Bagian 1 [usaha]

Manusia akan tumbuh dan berkembang. Setiap malamnya tinggi tubuh seseorang bertambah beberapa senti. Dan semua itu menandakan bahwa karakter seseorang mampu berubah seiring perkembangan tubuh serta lingkungan mereka. Lingkungan membentuk keadaan, dan keadaan memaksa seseorang untuk membuat keputusan; berubah atau tetap. Keduanya memiliki sisi seimbang acap kali kita semua dipertemukan dalam jumlah pilihan tidak beraturan setiap harinya.

Sama seperti Yaksa—ayah Ge—masih sama seperti perubahan drastis pertama kalinya. Sikapnya mendadak berubah beriringan dengan kabar kehamilan Ge. Semua terjadi begitu saja. Ge bahkan sempat tidak sadarkan diri dan tertidur beberapa pekan sebab keadaannya dan si bayi melemah.
Ge tidak tahu pengalaman batin apa yang pernah bergejolak dalam diri ayahnya saat itu. Entah apa yang membuat semuanya menjadi suram dengan rasa sepi yang memuja keluarga itu.

Hartini, ibu Ge, sedang sakit dan tidak bisa banyak beraktivitas. Ge memang sudah menghasilkan uang sendiri, tapi hanya disimpan oleh ibunya. Sedangkan sang ayah tak pernah mau sedikit saja menerima. Walau dalam bentuk menggaji pembantu rumah tangga.

Orang tuanya memang terhitung mau bekerja keras. Yaksa tidak pernah mau berhenti menjadi orang kepercayaan pak Burhan untuk menjaga pabrik kerupuk sehingga saat ini bisa mengembangkan pabrik meskipun tak sebesar yang dimiliki Pak Burhan dulu.

“Ayah.” Ge menyalami ayahnya, walau tahu mustahil baginya mendapat sapaan balasan. “Ibu udah makan, Bude Ras?” Tahu kalau percuma bertanya pada ayahnya, Ge memilih memastikannya dari Bude Ras, orang yang selama ini membantu ibunya mengurus rumah.

“Udah, Mbak Ge. Mau makan juga? Mbak Ge belum pulang ke rumah, kan?”

Harusnya di sini rumah saya sebenarnya.

“Enggak usah, Bude. Saya mau liat keadaan Ibu aja. Udah malem, nanti malah makin kemaleman pak Hamir nganter pulangnya.”

Bude Ras menurut saja meski tahu wajah lelah Ge. Menanggung kehamilan sendiri tentu bukan yang diinginkan setiap wanita. Semakin besar usia kehamilan, pasti menginginkan diperhatikan dan dimanja-manja, apalagi dengan suami.

Bude Ras tahu kalau Geihara adalah anak yang baik. Sikapnya hampir tidak pernah macam-macam, ke luar malam saja memang tidak pernah. Hanya dengan satu kesalahan; terjerat dalam kebodohan hasrat. Pada akhirnya Ge ternilai sebagai perempuan yang nakal, murah, tidak baik, bodoh, dan segala macam kecam buruk untuknya.

Semua orang buru-buru menyimpulkan kalau Ge memang buruk, tidak menilik sisi luas kebaikannya. Begitu manusia, dilihat mencolok dengan noda hitamnya, dengan begitu akan mudah diingat. Hampir tidak ada yang memberi kata, “Nasib yang terjadi, terlihat buruk karena norma masyarakat yang berlaku. Kalau saja Tuhan tidak ada, maka keburukan itu tidak akan terhapus dengan amal perbuatan lainnya.” Memang tidak ada yang memberi semangat seperti itu bagi orang-orang yang dianggap melakukan kesalahan besar dan tak termaafkan.

“Ibu ....”

Hartini terbatuk-batuk sebelum menyambut kedatangan putrinya.

“Sini, Nak. Ibu mau dengar kabar cucu Ibu.” Masih dengan baiknya Ge disambut sebegini ramah oleh sang ibu. Ge sudah bersyukur.

“Cucu Ibu baik kabarnya. Harusnya Ibu yang jaga kesehatan, masa bentar lagi mau punya cucu malah baringan di kasur begini.” Ge memijat pelan kaki ibunya, tidak mau memandang mata sendu milik Hartini.

Harti mengelus rambut hitam putrinya dengan sayang, bergantian ke perut bundar Ge. “Yang sabar, kuat, tabah. Jangan kalah sama omongan orang. Jangan kalah sama dinginnya sikap ayahmu. Jangan kalah dengan apa pun demi anakmu, cucu Ibu. Bentar lagi jadi ibu, harus kuat diterpa badai sebesar apa pun. Ya? Jangan bikin Ibu cemas lagi dengan hampir kehilangan kamu dan cucu Ibu. Jangan lagi, putri Ibu.”

Ge tidak bisa menahan tangis. Kurang sempurna apalagi dia? Mendapat perhatian dan dukungan dari ibunya sebesar ini? Apa yang perlu dia cemaskan? Sudah cukup kekuatan yang diajarkan oleh ibunya ini.

“Ibu ...,” rintih Ge dalam tangisnya. “Ibu ....”

Panggil dan sayangi wanita ini sebelum penyesalan berada di akhir perjalanan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top