Spesial Aidilfitri
Pesawat angkasa MYS Kebenaran melajukan diri ke suatu tempat yang tak lain adalah Bumi. Pasukan BoBoiBoy mendapatkan cuti hingga 1 bulan setelah 6 bulan mereka mendapatkan misi berturut-turut dan mereka pulang di 5 hari terakhir bulan Ramadan.
Nampak aktivitas para penumpangnya, dimulai dari Yaya dan Ying yang membicarakan tentang rencana apa saja yang akan mereka lakukan ketika sampai di Bumi. Gopal dan Fang masih menata barang-barang mereka. Papa Zola tentu saja fokus mengendalikan pesawat angkasa agar tidak menabrak benda-benda luar angkasa.
Lalu kemana BoBoiBoy? Dia berada di kamarnya, sedang menelpon seseorang.
"Betul ke korang tak balik lagi raya tahun ni? Dah 10 tahun lebih tau korang tak balik. Atok dah tanya banyak kali bila korang semua balik."
"Maaf Boy, tetiba saja Ayah ngan Mak ada misi ni. Akak dan adik-adik kau pun masih dalam misi dia. Sekali lagi maaf ye, BoBoiBoy."
"..."
"BoBoiBoy? Sayang? Kau ada kat sana lagi?"
"..."
"Maafkan kitorang ye, sayang?"
"Takpe Mak, BoBoiBoy faham bila korang semua ada misi. Tapi jangan lupa call BoBoiBoy ngan Tok Aba tau masa raya nanti. Tok Aba tu rindu dengan korang."
"Baik sayang, Mak tutup ye. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumusalam Mak. Salam kat Ayah ngan Pakcik sekali."
Panggilan di matikan dan dia termenung menatap keluar jendela kamarnya. "Hah..., tak kumpul lagi macam dulu." gumam BoBoiBoy dan tanpa sadar cairan bening terjatuh di pipinya.
'Kejap lagi kan hari jadi akak. Aku dah siapkan hadiah ni bertahun-tahun, tapi agaknya...' BoBoiBoy menatap benda yang mirip seperti chip di tangannya dan mengantunginya kembali.
"BoBoiBoy, kita dah nak sampai—Eh kenapa kau nangis ni BoBoiBoy?" Yaya yang ingin memanggil BoBoiBoy terkejut ketika melihat BoBoiBoy menangis sembari melihat keluar jendela.
"Eh Yaya, tak pe. Aku tak sabar je jumpa dengan Tok Aba balik lepas 6 bulan." elak BoBoiBoy menghapus jejak air matanya dan kembali tersenyum, senyum palsu.
"BoBoiBoy..." BoBoiBoy hanya tersenyum dan menepuk pelan pundak Yaya, meyakinkan jika dirinya baik-baik saja.
"Dah jom kat bilik kawalan. Diorang pasti tercari-cari aku, kan?" kata BoBoiBoy berjalan terlebih dulu dan diikuti Yaya di belakang.
Yaya tahu jika BoBoiBoy sebenarnya sedih karena keluarganya tidak kumpul seperti dulu. Tapi apa boleh buat karena keluarga BoBoiBoy adalah jajaran orang tersibuk di Tapops.
Singkat cerita mereka akhirnya sampai di Bumi dan kembali bertemu dengan keluarga mereka.
"Atok!" / "BoBoiBoy!"
"Mak!" / "Yaya!"
"Mama!" / "Ying!"
"Appa!" / "Gopal!"
Mereka menyempatkan diri untuk bercengkerama hingga waktu berbuka kemudian kembali ke kediaman masing-masing. Fang diminta untuk menginap di rumah Tok Aba, sekalian menemani BoBoiBoy di rumah.
Selama di Bumi,BoBoiBoy banyak menghabiskan waktunya untuk membantu Tok Aba baik di rumah maupun di kedai. Hingga tidak sadar waktu berlalu, malam ini adalah malam terakhir dalam bulan Ramadan.
BoBoiBoy baru saja selesai membantu Tok Aba merapikan dan menata rumah untuk hari raya besok. Ia langsung kembali ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya di kasur.
Fang yang sedang membaca buku di meja belajar pun heran dengan BoBoiBoy yang tiba-tiba saja masuk dan membaringkan diri secara kasar ke kasurnya.
"Kau kenapa ni BoBoiBoy? Dari pagi kau macam sedih je." tanya Fang menutup bukunya dan menaruh di meja belajar. Dia menghadapkan diri kepada BoBoiBoy yang terbaring di kasurnya.
"Keluarga aku tak call lagi. Esok dah nak raya, diorang belum ada kabar lagi. Kau dah dapat kabar dari Ab—Kapten Kaizo?" tanya BoBoiBoy bangkit dari posisinya dan duduk menyandarkan diri.
"Dia kata akan susul ke Bumi lepas ni. Tu je yang dia hantar message kat aku. Kenapa?" BoBoiBoy hanya diam dan menenggelamkan kepalanya di antara lutut.
Fang tahu rasanya menjadi BoBoiBoy, jauh dari keluarga dan harus mengemban tanggung jawab besar sendirian.
Fang ingin sekali memeluk BoBoiBoy dan mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja, hanya Fang memiliki gengsi yang besar terhadap BoBoiBoy.
Ketika Fang merenung, dia mendengar dengkuran halus dari BoBoiBoy. "Dah tidur rupanya, baik aku pun masuk tidur." Fang membenarkan posisi BoBoiBoy dan dia menggelar kasur lipat kemudian menyusul BoBoiBoy ke alam mimpi.
Tanpa mereka sadari, ada dua pesawat angkasa yang mendarat di lapangan dimana MYS kebenaran terparkir.
Keesokan harinya adalah hari pertama bulan Syawal atau dengan kata lain adalah hari raya idul fitri. Seusai shalat idul fitri dan bermaaf-maafan, BoBoiBoy dan Tok Aba beserta Ochobot pergi ke Kokotiam untuk bertemu yang lainnya.
"BoBoiBoy! Jom pergi, kawan-kawan kau dah tunggu kat Kokotiam." seru Tok Aba yang sudah menunggu di luar.
"Kejap Tok! Ish mana benda tu. Aha! Dapat pun. BoBoiBoy datang ni!" BoBoiBoy mengantungi sesuatu dan dia pun menyusul keluar.
Ketika sampai di Kokotiam, dia melihat teman-temannya sudah lengkap berkumpul dan mereka pun berbincang-bincang sekedar meluangkan waktu mereka.
Hingga salah satu dari mereka sadar jika ada pesawat angkasa lain yang terparkir di sebelah MYS Kebenaran.
"Eh korang, tengok 2 kapal angkasa kat sana. Sejak bila ada kapal angkasa kat sana?" tanya orang yang menyadari yang tak lain adalah Gopal.
"Ha'ah lah, ada 2 kapal angkasa lainnya." BoBoiBoy yang baru saja kembali dari toilet pun heran dengan kawan-kawannya yang mengobrol namun seperti memperhatikan sesuatu.
"Korang bahas apa ni?" tanya BoBoiBoy mendekat.
"BoBoiBoy, tengok tu. Ada kapal angkasa lain yang ada kat sini." pandangan BoBoiBoy teralihkan ke objek yang di tunjuk Gopal dan matanya melebar tidak percaya.
"Tak mungkin..." BoBoiBoy berlari ke salah satu kapal angkasa dan ketika berada di jangkauannya, pintu pesawat angkasa terbuka dan menampilkan beberapa orang di dalamnya.
Mata BoBoiBoy perlahan berkaca-kaca, cairan bening turun, dia langsung saja kembali berlari ke orang-orang yang baru turun dari pesawat angkasa.
"Korang!" orang-orang yang baru saja turun itu belum siap dengan terjangan langsung dari BoBoiBoy pun ikut terjatuh bersama.
"Balik pun korang, kenapa tak bagitau Boy dulu? Boy rindu korang, Akak, Mak, Ayah, Mai, Zein." ya, orang-orang yang keluar dari pesawat angkasa itu adalah keluarga BoBoiBoy yang katanya tidak bisa pulang lebaran tahun ini.
Awalnya mereka masih terdiam karena terkejut tapi setelah mendengar suara BoBoiBoy, mereka tersenyum dan orang terdekat BoBoiBoy membalas pelukan itu, sisanya kembali berdiri.
"Ni rancangan Ayah ngan Akak kau, Boy. Kitorang memang ada misi, tapi dah habis masa kau call Mak masa tu." kata Bella mengelus kepala putranya yang masih menangis, menangis haru.
"Sampai hati tipu, Boy. Ingatkan korang betul-betul tak balik." kata BoBoiBoy melepaskan pelukan dan menghapus air matanya secara kasar.
"Yelah yelah, maaf ye anak Ayah. Dah jom berdiri, tak kan lah nak duduk macam ni je." BoBoiBoy pun berdiri dan berjalan ke kedai Kokotiam dimana orang-orang sedang memperhatikan mereka.
"Em..., Akak. Mana Abang?" pertanyaan BoBoiBoy mengingatkan Ailsa pada satu orang yang ternyata tidak berada bersama mereka.
"Aik? Iya juga. Mana budak satu ni? Izo! Kau kat mana?" ucap Ailsa berlari ke pesawat angkasa-nya untuk memeriksa seseorang namun, tanpa sadar, dia ditahan oleh seseorang.
"Korang ni, orang dah ada kat dekat kau pun kena cari kat kapal angkasa ke?" suara itu langsung mengalihkan pandangan Ailsa dan respon yang diberikan hanyalah senyuman polos tak bersalah.
"Hehe..., maaf tak lihat. Assalamu'alaikum Tok, Tok sihat? Maaf ye Ail tak balik bertahun-tahun." kata Ailsa yang kini bersalaman dengan Tok Aba.
"Wa'alaikumussalam Ail, Atok sihat. Takpe Ail, setidaknya kau tetap call adik kau ni masa raya. Tak macam ayahnya." balas Tok Aba dengan sedikit sindiran untuk putranya.
"Maaf lah Abah, Amato terlampau sibuk sampai lupa call Abah. Assalamu'alaikum." kata Amato menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Waalaikumusalam, yelah tu. Dah jom ikut makan bersama, BoBoiBoy dah masakkan sesuatu." hari itu mereka isi dengan banyak canda tawa dan kenangan yang indah setelah bertahun-tahun tidak bertemu.
Mulai dari mereka makan bersama, mengenalkan diri satu sama lain bagi yang belum mengenal, bermain permainan kecil, dan yang terakhir membantu membereskan Kokotiam.
Malamnya, BoBoiBoy belum tidur lagi dan sedang memandang langit bersama Cattus di atas kepalanya yang tanpa topi. "Tak sangka diorang balik e, Cattus. Seronok dapat kumpul lagi macam ni." gumam BoBoiBoy mengelus bulu Cattus dan dibalas oleh dengkuran halus.
"Amboi..., sedapnya kau tidur kat kepala orang e." kata BoBoiBoy ketika menyadari jika Cattus tertidur di kepalanya.
Ailsa masuk ke dalam kamar BoBoiBoy untuk memastikan sang adik sudah tertidur, mendapati sang adik masih terjaga dengan seekor kucing di kepalanya.
"Boy, belum tidur lagi ke?" tanya Ailsa mendekatkan diri ke BoBoiBoy. BoBoiBoy yang mendengar suara sang kakak menoleh perlahan dan menurunkan Cattus kemudian menaruhnya di tempat tidurnya.
"Eh Akak, belum lagi. Boy tak sangka, korang akan balik. Ingatkan korang betul-betul tak boleh balik." Ailsa hanya memasang senyuman dan memeluk BoBoiBoy dari samping. BoBoiBoy tentu saja hanya diam karena tidak dapat dipungkiri jika dia merindukan pelukan hangat kakaknya.
"Macam mana hari kau kat Bumi? Akak yakin bukan hanya yang lau ceritakan masa kumpul kat kedai tadi je kan?" BoBoiBoy memandang wajah kakaknya dan langsung pergi ke kasurnya, menyuruh sang kakak tidur bersamanya sembari bercerita.
BoBoiBoy bercerita dengan penuh semangat bahkan beberapa ceritanya ia seperti mempraktikkannya. Ailsa sendiri hanya diam memperhatikan sang adik bercerita dengan penuh semangat.
Tanpa sadar mereka berdua terlelap dengan posisi BoBoiBoy menyenderkan diri kepada Ailsa yang memeluknya.
Amato dan Bella mengamati anak-anak mereka sedari tadi ikut tersenyum ketika melihat keduanya tetap akur setelah sekian lama berpisah.
"Nak buat surprise tu ke, Abang?" tanya Bella ketika memastikan jika kedua anaknya telah terlelap. Amato yang membenarkan selimut mereka pun menganggukkan kepalanya.
"Mai ngan Zein dah cakap kan rancangannya. Kita kena percayakan tu kat Boy. Dah jom tidur, esok kena bangun awal." Amato dan Bella keluar meninggalkan kedua anaknya yang dengan damai terlelap.
Keesokan harinya, Ailsa dan BoBoiBoy memilih untuk berjalan-jalan di taman berdua saja karena tiba-tiba saja yang lain memiliki kegiatan mereka masing-masing.
"Akak, jom beli aiskrim kat sana." ajak BoBoiBoy ketika dia melihat sebuah kios eskrim di taman.
"Hm? Jom lah, Akak pun dah lama tak makan aiskrim. Meh Akak belanja." mereka pun berjalan ke kios dan memesan masing-masing eskrim vanilla untuk Ailsa dan coklat untuk BoBoiBoy kemudian mereka menikmatinya sembari duduk di salah satu bangku di taman.
"Sedapnya. Dah lama sangat tak makan aiskrim macam ni, utama lagi dengan adik kesayangan Akak ni." kata Ailsa ketika dia merasakan dingin yang menyeruak di mulutnya.
"Boy pun. Em..., Akak, Boy nak bagi sesuatu lepas ni. Akak nanti datang kat kedai je, Boy nak ambik barang tu kat rumah." Ailsa hanya mengangguk dan menghabiskan eskrimnya tanpa tahu jika itu adalah suatu rencana.
Mereka berjalan-jalan hingga menjelang petang. BoBoiBoy tiba-tiba di telepon oleh Fang saat mereka sedang dalam perjalanan ke Kokotiam.
"Ya?"
"..."
"Ah baiklah. Kitorang pun nak kesana, jap e."
BoBoiBoy mematikan panggilan itu dan memberikan kain penutup mata kepada Ailsa. "Akak gunakan ni ye. Boy nak balik kejap, Mai kata nak jemput Akak lepas ni—ah..., tu budak dia. Mai! Sini cepat!" Maira datang menghampiri kedua kakaknya dan BoBoiBoy pamit untuk mengambil sesuatu di rumah.
"Ha jom Akak. Pakai dulu penutup mata ni, lepas tu ikuti Mai." Ailsa kebingungan dengan tingkah kedua adiknya, namun dia tetap mempercayai Maira.
Keduanya berjalan menuju ke Kokotiam tanpa Ailsa tahu alasannya. Ketika mereka menghentikan langkahnya, suasana tiba-tiba saja hening hingga penutup mata itu dilepaskan.
"Eh? Mai? Kau kat mana ni?" tanya Ailsa ketika dia tidak merasakan hawa keberadaan Maira. Kemudian sebuah tangan melepaskan penutup mata Ailsa dan ia menatap tidak percaya apa yang dia lihat. Sontak ia menutup mulutnya yang terbuka dengan salah satu tangan dan matanya berkaca-kaca.
"Selamat hari jadi Ailsa!"
Konveti dan balon menyambutnya dengan meriah. Di depannya terdapat kue dengan tulisan "Selamat Hari Jadi Ailsa♡" dengan beberapa hiasan di atasnya. Ailsa menatap orang-orang disekitarnya dengan tatapan haru.
"Terima kasih semuanya." ucapnya sembari tersenyum lebar dan dia meniup lilin yang ada di atas kue. Tepuk tangan dan ucapan selamat menghujaninya untuk beberapa saat kemudian pesta pun di mulai.
"Dimana BoBoiBoy?" tanya Ailsa ketika tidak melihat keberadaan adik kesayangannya.
"Cari saya ke?" Ailsa dikagetkan dengan kemunculan BoBoiBoy yang tiba-tiba. BoBoiBoy hanya tersenyum dan memeluk kakaknya.
"Selamat hari jadi, Akak. Nah..., BoBoiBoy ada hadiah khas untuk Akak. Boy buat sendiri tau." ucap BoBoiBoy ketika melepaskan pelukannya dan memberikan sebuah benda seperti chip komputer kepada Ailsa.
"Apa ni Boy?" tanya Ailsa membolak-balikkan benda tersebut.
"Tekan butang ni, nanti Akak tahu lah." Ailsa menurut dan ketika tombol itu di tekan, kembang api meluncur bebas ke langit dan membentuk sebuah formasi indah di langit yang mulai gelap.
"Akak suka? Ni semua rancangan Mai dengan Zein, Boy hanya tolong buatkan hadiah je." kata BoBoiBoy ketika melihat wajah kagum Ailsa.
Ailsa menatap ketiga adiknya bergantian dan memeluk ketiganya dengan tangis haru. "Terima kasih korang. Akak sayang korang semua." ketiga saudara itu membalas pelukan si sulung dan akhir dari pesta itu adalah foto bersama dengan latar kembang api di belakang mereka.
~𝙽𝙴𝚇𝚃~
22/04/2023
☆Note from Amy :
Hai semuanya, Amy beserta karakter dalam book Amy ingin mengucapkan...
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1444H
MINAL AIDIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Amy minta maaf karena terlalu banyak menunda-nunda update, juga kesalahan yang tidak Amy sadari. Oh dan juga ada satu ucapan lagi...
Untuk OC ku Ailsa Adiputeri,
SELAMAT HARI JADI🎉🎉🎉
Ailsa : terima kasih semuanya. Semoga book kali ni dapat tamat cepat e.
All chara : Aamiin
Erghh..., Amy tak boleh janji tapi akan Amy usahakan.
See you in the next chapter~
Sekali lagi selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top