TLP : 3
Thomas Harlaw adalah orang yang diutus raja John untuk mencari keberadaan putri Lily. Usianya hanya terpaut 3 tahun lebih tua dari Lily. Meski tak mengenal, tapi ia tahu Lily memiliki mata berwarna hijau lembut. Hanya itu ciri-ciri yang ia tahu. Thomas yakin ia akan berhasil menemukan sang putri. Kehadiran sang putri sangat penting bagi kerajaannya terutama saat usia 17 tahun nanti.
Thomas pergi bersama orang kepercayaannya,
Oswald Cleland. Ia memutuskan untuk mulai mencari dari desa Tadre. Sebuah desa kecil namun tempat yang nyaman dengan para penduduknya yang ramah dan hangat. Mereka memulai perjalanan dengan berkuda dan tiba setelah dua hari.
"Selamat datang, Sir!"sapa Jacob Mores, seorang asisten kepala desa Tadre datang menyambut ketika mereka tiba sore hari.
"Selamat sore, Jacob.."sahut Thomas seraya turun dari kuda. Saat itu sudah sore tapi masih ada beberapa pejalan kaki dan memperhatikan kedatangannya diam-diam. Ia menarik napas, besok pasti kabar dirinya sudah menyebar di seluruh desa, keluhnya dalam hati.
"Anda pasti lelah."
"Sama sekali tidak."
"Biar saya antarkan anda berdua ke tempat istirahat."
"Jacob."gumam Thomas nyengir. "Sejak kapan kau formal seperti ini padaku? Kita tidak sedang di istana. Bersikaplah seperti biasa, kawanku."
Jacob meringis malu. "Baiklah jika kau tidak keberatan."
"Tentu saja aku tak keberatan. Kita sudah lama berteman bukan?!"
"Baiklah. Ayo kuantar kau ke rumahku."
Thomas dan Oswald pun melangkah mengikuti Jacob memasuki desa. Berjalan di jalanan berbatu dan tiba di rumah sederhana berwarna coklat. Mereka akan tinggal di rumah Jacob selama masa pencarian sang putri.
"Maaf jika rumahku sangat sederhana."ujar Jacob membuka pintu
"Tak masalah bagi kami, Jacob."gumam Thomas menepuk bahu Jacob sementara Oswald membantu memasukkan kuda ke dalam kandang sebelah rumah.
"Jacob, siapa yang datang sesore ini?"Tanya seorang wanita yang baru saja keluar dari dapur dengan tangan belepotan tepung. Ia melihat Thomas dan membelalak kaget.
"Selamat sore...kita berjumpa lagi, Mrs Mores."
"Oh astaga!"seru ibu Jacob membekap mulut dan menyebabkan sebagian wajahnya kotor. "Thomas! Kau datang kemari?!"
"Ya..."
Ibu Jacob menghampiri Thomas hendak memeluk namun terhenti ketika teringat dirinya yang kotor. Tapi Thomas tak peduli. Pria muda itu meraih bahu Ibu Jacob dan memeluknya.
"Astaga, Thomas, aku sedang kotor. Pakaianmu bisa terkena noda!"
"Tidak apa, Mrs Mores.."
"Ah jangan panggil aku begitu. Apa kau sudah lupa?"
"Jangan terlalu formal dengan kami. Ingat itu, Thomas.."ujar Jacob meringis
Thomas tersenyum kecil. "Baiklah, ibu..."
Ibu Jacob tersenyum. Thomas sudah dianggap seperti anaknya sendiri. "Kau sendirian?"
"Tidak. Bersama temanku, Oswald."sahut Thomas.
Beberapa menit kemudian Oswald masuk dan Thomas memperkenalkannya pada ibu Jacob. Mereka pun menyantap hidangan makan malam khas desa yang sederhana.
"Jadi ada apakah gerangan kau datang kemari? Karena kau tidak memberitahu dalam suratmu."ujar Jacob saat sudah selesai makan dan sedang menikmati the
Thomas menyeringai. "Aku tak mau mengambil resiko alasanku kemari diketahui pihak lain. Demi keamanan."
"Apa ada hal yang penting sekali?"tanya Jacob penasaran
"Ya. Aku datang kemari atas perintah Yang Mulia..."
"Lebih baik aku keluar."
"Jangan bu. Tidak apa jika ibu mendengarnya. Mungkin saja bisa membantuku. Dan kumohon agar ibu merahasiakannya."ujar Thomas. Ibu Jacob pun duduk kembali. "Tentu kalian tahu mengenai putri Lily."
"Ya. Putri yang hilang.."
"Benar. Raja ingin kami mencarinya kembali dari desa ke desa. Dan di sinilah aku sekarang."
"Ah jadi begitu rupanya."
"Ya kami duga mungkin saja putri tinggal di desa."sahut Oswald. "Aku dan Thomas mendapat tugas ke desa ini."
"Jadi apa yang bisa kubantu?"
"Well...aku butuh melihat semua gadis yang tinggal di sini."
"Sangat banyak, Thomas."
"Mungkin kita bisa memberi batas untuk gadis usia 16-17 tahun."usul Oswald
"Ide bagus tapi bagaimana kita mengumpulkan mereka? Kita butuh suatu alasan."kata Jacob. Thomas mengangguk dan mengusap kepala seraya berpikir.
"Mungkin kalian bisa mengadakan pesta. Di sana pasti banyak gadis berkumpul dan kau bisa melihat mereka."usul ibu Jacob
Jacob menatap ibunya dengan mata berbinar. "Usul yang bagus, bu. Aku bisa meminta semua gadis untuk datang. Tapi kita tetap butuh alasan mengenai diadakannya pesta itu, bu."
"Bulan lalu raja baru saja berulang tahun bukan?! Mungkin ini bisa kita pakai. Bahwa raja hendak membagi dengan penduduk desa ini, dengan Thomas sebagai perwakilan."ujar Oswald
"Hm ide yang bagus. Aku tidak bisa menemukan alasan lain yang lebih baik dari ini."sahut Jacob dengan wajah puas.
"Yah baiklah. Kita adakan perayaan ulang tahun raja. Jacob, aku butuh bantuanmu untuk menyiapkan segalanya, termasuk undangan."
"Ya. Aku mengerti."
"Tapi sebelumnya apa kau bisa membantu aku mendapatkan laporan penduduk desa ini, terutama para gadis."
"Bisa kau lihat besok di kantorku, Thomas."
"Sekarang sebaiknya kalian istirahat. Kau pasti lelah, Thomas."kata ibu Jacob
"Ya. Ibu benar. Ayo aku akan antar kalian ke kamar tidur tamu kami."kata Jacob beranjak berdiri diikuti oleh Thomas dan Oswald.
Tbc...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top