28. Pangeran Astron dier Vahlaven

--🔸--

Sudah beberapa saat berlalu sejak para kesatria dan bangsawan yang berpartisipasi dalam kompetisi ini pergi ke dalam hutan. Dan saat ini Elxyera sedang terduduk di tendanya, menunggu-nunggu tanda apakah ada kemajuan khusus dari orang lain yang bisa menemukan rusa Ivaros itu.

Ini akan menjadi bagian yang membosankan baginya. Ketika menunggu mereka yang pergi berburu untuk kembali membawa buruan mulia itu. Elxyera bahkan tidak tahu harus bagaimana. Bahkan ketika ayahnya mengatakan bahwa dia akan menghampiri Kaisar untuk membicarakan sesuatu. Pada akhirnya dia ditinggal sendirian di tenda bersama kesatria yang berjaga.

Dari sini dia bisa melihat Ayahnya berdiri disamping Kaisar, tengah membicarakan sesuatu yang entah apa itu. Mungkin daripada menunggu disini, Elxyera bisa mengunjungi tenda khusus untuk kerajaan Frontina? Dia bertanya-tanya apakah Diziel berpartisipasi dalam kompetisi ini juga? Ivory pasti ada disana, kan.

"Selamat pagi, Tuan Putri."

Sapaan sopan yang terdengar seketika menarik perhatian Elxyera. Matanya pun menangkap sosok pria yang sepertinya sama tinggi dengan Arsen, berjalan memasuki tendanya. Segera saja Elxyera berdiri untuk memberikan hormat. Karena sosok pria berambut biru gelap yang tengah berdiri di hadapannya ini adalah Astron dier Vahlaven. Kakak laki-laki dari Astrella.

Elxyera tidak menyangka kalau Astron tidak ikut berpartisipasi. Apakah karena Astrella sudah berpartisipasi? Namun Elxyera tidak ingat ada aturan batasan bagi keluarga bangsawan yang ingin berpartisipasi. Bahkan meskipun ini adalah keluarga kerajaan sekalipun.

"Anda pasti bertanya-tanya mengapa saya tidak ikut berpartisipasi padahal Astrella dan Yang Mulia Putra Mahkota Arsen sudah sedari tadi pergi masuk ke hutan untuk mencari buruan langka itu," tebak Astron seraya tersenyum seketika membuat Elxyera mengerjap mata beberapa kali. Ahh, apakah Astron bisa melihat itu dengan jelas??

"A-ah, saya...bukan bermaksud begitu, Yang Mulia." Elxyera segera menyanggah cepat. "Silakan duduk, Yang Mulia. Saya akan segera meminta para pelayan untuk menyiapkan teh."

Entah mengapa rasanya Elxyera jadi salah tingkah mendengar ucapan Astron. Dia memang menyadari bahwa pangeran Astron dier Vahlaven bukanlah sosok yang terlalu menonjol. Jangan salah sangka, beliau adalah sosok yang pintar. Bahkan disamakan dengan Arsen dalam urusan kekuatan.

Tapi kalau Elxyera ingat kembali dari kehidupan sebelumnya, Astron merupakan sosok yang tertutup. Pria itu tidak punya masalah khusus pada Elxyera, namun sang wanita ingat jikalau ada rasa penolakan dari Astron juga ketika Elxyera menjadi tunangan Arsen.

Apa mungkin semua keluarga kerajaan seperti itu? Tidak ingin menerima dirinya yang lemah?

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya harap saya tidak mengganggu waktu istirahat Anda. Menunggu di saat-saat seperti ini memang adalah saat yang paling membosankan," kekeh Astron pelan lalu duduk di kursi yang berseberangan dengan tempat Elxyera berada.

Wanita berambut pirang itu pun segera memanggil pelayan yang bertugas di tendanya dan meminta untuk menyiapkan teh bagi sang pangeran. " Tentu saja tidak, Yang Mulia. Dan walaupun Anda benar karena ini sedikit membosankan, kompetisi berburu adalah salah satu event yang saya nantikan."

Elxyera tersenyum kaku sejenak. Segera membalas ucapan Astron untuk melanjutkan pembicaraan seraya tertawa kecil menanggapi candaan Astron tentang kompetisi ini. Dia mengakui saat seperti inilah waktu paling membosankan yang harus dilaluinya. Walau ya, dia sebenarnya menantikan juga bagaimana kompetisi berburu ini akan berakhir.

Walaupun sebenarnya  Elxyera tidak menyangka dengan satu hal ini. Bertemu dan berbicara dengan pangeran Astron dier Vahlaven seperti ini adalah salah satu hal yang jarang. Elxyera kembali menggali-gali memorinya mengingat kapan dia bertemu dengan Astron pertama kalinya juga. Kalau tidak salah sama halnya saat dia menghadiri ulang tahun Putra Mahkota Arsen.

Itu hanyalah perkenalan biasa, dan saat dimana Elxyera sendiri bahkan tidak terpikirkan akan menjadi tunangan dari Putra Mahkota. Sepupu Putra Mahkota yang penuh wibawa, tersenyum pada para tamu yang hadir dalam acara itu. Setelah itu rasanya Elxyera tidak ingat pernah bertemu secara resmi dengan Astron lagi karena pria ini jarang menghadiri acara dengan alasan pekerjaan lain yang perlu dikerjakannya.

"Bagaimana keadaan Anda, Yang Mulia? Maksud saya, hari ini memang tidak seperti biasanya. Cuaca cukup cerah hari ini. Sudah beberapa hari sejak hujan deras turun. Saya tadinya ragu dan berpikir bahwa mungkin akan kembali hujan, namun sepertinya tidak."

"O-oh, ya?"

Mata Elxyera mengerjap beberapa kali, mendengar suara di sela-sela lamunannya sehingga dia kembali memusatkan perhatiannya pada Astron. Pria itu tengah menatapnya dan tersenyum, seperti menunggu jawaban dari dirinya. Sehingga mau tidak mau Elxyera kembali mencoba mengingat-ngingat bagian memorinya. "Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Dan Anda benar, cuaca hari ini sepertinya akan cerah. Saya berharap tidak akan ada hujan yang mengganggu kompetisi berburu hari ini."

Pembicaraan itu memang cukup canggung, dan bagi Elxyera yang memang tidak punya hubungan baik dengan Astron dari awal, tidak tahu bagaimana harus memulai pembicaraan dengan pangeran satu ini. Jikalau Arsen ada disini, pria itu pasti tahu harus bagaimana. Ah, bicara tentang hujan, dia jadi ingat mimpinya di malam berhujan itu.

Mencoba mengabaikan satu hal itu, Elxyera kembali memperhatikan Astron. Pria itu berambut biru gelap dengan mata biru keperakan yang sama dengan adiknya. Jikalau Astron dan Astrella berdiri bersampingan, orang-orang akan mengira bahwa mereka kembar, walaupun kenyataannya mereka adalah kakak adik.

"Ngomong-ngomong, Tuan Putri. Saya dengar akhir-akhir ini Putra Mahkota sering mengunjungi Anda."

Pertanyaan itu lagi-lagi menarik perhatian Elxyera yang tengah memikirkan berbagai macam hal. Bukan hal yang ganjil jikalau orang-orang mendengar kabar tentang itu. Lagipula Elxyera dan Arsen adalah tunangan, sehingga itu menjadi hal yang normal bagi keduanya. Siapa juga yang bisa melarang Arsen mengunjungi tunangannya.

Ya, Elxyera hanya berharap tidak ada yang tahu tentang malam skandalnya dengan Yang Mulia Putra Mahkota di mansion pribadi pria itu.

"Benar, Yang Mulia." Elxyera mengangguk. Lalu menyadari bahwa pelayan yang dimintanya menyediakan teh dan makanan kecil untuk mereka pun telah datang. Segera menata semua peralatan jamuan itu di meja di hadapan mereka lalu segera mengundurkan diri setelah semuanya tertata rapi.

"Silakan dinikmati, Yang Mulia."

"Terima kasih, Tuan Putri."

Astron tersenyum tipis, lalu segera meraih cangkir tehnya sendiri dan meminumnya dalam diam. Pria ini tidak banyak bicara, setidaknya jikalau itu yang diingat Elxyera dari kehidupan sebelumnya.

Ada suasana canggung yang tercipta diantara mereka. Elxyera sendiri tidak menyangka dengan kunjungan Astron yang seperti ini. Namun dia berharap setidaknya dia bisa memberikan kesan baik bagi Astron dier Vahlaven. Kalau tidak bisa menjadi tunangan Arsen nantinya, setidaknya dia bisa membangun hubungan yang baik dengan pangeran itu kan.

"Saya dengar bahwa Yang Mulia Putra Mahkota pun begitu menyayangi Anda sebagai tunangan, ya."

Elxyera mengernyit. Merasa bahwa itu adalah sebuah pernyataan yang memang dilontarkan Astron, bukan sebuah pertanyaan. Atas dasar apa Astron menanyakan itu? Apa Astron meragukan Arsen yang akan menganggapnya sebagai tunangan dalam hal politik saja? Walaupun ya, Elxyera rasanya ingin tertawa mengingat kehidupan sebelumnya, dimana dia mati karena dengan bodohnya mengejar-ngejar cinta pria satu itu.

Ataukah itu semua hanyalah rasa penasaran untuk melihat bagaimana hubungan Kaisar masa depan Fargaven dan tunangannya?

Namun sadar Elxyera tidak segera merespon ucapannya, Astron merasa bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah. "Ah, maafkan saya. Saya bukan bermaksud membuat Anda merasa tidak nyaman dengan ucapan saya. Hanya saja saya melihat bahwa Arsen akhir-akhir ini terlihat begitu ceria bersama Anda. Setidaknya dibandingkan dengan sebelum Anda bertunangan dengannya, Arsen jauh lebih...hmm...mungkin lebih baik? Sepertinya melihatmu membuat sang pria merasa lebih baik"

Elxyera terdiam mendengar itu. Mendengar bagaimana Astron menggambarkan Arsen sebelum dan setelah pertunangan itu jelas tidak bisa langsung dimengerti Elxyera secepat itu. Karena sang wanita muda itu segera membandingkannya dengan kehidupan sebelumnya. Apanya yang lebih baik?

Jikalau dikatakan Arsen berubah dari sikap dingin di kehidupan sebelumnya dan berubah menjadi semanis ini disini, tentu Elxyera akan mengatakan dia berubah. Tapi setelah kembali mendapatkan kesempatan kedua untuk hidup seperti ini, dia harus bisa beradaptasi dengan Arsen ditempat ini.

"Maaf, Yang Mulia? Tapi saya rasa saya belum melakukan banyak hal bagi Yang Mulia Putra Mahkota. Lagipula saya dan beliau baru saja bertunangan beberapa bulan. Hubungan kami masihlah berada di tahap awal."

"Oh, apa Tuan Putri tidak menyadari bahwa mungkinkah Putra Mahkota tengah jatuh cinta setengah mati dengan Anda? Beliau bahkan sering sekali mengatakan bahwa ingin segera menjadikan Anda isterinya."

Ucapan itu segera membuat pipi Elxyera merona merah, dan segera saja tawa renyah terdengar dari Astron. Elxyera tidak menyangka bahwa Astron adalah sosok seperti ini. Namun mengingat bagaimana Astrella adalah sosok yang blak-blakan, seharusnya dia sudah menduga ini.

Walau satu hal yang mengejutkan bagi Elxyera sendiri adalah kenyataan bahwa Arsen membicarakan itu dengan Astron juga? Elxyera rasanya ingat dia sudah mengklarifikasikan pada Arsen bahwa dia akan menikah dengan sang pria setelah dia lulus. Meskipun itu hanyalah alasan agar bisa menunda waktu, dan di dalam waktu itulah Elxyera akan mencari alasan lain untuk menundanya hingga kemunculan Avyce dihadapan Arsen.

Apa Astron datang menemuinya hari ini hanya untuk melihat reaksi Elxyera dengan pembahasan yang paling ingin dihindari Elxyera?

"Saya...merasa bahwa diri saya saat ini masih belum terlalu pantas untuk menginginkan hal besar seperti itu, Yang Mulia."

Astron menaikkan sebelah alisnya mendengar jawaban itu. Walau sang pria tidak sepenuhnya terkejut. "Apa maksud Anda bahwa Anda tidak ingin menikahi Yang Mulia Putra Mahkota?"

"Bu-bukan! Bukan begitu maksud saya!" ralat Elxyera cepat. Tanpa sadar menjawab dengan jawaban yang pastinya pun akan dijawab Elxyera di kehidupan sebelumnya. Cinta Arsen adalah satu hal uang dulu memang diinginkannya. Namun kalau pria itu tidak mencintainya, maka di kehidupan baru ini Elxyera memang berencana menghindarinya agar bisa menghindari karma kematian yang akan menghampirinya beberapa tahun kedepan.

Tapi dewa sepertinya justru berkata lain ketika Elxyera bertemu dengan Arsen yang benar-benar berbeda dari kehidupan sebelumnya. Sikap dingin itu telah menghilang entah kemana, sampai-sampai Elxyera merasa bahwa dia dilempar ke dunia yang berbeda.

Belum pantas. Kata itu segera menghantam Elxyera lagi. Satu kenyataan yang mungkin membuat Arsen tidak menerimanya dulu.

Sedangkan Astron yang duduk berseberangan dengan tempat Elxyera, hanya menatap wanita itu diam selama beberapa saat. Apa wanita ini ragu menjadi tunangan sepupunya? Namun dari kabar yang didengar Astron, Elxyera vel Cresentra segera menerima pertunangan itu tanpa berpikiran dua kali.

"Apa Anda berpikir Arsen hanya memikirkan kekuasaan saja, Tuan Puteri?" tanya Astron pada akhirnya, kembali menarik perhatian Elxyera padanya. Mata sang wanita memandang penasaran, namun Astron bisa melihat satu keraguan itu disana. Apa tebakannya benar?

Kata tidak pantas itu tidak seharusnya diucapkan oleh sosok wanita yang sudah dipilih sebagai Putri Mahkota dan tunangan dari Kaisar masa depan, kan.

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya bukannya meragukan Yang Mulia Putra Mahkota. Saya melihat bahwa beliau begitu peduli pada saya. Sehingga saya berpikir saya sepertinya tidak bisa membalas penuh semua kelakuan dan perilaku Yang Mulia pada saya dengan apa yang saya miliki sekarang," jelas Elxyera.

Walaupun sekali lagi mulut itu mengkhianati tujuannya di kehidupan kedua ini. Perasaannya tidak sepenuhnya menghilang. Dan melihat bagaimana Arsen di sini memperlakukannya dengan penuh kasih sayang, justru memberikan dilema besar dalam dirinya.

Di satu sisi yang mengejutkan, Astron sedikit terkejut dengan kata permintaan maaf itu. Ah, sepertinya dia mengerti kalau Elxyera mungkin berpikir kalau wanita ini tidak cukup pantas karena memiliki banyak kekurangan. Mungkin takut tidak bisa membuat Arsen bahagia sepenuhnya.

"Tuan Puteri, tidak ada manusia yang sempurna," ucap Astron pelan. "Saya yakin Yang Mulia Putra Mahkota pun tidak akan menuntut banyak dari Anda."

Ah, ucapan itu menyentuh hati Elxyera. Yang dikatakan Astron memang benar. Tidak ada manusia yang sempurna. Dan tentu saja Elxyera mencoba mempercayai bahwa Arsen yang ada disini memang tidak akan menuntut banyak darinya. Tapi hanya ada satu masalah yang masih diragukan Elxyera.

'Tapi Anda sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dimasa depan, Yang Mulia.' Elxyera membatin. Hampir saja ucapan itu menyelip keluar dari mulutnya. Mungkin akan beda ceritanya jikalau Astron tahu apa yang terjadi di masa depan. Tapi pada akhirnya Elxyera hanya bisa tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya singkat.

Ucapan Astron tadi seperti memberinya semangat untuk menerima kehidupan ini. Walau di satu sisi, Elxyera hanya bisa berpikiran kalau kehidupan ini adalah karma keduanya, dimana dia hanya akan kembali sakit hati jauh lebih dalam setelah Arsen bertemu Avyce.

"Terima kasih atas sarannya, Yang Mulia. Saya tahu ucapan saya sangat tidak pantas mengingat posisi saya yang adalah Putri Mahkota." Elxyera membungkuk memberi hormat sejenak lagi pada Astron, membuat pria itu hanya mengibaskan tangannya santai seraya tertawa kecil.

"Tidak masalah, Tuan Putri. Lagipula kita ini adalah calon keluarga. Anggap saja saya sebagai seorang kakak. Saya juga dengar bahwa Anda memiliki hubungan baik dengan Astrella. Gadis itu senang sekali ketika bisa berjalan-jalan dengan Anda. Terima kasih sudah menyenangkan adik saya. Maafkan saya jikalau dia merepotkan," sahut Astron kemudian dan segera mengganti topik pembicaraan. Dia seketika teringat dengan cerita menggebu-gebu adiknya beberapa hari lalu.

"Oh, tidak apa-apa, Yang Mulia! Saya pun merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama Tuan Putri Astrella. Beliau sungguh adalah pribadi yang menarik. Saya senang bisa menghabiskan waktu dengan beliau."

Di satu sisi, Elxyera segera menggeleng cepat. Sama sekali tidak merasa kerepotan dengan itu. Wanita itu tersenyum kecil mengingat sikap Astrella ketika bersamanya dan Ivory.

Mau bagaimana pun gadis itu, Astrella pun masihlah anak-anak dan seorang perempuan. Mengesampingkan sang wanita yang merupakan salah satu murid di akademi kesatria, Astrella adalah seorang lady yang juga pastinya ingin bersenang-senang setidaknya beberapa kali dengan teman-temannya.

Senyuman tipis kembali menghiasi wajah Astron. Mengingat bagaimana cerita Arsen dan Astrella sendiri, itu menjadi alasan mengapa dia datang menemui Elxyera seperti ini. Walau di satu sisi dia melihat sisi sang wanita yang sempat ragu pada diri sendiri, sepertinya memang Elxyera adalah sosok yang baik seperti yang didengarnya.

"Kalau begitu saya jauh lebih senang dengan pendapat Anda, Tuan Puteri. Adik saya memang tomboy, bahkan sering mencari gara-gara dengan Yang Mulia Putra Mahkota sendiri." Astron segera memasang raut wajah sedih seperti orang yang kesusahan. Mengingat bagaimana interaksi kedua sosok yang dekat dengannya itu. Bahkan sering sekali mendengar perdebatan Arsen dan Astrella jikalau mereka berkumpul bertiga.

Di hadapannya, Elxyera tertawa kecil dan juga terlihat begitu penasaran. Mata itu mengerjap beberapa kali dengan binaran penasaran. Dia tidak menyangka dengan satu hal itu. Elxyera di masa lampau sama sekali tidak mengetahui secara langsung bagaimana sikap seorang Arsen dier Fargaven. "B-benarkah, Yang Mulia? Saya tidak mengetahuinya. Tuan Putri Astrella dan Yang Mulia Putra Mahkota sepertinya sangat akrab ya."

Ah, sepertinya Astron telah membuka salah satu aib Arsen. Mengingat pria itu ingin selalu tampil sempurna di hadapan tunangannya. Setidaknya itulah yang diingat oleh Astron ketika berbincang dengan Arsen. Tapi kalau Elxyera menikmati pembicaraan ini, mungkin dia bisa berbicara beberapa hal lagi. Lagipula di masa depan, wanita ini akan menjadi keluarganya juga.

"Kalau begitu selagi menunggu para kompetitor kembali, bagaimana jikalau saya menceritakan beberapa hal yang lain tentang Arsen dan Astrella untuk Anda, Tuan Puteri? Ada begitu banyak hal menarik yang bisa Anda ketahui."

--🗝️--

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top