Chapter 1 : Ryousei Academy!!! [Edited]
~Miku's PoV
Aku hanyalah seorang gadis biasa sejauh ini, aku bersekolah disekolah yang normal dan memiliki teman-teman yang normal. Hanya orangtua yang tidak kupunya. Aku sama sekali tidak kenal siapa orangtuaku. Bibi Mine dan Paman Atsushi-lah yang aku punya.
Setiap kali aku bertanya pada mereka tentang orangtuaku, mereka bilang mereka tidak tahu sama sekali, mereka hanya tahu bahwa mereka menemukanku dalam keadaan tidak sadarkan diri di tepi sungai saat usiaku 5 tahun, dan aku sama sekali tidak mengingat apa-apa, termasuk namaku sendiri. Tapi Bibi bilang namaku adalah Miku karena itu yang tertulis dikalungku yang kupakai sejak dutemukan. Yasudahlah...
Aku tinggal di negeri bernama Cloverville yang dipimpin oleh seorang raja agung yang sangat bijaksana bernama Ryou. Tapi, jika negeri ini dibilang sebagai negeri yang aman dan damai, maka itu adalah kebohongan besar. Negeri ini selalu diserang oleh makhluk kegelapan.
~~~~~
Saat ini aku sedang termenung ditengah-tengah pelajaran. Bahkan satupun kata yang keluar dari mulut guru yang sedang mengajarpun tidak ada yang masuk sama sekali kedalam otakku.
Pandanganku teralihkan ke luar jendela kelas.
'Musim kemarau sudah tiba.'
Angin musim kemarau meniup dedaunan kering yang mulai berjatuhan. Pikiranku kembali pada mimpi aneh semalam.
Wajah-wajah buram memenuhi otakku. Entah mengapa, rasanya aku melupakan sesuatu yang sangat penting.
Dan yang lebih aneh lagi, begitu aku terbangun, kamarku berantakan seakan-akan tertiup angin topan. Rak buku, meja, dan lemariku terbalik. Kursiku juga terhempas keujung ruangan.
Entah mengapa Paman, Bibi dan akupun tidak mendengar apapun. Tidak pernah sebelumnya aku kehilangan kendali atas kekuatanku.
Lalu pintu kelaspun terbuka membuyarkan renunganku. Aku melihat 2 pria, kira kira berumur 18an tahun. Mereka memakai blazer hitam dengan line merah dan celana bahan hitam.
Sebuah lambang atau logo tertempel di bagian dada kiri blazer mereka dengan inisial R.A dalam cursive, dan sebuah pohon berdiri tegak dibelakang inisial itu. Apa maksudnya?
Mereka berdua masuk kekelas dan berbicara sesuatu pada guruku. Guruku hanya mengangguk dan kemudian menghadap kearah kami. Banyak murid yang berbisik-bisik, penasaran dengan kedua pria itu.
"Semuanya tolong perhatiannya sebentar." Ucap guruku. Seluruh murid terdiam dan memperhatikan kedepan.
"Baiklah anak anak, kita kedatangan tamu tak terduga dari Ryousei Academy hari ini. Dia ingin merekrut seorang murid untuk ikut bersama mereka dan belajar disana. Merekalah yang akan memilih salah satu dari kalian kemudian mengetes kalian." Jelasnya.
Ryousei Academy huh? sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Batinku.
2 orang pemuda tadi mulai berjalan kesetiap meja sambil mengamati murid-murid. Tiba-tiba, salah satu dari mereka berhenti dimejaku cukup lama dan melihat, tidak lebih tepatnya mengamati mataku.
Kemudian, matanya membulat. Ada apa memangnya? Kenapa dia kelihatan seakan baru melihat hantu? Apa aku separah itu?
"Rei, aku... aku menemukannya.." Ucapnya. Pria yang bernama Rei itu langsung berjalan kearahku.
Lagi, ia mengamati kedua mataku. Aku menatap matanya merasa tertantang.
"Kau benar, dan kelihatannya dia spesial." Ucap si Rei ini.
"Gadis muda, boleh ikut kami kelapangan sebentar?" Ucap Rei. Aku memiringkan kepalaku bingung, mengangguk pelan aku bangkit dari kursiku dan mengikuti 2 pria itu kelapangan.
Mereka menyuruhku berdiri di salah satu ujung lapangan sementara mereka berdiri ditengah.
Rei, menggumamkan sesuatu, dan dalam sekejap tanah bergetar hebat. Sesosok monster raksasa muncul dari dalam tanah.
Tunggu. Aku pernah melihatnya sebelumnya. Ah benar, itu adalah Yomi. Makhluk kegelapan yang memiliki insting untuk membunuh dan memakan setiap manusia yang ditemuinya.
Yomi memiliki tubuh hitam dan mata kelabu yang seakan-akan bersinar. Yomi memiliki tinggi yang berbeda-beda. Yang berada didepanku saat ini, tingginya 5 meter. Punggungnya dipenuhi duri-duri besar dan tajam.
Air liur yang terlihat berasap menetes keluar dari mulutnya. Gigi-gigi runcing terlihat saat makhluk itu menggeram.
Aku berkedip bingung. Apa-apaan mereka? Membawaku keluar lapangan dan memunculkan sosok Yomi ke hadapanku. Apa mereka menyuruhku membunuhnya? Mereka gila?
Yomi itu langsung melesat kearahku dengan cepat. Sebenarnya aku mempunyai kemampuan yaitu dapat mengendalikan elemen dan Jumper. Kupikir jika aku menunjukkan kemampuanku ini, orang-orang akan iri. Karena itu, aku selalu menyembunyikannya. Sebenarnya sih itu hal yang wajar, beberapa orang dilahirkan dengan kekuatan spesial, mereka yang nantinya akan melawan Yomi. Mereka disebut sebagai Enhanced.
Tapi, kurasa sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyembunyikan kemampuanku ini. Aku harus melindungi diri sendiri.
Tanpa pikir panjang, aku menghentakkan kakiku ketanah dan alhasil beberapa bola batu berukuran sedang muncul dari tanah. Aku mengubahnya menjadi runcing dan membakar batu-batu itu dengan elemen apiku. Aku mengarahkan batu itu ke arah Yomi dan langsung melempar batu-batuku dengan elemen angin.
Kulit Yomi itu langsung terbakar. Beberapa batu menancap pada kulit Yomi. Darah hijau mengalir keluar dari luka tusukan batu-batu runcing itu.
Yomi itu mengerang kesakitan. Mencakar kulitnya yang terbakar.
Para murid dan guru yang penasaran, menonton dengan takjub. Tapi ada yang membuat mereka lebih takjub. Dan aku tahu apa itu. Yep, rambutku.
Rambutku yang sebelumnya berwarna hitam dan diikat dua seperti biasa berubah dan terbagi menjadi 3 warna. Merah, putih, dan coklat tua. Rambutku selalu berubah setiap kali aku menggunakan kekuatanku ini.
Jadi untuk warna tergantung dengan elemen apa yang aku gunakan. Biru untuk air, coklat tua untuk tanah, merah untuk api, putih untuk angin, dan yang terakhir ungu untuk listrik. Jika aku menggunakan 2 atau lebih elemen maka warna rambutku akan terbagi bagi sesuai dengan elemen yang aku gunakan, seperti saat ini.
Setelah beberapa saat Yomi tadi pun hangus terbakar dan menjadi abu. 2 pria yang tadi, bertepuk tangan dan mengatakan bravo.
Entah mengapa rasanya aku ingin memaki mereka. Aku memutuskan untuk diam dan memandang tajam ke arah mereka.
Rei menghampiriku dengan canggung dan berkata "Selamat datang di Ryousei Academy."
Tadi itu tes? Mereka benar-benar gila jika membiarkan murid baru melawan Yomi setinggi 5 meter. Aku menggeleng pasrah.
"Ayo, sekarang juga kita akan kesekolah. Soal kelurgamu biar aku yang urus." Ucap Rei. Kemudian dia memegang bahuku dan seketika kami telah berada di sebuah koridor yang terlihat sangat mewah dan bergaya eropa.
"Jumper, huh?" Tanyaku pada Rei. Rei menyeringai. Kemudian Rei mengetuk pintu meminta izin untuk masuk. Setelah mendapat jawaban dari dalam, kami semua masuk keruangan itu.
Didalam ada seorang laki-laki yang sudah tua tengah duduk di kursinya. Ketika aku masuk, kakek itu tersenyum hangat kepadaku.
"Siapa namamu gadis muda?" Tanyanya ramah.
"Umm.. Miku. Aizawa Miku." Ucapku pada kakek itu.
"Kemarilah. Biar kutentukan ruanganmu." Ucapnya. Akupun langsung mendekatinya.
Dia menjulurkan tangannya kepadaku dan akupun menerima uluran itu.
Dia memejamkan matanya sebentar. Kemudian dia membukanya lagi.
"Rei, antar dia kekamar 18." Ucapnya sambil melihat kearah Rei yang terkejut.
"Tapi ruangan itu-"
"Rei."
Rei pun mengangguk. Dia berjalan menuju pintu keluar.
"Ikut aku Aizawa." Ucapnya.
Akupun mengikutinya keluar ruangan.
<==========================================>
Word Count : 1078
Well, ini hasil rewrite nya. Ada beberapa kalimat yang aku tambahin dan benerin. Kayanya bakal masih ada typo, jadi maklumin aja ya.
Hope you enjoy! 👋
Sapphire
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top