Lembar 055
Paviliun Putra Mahkota.
Di tengah tengah scandal yang tengah menggegerkan Paviliun Baginda Raja. Paviliun Putra Mahkota justru menghadapi masalah tersendiri, di mana pemberontakan kecil yang mulai di lakukan oleh Jungkook atas rasa kekecewaannya dengan keadaan yang terjadi.
Kasim Cha sedari tadi tak henti hentinya mondar mandir di depan pintu masuk Paviliun Putra Mahkota, dan Sedikit menarik perhatian para prajurit yang tengah berjaga. Namun, meski begitu tak satu pun dari mereka yang berani bertanya, atau lebih tepatnya mereka tidak ingin ikut campur dengan urusan Putra Mahkota yang baru.
Tampak datang dari kejauhan. Kasim Seo yang hampir setiap saat terlihat murung. Langkah Kasim Cha terhenti dan tampak antusias menunggu kedatangan Kasim Seo dengan wajah pucat nya.
"Apa masih belum bisa?." Kasim Seo bertanya setelah ia sampai di penghujung tangga dan berhadapan dengan Kasim Cha.
"Kau ini kemana saja. Kau tahu bagaimana sikap Putra Mahkota kepada ku, kenapa kau malah tiba tiba saja menghilang."
"Aku ada urusan sebentar."
"Sebentar sebentar ada urusan, kau tidak tahu aku sedang berada dalam kesulitan"
Plak.
Kasim Cha memegangi kepalanya setelah Kasim Seo yang tiba tiba memukul kepalanya.
"Berapa umur mu?, kenapa kau selalu merengek pada ku?"
Kasim Seo berujar dengan suara datar dan bergegas masuk ke dalam Paviliun Putra Mahkota. Kasim Cha sempat ingin melayangkan protes namun, berhasil di urungkannya setelah melihat para prajurit yang berdiri di kedua sisi pintu. Dia kemudian memutuskan untuk segera menyusul Kasim Seo.
Kedua Kasim tersebut kini saling bertukar pandang ketika mereka telah duduk bersimpuh tepat di samping Jungkook yang bersembunyi di balik selimut. Kasim Seo kemudian berdehem, melakukannya dengan sengaja untuk menarik perhatian Jungkook.
"Putra Mahkota.... Mohon, jangan melakukan hal seperti ini."
Tidak ada jawaban, kedua Kasim tersebut kembali bertukar pandang dan sama sama menghembuskan napas pelan. Tidak ada yang bisa mereka lakukan saat Jungkook menolak untuk menjadi Putra Mahkota, bahkan jubah biru tua lambang kebesaran Putra Mahkota masih tergeletak di sudut ruangan tanpa ada seorang pun yang berani mengambilnya setelah Jungkook melemparnya ke sana.
Pintu ruangan perlahan terbuka dari luar dan menampakkan Young In yang kemudian melangkahkan kakinya masuk. Kasim Cha dan Kasim Seo segera bangkit dari tempatnya dan menyingkir, sedikit membungkukkan badannya hingga Young In menempati tempat yang baru saja di tinggalkan mereka.
"Anda benar benar datang kemari. Hamba yang rendah ini benar benar minta maaf."
Ujar Kasim Seo sembari semakin merendahkan kepalanya, kasim Cha yang tidak tahu menahu maksud dari Kasim Seo hanya mengikuti Kasim Seo. Young in merendahkan tubuhnya dan duduk tepat di samping Jungkook setelah memberikan seulas senyum yang bahkan tidak bisa di lihat oleh kedua Kasim yang tengah menunduk dalam tersebut.
Untuk sepersekian detik, hanya keheningan yang mereka rasakan. Kasim Seo perlahan mengarahkan pandangannya pada Young in yang masih saja berdiam diri. Dia kemudian menyikut lengan Kasim Cha untuk menarik perhatiannya.
Kasim Seo memberi sebuah isyarat agar Kasim Cha segeta mendekat dan memanggil Jungkook, tapi sepertinya Kasim Cha benar benar tidak berani melakukannya dan harus melakukan perdebatan tanpa suara untuk beberapa detik sebelum akhirnya Kasim Seo sedikit mendorong tubuhnya, dan mau tidak mau Kasim Cha perlahan mendekat dan menaruh kedua lututnya di lantai.
"Putra Mahkota...."
"Pergi!. Sudah ku bilang berapa kali, aku tidak mau mendengar suaramu." Jungkook menjawab dari balik selimut.
"Tapi Putra Mahkota...."
Jungkook yang sudah mengetahui posisi Kasim Cha melalui suaranya segera menggerakkan kakinya dan menendang Kasim Cha. Meski tidak terlalu keras tapi Kasim Cha jatuh ke belakang dengan wajah yang panik, mengingat bahwa di sana masih ada Young In, Kasim Cha bergegas bangun dan kembali duduk seperti sebelumnya. Dia hendak membuka mulutnya kembali, tapi dengan ringannya tangan Young In terangkat ke udara dan itu berarti larangan berbicara untuk Kasim Cha. Dia pun menunduk dalam dan berharap semoga Jungkook tidak menendangnya lagi.
"Sepertinya, hari ini Putra Mahkota sedang dalam kondisi yang kurang sehat."
Suara lembut Young In mengalun dengan merdu di telinga Jungkook dan membutanya membulatkan matanya. Dengan panik, dia segera membuka selimutnya sembari bangun dan langsung berbalik.
"Ma-ma..."
Ujar Jungkook terbata, dia pun dengan segera merubah posisi duduknya. Bersimpuh menghadap Young in dengan kedua tangan yang ia taruh di atas lututnya, perlahan dia menolehkan kepalanya ke arah Kasim Cha dan menatapnya tajam seakan ingin mengatakan, "kenapa kau tidak bilang?". Kasim Cha yang mengerti akan maksud dari Jungkook hanya bisa meringis dengan dahi yang berkerut.
" mohon maafkan atas kelancangan ku, Mama. Aku benar benar tidak tahu jika Mama berada di sini."
Young in menarik sudut bibirnya, memberikan seulas senyum kepada Jungkook yang sempat tersentak, karna melihat senyum Young in yang sangat mirip dengan Taehyung.
Keduanya kini duduk berhadapan dengan tenang setelah kedua Kasim yang berada di ruangan tersebut meninggalkan mereka dan pergi keluar. Tampak sedikit kecanggungan di wajah Jungkook, dan Young In mengerti apa sebabnya.
"Bagaimana keadaan mu?"
"Aku baik baik saja, meski aku hanya tidur seharian di sini. Itu bukan karna aku sakit, aku hanya-."
"Hyeongnim mu"
Sergah Young In dan perlahan Jungkook memberanikan diri untuk kembali menatap wajah Young In.
"Aku sudah mendengar semua dari Kasim Seo. Kakak mu benar benar melakukannya."
"Mama..."
Young In meraih tangan Jungkook dan menggegamnya, meski dia bukan putranya tapi Young In selalu memperlakukannya layaknya putranya sendiri, sama seperti ia memperlakukan Changkyun.
"Dengarkan ibu mu ini baik baik,"
Young In mengulas senyum tipis dan semakin membuat rasa bersalah Jungkook semakin besar. Senyuman itu, dan cara Young In berbicara, semua mengingatkannya pada Taehyung.
"Kakak mu.... Sudah memilih jalan yang akan ia lewati sendiri. Apapun yang akan terjadi nantinya, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun tentang hal itu. Kakak mu.... Memiliki cara pandang tersendiri, dia tidak akan mungkin melakukan hal hal secara sembrono. Untuk itu.... Tetap lah di sini, dan jadilah Putra Mahkota yang sebenarnya."
"Jika aku menjadi Putra Mahkota. Bagaimana dengan Hyeongnim?"
"Ibu akan menemuinya."
"Izinkan aku pergi bersama Mama."
Young In menggeleng sebagai isyarat penolakan atas permintaan Jungkook yang terlihat begitu antusias. Namun Jungkook tak begitu saja menyerah, dia berganti menggenggam tangan Young In dan menatapnya dengan tatapan yang benar benar memohon.
"Mama... Aku mohon, biarkan aku pergi bersama Mama kali ini. Aku harus benar benar bertemu dengan Hyeongnim."
"Kau. Tidak bisa menemui kakak mu, sebelum dia yang datang sendiri kepadamu."
Jungkook terperangah, merasa bingung dengan perkataan Young In. Kenapa dia tidak bisa menemui Taehyung dan kenapa harus Taehyung yang menemuinya terlebih dulu.
"Bagaimana mungkin bisa seperti itu?"
"Karna kakak mu. Adalah orang yang berbeda, meski kau datang ke sana dia akan semakin pergi jauh."
Perlahan Jungkook menarik tangannya dari tangan Young In, dari penuturan singkat Young In dia bisa menarik sebuah kesimpulan. Sebuah kesimpulan yang pada akhirnya membuatnya semakin menjadi orang bodoh. Apa kepergian Taehyung dari istana bukanlah untuk pergi berlibur, melainkan untuk menghindarinya. Lalu bagaimana selanjutnya, ini sama sekali bukan yang di harapkan oleh Jungkook.
"Apakah Hyeongnim. Akan kembali ke Istana?"
Jungkook menunggu jawaban dari Young In yang tak kunjung di dapatkannya, seakan jawaban itu sendiri tidak di miliki oleh Young In.
"Mama..."
"Percayalah pada kakak mu."
Sebuah jawaban yang bahkan tak mampu menjawab pertanyaan Jungkook.
"Jadi. Apa Hyeongnim tidak memiliki rencana untuk kembali ke Istana?."
Young In mendengarnya dengan begitu jelas, dia merasakannya. Keputusasaan Jungkook, dia tidak tahu seberapa dekat hubungan keduanya karna yang Young In tahu bahwa selama ini Taehyung jarang sekali meninggalkan Paviliunnya, tapi setelah melihat bagaimana reaksi Jungkook. Seperti nya Taehyung benar benar telah melukai perasaan Jungkook, lebih dari Taehyung yang telah mengecewakan ayah nya sendiri.
"Aku tidak mau. Aku tidak mau menjadi Raja. Mama."
THE DYNASTY : CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]
17.02.2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top