Chapter 4
Angin menerjang kulit mulusnya membuat gadis cantik atau lisa itu merinding,ia tetap duduk dihalte dengan bajunya yang tipis itu meskipun sudah memakai coat kesukaannya tetap saja hawa dingin terus menerus menusuknya
Lisa duduk dengan tak tenang karena hujan juga mengguyur kota saat ini.
Beberapa jam lalu lebih tepatnya 5 jam yang lalu ia masih bersama jungkook, tetapi jungkook meninggalkannya dan meminta maaf karena tak bisa mengantarkannya pulang karena ada sesuatu yang penting sekali dikantornya membuat jungkook langsung bergegas kembali kekantor.
Sebenarnya jungkook mengajakny ikut tetapi ia menolak ajakan itu dan akhirnya ia pulang tetapi bus tak kunjung datang.
Sebentar lagi malam akan datang membuatnya kesal karena monalak ajakan jungkook tadi,dan oh shit lisa lupa dengan nomor jungkook.
Chiiit!!!
Mendengar suara rem membuatnya melihatnya seketika,matanya membulat dan bingung.
"jung-"
Seseorang itu menghampirinya dengan cepat.
"yakk kenapa kau belum pulang aiss, kau pasti kedinginan, ayo cepat"
"tap-"
"kau ini membutku khawatir"
Jungkook khawatir?, hatinya kian panas juga mendengarnya,jungkook langsung membuka pintu untuk lisa dan lisa pun segera masuk kedalam mobil disusul jungkook.
Mobil itu kian melaju diderasnya hujan.
"kau pasti kedinginan,simpan nomormu" jungkook langsung memberi ponselnya kelisa dan segera lisa mengetik nomor di ponsel tersebut.
"sangat" lisa bergetar membuat jungkook tak tega melihatnya.
"ini bukan jalan kerumahku jungkook"
"siapa bilang membawamu pulang"
"lalu"
Jungkook hanya tersenyum kemudian ia masuk kawasan apartemen membuat lisa melirik jungkook sebentar.
Jungkook pun keluar dari mobil disusul lisa.
"ayo" jungkook menjulurkan tangannya dibalas juga oleh lisa, lisa hanya tunduk dan diam saja sedari tadi hingga jungkook membawanya kedalam apartemen tersebut.
Tidak diragukan lagi ini apartemen mewah,lisa kira jungkook tinggal bersama appanya.
"aku kira kau tinggal bersama appa"
"aku memang tinggal bersama appa,tapi aku punya apartemen jika sewaktu-waktu appa tidak ada di rumah"
"ohh"
Lisa berjalan mengelilingi apartemen tersebut,memang benar-benar luas untuk 1 orang pikirnya.
Lisa kembali ketempat tadi tetapi tak menemukan jungkook jadi mungkin jungkook ada dikamar.dengan santai lisa masuk tanpa mengetuk dahulu.
Kamar juga kosong tetapi pintu kamar mandi tertutup dan terdengar pircikan air dari dalam.
Brukk
Lisa membaringkan tubuhnya di kasur king zise itu.
"sangat empuk sekali aku ingin tidur" lisa memposisikan terlebih dahulu dan kemudian menutup matanya pelan.
Ceklek
Jungkook yang sudah dengan acara mandinya pun keluar dengan handuk di pinggangnya.Sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
Ia berhenti melihat lisa yang sedang tidur dengan pulas di atas ranjangnya. Jungkook membiarkannya dan menuju tempat pakaiannya untuk berpakaian.
Setelah itu ia menyusul lisa untuk tidur disampingnya.ia hanya melihat wajah lisa yang menghadapnya.
"kenapa kau sangat cantik"
Setelah menguncapkan itu ia kemudian membenarkan selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.
"selamat tidur"
Jungkook ikut memejamkan matanya diiringi lampu otomatis yang kian redup.
.
.
"eonni" lisa terus memanggil kakanya dengan membawa kue ditangannya.
"mungkin dikamar"
Ceklek
"happy..
BRUK
Kue itu lepas dari tangannya seketika.
"eonniiiiiii"
"eommaa appppaaaa"
Teriak lisa seketika ketika melihat eonninya telah kehilangan nyawa dengan cara yang mengenaskan.
"eonni hikss"
Dengan cepat kedua orang tuanya langsung menghampiri lisa,eommanya langsung menutup mulutnya tak percaya sedangkan ayahnya begitu shock melihatnya,tanpa ingin lama ayahnya menghampiri anaknya yang telah kehilangannya nyawanya dan melepaskan ikatan yang ada dilehernya.
"maafkan appa"
"eonni" lisa langsung menghampiri mayat kakaknya dan memeluknya tetapi seketika eommanya menariknya kembali.
"iklaskan saja lisa"
"eommaa"
"eomma disini" eommanya langsung memeluk lisa erat.
"eonniiii"
.
.
"EONNIIIIIII"
Nafasnya tak beraturan dengan keringat dipelipisnya yang terus mengalir
"lisa? "
Mendengar namanya dipanggil membuat lisa mengalihkan pandangan.
"lisa kau kenapa? "
Lisa masih tak bisa ingin berkata-kata hingga air matanya mengalir membuat jungkook yang ada disampingnya ikut terduduk dan khawatir.
"hikss"
Lisa menangis mengingat kejadian itu yang terus berputar dikepalanya.
"lisa kau pasti mimpi buruk"
Jungkook langsung memeluk lisa lembut membiarkan lisa menangis melampiaskannya.
Lisa menorong pelan tubuh jungkook agar melepaskan pelukannya.lisa menatap jungkook tajam.
"kau tau?,mungkin aku akan bercerita sedikit tetapi ini benar, eonniku bunuh diri..."
Jungkook kaget mendengarnya.
"ia bunuh diri karena akan dijodohkan"
Lisa menjeda setiap kalimatnya.
"lebih tepatnya dijodohkan denganmu" lisa menatap jungkook yang juga membalas tatapannya.
"dan itu adalah alasan kenapa aku disini dan bertemu denganmu jungkook"
"ja-jadi kau terpaksa?"
Lisa menggigit bibirnya bingung dan takut akan pertanyaan yang jungkook berikan untuknya.
"tapi kenapa kau menerima perjodohan ini" lanjut jungkook
"tak ada pilihan lain selain menerima"
"jadi maksudmu kita sama-sama harus membantah perjodohan ini??,apa itu yang kau mau? " jungkook berbicara dengan tegas dan tak lepas dari pandangan lisa.
"jung..."
"oke jika itu maumu"
"jungkook"
"kita bisa urus jika matahari terbit nanti"
Lisa hanya diam sedangkan jungkook masih terus menatapnya meyakinkannya.
"jungkook kau..."
"AKU TELAH JATUH DENGANMU KENAPA KAU TAK PERNAH TAU"
"apa maksudmu? "
"kau tak pernah mengerti"
"katakan yang jelas lisa"
Jungkook menatap tegas lisa karena ia sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan lisa.
"aku mencintaimu jeon jungkook"
Jungkook menatap lisa tak percaya hingga ia.
Chup~
Jungkook mencium bibir lisa seketika membuat lisa keget dan membulatkan matanya.
Permainan jungkook membuatnya menutup natanya terbawa suasana hingga ia membalas ciuman itu.
Jungkook mencumbu bibir itu terus menerus hingga dirasa nafas lisa telah sesak membuatnya terpaksa melepaskannya.
Sedangkan lisa langsung memeluk jungkook.
"kau kenapa lisa? " kalimat pertama jungkook keluar dari mulutnya.
"aku maluuu" lisa memeluk jungkook tak ingin melihatkan wajahnya.
Jungkook terkekeh mendengarnya.
"kau lucu sekali"
Setelah itu jungkook menidurkan tubuhnya yang otomatis lisa akan ikut karena lisa masih saja enggan melepaskan pelukannya.
"aku akan mempercepat pernikahan kita"
Mendengar kalimat itu membuat pipi lisa semakin memanas dan memerah.
"aku ingin lihat wajahmu yang merah lisa"
Jungkook menarik lisa dari dirinya hingga kekuatan lisa kalah membuat jungkook bisa melihat wajah lisa yang kian merah.
"wajahmu merah lisa"
"aisss" lisa menatap jungkook dan mencubit pipinya dengan keras.
"aw lisa sakit, kau berani yaa"
Jungkook menciumi pipi lisa membuat lisa semakin geli dan memukul jungkook dengan tangannya.
"jungkook hentikannnn hahaa geli"
Jungkook langsung menyambar bibir lisa kembali dengan bibirnya dan dibalas oleh lisa.
Hanya kegiatan bercanda mereka berdua hingga matahari terbit.
.
.
.
.
.
.
Payyyyy
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top