The Xia Qing Kingdom

🎶Playlist🎶

Wayv - Comeback
.
.
.
Aku kembali dengan cerita ini guys
.
.
Ini cerita collaborasi ya tapi sedikit beda. Karena ini seperti squel dari cerita inti kak FuraZaoldyeck
.
.
.
Semoga kalian suka
😉😉😉
.
.
Vote x Komen
JANGAN LUPA!!!
.
.
.
THANKS
🙏🙏🙏
.
.
.
HAPPY READING
📖📖📖
.
.
.

Kerajaan termasyur dan terkuat dibenua Qwenzy. Kerajaan ini memiliki puluhan ribu pasukan dengan panglima kuat yang mampu membunuh ratusan orang dalam sekali serang. Selain itu, banyak petinggi dan masyarakat disini yang cukup di kenal sebagai Magia kuat.

Dimalam ini, ibu kota nampak begitu ramai dengan beraneka ragam bentuk lampion menghiasi seluruh kota. Hari ini adalah hari ulang tahun ratu Mei Xiu dan seluruh masyarakat merayakannya termasuk keluarga kerajaan.

Setiap tahunnya, dihari spesial ini seluruh keluarga kerajaan berkumpul. Selain untuk merayakannya, memberikan beberapa barang berharga untuk menarik perhatian sang ratu, mereka juga menantikan sesuatu yang akan menjadi hal yang paling berharga saat ulang tahun sang ratu, yaitu sebuah hadiah yang akan diberikan kepada siapa pun yang ia kehendaki.

Ratu Mei Xiu, akan memberikan titah kepada bawahannya dan yang disebut dalam titah itu akan mendapat keberuntungan. Hadiah rutin tiap tahunnya, ratu Mei Xiu memberikan akses lebih pada rakyatnya untuk menambang batu Qing level rendah atau kristal sihir yang bisa digunakan untuk meningkatkan mana dan para Magia kaya yang masih memiliki mana rendah akan memburunya.

Sudah menjadi rahasia umum, jika di kerajaan Xia Qing kaya akan batu Qing atau bisa dibilang kristal sihir yang akan mampu meningkatkan mana serta sihir seorang magia walau tanpa latihan bertahun-tahun dan semua itu mereka bisa dapatkan setiap tahun saat ulang tahun Ratu. Mungkin tidak semua orang akan bersemangat dengan ritual tahunan ini, karena selain keahlian menambang, pertarungan jenis apa pun untuk mendapatkan batu Qing juga diperbolehkan disini. Tak ayal, terkadang bisa menewaskan banyak orang dan disitulah semua orang mulai sadar dengan hati dingin sang Ratu. 

Ratu Mei XIu, wanita tua dengan 4 orang anak itu memang cukup misterius. Entah apa yang ia dapatkan dengan terus mengorbankan rakyatnya untuk acara tahunan ini. Bahkan keempat anaknya pun tak mengerti, apa lagi putri Xia Rong Ying yang sangat tak memahami ibunya ini.

Saat ini mereka duduk bersama tanpa suara, ruang yang terbuka tanpa memiliki atap. Di depan sebuah pintu kayu besar yang sudah terlihat ratusan orang berkumpul. Sepertinya mereka menunggu detik-detik sampai terbukanya gerbang menuju penambangan batu Qing.

"Kenapa lama sekali? Aku menunggunya," keluh sang Ratu dan penasehatnya pun membungkuk dihadapannya.

"Sebentar lagi Ratuku," ucapnya dan pintu gerbang pun terbuka.

Ekspresi ratu seketika berubah, ia terlihat begitu cukup bergairah dengan acara ini, seolah ia tak pernah berpikir jika kemungkinan korban mati akan lebih banyak. 

"Kalian berempat harus ikut, aku menyiapkan sesuatu untuk kalian disana. Terutama kau Rong Ying." Ratu menatap keempat anaknya bergantian dan berakhir pada puteri Rong Ying yang terlihat menghela napas malas.

Pangeran Qian Kun meliriknya dan tersenyum mengejek, sementara pangeran Yong Qi tertawa. "Ibu, jangan memberikan ia tugas yang begitu berat. Ia hanya perlu pergi mencari ramuan untuk mereka yang sakit bisul." Seperti biasa pengeran yang satu ini suka sekali membuat putri Yi kesal.

Putri Rong Ying yang memang tak suka dengan kakaknya ini tertawa. "Baiklah, semoga kau memiliki bisul yang banyak dan kau akan malu meminta bantuan tabib istana. Setelah itu, kau akan datang kepadaku dan merengek, setelah itu namamu akan berganti menjadi pangeran bisul," cerca putri Rong Ying membuat pangeran Si Cheng yang tak pernah tertawa sembarangan itu menjadi tertawa, bahkan pangeran pertama terlihat sekali menahan tawa gelinya.

"Kurang ajar kau!" maki pangeran Yong Qi.

"Sudahlah, jangan bertingkah seperti anak kecil. Yi, kalau kau masuk kesana hanya untuk mempermalukanku, aku pastikan kau tidak akan kembali lagi kemari," ancam Ratu yang tentu saja membuat Rong Ying kesal. Kenapa harus saja ia yang menjadi bulan-bulanan ibunya? Sementara ketiga kakaknya, tidak pernah sedikit pun.

Apa dia anak tiri? Yang sengaja dibesarkan karena tak memiliki anak perempuan? Semenjak dulu, putri Rong Ying selalu saja penasaran dengan hal ini.

"GERBANG MENUJU GUNUNG QING DIBUKA"

Perdebatan mereka berhenti saat melihat prajurit berteriak, kemudian terompet pun berbunyi nyaring. Rakyat berebut masuk, sampai ada yang terjatuh bahkan terinjak-injak. Puteri Rong Ying terlihat tak tega melihatnya.

Para pangeran mulai melangkah dengan tenang dan santai, putri Rong Ying mengikutinya dibelakang dengan terus melayangkan protesnya dengan ritual yang hanya bisa membuat nyawa orang melayang ini.

"Untuk apa sebenarnya batu sialan itu! Apa mereka lupa kalau malam ini begitu dingin? Kenapa tidak besok saja!" omelnya dan pangeran Yong Qi menoleh.

"Untuk membuat pikiranmu sedikit terbuka. Kau kan bodoh, kurasa itu akan sedikit membantu," ejeknya yang tentu saja membuat putri Rong Ying kesal.

"Tutup saja mulut busukmu itu! Ah, kenapa ada pria bermulut busuk sepertimu!" cibir putri Rong Ying yang tentu membuat pangeran Yong Qi mengiriminya beberapa bola api, ia menggunakan elemen api.

"Berhenti melempariku! Apa kau tidak tahu ini panas sekali?" Putri Rong Ying mengomel.

"Tidak! Sebelum kau meminta maaf untuk ketidak sopananmu itu!" Pangeran Yong Qi dengan santainya terus mengirim bola api tersebut.

"Kakak kedua, tolong jangan lakukan itu kepadanya. Ia masih belum bisa menggunakan sihirnya." Pangeran Si Cheng datang, terlihat panik melihat kedua saudaranya seperti itu.

"Jangan ikut campur!" ucap oangeran Yong Qi yang tentu tak akan pernah mau berhenti sampai tiba-tiba sebuah cahaya syihir menerjang mereka, membuat keduanya terpental.

Putri Rong Ying dan pangeran Yong Qi jatuh ke semak-semak. "Jagalah sikap kalian! Jangan sampai mempermalukan keluarga kita!" Pangeran pertama datang, memandang geram kedua saudara tirinya itu.

"Jika itu terjadi lagi, aku akan benar-benar membunuh kalian disini!" ancamnya yang tentu membuat kedua takut sementara pangeran Win hanya mampu menghela napas panjang.

Kali ini pangeran Win tak lagi berjalan didepan bersama pangeran Qian Kun. Ia lebih sering berjalan disebelah putri Rong Ying yang terlihat sekali sibuk memandangi tanaman. Bahkan terkadang ia mengambilnya, menaruhnya dalam tas seratnya dan pangeran Si Cheng tertawa saat melihat gadis itu berlarian hanya untuk mengejar kupu-kupu atau mencabuti akar tanaman, sungguh sangat lucu.

Kerajaan Qing hanya memiliki satu puteri tapi sangat tidak kompeten, berbeda jauh dengan ratu yang begitu kuat tak tertandingi dan mempesona banyak orang. Terkadang pangeran Si Cheng juga bingung, kenapa putri Rong Ying sangat berbeda?

"Kakak ketiga, disini sangat banyak tanaman obat. Ah, aku tidak perlu repot untuk mengobati orang-orang kalau saja aku bisa mengambilnya setiap hari," gumam putri Rong Ying dengan mata berbinar, mencopot beberapa tanaman seolah menatap tumpukan harta karun di hadapannya. Lucu dan aneh, seperti itu lah putri Rong Ying.

"Ibu jelas tidak akan mengizinkanmu dan berhentilah untuk terus membuatnya marah." Pangeran Si Cheng menasehatinya.

Putri Yi yang sedang memetik beberapa bunga itu pun diam, memandang pangeran Si Cheng penuh tanya. "Kenapa? Apa ada yang salah dengan tempat ini. Kenapa kau seperti kakak pertama yang terlalu banyak aturan sekarang?" cibirnya dan pangeran Si Cheng tertawa.

"Ada binatang ajaib yang kekuatannya sama dengan Esmelth," terang pangeran Si Cheng yang membuat putri Rong Ying jadi memikirkan hal lain.

"Kakak ketiga, dimana Esmelthmu? Kenapa kalian semua tidak membawanya?" tanyanya dengan heran, ia tidak perlu risau masalah Esmelth karena memang ia tak punya. Gadis lemah yang kritis sepertinya, tidak akan didekati oleh Esmelth. Apa lagi ia juga belum bisa menguasai sihir apa pun atau memiliki mana yang cukup banyak, sungguh gadis tidak berguna.

"Peraturan pertama dalam kompetisi ini, kita tidak boleh membawanya." Pangeran Si Cheng mencoba menerangkan kepada putri Rong Ying.

"Jadi mereka hanya boleh menggunakan sihir?" Putri Rong Ying bertanya lagi dan pangeran Si Cheng mengangguk.

Mulut putri Rong Ying terbuka, ia sama sekali tak menyangka dengan aturan konyol ini. "Jadi, jika yang datang adalah Magia yang hebat, mereka yang berada di kelas rendah sepertiku akan kalah? Tidak! Mungkin saja kita akan terbunuh. Belum lagi jika mereka memanggil Esmelth mereka. Tidak ada pengawas disini dan merema bisa melakukan apa pun! Sepertinya kompetisi ini memang konyol. Ah, aku ingin kembali saja, disini tidak cocok untukku!" Putri Rong Ying berhasil berbalik tapi pangeran Si Cheng segera menarik bajunya.

"Kenapa?" tanya putri Rong Ying dengan risih.

"Aku tahu kau takut tapi di balik pintu itu ibu sudah menyiapkan hukuman yang lebih ganas dari pada disini," terang pangeran Si Cheng yang tentu membuat tubuh putri Rong Ying merosot.

Ia merengek. "Kenapa ini harus menimpaku? Aku masih 13 tahun, apa ini terlalu kejam!" keluhnya.

"Apa kalian akan tetap disitu?" Itu adalah suara pangeran Qian Kun yang membuat pangeran Si Cheng menoleh dan putri Rong Ying tetap duduk direrumputan.

"Dia kenapa?" Pangeran Yong Qi pun bergabung.

"Yi, tidak ingin berjalan. Ia ingin kembali ke istana," terang pangeran Si Cheng.

"Merepotkan!" cibir pangeran Yong Qi.

"Kau tidak bisa kembali dan aku juga tidak bisa membiarkanmu tetap disini. Jadi, apa yang kau inginkan?"

Apa ini sebuah tawaran untuk putri Rong Ying? Wah, selama 13 tahun, ini pertama kalinya pangeran Qian Kun memberikan sebuah penawaran untuknya.

Mata putri Rong Ying berbinar, ia sangat senang dan tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan ini.

Putri Rong Ying pun mengulurkan tangannya dan pangeran Qian Kun meraihnya. "Aku lelah, bisakah menggendongku?" rengeknya yang tentu membuat semua tercengang.

Sungguh, apa gadis ini sedikit tak waras? Pangeran Qian Kun benci dengan kontak fisik jenis apa pun dan putri Rong Ying menginginkan ia untuk menggendongnya?

Ini petaka! Rong Ying akan mati ditangannya saat ini.

"Rong Ying, apa kau ingin mati!" ucap pangeran Yong Qi, ia sama sekali tak mengerti dengan saudarinya ini. Meskipun ia tidak suka dengan Rong Ying tapi, mati dengan siap-siap seperti itu juga bukan pilihan terbaik.

"Kakak pertama, maafkan Rong Ying. Ia tak benar-benar paham dengan apa yang ia lakukan." Pangeran Si Cheng mencoba membela Rong Yi.

Pangeran Qian Kun nampak menimbang, ia memejamkan matanya dan menarik napas dalam. Pangeran Yong Qi dan pangeran Si Cheng saling berpandangan, terlihat tegang.

Mereka melihat pangeran Qian Kun menarik putri Rong Ying membuat gadis ini kebingungan. "Aku tidak akan menggendongmu, tapi aku akan mengajakmu berlari,"

Wosh

"Tidak! Kakak ketiga tolong aku!" jerit putri Rong Ying dari kejauhan.

Pangeran Yong Qi dan pangeran Si Cheng hanya mampu tertawa.

"Itu akibatnya saat untuk gadis yang memiliki banyak tingkah," cibir pangeran Yong Qi.

"Aku harap kakak kedua tidak terus-terusan berdebat dengannya," pangeran Rong Ying memperingatkan, kemudian berjalan mendahulunya membuat pangeran Yong Qi berdecak.

"Aku yang lebih tua, kau seharusnya lebih menghormatiku. Jangan terus membela gadis nakal itu," pekiknya dan pangeran Si Cheng hanya tersenyum menanggapinya.

---Tbc---

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top