10 Della Saphire

Alif hanya tersenyum. Ia memeluk erat tubuh Marsha mengabaikan rasa sakit yang ia terima.

"Gw pasti akan selalu melindungi loe," ucap Alif tulus.

😱😱😱😱😱😱

Hantu perempuan itu menatap keduanya sendu. Ia teringat akan masa lalu semasa hidupnya.

"Tolong aku...," ucap sang hantu parau.

"Apa yang bisa kami tolong? Sedangkan kamu malah menyerang kami seperti ini." sahut Marsha.

Sang hantu menunjuk ke arah piano warna putih yang telah usang. Alif yang mengerti maksud dari hantu itu langsung berjalan ke arah piano.

"Lif..." panggil Marsha khawatir.

Alif hanya membalas dengan senyuman. Ia sudah sampai di alat musik tersebut, segeralah ia menyentuh piano itu.

Drrtt!

Sentuhannya terasa menyengat di tangannya. Ia memejamkan kedua matanya.

Perlahan Alif telah terbawa ke masa lalu sang hantu perempuan. Ia melihat sekitarnya yang ternyata berada di ruang musik.

Flashback On...

Tiga tahun yang lalu. Di ruang musik terdengar alunan piano yang indah.

Di sana terdapat seorang wanita berambut hitam panjang dan menggunakan sebuah kacamata tengah asyik menghayati setiap permainan piano itu.

"Laa... laa... laa..."

Sesekali ia bersenandung kecil mengikuti irama piano. Ia terlihata sangat senang, senyum manis tak pernah hilang dari bibirnya.

Tiba-tiba pintu ruang musik terbuka kencang. Sang wanita terkejut, lalu menghentikan permainannya.

Ia melihat seorang pria berbadan proposional memasuki ruang musik. Ekspresi di wajahnya terlihat sangat menyeramkan.

"Della!" seru pria itu penuh emosi.

Della Saphire, nama wanita itu. Ia mengenakan drees putih yang terlihast cantik dan cocok di tubuhnya.

"Ada apa Reza?" tanya Della sedikit ketakutan.

Reza Darmawangsa, nama pria tersebut. Ia melangkah cepat ke arah Della dengan tatapan tajamnya.

"Sudah aku bilang, kamu jangan main piano lagi!" serunya penuh emosi.

"A-aku... nggak bisa," jawab Della terisak.

Setetes air mata jatuh dari kelopak matanya yang indah. Ia sangat membenci sifat Reza yang pemarah dan pengekang.

"Kamu udah nggak sayang lagi sama aku, hah?!" tanya Reza.

"Aku masih sayang sama kamu." jawab Della.

Reza mengusap wajahnya kasar. Ia menatap Della sang kekasih penuh benci dan emosi.

"Kalau kamu masih sayang sama aku. Jangan pernah memainkan piano lagi!" larang Reza tegas.

"Aku nggak bisa Za. Piano ini adalah kehidupan keduaku." tolak Della.

Reza tersenyum sinis. "Oke! Karena kamu sudah menolak apa yang aku katakan lebih baik kita pu-"

"Aku nggak mau Za. Please, ngertiin aku sedikit saja." potong Della.

Ia mengenggam tangan sang kekasih erat. Wajahnya sudah basah oleh air matanya.

Reza menghempaskan tangan Della kasar. Ia menampar kencang wajah Della.

Plak!!

"Aku mau kita putus! Jangan pernah cari aku lagi!" seru Reza. Ia pun pergi meninggalkan Della yang kini sudah berstatus menjadi mantan pacar.

Della menatap kepergian Reza dengan sedih. Ia memegang pipinya yang sudah memerah akibat di tampar.

"Reza... aku suka kamu yang dulu, bukan yang sekarang seperti ini." gumamnya lirih.

Flashback Off...

😱😱😱😱😱

Alif telah melihat semua masa lalu sosok hantu perempuan itu sebenarnya. Ia benci akan perlakuan lelaki itu kepada seorang wanita.

"Bella Saphire," gumam Alif.

Sang hantu tersenyum tipis. Lalu ia menghilang dari hadapan mereka.

Semua langsung menuju ke arah Alif. Tatapan mereka seolah ingin menanyakan apa yang telah ia lihat.

"Nanti gw ceritain. Yang jelas kita harus bawa Vanya ke ruang UKS." jelas Alif.

Mereka hanya mengangguk kecil. Malvin dan Ridwan membopong tubuh Vanya yang tak sadarkan diri.

Marsha menatap khawatir sahabatnya itu. Ia melirik ke arah Alif yang sedang membantu KeyB berjalan.

"Alif... maafin gw," batin Marsha sedih.

Di Ruang UKS...

Vanya terbaring di salah satu brankar yang sudah di sediakan. Marsha mengenggam tangan sahabatnya itu penuh khawatir.

"Jadi, cepet ceritain apa yang lod udah lihat tadi!" seru KeyB tak sabaran.

Semua pun menatap ke arah Alif penuh rasa penasaran. "Oke, gw ceritain sekarang." jawab Alif. Ia menghembuskan napas perlahan-lahan.

"Nama hantu itu adalah Della Saphire. Dia memang sangat menyukai bermain piano di ruang musik." jelas Alif.

"Bella Saphire... sepertinya gw pernah dengar tuh nama," ujar KeyB mengingat.

"Terus apalagi?" sahut Malvin.

"Sabar dulu makanya. Dia punya pacar namanya Reza Darmawangsa. Keduanya berantem di ruang musik gara-gara si Reza itu nggak suka lihat Della main piano. Akhirnya mereka bertengkar sampai-sampai Bella di putusin dah." lanjut Alif.

Semuanya terdiam. Ridwan pun bertanya. "Dia sudah matikah yang loe lihat itu?"

Alif menggelengkan kepalanya. Ia hanya melihat masa lalu Della sampai di situ saja.

"Oke! Setidaknya kita tahu nama sang hantu itu dan nama mantan pacarnya." seru KeyB.

"Hmm... kita mau cari dimana?" tanya Malvin bingung.

Ridwan dan Alif menepuk kening mereka. "Cari di ruang adminitrasi lah!" sahut Marsha geleng-geleng kepala.

"Ehh iya-iya...," kata Malvin cengegesan. Ia mengaruk tekuknya yang tak gatal.

Semua memutar bola mata jengah. "Dasar sipit lola!" ledek Ridwan.

Vanya pun mulai sadar. Mereka mulai mencari biodata tentang dua nama yang akan menjadikan kasus misteri ini lebih maju.

😱😱😱😱😱

Ridwan, KeyB dan Malvin mencari data di ruang administrasi. Bagaimana cara mereka masuk ke dalam?

Hal itu mudah bagi Ridwan yang juga merupakan salah satu anggota Senat di kampus. Jadi, ia dengan mudahnya meminjam kunci kepada pak satpam dengan alasan masalah Senat.

"Buseh sebanyak inikah." keluh Malvin tercengang melihat tumpukan data-data mahasiswa dari zaman kampus ini di buka.

"Udah mending loe kerja sana!" seru KeyB dingin.

Malvin yang tak ingin berdebat dengan cewek serba hitam itu pergi mencari data di sebelah kanan. Sedangkan KeyB mencari di sebelah kiri.

Ridwan sendiri mencari data-data nama mahasiswa dengan komputer yang tersedia di sana. Ia dapat dengan mudahnya mengotak-atik komputer tersebut.

"Menurut penuturan Alif... kejadian itu tiga tahun yang lalu. Gw harus cari data mereka di tahun itu." kata Ridwan memulai pekerjaan.

Di tempat lainnya...

Marsha menemani Vanya yang tengah istirahat di salah satu bangku taman.

"Loe masih kuat?" tanya Marsha cemas.

"Iya, gw cuma capek ajah kok." jawab Vanya tersenyum tipis.

Vanya tak ingin menjadi beban bagi mereka semua. Ia harus menjadi cewek yang kuat.

Alif masih bertanya-tanya kepada mahasiswa/i yang masih berkuliah di hari Minggu. Namun, tak ada satupun yang mengetahui kedua nama itu.

"Hah! Susah juganya cari orang yang kenal sama mereka." keluhnya.

Alif menatap Marsha dan Vanya yang sedang berbicara entah apa. Ia tak bisa menyembunyikan rasa khawatir kepada Marsha.

"Gw akan selalu melindungi loe, walau loe nggak anggap gw ada sekalipun." ungkap Alif tulus dan berjanji dalam hati.

Tiba-tiba Alif tak sengaja menyengol seorang pria yang membawa sebuah handycame. Keduanya saling menatap, hingga...

"Maaf gw nggak sengaja," ucap Alif.

"Santai ajah bro." balas pria itu.

"Oke, guys gw akan kembali lagi dengan tempat angker lainnya. Salam dari Kobas," kata pria itu setelah menutup handycame miliknya.

Alif yang heran akan kelakuan aneh pria itu hanya tersenyum miring. Ia pun menanyakan tentang Della dan Reza.

"Maaf, gw boleh nanya sama loe?" tanya Alif sopan.

"Owh... boleh bro. Mau nanya apa?" tanya balik Bastian atau Kobas.

"Loe kenal sama namanya Reza Darmawangsa sama Della Saphire." jawab Alif lalu bertanya kembali.

"Hmm..." gumam Bastian mengingat-ingat.

Bastian tersenyum tipis. "Gw kayanya kenal sama Reza Darmawangsa. Dia kalau nggak salah mahasiswa jurusan IT semester 8." katanya.

Alif bernapas lega. Akhirnya ia bisa menemukan orang yang kenal dengan salah satu nama tersebut.

"Oh iya, kenalin gw Alif jurusan Managament." ucap Alif memperkenalkan diri.

"Panggil gw Bastian, jurusan IT." balas Bastian.

Saat kedua tangan mereka bersalaman. Sensasi sentruman listrik begitu terasa oleh Alif.

Alif melihat masa lalu Bastian yang dipenuhi oleh berbagai macam hantu di setiap tempat yang tergolong angker.

😱😱😱😱😱😱

Hmm...

Salam dari author yang kece! :v

Bagaimana cerita The Mistery sampai sejauh ini? Apakah malah semakin membosankan? #tolongdijawab

Saya sendiri merasa cerita ini mulai terasa bosan...

Apa ada yang kenal dengan nama Della dan Reza??

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak vomment kalian di sini!

#Boomz :v :v :v

(09/07/2018)"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top