Kisah ke-Empat : Cinta Yang terbakar Api
Disebuh malam sang Dukun memanggilku, aku muncul menyerupai orang tua rentah berjubah dan bertudung hitam."
"Apa yang dia katakan?"
"Berikan aku cinta."
Pagi telah datang dengan keributan orang-orang, semua orang ribut melihat rumah si Pria tua hancur tertimpa pohon kesemak kesayanganya, orang-orang mulai memperdebatkan mengapa pohon itu bisa roboh dan menimpa rumah, ada yang mengatakan karena angin, ada yang mengatakan karena akar-akar pohon tidak kuat menahan berat batangnya, ada yang mengatakan itu perbuatan nyamuk Iblis, kerana reruntuhan rumah sang Pria tua menyerupai nyamuk, seolah ada yang menyusunnya menyerupai pola binatang nyamuk.
Saat malam datang bagai api hitam dan bayang-bayang, si Gadis kecil menceritakanya pada sang Laba-laba, mendengar hal itu sang Laba-laba terkejut dan panik, terlihat dia memeriksa jendela dan pintu.
"Dia adalah nasif sial dan mimpi buruk pertama yang diutus Tuhan ke Bumi, pasti ada yang memanggilnya," kata sang Laba-laba melihat kearah si kucing kecil. "Dia mewakili keadilan yang jahat dan tanpa batas."
"Mengapa Tuhan menciptakan makhluk jahat?"
"Jahat? Jahat yang bagaimana? Kadang keadilan dan kebenaran terlihat jahat dan salah di mata manusia, tapi dusta dan fitnah terlihat lebih indah dan manusiawi di mata kalian, manusia selalu gagal memaknai kebenaran sejati. Pejamkan matamu adikku, kita harus bergegas, mereka sudah sampai dan membuat trowongan."
"Terowongan?"
"Pejamkan matamu, lalu beritahu aku apa yang kau rasakan?"
"Aku mendengar orang-orang menggali tanah."
"Mereka membuat trowongan agar bisa melewati tembok, mereka sudah memangil dan meminta gerbang dibuka, namun sang Dukun tidak mau membuka, mereka juga mencoba memanjat tembok istana, tapi terlalu licin dan tinggi, jadi mereka mengali."
"Mengapa sang Dukun tidak membukakakn gerbang?"
"Karena mereka datang dengan senjata seakan ingin pergi berperang. Aku akan bercerita."
Pangeran dan para perajuritnya kini sudah selesai membuat terowongan untuk masuk kedalam istana, tapi siapa yang akan masuk? Mereka ragu dan takut, mereka tidak ingin berhadapan dengan sihir dukun, maka dibuatlah undian dari ranting yang disusun, siapa yang mendapat ranting lebih pendek dia akan masuk. Undian dilakukan dengan curang dan yang terpilih adalah sang Panglima adik dari sang Pangeran.
"Dia dicurangi."
Sang Pangeran memiliki dua muka dan hanya adiknya yang tahu. Sang Pangeran selalu bersikap baik terhadap orang-orang dan berhasil mengambil hati rakyatnya, dia dipuja dan dipuji oleh rakyat, padahal dia memiliki hati yang gelap dan culas. Sewaktu kecil dia mendorong Kakaknya putra mahkota jatuh ke sungai saat mereka bermain di jembatan, dia juga ingin Raja secepatnya mangkat dan dia naik takhta, sang Panglima mengetahui itu, jadi pencarian obat untuk Raja hanya tipu muslihat.
Sang Panglima akhirnya masuk ke istana dengan membuang pedangnya.
"Mengapa dia membuang pedangnya?"
Itu pesat bahwa dia datang dengan damai, dia masuk kedalam istana yang serba putih dan bersih, istana yang megah, dia masuk kedalam aula Raja, singasana Raja terlihat megah dan masih seperti dulu.
"Aku ingin bertemu dengan penguasa di istana ini," kata sang Panglima.
Lalu munculah sang dukun, seorang wanita berabut merah dengan gaun serba merah, bak mawar itu lah dirinya, sang mawar dari Yaman. Mareka saling bertemu dan saling menatap, bagai terkena sihir dan teluk mereka jatuh cinta. Cinta pandangan pertama tapi aku jamin itu cinta paling suci dan paling murni, mereka berdua terus bertatapan selama 3 jam dan tidak bergerak seperti patung, namun mereka akhirnya tersadar saat istana sudah terbakar separu.
"Terbakar?"
Sang Pangeran yang membakarnya, sang Pangeran ingin adiknya mati terbakar didalam istana, mawar-mawar yang menghiyasi istana yang putih itu berubah menjadi api dan asap mengepul membumbung tinggi, istana dikepung oleh lautan api. Sang Panglima akhirnya memanggilku, lalu aku datang dengan wujud bayangan merambat di tanah.
"Apa kauakan menyelamtkan mereka?"
"Iya, tapi cerita kita cukup sampai disini dulu, sebaiknya kautidur, tidur lah yang nyenyak, Kakak akan menjagamu dari mimpi buruk, tidur lah Adikku sayang."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top