[TPS] Part 17 - Surprise
CLEO menatap pantulan dirinya pada cermin besar. Ia baru saja selesai membersihkan diri setelah tadi sempat jatuh dan alhasil pakaiannya basah. Untungnya ia membawa pakaian dalam di tasnya. Ya, ketika ia bekerja di McD Cleo selalu membawa pakaian ganti. "Huh, untung saja aku membawa pakaian dalam."
Zander juga membelikannya dress selutut bermotif floral yang sedang dipakainya di toko sekitar pantai tersebut. Saat ini ia berada di sebuah villa yang sengaja dipesan Zander. Wanita itu memakaikan pelembab pada kedua tangannya bergantian setelah memoleskan lips stick pada bibir merah ranum tersebut.
Cklek
Cleo menoleh ke belakang ketika akan mempoleskan sedikit bedak di wajahnya. "Zander?"
Zander mendekat. "Apa kau sudah selesai?"
"Hm... sebentar lagi." Cleo tampak malu ketika Zander menatapnya. Walaupun mereka telah resmi sebagai sepasang kekasih, tetapi tetap saja hal itu membuat Cleo agak cangung.
Zander mendekatinya lalu melingkarkan lengan kekarnya pada perut ramping wanitanya itu. Menumpukan dagu di atas bahu Cleo. Zander tersenyum seperti biasa. "Aku senang ternyata kau juga menyukaiku Cle," kata pria berkemeja floral yang juga senada dengan milik Cleo.
Cleo menanggapi dengan senyuman tipis.
"Boleh kutahu, sejak kapan kau mulai menyukaiku?"
Cleo tapak berpikir sejenak. "Ehm... entahlah."
"Oh ayolah... cepat katakana," kata Zander mencoba mendesak. Keduanya menatap melalui pantulan cermin.
"Ehm... aku tidak begitu mengingat dengan pasti." Cleo mengelus pelan rambut pria itu.
"Huh, apa kau sudah pikun?" Zander mencium pipinya gemas.
"Hey! Tentu saja tidak!" Cleo memutar tubuhnya. Membuat keduanya saat ini berhadapan.
"Lalu apa?"
Cleo mengembuskan napas sejenak. "Aku... sudah menyukaimu sejak... kau tersenyum seperti ini..." Cleo menarik kedua pipi Zander dengan gemas.
"Awshh itu sakit." Zander memegangi kedua pipinya.
"Oh oh maafkan aku." Cleo langsung mengelus dengan sayang pipi yang agak kemerahan tersebut.
Seketika Zander menampilkan sunggingannya. "Kau harus bertanggung jawab!"
Zander menggelitiki Cleo sambil tertawa puas. Sementara itu Cleo mencoba menjauh. "Hahaha Zander hentikan itu geli!"
"Zander! Stop it!"
"Kau tidak bisa lari dariku..." Zander tertawa senang hingga ia berhasil mengukung tubuh Cleo di dinding.
Keduanya saling tatap. Napas wanita itu sudah tak karuan tetapi ia mencoba bersikap normal. Di hadapan Zander! Ya! Pria yang disukainya dari dulu!
"Ehm Zander...."
"Hm?"
Jarak di antara mereka hanya sebatas sejengkal. Keduanya dapat merasakan embusan napas satu sama lain. "Ehm...." Cleo tiba-tiba gugup. Zander mengurungnya. Hal itu membuat wajahnya mulai memanas.
"Kenapa kau takut?" suara Zander terdengar lebih berat.
"Haha tentu saja tidak." Cleo mencoba tertawa sekilas untuk menyembunyikan kegugupannya.
"Aku mengenalmu sudah lama Cle, jika kau berbohong maka kau akan mengembuskan napas berat setelahnya," ucap Zander penuh keyakinan.
"Benar, bukan?"
Cleo menatap Zander tak percaya. Baru saja ia mengembuskan napas berat. Dan Zander menangkap itu. Kedua manik mata mereka bertemu
Zander mendekatkan wajahnya.
Cup
Zander menciumnya!
Ya Tuhan....
Cleo tidak tahu harus merasa bahagia atau malah gemetar? Ya, ini adalah kali pertamanya Zander mencium dirinya. Ya walaupun bukan first kiss-nya, kalian sudah tahu bukan siapa yang mengambil first kiss-nya.
Tapi tetap saja, Zanderlah orang yang disukainya!
Zander perlahan memeluk pinggang Cleo untuk memperdalam ciumannya namun –
Kruyuk
Sial! Betapa memalukannya perut Cleo yang tidak mengetahui situasi dan kondisi. Ck. Merusak saja! Kontan keduanya melepaskan pagutan mereka.
"Ehm...."
Zander pun tampak salah tingkah. "Ehm..."
"Ayo ikutlah denganku!" Langsung saja pria itu menggapai lengan Cleo dan mengajaknya keluar dari tempat itu.
Cleo menatap punggung kekar pria British itu. Sangat gagah. Tanpa disadari hal itu membuat wajahnya memanas kembali. Astaga... apa seperti ini rasanya orang yang dimabuk asmara?
Jujur saja ia tidak pernah merasa sebahagia ini.
➰➰➰
Zander membawanya ke pantai yang tidak begitu jauh dari villa tadi. Udara di malam hari begitu menusuk kulit siapa saja yang berada di luar.
"Surprise!" Zander merenggangkan lengannya. Menyajikan pemandangan di hadapan mereka. Puluhan lilin tersusun membentuk hati dengan meja serta kursi di tengahnya. Bahkan di atasnya sudah bertabur kelopak bunga mawar. Suasana ini menambah kesan romantis.
"Woah!!!" Cleo menatap takjub seraya memegang kedua pipinya.
"Zander... apa kau yang menyiapkan semua ini?"
Zander mengangguk. "Hm. Apa kau suka?"
"This's so beautiful, Zander." Cleo menatap Zander dengan wajah berseri. Walaupun cahaya tidak begitu terang, tetapi Cleo masih dapat melihat Zander dengan jelas.
"Silakan duduk, Nona," ucap Zander mempersilakan Cleo. Pria itu menarik kursi dan dengan senang hati Cleo duduk lalu disusul olehnya.
Cleo tersenyum tipis. Zander duduk di hadapannya. Tidak lama kemudian seorang waiter membawakan pesanan ke meja mereka.
Di meja bundar itu sudah tersaji beberapa makanan seperti: Beef Wellington, spaghetti, serta sup udang. Ya, sup udang adalah kesukaan Cleo. Dan tentunya wine. Cleo menatap takjub makanan di hadapannya.
"Perutmu bilang, dia tadi lapar. Makanlah," kata Zander lembut.
"Kau memesan semua ini?"
"Hm. Aku tahu kau suka sup ini, bukan?" Zander mendekatkan sup udang pada Cleo. Cleo mengangguk senang.
"Terima kasih Zander!"
"No need to thank baby." Zander menampilkan senyum manis yang disertai lesung pipi, yang tidak begitu kentara.
Lagi, Cleo dibuat merona atas semua perlakuan Zander yang begitu lembut dan benar-benar menunjukkan perhatian padanya.
Keduanya menikmati hidangan tersebut dengan ditemani alunan musik yang tidak jauh dari tempat mereka duduk. Beberapa pasangan pun juga berada di sekitar pantai. Tidak perlu ditanya, keduanya menjadi salah satu pusat perhatian di malam yang dingin ini.
Malibu benar-benar tempat idaman bagi beberapa orang!
Zander mengusap bibirnya dengan tissue lalu menatap Cleo. Wanita itu dilihatnya sudah menghabiskan spaghetti serta sup nya. Zander sendiri lebih menyukai Beef Wellington.
"Apa kau ingin aku memesankan lagi?" tanyanya melihat Cleo tampak lahap memakan Beef Wellington miliknya sendiri.
"Ah tidak, aku sudah kenyang." Cleo berucap setelah menelan irisan terakhir makanan yang terbuat dari steak berlapis jamur serta adonan croissant tersebut.
Zander mengangkat gelasnya. Cleo pun ikut mengangkat, keduanya menikmati wine.
"Apa kau suka?" tanya Zander.
"Hm. Aku suka wine ini," jawab Cleo menaruh gelas berisi cairan merah tersebut.
Setelah selesai bersulang dan meminum wine-nya, Cleo mengarahkan pandangan ke arah laut. Di sana, beberapa pasangan dengan bahagia tengah menyalakan kembang api. Zander pun ikut menikmati suasana yang temaram tersebut.
"Apa kau kedinginan?"
"Hm. Iya sedikit, tapi tak apa," jawab Cleo.
"Aku suka Malibu. Benar-benar indah!" ucap Cleo senang. Zander mengangguk setuju.
Cleo masih mengarahkan pandanganke arah kembang api di langit. Sedangkan tanpa diketahuinya, Zander mengeluarkan sebuah benda berbentuk persegi bewarna merah. Ya, sebuah kotak bludru.
"Cle...." Panggilnya.
Cleo menoleh "Hm?" Wanita itu menatap heran Zander yang tiba-tiba menggapai jemarinya lalu menyelipkan sebuah cincin yang sangat indah di jari manisnya. Cleo membulatkan mata tak percaya.
"Would you be mine?" kata Zander dengan suara yang agak berat.
Cleo terdiam. Dalam hati ia begitu senang dan terharu melihat apa yang dilakukan Zander padanya. Ini benar-benar seperti sebuah mimpi!
"Beri aku jawabanmu," mohon Zander dengan lembut.
"Zander...Kau sudah tahu jawabanku, bukan? Aku juga menyukaimu," ucap wanita berambut hitam kecokelatan tersebut.
"I mean...." Zander menggantung ucapannya.
"Be mine, now and forever. Would you?"
Cleo tidak dapat berucap apa-apa.
Cup
Zander mengecup punggung tangan Cleo. Ia tersenyum senang walau Cleo tidak berucap apa-apa, tetapi sorot mata berbinar serta senyuman itu sudah menjadi jawabnnya.
Zander merasa ia adalah pria paling bahagia di dunia untuk saat ini
Sementara itu tidak jauh dari tempat mereka, seorang pria bertuksedo hitam tengah mengamati keduanya. Seringai licik ia tunjukkan.
"I'm sure, you'll never meet her anymore, Hodgson," ucapnya perlahan lalu menjauh dari tempat itu. Membiarkan dua sejoli tadi berpelukan, saling meluapkan rasa sayang di antara keduanya.
➰➰➰
Tanks for reading ;)
Dukung cerita ini agar kembali berada di #1 Fiksi Ilmiah ya.
Aku sangat menghargai kalian yang sudah kasih vote, komen atau naruh cerita ini di RL. Makasih ya :)
Pssst: untuk beberapa kualitas foto rendah karena itu ss dari instastory. Mohon maklum ya. Lihat saja wajah dan ekspresinya ;)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top