42. A Letter Written By Annora

Hal yang paling dekat dalam hidup.

Bukan hanya tentang kamu, aku, dia, dan mereka.

Bukan pula tentang bertambahnya usia.

Melainkan kematian.

Dan hal yang paling ditakuti dalam hidup.

Bukan hanya tentang mimpi, harapan, dan perasaan.

Melainkan bagaimana cara menjaga rahasia.

Agar tidak ada satu pun yang tahu.

Bahkan jika itu hanyalah seekor semut.

Hari ini, 10 Desember 2017, saat aku kembali dirawat akibat cystic fibrosis.

Tanpa disengaja aku mengetahui rahasia besar itu.

Ketika diam-diam terbangun di rumah sakit.

Mama mengatakan dalam doanya bahwa ....

Darka Sagraha adalah kakak kandungku.

Dia memutuskan untuk menyembunyikan hal tersebut.

Karena memikirkan kondisiku dan itu sungguh menyentuh.

Jadi saat kematian menjemputku, berjanjilah ....

Kamu akan membuat banyak kenangan spesial bersama mama.

Seperti yang kita lakukan sebelum Tuhan memanggilku.

Written in Jounal of Memory

With love

Annora

***

20 Desember 2017

Lembar kelima, dari halaman paling belakang.

Annora menuliskan bahwa dia mengetahui rahasia kami.

Dan dia juga menyimpannya sebagai rahasia.

Pertanda bahwa hidup, selalu diliputi dengan rahasia.

Dan Tuhan selalu punya rencana.

Di saat Annora berdiam diri, bersikeras dengan karakter eccedentesiast-nya.

Menunggu kami bicara dan bersikap seolah baik-baik saja.

Di usia lima belas tahun.

Dia bisa bersikap lebih dewasa.

Tuhan maha tahu.

Tentang apa yang terbaik untuk umatnya.

Di tempat terakhir Annora.

Aku memilih diam di kala suara tangisan terdengar.

Berdiri di samping undakan tanah bertabur bunga.

Yang kulakukan hanya memeluk buku Journal of Memory, seolah dia adalah Annora.

Aku mati rasa.

Dan itu pasti kehendak Tuhan.

Air mataku mengering sejak Annora benar-benar tiada.

Batu nisan yang bertuliskan nama seseorang paling berharga dalam hidupku.

Kembali mengingatkanku, bahwa tidak ada yang bisa memprediksi kematian.

Terima kasih karena telah berlapang dada.

Adikku, akan kubuat kenangan spesial bersama keluarga kita.

Sesuai permintaanmu dan sesuai janjiku.

Semoga Tuhan senantiasa membukakan pintu surganya untukmu.

Aku mencintaimu Annora.

Kehadiranmu memberikan banyak kenangan spesial dalam hidupku.

Bahkan sebelum dan setelah kutahu bahwa kita memiliki ibu yang sama.

Sampai ketemu di surga Tuhan.

Maaf karena tidak sempat membagi rahasia besar ini padamu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top