7. Beruang
Aku benci hari ini, aku betemu beruang dan si ular bodoh Kobra sialan.
Aku melihat para anjing duduk santai sambil menjulurkan lidah mereka seperti sedang mengejek ku, para harimau, mereka duduk malas sambil menjilati satu sama lain.
Dan Kobra ya ampun, dia tidur, aku melihat air liurnya keluar, oh tidak.
Aku memandang rumah besar orang pedalaman didepan kami, terdengar suara auman harimau alpa dan beruang di dalam rumah, kelihatnya mereka begitu marah, ada suara perkelahian didalam, terdengar suara kayu patah dan benda jatuh, harimau dan beruang itu mereka benar-benar berduel, sampai akhirnya bagian tengah rumah besar ini hancur lebur, kayunya berserakan dan tinag-tiang penyangga rumah patah.
Semua kaget, Cobra langsung berdiri dan berkupul bersama kami, terlihat sosok besar, hitam dan marah, beruang sialan itu dia masih hidup.
Beruang berjalan kearah kami, terlihat Kobra, Beta, Delta, Gama, Samba dan Ara siap tempur, beruang besar itu mendekat pelan-pelan, lalu jatuh tiarap didepan kami, semua diam dan binggung. Kobra mendekatinya dan memeriksa, "si winey the pooh sudah tewas", katanya sambil mengacungkan jempol, "leher kananya hancur, si harimau alpa itu ternyata serius mau membunuhnya."
Kami memeriksa beruang, beruang itu benar-benar sudah tewas denggan leher kanan yang hancur juga banyak luka-luka ditubuhnya. Harimau alpa besar itu berdiri denggan sombong dibelakang sang beruang yang tergeletak mati, mulutnya harimau alpa itu penuh dengan darah, Samba dan Ara menjilati mulutnya, harimau alpa kemudiam membuang muka dengan sombong kearah kami dan pergi masuk kehutan bersama Samba dan Ara.
Kobra mengangkat sesuatu tinggi-tinggi, sebuah benda panjang, "senapang ku, untung benda ini selamat."
Aku melempar batu keara Cobra, "bodoh, untung kita selamat!" teriak ku pada Kobra.
Kami kembali melanjutkan perjalanan dengan motor dan dipandu para anjing, kami keluar dari hutan, perjalanan yang jauh dan berkelok-kelok, kami sampai di sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pohon karet.
Setelah melewati tempat itu, kami menemukan jalan kecil setapak kearah hutan, setelah kami menyusuti kami menemukan banyak rumah semi permanen terbuat dari kayu, kelihatannya rumah-rumah ini baru dibuat, kami berada diarah belakang rumah-rumah ini, ada sekirar 10 rumah disini, kelilahanya juga bekas dipakai seseorang, namun sudah lama ditinggal, banyak rumput panjang dan tebal bertumbuhan disekirar beranda rumah-rumah ini, rumah-rumah ini tidak terurus.
"Lihat!," kata Kobra, terlihat kurungan besar dari besi yang digembok, didalamnya ada beruang besar, dan yang ini lebih besar dari beruang yang pernah menyerang kami.
Beruang itu cuma diam dan memandang kami denggan tajam, namun dari sorot matanya dia seakan minta tolong pada kami untuk dibebaskan.
Para anjing menyalak kearah beruang, aku berjalan kearah kandang beruang itu dan memeriksa gemboknya, "Kobra, aku mohon lepaskan dia," pintaku pada Kobra.
Mendengar itu Kobra menggeleng, "beruang ini lebih besar dari yang tadi, yang tadi saja sudah hampir membantai kita semua, apa lagi yang ini." Kata Kobra padaku, aku memohon agar Kobra melepaskanya, tapi Kobra tetap keras tidak mau, "biarkan saja dia mati disana," katanya, Kobra kau bodoh!
Kami berpencar memeriksa rumah ini, para anjing mencium sesuatu, mereka sibuk mencari-cari sumbernya, sementara itu aku sangat haus, aku melihat sebuah rumah yang didalamnya melalui jendela kaca rumah itu aku bisa melihat beberapa dus air mineral, aku membuka pintu, dan pintunya tidak terkunci, aku masuk dan banyak dus air mineral disini, dan ada beberapa puntung rokok yang baru saja dipakai, artinya disini ada seseorang, aku berlari ke arah luar untuk memperingatkan Cobra, namun seseorang menarik tangan ku dan menghempaskanku kesebuah kasur yang berada dibelakang dus air mineral itu, dua orang anak laki-laki yang kelihatanya berusia 15 tahun, mereka menyekap mulut ku dan berusaha mengikatku, aku tidak berdaya, "Kobra diamana kau?"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top