Bab. 32

Bab ini tidak utuh alis terpotong karena ada adegan aneh yg tidak boleh dibaca anak2 😜😜 wkekekk... Kl mau baca lengkap ada di Karya karsa dan di play store.

Kenapa bab ini tetap tayang meskipun pendek? Agar berurutan setiap babnya, jadi tidak akan membingungkan.

###

Bab. 32

Lama mereka saling tatap tanpa ada satupun yang mengalah. Mencoba mencari tahu sekuat apa perasaan sang lawan.

Hingga pada akhirnya jemari Mahesa yang masih bertengger di pipi Mayang perlahan gadis itu tangkup dengan telapak tangannya. Meremasnya pelan tanpa mengalihkan pandangan dari pria yang sudah mengambil hatinya itu.

Pelan, Mayang genggam jemari pria itu, membawanya pada bibirnya lalu memberinya kecupan dalam yang membuat Mahesa Satrawijaya merasa tersengat.

Dipejamkan matanya demi mencoba menjaga kewarasan dan mengalihkan setan-setan yang sepertinya sudah tak mampu lagi ia kendalikan. Satu detik, dua detik, tiga detik setelah ia membuka mata. Wajah gadis di depannya itu tak mampu ia usir begitu saja. Mengikuti instingnya, disentakkan jemari yang menggenggam jemarinya itu perlahan lalu membenamkannya dalam rambut legam yang akhir-akhir ini membuatnya selalu bertanya-tanya, bagaimana rasa rambut itu saat ia menguburkan jemari di sana?

Detik setelah jemarinya terkubur pada surai legam mempesona itu, Mahesa benar-benar tak mampu mengendalikan dirinya. Bibirnya seketika meraup milik gadis itu, memberinya letupan luar biasa mengejutkan saat sepasang benda kenyal itu saling menempel lalu sesaat kemudian melumat pelan. Mencoba mencecap berbagai sensasi baru yang ternyata sungguh luar biasa.

Mayang memejam, menikmati ciuman lembut itu yang terasa begitu memabukkan. Namun saat detik berubah menjadi menit ciuman itu perlahan menggebu. Mayang berusaha mengimbangi ciuman yang pria itu berikan dengan terseok-seok. Ini adalah pengalaman pertamanya, namun ia berusaha memberikan yang terbaik. Meskipun berulang kali berpacaran, tahap saling menempelkan bibir bukanlah hal yang pernah Mayang lakukan. Apalagi menikmati ciuman menggetarkan seperti yang saat ini Mayang alami.

Larut dalam ciuman panas itu, Mayang pun bernapas tersengal-sengal saat pria itu melepaskan tautan bibir mereka. Ia berusaha meraup udara sebanyak yang ia bisa. Meskipun tautan bibir mereka terlepas namun kening mereka saling menempel. Saling merasakan napas masing-masing yang masih memburu.

Salah satu telapak Mahesa perlahan bergerak hingga kembali terkubur di dalam helaian rambut belakang Mayang, sedangkan telapak lainnya menyusuri rahang. Jemari pria itu mengusap bibir merekah Mayang yang terbuka. Berlama-lama di sana. Tatapan pria itu mengunci pandangan Mayang yang masih sayu. Pandangan mabuk tak berdaya dan bersedia melakukan apapun untuk yang dicintainya.

###

Yang mau ngamuk, ngumpatin mereka silakan.

Yang protes kok ceritanya gini, kok gitu dan kecewa dengan jalan ceritanya, mohon maaf. Di bab2 awal beberapa bulan yg lalu sdh sering diperingatin jika cerita ini banyak racunnya🤪🤪

Yang bacanya teliti, pasti lsg tahu jika Mayang emang suka sama si Om karena hampir di tiap bab selalu ada clue.

Thanks bagi teman2 yg masih mau mampir ke cerita ini dan yang terakhir, jangan lupa tinggalin jejak ya.
😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top