Chapter 10
Danny dan Cynthia sudah berada di lantai lima dan kembali ke kamar masing-masing. Cynthia, yang berada di depan pintu kamar 532, menekan bel dan beberapa saat kemudian Ron membuka pintunya dan Cynthia segera masuk.
Ron duduk di tempat tidurnya sambil melihat Cynthia melepaskan sepatunya lalu menaruhnya di kolong tempat ransel mereka ditaruh. Sepatunya berada di sebelah kanan sepatu Ron. Lalu Cynthia duduk di tempat tidurnya, menghadap Ron yang ingin tahu bagaimana pertemuan Danny dan dia dengan teman Danny dulu waktu SMA. Seherin menampakkan dirinya dan bertengger di meja besar.
"Jadi, Cynthia? Gimana pertemuan Danny dan kamu dengan temannya Danny waktu SMA? Suratnya benar-benar asli? Apakah rahasia George Washington benar-benar nyata?"
"Ya, bagus. Temannya bernama Augustine William Brackenridge adalah dosen sejarah. Ya, surat tersebut benar-benar asli. Rahasia George Washington benar-benar nyata."
Ron terkejut bukan main mendengar jawaban Cynthia. Dari isi suratnya secara tersirat George Washington adalah seorang kanibal. Berarti, selama ini George Washington bukanlah yang seperti sejarah katakan. "It means that we are living a lie."
"Yeah, kamu benar. Augustine bahkan menunjukkan buku catatannya yang disimpan di lemari besinya yang berisi gambar George Washington menyantap daging yang merupakan daging manusia dan berkata bahwa dia memperkirakan George Washington menjadi kanibal saat Perang Revolusi Amerika Serikat. Selama ini sejarah yang orang lain dan kita tahu itu berdasarkan citra palsu yang dibuat oleh orang-orang terpercayanya. Pernah ada urban legend mengenai rahasianya tapi belum terbukti sampai aku menemukan surat tersebut secara tidak sengaja. Artinya adalah George Washington bukanlah pria yang lembut dan baik hati seperti yang kita harapkan."
Ron mengangguk. Mengingat pada saat perang, pasukan kekurangan persediaan maka segala cara dilakukan untuk mendapatkannya jadilah hal itu merupakan kemungkinan penyebab George Washington menjadi kanibal.
"Dengan kata lain, dia adalah monster," timpal Ron.
Cynthia mengangguk.
"Surat itu kalian kasih ke Augustine atau salah satu dari kalian berdua tetap pegang?"
"Tetap Danny pegang."
Ron menjadi khawatir dengan surat tersebut. Seperti Cynthia, ada kemungkinan bahwa bahwa surat itu bisa saja jatuh ke tangan yang salah.
"Kamu kasih juga tanda perlindungan kepada teman Danny itu?"
"Iya."
Ron merasa lega, tapi tidak sepenuhnya. Dia teringat dengan ucapan 'orang-orang terpercaya' yang kemungkinan merujuk kepada suatu perkumpulan rahasia. Jadi, mau tidak mau harus menghadapi skenario terburuk, yaitu menjadi target orang-orang yang menginginkan mereka mati dan menjaga rahasia itu tidak bocor.
"Berarti lebih baik aku tetap memakai tanda ini untuk jaga-jaga dan kita tidak boleh membicarakan mengenai hal ini di luar kamar."
"Bagus."
Beberapa saat kemudian, telepon meja kamar hotel berbunyi dan langsung dijawab oleh Cynthia.
"Halo?...Oke, kami siap-siap ya."
"Ron, siap-siap ya. Kita cari makan!" kata gadis Kazhie itu dengan senang. Lalu dia memasukkan iPad Pro dan Apple Pencil, memeriksa kembali isi tasnya, dan memakai sepatunya.
Ron memasukkan handphone dan charger-nya ke dalam tasnya sedangkan Cynthia sudah menunggunya dekat tempat kartu hotel. Setelah Ron keluar, diambilnya kartu kamar itu lalu keluar dari kamar mereka.
Keluarga Smithson sudah berada di restoran yang dekat hotel selain Founier's Feast dan harganya tidak kalah cocok di kantong. Nama restoran itu adalah Bluebird. Keluarga tersebut menunggu makanan mereka datang. Cynthia merasa khawatir di pikirannya bahwa orang-orang di tempat ini kemungkinan menginginkan mereka mati karena penemuan itu. Tangannya tanpa sadar memegang tangan Anna yang berada di atas meja.
Anna melihat tangannya dipegang oleh tangan Cynthia dan merasakan kehangatannya, menekan ibu jari Cynthia dengan lembut begitu mengetahui perasaannya melalui sepasang mata merahnya. Dia ingat kembali soal pertemuan sepupunya dan Cynthia dengan Augustine mengenai rahasia George Washington dengan surat itu. Maka, asumsinya benar, rahasia itu bisa mengubah pandangan dunia mengenai Amerika Serikat selamanya. Dia sempat terkejut bahwa Augustine juga mau menerima tanda perlindungan dari Cynthia. Baginya, itu merupakan hal yang bagus, karena bisa jadi muncul kemungkinan bahwa ada orang yang tidak ingin rahasia itu bocor dan berusaha untuk membunuh mereka berempat termasuk Augustine.
Sebuah mobil merah terparkir di depan Bluebird, lalu pintu terbuka dan turunlah pemilik mobil tersebut. Pemilik adalah seorang pria paruh baya yang mengenakan kemeja putih, dasi biru tua-hitam, jas, ikat pinggang, dan celana panjang hitam. Tidak lupa, sebuah pena bolpoin diselip ke saku bajunya. Sebuah tas selempang hitam dibawanya juga. Masuklah pria tersebut ke restoran itu dan duduk di meja yang tidak terlalu jauh dari meja yang Keluarga Smithson tempati.
Setelah memesan makanan kecil dan minuman, mata pria itu mengenali Danny, namun menunggu di saat yang tepat untuk berbicara dengannya. Beberapa saat kemudian, Danny ingin ke toilet, namun dia tahu bahwa dia sudah menyimpan surat itu di bagian tersembunyi di ransel, lalu berkata kepada yang lainnya, "Anna, Ron, Cynthia. Tolong kalian bertiga jaga tasku ya."
Yang diminta itu mengiyakan, lalu Danny pergi ke toilet pria. Cynthia, yang sedang mengalihkan pandangannya sebentar dari layar iPad Pro-nya yang berukuran 12,9 inci yang menampilkan sebuah blog tentang kemegahan Royal Grand Palace serta terdapat bagian yang menyinggung juga misteri kematian Raja Rama VIII ke tasnya terus berpindah lagi ke seorang pria paruh baya yang ikut berdiri bersamaan dengan Danny lalu mengikutinya ke toilet juga. Matanya terbelalak begitu teringat dengan pertemuan pertama kali saat berada di rumah Anna-Marie untuk menjelajahi isinya.
"Samuel Jackson? Ngapain dia ngikutin Kak Danny? Apa mungkin dia memiliki hubungan dengan skenario terburuk?" tanya Cynthia dalam hati. Dia berharap tanda perlindungannya bekerja. Kalau keadaan memungkinkan, dia juga meminta bantuan Seherin untuk menghentikan Samuel apabila tanda itu tidak berfungsi dan Danny nyaris tidak berdaya.
"Aku punya firasat buruk tentang hal ini," bisik Ron kepada Cynthia dan yang dibisiki itu mengangguk.
Di toilet pria, setelah Danny mencuci tangannya setelah menggunakan toilet, dia terkejut mendengar suara yang sepertinya dia pernah dengar memanggilnya, "Danny?"
Dicarinya sumber suara itu dan ternyata sumber suara itu adalah seorang pria yang dia pernah bertemu waktu menjelajahi rumah Anna-Marie dan memberikan kuncinya, Samuel Jackson.
"Aku lupa, nanti bisa tidak panggil sepupumu datang ke mejaku untuk menandatangani serah terima rumah peninggalan Anna-Marie? Aku sudah bawa surat serah terimanya dan bolpoinnya."
Danny terkejut, lalu menjawab meski ada sedikit keraguan di suaranya, "Baik, Pak Jackson." Untungnya, Samuel tidak memperhatikan dengan cermat keraguan dalam suaranya. Namun, bukan berarti Danny bisa melonggarkan kewaspadaannya. Maka, mereka berdua keluar dari toilet pria dan duduk ke meja Samuel yang sudah ada minuman yang Samuel pesan sebelumnya. Dikeluarkannya surat serah terima warisan dari tasnya dan bolpoinnya dari sakunya oleh Samuel dan Danny mendekati sepupunya untuk menandatangani surat serah terima itu. Hal itu juga membuat Ron dan Cynthia menjadi penasaran.
Tanpa ragu, Anna berjalan menuju meja pengacara mendiang Anna-Marie dan duduk di situ. Ditandatangani surat serah terima itu. Setelah itu, Samuel ingin menanyakan sesuatu kepada sepupu Smithson dengan suara pelan.
"Bagaimana dengan penjalajahan isi rumah Anna-Marie?"
Danny dan Anna terkejut, lalu Danny berkata, "Ya, lumayan menyenangkan." Kewaspadaannya tetap sama. Anna juga berusaha untuk tidak lengah terhadap maksud dari balik pertanyaan Samuel.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top