik-baik saja mengingat rumah itu sudah dikunci oleh Anna dan kunci itu tetap dipegang olehnya sekarang ini. Tapi mengingat mereka bisa saja menghadapi skenario terburuk apabila surat tersebut ditemukan, maka permintaan Cynthia disetujui oleh Danny dan Anna.
"Oke, kita bisa selesaikan minuman kita sekarang, lalu kita balik ke rumah nenek untuk memeriksa keadaannya apakah dibobol atau tidak," kata Danny.
Maka, mereka berempat menghabiskan minuman mereka masing-masing, mengemas kembali gawai mereka, membereskan kemasan minuman mereka, lalu menyusuri jalan raya Virginia menuju rumah Anna-Marie.
Langit sudah gelap. Mereka masih menyusuri rumah Anna-Marie yang berada di Jalan Edison dengan bantuan aplikasi Waze yang sudah Anna download sejak datang ke Hotel Roosevelt dan mendapat username dan password wifi hotel setelah masuk ke kamar masing-masing. Duapuluh menit kemudian, sampailah dekat rumah Anna-Marie dan begitu mereka keluar dari mobil dan bergegas ke teras, perasaan khawatir gadis Kazhie itu benar, dari pintunya jelas rumah tersebut telah dibobol. Tidak hanya sampai di situ, begitu Danny mengecek kamera CCTV yang berada di sebelah. Ternyata tidak berfungsi. Hal itu membuat yang lainnya terkejut begitu Danny memberitahukan hal itu.
"Astaga!" seru Anna terkejut dan mereka masuk ke rumah itu melalui pintu yang sudah dibuka kuncinya oleh Anna meski terdapat lubang besar di pintu tersebut yang dibuat oleh kapak.
Isi rumah tersebut yang dulunya rapi sekarang berantakan. Barang-barang yang rapuh sekarang menjadi hancur. Hal itulah Anna menjadi sedih dan marah di dalam hatinya. Di dalam pikirannya juga berpikir pasti ada yang ingin memburu surat itu.
"Pasti ada yang ingin memburu surat itu," kata Anna dengan khawatir dan sepupunya mengiyakannya.
"Berarti kita bakal menghadapi skenario terburuk. Berarti kita harus bersiap menghadapinya," timpal Danny. Tiba-tiba, terdengar teriakan Ron dan Cynthia bersamaan yang membuat sepupu Smithson bergegas ke arah kedua saudara angkat mereka.
"Ada apa?" tanya Anna dengan khawatir. Ron menjawab dengan sedikit tergagap, "A..ada jantung."
"Jantungnya masih bergerak!" seru Cynthia ketakutan.
Danny dan Anna melihat sebuah benda yang berada di depan mereka berdua dan nyaris muntah. Di depan mereka terdapat sebuah jantung manusia yang masih segar dan berdetak-detak yang diletakkan di atas nampan perak!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top