Chapter 6

Rencana malam minggu pasti tak jauh dari sekedar main main, seperti dua sejoli yang sedang berjalan berdua tak lain jungkook dan lisa, sebenarnya jungkook yang mengajaknya ke taman hiburan tanpa bilang dulu.

Bahkan berjalan saja ada jaraknya karena lisa yang menyuruh jungkook tidak mendekat bahkan berpegangan tangan.

"lisa ayo kita berpegangan tangan,ini tidak asik sekali"

"tidak jung"

"bahkan kita pernah berciuman"

"emm itu ketidak sengajaan? " lisa masih fokus juga dengan ponselnya.

Hingga jungkook sudah gemas sekali dan merampas ponsel itu dan melihatinya.
"apaan ini kenapa bayi semua"

"jung kembalikan"

"hanya foto bayi" jungkook akhirnya mengembalikan ponsel itu karena tak ada yang lain selain foto-foto bayi.

"mereka imut"

Jungkook tak memperdulikan dan melanjutkan jalannya karena memang tak asik, seharusnya hubungan mereka semakin dekat bukan seperti ini.

"yak yak jung aiss"

Lisa pasrah dan kemudian ia menyusul jungkook dengan mengejarnya.

"jung jangan marah nanti kau cepat muda"

Jungkook sama sekali tak ingin berbalik melihat lisa yang dibelakangnya,memperdulikan lisa sebenarnya masih ada di dirinya saat ini.

"jung dengarkan aku"

"APA LAGI!"

Jungkook berbalik dan meninggikan suaranya membuat lisa langsung menghentikan langkahnya dan menunduk.

"maaf" ucap lisa lirih.

"kau yang bilang jangan dekat dekat"

"jung..."

"sudahlah jangan berbelit, jadi apa maumu katakan"

Lisa sedikit mengigit bibirnya karena tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya.

"hikss kau membentakku"

*ayo lu kuk buat anak orng nangis*

Jungkook menghela nafasnya bersabar.

"aku antar kau pulang" ucap jungkook lalu berlanjut menjalankan kakinya,
Sedangkan lisa hanya mengikuti di belakang.

Selang beberapa menit saja ia sudah sampai kembali di rumah lisa.

"masuklah"

"maafkan aku jung"

"hmm" jawab jungkook singkat dan setelah lisa keluar dari mobilnya ia langsung saja pergi membuat lisa menundukan wajah cantiknya dan isakan kecil mulai keluar dari mulutnya.

**

"jungkook"

Jungkook menegakan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya.

"eunha??"

"kau masih mengenalku?" tannyanya dengan senyum kelinci itu membuat jungkook ikut tersenyum

Saat ini dirinya sedang duduk bersantai dicafe menyendiri karena memikirkan lisa sedari tadi.

"duduklah" ajak jungkook kemudian membuat gadis yang dipanggil eunha itu duduk menurutinya.

"kau sudah lama tak terlihat" lanjut jungkook kembali.

"aku sudah bekerja di amerika sebagai sekertaris, bukannya menyenangkan"

"kau jauh jauh kesana hanya bekerja sebagai sekertatis?, kau tak liat?, aku juga butuh sekertaris"

"kau tak punya? "

"hmmm" jungkook meminum sedikit minuman yang ia pesan sedari tadi.

"kau membutuhkannya? "

"sangat"
Gadis itu berfikir sejenak.

"aku akan menjadi sekertarismu?, emm bagaimana? "

"lalu diamerika? "

"aku akan keluar"
"lagian aku juga ingin di korea saja,aku tak ingin jauh jauh dari orang tuaku"

"baguslah,besok kau datang ke perusahaan"

"baiklah tuan"
Jawaban eunha membuat jungkook menatap bingung dan lalu tertawa.

"kau semakin cantik,kau pasti sudah punya pacar bukan? "

"tidak,aku tak punya"

Percakapan berakhir karena keduanya sama sama akan pulang kerumah masing masing sedangkan jungkook langsung pulang kerumahnya segera.

**

Keesokan harinya jungkook tiba-tiba menelfon lisa agar menemuinya di sebuah cafe.

Ia menunggu lisa datang, hingga sosok yang ia tunggu datang dengan senyuman cantiknya itu.

Gadis itu tersenyum dan semkin mendekat kearah jungkook meskipun sang pria masih belum mau memamerkan senyumannya itu.

"emm jung?, ada apa? "

Jungkook menatap gadis itu lekat dan matanya tajam.

"kita batalkan pernikahan ini"
Satu kalimat itu membuat lisa membelalakan matanya.

"apa maksudmu? "

"aku bilang kita batalkan semua ini,aku keberatan menikah denganmu, permisi" setelah menguncapkan itu lisa terduduk di tempat duduk yang didepan jungkook tadi duduk,tak terasa air matanya mengalir.

Ia menangis dan memegang dadanya yang sakit itu akibat menahannya.
"akk kenapa ini sakit sekali" lisa menahan dadanya yang semakin terasa menusuk.

Brukk

Wajahnya ia tumpu di meja seketika ia tak sadarkan diri membuat seluruh pelayan langsung membantu lisa dan memanggilkan ambulan.

Tak lama ambulan datang segera dan lisa segera dilarikan kerumah sakit karena jaraknya cukup dekat.

Ia langsung menerima infus segera dan ditambah selang oksigen di hidungnya.

"dokter tak ada keluarga yang datang"

"sementara jaga dia" jawab sang dokter yang memakai baju serba putih itu dengan sangat ahlinya ia mengecek semuanya.

"hikss,,anii anii" tiba tiba saja kata itu terdengar dari lisa yang masih saja menutup matanya.

"Anniiiii! " lisa terbangun segera dan langsung merintih memegang kepalanya itu.

"dimana aku, aku ingin pulangg" lisa hampir mencopotnya tetapi ditahan sang dokter.

"kau belum sembuh bodoh"

Mendengar kata itu lisa langsung melihat sang dokter,tak sopan sekali mengatainya bahkan tak kenal.

"lisa manoban lalisa" ucap sang dokter.

"kau mengenalku?"

"kau bodoh, aku kim taehyung, kau lupa dengan sahabat kecilmu? "

"ahhh" lisa mengangguk mengerti saja.

"taehyung lepaskan aku tolong"

"tidak akan" taehyung melangkah ke meja mengambil sesuatu.

"makan dan minum obatnya, kau harus sembuh" lanjutnya,sedangkan lisa masih saj melihati sosok sahabat kecilnya itu yang sekarang menjadi tinggi sekali bagaikan patung pancoran.

"kau kenapa sampai pingsan begini hah?"

"kau tak perlu tae tae aku butuh pulang"

"nanti malam aku antarkan"

Lisa melihati tajam sosok didepannya yang sibuk menyiapkan makanan untuknya itu.

"tae sungguh aku tak menyangka kau seorang dokter"

"ya ya ya,,maafkan aku soal waktu kematian kakakmu,aku tak bisa datang karena banyak jadwal operasi di sini" terangnya membuat lisa mengangguk saja.

Ceklek

"dokter ada pasien yang harus kau periksa"

"ahh baik"

"kau tak bisa menemaniku? "

"jika kau perlu sesuatu kan ada suster" jelas taehyung smbil melihat suster yang sedang menyiapkan perlengkapan baju di dalam situ.

"baiklah"

"cepat sembuh" taehyung langsung cabut yang sebelumnya ia menitipkan lisa pada sang suster terlebih dahulu.


FLASBACK

"jeon"

Sosok appanya itu memanggilnya dengan lembut membuat jungkook langsung saja memeluknya.

"appa tubuhmu panas?, apa kau sakit?"

"sedikit jeon"

"appa harus kerumah sakit"

"kau ini, ini hanya biasa saja"

"appa kenapa kau susah sekali hanya untuk pergi ke rumah sakit?,tak bisa kah appa mengerti perasaan jungkook saat ini?, jungkook hanya mempunyai appa,eomma pun tak ada, hanya jungkook yang bersama appa, banyak sekali tanggung jawab jungkook untuk appa, apa salah jika jungkook sangat fanatik begini?"

Appa jungkook mentap sang anak yang sedari tadi sudah mengeluarkan benih air matanya itu membuatnya menepuk bahunya sebagai sang namja.

"appa tau jeon,tapi bisakah kau menuruti kata-kata appa? "

"appa dengar,, apa aku pernah tak menuruti kata-kata appa?, termasuk perjodohan ini?, aku tahan mati-matian karena lisa tak cocok denganku, aku baru saja bermarah marahan dengannya"

"kau ingin membatalkannya? "

Jungkook menahan gejolak emosionalnya yang membuat semua saraf dalam tubuhnya menegang.

"iya appa,aku ingin, ada sosok yang baru baru ini menyakinkanku"

"kalau begitu batalkan, terserahmu appa tak ingin kau terpaksa jeon,maafkan appa selalu mengurungmu begini"

"maafkan aku juga appa karena tak bisa menurutimu kali ini"

"pergilah kekamarmu dan besok kau temui lisa appa tak bisa ikut jeon"

"baiklah"

Setelah percakapan itu jungkook langsung pergi kekamarnya menenangkan dirinya.





TBC!!!!!

Jngan lupa votment yg pen cpt lanjut.... Gomawooo yahhh enchimm sayang kaliannn emuachh

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top