[-23]. Celine dan Stalker

Celine hanya diam tanpa menatap Arville sama sekali. Kedua tangannya terlipat di depan dada dan tatapannya sedatar tiplek. Arville terheran, apa dia membuat kesalahan kepada gadis itu?

Dia mencoba berpikir apa yang mungkin terjadi. Setahunya kemarin mereka baik-baik saja sampai pulang. Bahkan Celine-lah yang meninggalkannya, kan?

Lalu buat apa Celine marah?

"Cel,"

"Hm."

"Cel."

Celine berdecak tidak suka. "Apa sih?!"

Benar dia marah, batin Arville sambil mengelus tengkuknya. "Sorry yah,"

"Sorry kenapa?"

Arville mengendikan bahunya. "Aku nggak tahu, tapi sorry yah kalau aku punya salah."

Kata-kata itu seharusnya bisa membuat emosi Celine tersurut, namun tidak seperti yang diharapkannya. Celine malah memalingkan muka dan tidak membalas apapun kata Arville—hal yang membuat Arville merasa makin bersalah dan frustasi.

"Cel."

Celine tidak mau berbalik.

"Cel,"

Masih tidak berbalik.

Arville mengoroh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. Diaktifkannya ponselnya meskipun tahu itu melanggar aturan sekolah, dia tahu bahwa Celine tampaknya tidak ingin mendengar suaranya, maka yang perlu dilakukannya adalah ...,

TING~

Celine memeriksa ponselnya yang memang tidak dimatikannya selama istirahat. Saat melihat layar ponselnya, ada nomor tak dikenal mengirimkannya pesan. Celine melirik Arville, tapi Arville pura-pura tak melihatnya, segera saja Celine membuka pesan itu.

'Sorry.'

Celine membalikan kepalanya, menatap Arville yang kini menatapnya penuh harap-harap. Lalu dia segera menyimpan kontaknya dan membalas pesannya, 'Ok' yang membuat senyuman Arville mengembang saat melihat ponselnya.

Tidak ada yang penting daripada dimaafkannya dirinya. Bahkan Arville sedikitpun tidak memikirkan alasan mengapa Celine marah.

*

Celine mengernyit heran saat melihat seorang gadis menatapnya dibalik pohon dari kejauhan. Tak perlu menajamkan penglihatannya, Celine dapat melihat bahwa gadis yang tengah 'menguntit'nya itu adalah gadis yang kemarin membuat kehebohan karena kotak bekal—Alea.

Alea tersentak saat dilihatnya mata Celine menatap tepat dimanik matanya. Celine yang saat itu sedang memperhatikan tanaman di kebun belakang—untuk mengecek keberadaan tanaman yang ditanamnya tahun lalu itu—pun berjalan mendekat ke Alea tanpa ragu.

Alea merasakan aura berbeda dari Celine, aura kharismatik—yang membuatnya merinding tanpa sadar. Tapi di wajahnya, tetap diperlihatkannya ekspresi tangguh dan tegarnya.

"Kak Celine ..., punya hubungan apa sama Kak Arville?" Tanyanya langsung ke inti.

Celine menaikan sebelah alisnya, lalu berkacak pinggang. "Teman, memangnya kenapa?"

Alea mengigit bibir bawahnya, terlihat sedang berpikir keras entah karena hal apa. "Benar-benar hanya teman, kan?"

"Iya," Celine berdengus. "Kalau nggak percaya, tanya saja langsung ke Arville-nya."

Mata Alea nampak membinar senang. Alea berdeham mencoba menutupi rasa senangnya itu. "Ehm, kalau begitu, kita teman."

Apa maksudnya itu?, Batin Celine sambil menaikan alisnya.

"Kak Celine sering dianterin pulang sama Kak Arville ya?"

Celine menekuk keningnya. Celine merasa Alea tengah mengorek-ngorek informasi darinya. Tapi tak dipedulikannya rasa risih yang melandanya. "Iya, mengapa?"

Sontak larut wajah Alea berubah masam. "Kak Arville selalu ngelak kalau aku minta dianterin."

*

Celine berpikir keras.

Arville yang sedaritadi di sampingnya hanya ditatapinya dengan penuh kebingungan. Arville tertawa geli. "Nggak tahu ya?"

Celine berdengus. "Yang kutahu itu, besok itu hari sabtu, hari libur. Ngapain nanya-nanya sih?" Celine menjawab asal meski tahu jawaban dari pertanyaan sederhana Arville tidak mungkin sesingkat itu.

"Besok itu hari ulangtahunku." Arville mengeluarkan selembar kartu undangan dari sakunya. "Datang ya, tenang saja, ada makanan vegan kok." Celine memutar bola matanya sambil tersenyum masam.

Tahun lalu, ulangtahun Arville berakhir tragis. Celine tak tahu bagaimana ceritanya, saat itu dia piket dan pulang lebih terlambat. Saat hendak keluar gerbang, Celine melihat seseorang penuh tepung dan telur yang mirip adonan itu melambaikan tangan dengan antusias ke arah Celine. Wajah Arville tak lagi berbentuk layak saat itu.

"Sorry, aku nggak bisa datang." Celine langsung mengembalikan kartunya tadi. "Sabtu-minggu aku sibuk banget, Ville."

"Yaah...," Arville nampak kecewa.

Celine buru-buru memotong. "Tapi hadiahnya nyusul senin nanti, oke?"

"Oke." Jawabnya sembari menghela nafas pasrah. "Oh iya, tadi kamu bilang mau nanya apaan?"

Celine berpikir sejenak. "Alea barusan ngadu ke aku, katanya kamu selalu ngelak ya, kalau dia minta di anterin?"

"Laah," Arville mengelus tengkuknya bingung. "Memangnya dia pernah minta di anterin?"

Aleaaa, kamu ngodenya kurang teraaang!, Ingin sekali Celine mendesiskan kalimat itu di depan Alea. Sungguh, Alea nggak nyadarkah kalau Arville ini bego?

"Terus kok kamu nggak inisiatif?" Celine bertanya dengan heran. Padahal Arville selalu berinisiatif mengantarkannya sampai persimpangan rumahnya tanpa pernah dia minta. Seharusnya Arville sudah belajar dan mengerti, kan?

"Kan kamu-nya belum pulang," Ucap Arville berpikir keras. "Dan, Cel ..., kamu tahu nggak sih dimana rumah Alea?"

Celine menggeleng polos, lalu memiringkan kepalanya. "Dimana?"

"Di depan sekolah,"

Disanalah Celine merasa bodoh.

***TBC***

26 Juli 2016, Selasa.

A.N

Lol, ada yang nanya ke saya.

KAA! Kok cerita kakak ada cinta segitiga siih? Piya-Tazu-Ryoka, Piya-Tazu-Kato (Lain kali nulis Piya-Tazu-Ryoka-Kato aja biar gampang)..., Alfy-Aria-Fany, dan sekarang Celine-Arville-Charlos, Celine-Arville-Alea (Celine-Arville-Charlos-Alea)...?! plisss kaaak! Tyara-BangAeth tolong jangan ada yaaa! (Lol, saya juga ga niat)...terus Yume-Yuki juga jangan yaaa plissss (Yang ini juga ga niat)...SEMANGKAKAAA!

Ini masih mending lho segitiganya, saya pernah bikin segiempat, malah.

A suka B, B suka C, C suka D, D suka A. Biar lebih gampang contohnya, saya taro nama salah satu tokoh deh, LMP. Tazu suka Piya, Piya suka Kato, Kato suka Ryuko, Ryuko suka Tazu. Got it? Tenang aja, itu ga beneran kok. Piya masih belum suka siapa-siapa wkwkwk

Yang mau nyoba bikin cerita cinta segiempat coba deh, soalnya punya saya hari itu comedy banget wkwkwk (Kalo gaada yang mau, saya bikin lagi lho entar di akun saya yang lain dalam cerita 'Full of Fulls')

Saya ga rekomendasiin kalian buat baca, itu abal semua, coz itu mantan-mantan cerita saya yang dulu (dengar kata 'mantan' apa banget ya). Oh, FoF masih bersih dari abal saat ini, karena saya belum re-write apa-apa.

CINDYANA H

😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top