Chapter. 18

Written by. CH x She_Liu

Jared membuang kompres wajahnya dengan kasar sambil mengumpat sekarang. Apa yang dirasakannya sekarang begitu menjengkelkan, juga menyakitkan. Dia sudah yakin dengan intuisinya selama ini, bahwa wanita itu masih memiliki hubungan dengan pihak Cobra. Semua karena adanya laporan kesehatan Estelle yang mencurigakan.

Menahan Estelle di rumah penahanan khusus di Forks, ternyata tidak mampu membuktikan semua kebohongan yang dilakukan wanita itu. Sulit untuk diungkapkan, tapi Jared bisa merasakan adanya kejanggalan dalam diri Estelle selama ini.

Berusaha untuk melunak, lalu menarik ulur, tentunya sikap Jared selama ini adalah untuk memancing wanita itu agar menunjukkan kedok aslinya.

Tinggal sedikit lagi, tapi tindakan Jarvis yang menginginkan Estelle untuk ikut dengannya, mengacaukan segalanya. Juga, serangan waktu itu yang hampir mencelakakan ibunya, nyaris membuktikan bahwa kecurigaan Jared selama ini tidak salah.

Penyampaiannya selalu tidak diterima oleh para ayah, sedangkan Joel dan Petra memiliki paham yang sama dengan dirinya.

Kini, dia berjalan mondar mandir, menggeram dan mengumpat kasar, mencoba berpikir dengan sisa kesadarannya yang membuat dirinya menggila. Satu pihak, dia lega jika kecurigaannya terbukti. Di lain pihak, Estelle sedang mengandung anaknya. Apalagi, wanita itu sempat mengalami pendarahan, meski itu diakibatkan oleh dirinya sendiri.

“Posisi mereka sedang menuju ke sebuah pulau yang tidak jauh dari Almauric. Sepertinya, mereka memang berniat untuk menghancurkan negeri itu,” ucap Hyun yang sedang duduk di pusat kendali, bersama dengan Noel di sana.

“Apa mereka sudah tiba?” tanya Joel sambil menyilangkan tangan dengan kening berkerut, menatap monitor besar yang menunjukkan titik lokasi.

“10 menit lagi,” jawab Hyun.

Noel tampak mengetik dengan cepat dan sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar monitor. Sedangkan, Petra sedang dalam perjalanan bersama dengan Darren, untuk menyusul pihak Cobra dan Estelle, menghambat serangan mereka.

Well, sepertinya mereka memang sangat berniat untuk menghancurkan negeri itu. Ada signal abnormal yang umumnya adalah rudal penghancur, muncul dalam penyaringan signal yang kulakukan. Ini akan menjadi penyerangan besar-besaran,” ucap Noel memberitahu.

“Aku masih tidak percaya jika dia akan melakukan hal seperti itu. Ada yang salah di sini,” gumam Jared yang masih mondar mandir tidak karuan.

Sampai akhirnya, Joel mencengkeram lengan Jared agar menghentikan dirinya, yang tanpa sadar sudah menarik perhatian semua orang untuk melihatnya yang berjalan kesana kemari.

What?” desis Jared geram.

“Jika kami meluncur, maka kami akan menghabisi semua yang ada di situ. Termasuk Estelle. Apakah itu tidak apa-apa?” tanya Joel dengan sorot matanya yang tajam dan nada suara yang begitu dingin.

Estelle. Sampai saat ini, kecurigaan Jared memang sudah terbukti, tapi belum dengan alasannya. Dia yakin jika wanita itu sangat mencintai ayahnya, juga kakak sepupunya. Tidak mungkin berniat sampai sekeji itu, meski masih ada kemungkinan.

Seperti Estelle yang tadinya bersikeras untuk kembali ke negerinya dan ingin keluar dari rumah. Atau yang ingin pulang karena dirinya hamil dan tidak menginginkan tanggung jawab Jared.

“Apakah Darren akan membiarkan hal itu terjadi? Bukankah dia sedang menuju ke sana untuk menarik Estelle kembali?” balas Jared sinis.

“Tidak ada pilihan dan dia sudah tahu konsekuensinya. Kami sudah membicarakan hal itu, dan Petra juga sudah menyampaikan semua padanya,” sahut Joel dingin.

“Jadi, dia memang berniat untuk menempati tahta kerajaan karena ratunya sudah disingkirkan, bukan begitu?” sahut Jared sambil menyeringai sinis.

Joel mengerjap tidak percaya, lalu menggeleng pelan. “Jared, aku sedang serius.”

“Apa kau pikir aku sedang bercanda?”

“Kau bahkan tidak terlihat serius atau mengerti apa yang sedang kau bicarakan.”

“Apa yang tidak kumengerti selain adanya pengkhianat yang sudah kunikahi kemarin, mengandung anakku, dan kalian yang datang terlambat untuk menjangkau pulau terkutuk itu?”

“Kau tidak memberi signal tepat waktu!” koreksi Joel.

“Aku tidak memberi signal? Justru aku langsung bertindak untuk mengirimkan signal sialan itu ketika Estelle berlari keluar dari villa!” sembur Jared berang.

“Jika aku boleh mengoreksi, tidak ada signal yang kuterima di waktu yang kau katakan pada kami,” sahut Hyun tiba-tiba.

“Justru signal yang masuk adalah red code dari petinggi senior, selepas kepergian Estelle dari pulau itu,” tambah Noel.

“What?” balas Jared tidak percaya.

Dia menoleh pada Joel dengan mata melebar tajam. “Katakan padaku, Sialan! Apa yang kau ketahui dan tidak memberitahunya padaku?”

Joel bergeming dan menatap Jared dengan seksama. Memberi kesan dingin yang memuakkan, juga sikap diam yang membuat Jared naik pitam. Saling bertatapan dengan Joel dalam diam, pikiran Jared melayang pada ucapan terakhir Estelle padanya. Bahagia. Wanita itu mengharapkan kebahagiaannya selagi dirinya tidak ada.

Kebahagiaan seperti apa yang diinginkan wanita sialan itu padanya sekarang? Dengan tidak adanya Estelle saat ini, melihatnya pergi dengan pihak musuh yang sudah menjadi incarannya, hal itu sudah menjadi tamparan keras untuk dirinya saat ini.

Apa Estelle berpikir dengan tidak ada dirinya, maka Jared akan merasa bahagia dan bisa melanjutkan hidupnya begitu saja? Bahkan saat ini, Jared tidak tahu apa yang dirasakannya selain merasa gelisah, tertekan, dan masih berusaha untuk merangkai beberapa kepingan puzzle yang belum ditemukan olehnya.

Selama ini, Estelle dengan apik memainkan perannya dalam menjadi sosok seorang ratu yang cengeng. Ekspresinya yang sedih membuat Jared seringkali merasa muak. Tapi sekarang? Mengingat semua itu, juga ucapan Estelle tentang menjadi diri sendiri saat bersamanya, meragukan asumsi dan penilaiannya.

“Kau tidak akan percaya jika aku mengatakan hal ini,” ujar Joel kemudian, membuyarkan pikiran Jared yang langsung kembali menatapnya tajam.

“Jangan berkata jika…”

“Estelle ditunjuk sebagai pemimpin Cobra oleh Bowie, putra pendiri organisasi yang sudah kami habisi waktu itu,” ucap Joel dengan nada lantang.

Jared tertegun, tampak tidak percaya. Pemimpin Cobra?

“Itu mustahil,” gumam Jared tidak percaya.

“Dia dianggap mampu menjadi petinggi, karena memiliki akses untuk masuk kembali ke Almauric. Juga, kepiawaiannya dalam mencari tahu base camp kami, dengan menjadi putri bersama dari para petinggi senior. Dia…”

“Aku sudah yakin dengan kebodohan ayahku! Aku bahkan tidak percaya jika pria tua itu lebih mempercayai Estelle ketimbang diriku yang…”

“Apakah baru saja kudengar adanya umpatan dari putraku yang bodoh dan durhaka?” tiba-tiba suara Jarvis terdengar dan itu membuat semuanya menoleh.

Jarvis datang bersama dengan Ashton. Saat kedua orang itu masuk, semua langsung beranjak berdiri dan memberi hormat, kecuali Jared. Dengan tatapan yang menghunus tajam, Jared menatap Jarvis dan Ashton secara bergantian. 

Ashton mengangkat alis sambil membalas tatapan Jared dengan ekspresi dingin. “Kenapa memberiku tatapan menuduh? Apa kau menuduhku karena aku membela pihak yang salah, atau kau merasa ada yang tidak benar dengan apa yang terjadi?”

“Apa yang kau inginkan dariku, Uncle?” desis Jared tajam.

“Hanya sedikit pengertian darimu, tapi ternyata empatimu terbutakan oleh instuisi yang terasa benar tapi salah,” balas Ashton datar.

Jared melirik pada Joel yang masih memberikan ekspresi datar, tampak memperhatikan Ashton dengan sorot mata penuh penilaian, lalu memejamkan mata seolah baru saja mendapatkan sesuatu yang tidak terpikirkan olehnya. Damn. Jared benci dengan perasaan seperti ini. Perasaan yang mengatakan bahwa taktik itu terulang kembali.

Dia teringat dengan dirinya yang pernah membantu Petra untuk melakukan pengkhianatan pada Eagle Eye, mendirikan organisasi hitam sebagai lawan baru, demi menjatuhkan organisasi-organisasi kriminal yang menjadi incaran FBI kala itu. Dan jika perasaan itu benar, maka yang sebenarnya adalah… shit! Jared menoleh pada layar monitor yang menampilkan titik signal musuh yang sudah tiba di tempat tujuan mereka.

“Jika bukan karena permintaan Estelle untuk menghabiskan waktu bersamamu, aku tidak akan membiarkan dirinya disakiti olehmu, Son,” ucap Jarvis datar, sambil berjalan menuju ke pusat kendali, dimana Hyun langsung beranjak untuk memberinya duduk.

Kedua mata Jared terasa memanas, dengan degup jantung yang berpacu sedemikian hebat di dalam. Dia bungkam, sepenuhnya tidak mampu mengeluarkan suara, karena lidahnya kelu dan rongga mulutnya seperti mati rasa.

“Saat serangan di Almauric terjadi, Estelle sudah menceritakan semuanya padaku dan meminta pertolonganku agar menyelamatkan negerinya. Dia merasa bersalah dan perlu melakukan sesuatu. Oleh karena itu, aku meminta Jarvis agar menaruh Estelle di rumah tahanan khusus, demi mempelajari gerak gerik Cobra yang masih berusaha menembus dirinya,” cerita Ashton tanpa ekspresi.

“Dia cukup trauma dan laporan tentang perkembangan jiwanya masih statis,” sahut Jared dingin.

“Benar sekali. Itu dikarenakan dirinya yang berusaha menenangkan diri atas tindakan yang ingin dilakukan. Dia adalah wanita yang berpendirian kuat tapi tidak cukup mampu untuk melakukan kekerasan. Ini adalah pertama kali untuknya,” balas Ashton.

Sir, apa kau ingin mengatakan bahwa Estelle adalah sekutu kita, yang berusaha melumpuhkan Cobra dengan tangannya sendiri? Dia yang memiliki akses untuk masuk ke dalam pusat organisasi itu dan membantu kita melumpuhkan mereka?” tanya Joel langsung.

“Kau sudah tahu jawabanmu, El. Sayangnya, kau masih saja kurang waspada dengan kemustahilan di antara kemungkinan yang sudah sering kuingatkan. Tidak heran jika kau dan Petra terus melakukan kesalahan, hingga tidak menyadari pergerakan Estelle yang begitu mulus, tanpa sekalipun mengundang kecurigaan kalian soal dirinya yang adalah sekutuku,” jawab Ashton lantang.

“Untuk itulah aku mengirim Petra dan Darren ke sana. Jika tidak, mana mungkin aku membiarkan mereka turun ke lokasi yang akan aku hancurkan?” balas Joel lantang.

Ashton menyeringai licik. “Putra dan menantu bodohku itu memang tidak pernah pikir panjang dan tidak bertanya apa alasannya kau mengirim mereka, bukan?”

“Bukan aku yang memilki putra dan menantu bodoh sepertimu,” sahut Joel tanpa ragu.

Ekspresi Joel pun semakin dingin ketika Ashton mendengus kasar.

“Apa kau melatihnya seperti kau melatih Joana?” tanya Joel kemudian.

Ashton menyeringai licik. “Aku bahkan tidak melatihnya, tapi dia yang memiliki kemampuan alami dari ayahnya.”

“Kemampuan Estelle adalah memiliki ingatan eidetic atau fotografis. Dia bisa mengingat segala hal dari yang terkecil sekalipun secara akurat. Dia pun bisa membaca titik koordinat dalam hitungan detik hanya dengan menghitung jarak dari posisinya berdiri hingga ke tempat tujuan. Sama sekali tidak membutuhkan teknologi untuk mencari signal atau informasi. Semua ada di otaknya,” tambah Jarvis kemudian.

“Apa… kau memiliki rencana untuknya?” tanya Jared dengan nada penuh harap.

“Tentu saja,” jawab Ashton sambil mengangguk. “Untuk itulah kami datang ke sini, menyelesaikan misi yang terbengkalai akibat kalian yang tidak becus.”

Noel beranjak dan memberikan kursi pada Ashton. Mereka diijinkan untuk mengikuti penyelesaian yang akan dilakukan dua pria tua yang sudah memegang kendali di sana.

“Aku tidak percaya jika Alfa dan Omega tidak menyadari tentang adanya kemungkinan seperti ini,” komentar Noel tanpa ekspresi.

“Mungkin saja karena kurang tidur akibat anak-anak mereka yang begitu rewel di malam hari,” celetuk Hyun datar.

“Bisa jadi,” balas Noel langsung.

Shut the fuck up!” desis Joel tajam.

Jared tidak ingin terlibat dengan pembicaraan mereka yang tidak diperlukan. Tatapannya mengawasi apa yang dilakukan Ashton dan Jarvis. Mereka sedang melakukan komunikasi dan memberi berbagai perintah di sana.

“Bagaimana dengan Petra dan Darren? Apakah mereka sudah diberitahu tentang hal ini?” tanya Jared sambil menoleh pada Joel.

Joel menatapnya sambil memberi seringaian yang menyebalkan. “Kenapa? Apa kau berharap jika mereka bisa menarik Estelle dari sana saat kami melakukan penyerangan?”

“Tidak ada penyerangan, yang ada hanyalah ledakan,” sahut Ashton datar. “Armaggedon akan dilakukan.”

“APA?” seru yang lainnya dengan ekspresi dan nada yang begitu kaget.

“Siapa yang akan melakukan ledakan?” tanya Jared dengan suara tercekat. “Dad? Jawab aku!”

Jarvis memutar kursi untuk berbalik dan menatap Jared tajam. “Estelle.”

Mata Jared melebar kaget dan menggelengkan kepala. “Tidak! Kau tidak bisa menyuruhnya untuk…”

“Kami tahu apa yang kami lakukan, Jared. Sudah terlalu terlambat untuk merasa panik dan ketakutan sekarang,” sela Ashton sambil tersenyum meremehkan.

“Apa kau gila? Apa yang kau inginkan darinya? Apa yang sudah kau berikan padanya untuk melakukan sebuah… wait! Apakah cincin itu…” Jared tidak mampu melanjutkan ucapannya, selain menatap berang pada Ashton.

Ashton mengangguk. “Cincin itu adalah pengendali dari rudal nuklir yang sanggup menghancurkan satu pulau yang adalah tempat persembunyian Cobra, sekaligus base camp mereka selama ini. Yang dilakukan Estelle hanya tinggal melepas cincin itu dan menekan permatanya, maka rudal itu akan segera meluncur dalam hitungan beberapa detik.”

Napas Jared tertahan dengan tubuh yang menegang. Dia mengerjap cepat sambil mengusap kepalanya yang tiba-tiba terasa pening. Itukah maksud dari Estelle yang menginginkan dirinya bahagia tanpa dirinya? Berkali-kali mengucapkan selamat tinggal, juga berkali-kali memberikan pengharapan padanya. Dalam posisi tersakiti, Estelle masih sanggup menaikkan permohonan untuk dirinya. Shit.

“Apa kau menginginkan Estelle melakukan misi bunuh diri?” desis Jared geram.

“Tidak seperti itu, Jared. Estelle sudah mengetahui jalur rahasia untuk keluar dari pulau itu. Dia tahu apa yang harus dia lakukan,” jawab Jarvis langsung.

“Tidak! Tidak seperti itu! Kau harus menghentikannya! Dia tidak akan keluar dari area itu!” seru Jared sambil bergegas menuju ke lemari besi yang ada di sudut ruangan untuk mengambil outfit kerjanya.

“Apa maksudmu?” tanya Ashton bingung.

Joel mengikuti Jared dan membantunya untuk segera memakai pakaian khususnya.

Man, apa kau yakin?” tanya Joel sambil menatap Jared yang tampak gusar.

“Dia berkali-kali mengucapkan perpisahan,” jawab Jared dengan gemetar. “A-Aku… fuck! Aku…”

“Black Swan, get in.”

Suara familiar dengan nada gemetar terdengar dari alat komunikasi, membuat semuanya mengalihkan tatapan pada pusat kendali. Estelle.

Degup jantung Jared berpacu semakin keras, merasakan adrenalin yang begitu hebat dalam tubuh saat mendengar suara Estelle yang terdengar seperti gugup dan cemas.

Berbeda dengan apa yang dilihat Jared saat wanita itu bersama dengan pihak Cobra, kali ini wanita itu seperti sedang menjadi dirinya sendiri.

Copy that, Black Swan. Get ready for…”

“Tarik semua orang-orangmu untuk mundur, jangan ada yang menghampiriku. Aku akan melakukannya sekarang juga,” suara gemetar Estelle menyela ucapan Jarvis.

“Estelle?” ucap Ashton.

“Mereka sudah berkumpul di ruang utama. Aku sudah memerintahkan beberapa orang untuk menutup semua gerbang,” balas Estelle.

“Dimana kau sekarang?” tanya Ashton.

Aku sudah berada di pusat Cobra,” jawab Estelle.

“Beritahukan kepadaku, dimana tepatnya dirimu, Estelle? Aku akan sangat marah jika kau tidak menjalni perintahmu dengan baik! Kau tidak berhak memutuskan!” desis Ashton geram.

Maafkan aku, Uncle,” ucap Estelle lirih. “Ini sudah menjadi keputusanku. Aku akan menebus semua kesalahan yang sudah kuperbuat pada negriku, ayahku, juga…”

“Estelle?” Jared sudah mengambil alih alat komunikasi dari Jarvis untuk menyela ucapan Estelle.

Sama seperti Estelle, suara Jared terdengar begitu gemetar. Dia tahu jika mungkin apa yang dilakukan tidak akan mengubah pemikiran wanita itu, sudah pasti Estelle membencinya.

“Bisakah kau dengarkan perintah yang sudah diberikan padamu? Jangan melakukan hal itu,” ucap Jared.

Estelle seperti menahan tangis dengan buruan napas kasar yang terdengar dari sana. “Ini sudah menjadi keputusanku.”

“Kau sedang hamil dan anak yang ada di dalam kandunganmu berhak untuk hidup. Bukan kau yang memutuskan kehidupannya, Estelle!” balas Jared cepat.

“Dia milikku, Jared. Dan aku berhak memutuskan karena aku yang mengandungnya. Sekalipun dia hidup, kau tidak akan bisa memilikinya,” tegas Estelle.

“Dia juga milikku!”

“Bisa jadi, ini bukan benihmu yang membuahi rahimku. Kau sendiri bilang, bahwa mungkin bajingan lain yang menggagahiku, dan kau tertimpa sial karena menjadi pria terakhir yang melakukannya. Bukan begitu?”

Jared memejamkan mata dengan erat sambil mengembuskan napas berat. Yang lainnya tampak sibuk melakukan berbagai aktifitas selagi Jared berbicara untuk mengulur waktu.

Hyun dan Noel pun sudah tidak berada di tempat, sementara Joel segera memberi perintah pada siapa pun yang sedang dihubunginya.

“Maafkan aku,” ucap Jared akhirnya. “Aku tidak menyadari hal lain, selain pada kecurigaanku.”

“Jangan meminta maaf, Jared. Aku justru berterima kasih padamu karena sudah melindungi negeriku tanpa teralihkan. Aku harus bekerja sekarang,” balas Estelle lirih.

“ESTELLE!”

“Maafkan aku, Uncle, Dad, juga Uncle Liam. Aku harus… itu…  ka… dia… "

“Estelle?”

Sepertinya signal terganggu sehingga suara Estelle terdengar tidak jelas dan putus-putus. Shit. Jared ikut mengambil tindakan dalam mencari signal kembali bersama Jarvis.

“Estelle? Do you copy?” seru Ashton dengan nada keras.

Aku… zzzttttt… zzztttt…”

“Estelle?” panggil Jarvis panik. “Dimana kau saat ini, Nak?”

Tidak ada balasan. Karena saat signal itu menghilang, rudal penghancur mereka sudah dalam keadaan diluncurkan. Dalam hitungan beberapa detik, rudal itu menghancurkan pulau persembunyian milik Cobra dalam satu ledakan hebat yang terpampang di layar monitor.

Jared merasa dunianya berputar, membuatnya lemas tak berdaya hingga terjatuh dari kursi, tidak mampu bernapas karena rasa sesak mengimpit dadanya dengan keras, dan kedua matanya terasa memanas.

Teriakan terdengar dari Ashton dan Jarvis secara bergantian untuk menyerukan berbagai perintah, tapi perlahan kegaduhan itu tak terdengar seolah telinganya tuli.

Joel datang dan menangkup wajah Jared, seperti memanggilnya tapi dia tidak bisa mendengar apa-apa. Tubuh Jared seolah tak bertulang, sementara hawa dingin menyelimuti sekujur tubuhnya, kemudian tenggelam dalam rasa duka yang mendalam. Hingga akhirnya, kegelapan merayap dan sepenuhnya mengerubungi dirinya saat ini.

Jared sepenuhnya tersesat.

◾◾◾

Wednesday, June 24th, 2020.
23.50.

Sori aja buat qm yang ngarep Sheliu update di lapaknya sendiri, karena doi lagi Babang hukum buat ikut serta lanjutin lapak ini.

FYI, Babang dan Sheliu kolabs part ini sejak hari Minggu. Aing pucinkkkk nulisnya. Kapok.

2656 words, anjir!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top