Lembar 052
MUSIC ON!!!!!!.
Di hari itu juga tepat setelah lee jeon memberikan perintah,seorang kepala prajurit yang terlihat paling antusias di bandingkan yang lainnya terlihat tengah menghimpun beberapa orang untuk ikut bersamanya menuju bukchon.
"bawa sebanyak mungkin,pastikan buruan kita tidak lepas hari ini!" ujarnya penuh dengan kemarahan yang terdapat dalam sorot matanya.
membawa taehyung kembali ke istana gyeongbok bukanlah hal yang akan di utamakan olehnya,melainkan membunuh changkyun lah yang telah ia tunggu selama beberapa tahun,untuk bisa mengobati sakit hatinya saat ayah changkyun menginjak injak harga dirinya beberapa tahun silam,dan sebentar lagi balas dendamnya akan segera tercapai,setidaknya jika ayah changkyun masih hidup dia pasti akan datang menyelamatkan anaknya,itulah yang ia yakini saat ini,dan dengan langkah yang mantap di iringi dengan derap langkah kaki di belakangnya dia meninggalkan istana gyeongbok dan membuat sedikit keributan di sepanjang perjalanan karna tak biasanya rakyat melihat rombongan prajurit yang terlihat begitu tergesa gesa seakan ingin menangkap seseorang.
di sudut lain hanyang,tepatnya bukchon,rubah kecil itu terlihat berjalan menerobos padang bunga setinggi lututnya untuk menemukan tuannya yang ia ketahui berada di kebun bunga milik menteri park yang terletak sedikit jauh dari kediaman menteri park.
semilir angin yang tiba tiba datang,menggerakkan bunga bunga yang saling berhimpitan dengan kelopak yang berwarna warni,suara gemerisik yang menggelitik telinga.
changkyun menghentikan langkahnya,sejenak mengarahkan pandangannnya ke sekeliling untuk menemukan keberadaan taehyung,dan kembali melangkahkan setelah penglihatannya belum bisa menjangkau tempat di mana taehyung berada dan langkah yang terus bergerak maju tersebut pada akhirnya menuntunnya untuk sampai di tempat taehyung.
changkyun menatap jauh ke depan,terlepas dari padang bunga yang setinggi lututnya dan jatuh pada padang rumput yang menjadi penghujung kebun bunga milik menteri park,di sanalah taehyung terduduk di atas rerumputan,membiarkan semilir angin menerbangkan ujung rambutnya dan memperlihatkan garis wajah yang terlihat begitu tenang.
semilir angin yang kembali menghampiri changkyun seakan ingin mendorong langkahnya untuk mendekat ke arah taehyung,membuat perhatiannya teralihkan untuk melihat kelopak kelopak yang begitu cantik yang saat ini mengelilinginya,dan satu hal yang terlintas dalam pikiran changkyun saat itu,teringat kembali ia akan sesuatu yang pernah di pegang oleh taehyung ketika ia berada di danau.
tangan ringan changkyun kemudian terangkat untuk menyelipkan pedangnya di pingganya dan setelah itu kembali melangkahkan kakinya dengan tangan yang terbebas yang kemudian ia gunakan untuk mengambil beberapa bunga dengan kelopak kecil saat langkahnya terus berjalan lurus ke depan dan berhasil menjangkau penghujung dari padang bunga tersebut dengan tangan kiri yang menggenggam beberapa tangkai bunga.
mungkin terlihat aneh saat kau melihat seorang pendekar pedang membawa bunga,namun seorang ungeom yang di kenal sebagai ungeom terkejam pun pernah memberikan seikat bunga liar pada seorang putri joseon di masa lalu,hal kecil yang mungkin menurun pada changkyun,di saat seseorang akan menghancurkan bunga di tangannya justru dia menjaganya dengan sangat hati hati agar tak ada satupun kelopak yang terlepas dari tangkainya.
changkyun mengambil rumput liar dan menggunakan untuk mengikat bunga yang saat ini berada dalam genggaman,mencoba membuatnya serapi mungkin meski dia tidak memiliki keahlian dalam hal tersebut bahkan bunga bunga yang selama ini ia bawa saat mengunjungi makam ibunya pun hanya terikat dengan asal agar bunga itu tetap menjadi satu ketika ia meninggalkannya.
sesuatu yang aneh ketika melihat rubah kecil yang berjongkok di tengah padang bunga yang berhasil menyamarkan keberadaannya bukan untuk berburu kelinci melainkan hanya untuk merapikan bunga yang baru saja ia petik,sesuatu yang bahkan tuannya sendiri tidak akan pernah berpikir bahwa dia bisa melakukan hal sekecil itu di balik sikap dinginnya yang menakuti semua orang yang bertatap muka dengannya.
setelah menghabiskan sedikit waktu di dalam semak semak changkyun kembali menunjukkan dirinya dan melangkahkan kakinya keluar dari padang bunga,berjalan ke arah taehyung dengan tangan kiri yang kembali menarik pedang yang terselip di pinggangnya.
bunga dan pedang,dua hal yang saling bertolak belakang yang saat ini telah di miliki oleh changkyun,dia memegang janji di tangan kirinya yang saat ini memegang sebilah pedang bahwa dia akan selalu melindungi tuannya meski harus mempertaruhkan nyawanya sekalipun,dan di tangan kanan yang membawa bunga,dia berjanji akan memberikan tempat yang layak untuk tuannya entah itu didalam istana gyeongbok ataupun jauh di luar sana,dia bertekad akan mewujudkan semuanya entah tuannya menginginkannya atau tidak.
suara gemuruh angin dan gemerisik dedaunan menutupi pendengaran taehyung sehingga membuatnya tidak menyadari kehadiran changkyun sebelum seikat bunga kecil yang tersodor di hadapan wajahnya,melihat hal itu taehyung perlahan mendongakkan kepalanya untuk melihat seseorang yang tengah menyodorkan seikat bunga tersebut padanya dan seulas senyum hangat terlukis di wajah tenangnya ketika mendapati wajah datar changkyun yang sudah berdiri dihadapannya.
taehyung kemudian mengambil bunga yang changkyun sodorkan dan setelah itu changkyun menempatkan dirinya duduk di samping taehyung dan mengarahkan pandangannya lurus kedepan di saat pandangan taehyung sendiri tengah tertuju pada seikat bunga yang saat ini berada di tangannya.
seulas senyum yang ia pertahankan menuntun pandangannya untuk melihat wajah changkyun yang sama sekali tidak menunjukkan perubahan.
taehyung kemudian mengarahkan pandangan menatap lurus kedepan sama seperti yang di lakukan changkyun saat ini,sejenak membiarkan hanya semilir angin yang berputar putar di sekitar mereka yang saling berbicara,karna tidak akan pernah ada pembicaraan di antara keduanya jika taehyung tidak membuka suara terlebih dulu.
"changkyun-a..."
"ye,naeuri"
"setelah aku meninggalkan semunya,rasanya jauh lebih ringan sekarang" taehyung menghela napas lembut dan mengarahkan pandangannya ke langit yang biru cerah dengan seulas senyum tipis,"mungkinkah aku sudah bahagia?" pertanyaan yang lebih di tujukan pada dirinya sendiri.
"mari kita cari hwagoon aghassi!"
taehyung mengarahkan pandangannya pada changkyun yang sama sekali tidak menunjukkan perubahan,apa dia ingin mengatakan bahwa taehyung baru akan bahagia jika dia bertemu dengan hwagoon,namun seandainya bertemu masih pantaskan dia memperkenalkan diri di hadapan hwagoon bahkan ketika dirinya yang saat ini tidak memiliki apa apa.
mengingat akan hal itu perlahan pandangan taehyung terarah ke bawah,tepat ke seikat bunga yang ia mainkan di tangannya seakan tengah menimbang sesuatu dalam pikirannya.
"aku sudah melepaskannya"
kalimat pemutus harapan yang terdengar begitu berat untuk terucap,melepaskan sebelum memiliki,melupakan sebelum melihat bagaimana rupanya,sesuatu yang mungkin sangat mudah untuk di lakukan atau mungkin sebaliknya,meski hanya sebuah nama yang bisa ia miliki,meski hanya sebuah nama yang bisa ia ketahui,hatinya telah bertekad mengingkari lisannya bahwa ia akan selalu mengingat nama tersebut.
park hwagoon,seorang wanita yang ikut menghilang ketika ia melepaskan tahtanya dan mungkin akan menjadi milik jungkook suatu hari nanti.
meski tidak di pikirkanpun semuanya semakin memberatkan hati taehyung dan semua itu berujung dengan helaan napas yang terdengar begitu pelan.
"kita bisa menculiknya_____jika naeuri mau"
taehyung terkekeh pelan sembari mengangkat pandangannya dan melihat wajah changkyun yang masih sama seperti sebelumnya meski dia baru saja mengatakan sebuah lelucon.
"apa maksudmu dengan menculiknya?,sejak kapan kau memiliki keberanian untuk menculik anak gadis orang?"
"jika naeuri tidak bersedia,hamba tidak masalah" ujar changkyun yang kemudian menundukkan kepalanya,meski raut wajahnya tetap datar sepertinya kali ini dia tengah menahan rasa malunya akibat perkataannya sendiri bahkan telinganya sedikit memerah.
"ada berapa banyak orang yang menyandang nama park sebagai nama bangsawan mereka di joseon,jika aku tidak di izinkan untuk bersamanya setidaknya mungkin aku bisa menjadi menantu laki laki untuk bangsawan park lainnya"
perkataan yang tak bermaksud untuk serius yang kemudian di biarkannya terbawa angin dan berlalu tanpa meninggalkan bekas sedikitpun.
setelah beberapa saat hanya di biarkan terisi oleh keheningan,mata changkyun tiba tiba menajam seiring dengan pergerakannya yang tiba tiba berdiri dan membuat taehyung mengikuti pergerakannya dengan matanya.
changkyun mengarahkan pandangannya menatap jauh kearah dia datang sebelumnya dan di sanalah tampak segerombolan orang yang terlihat berjalan di tengah tengah padang bunga seakan ingin menumbangkan seluruhnya,sesuatu yang pada akhirnya mengusik hati changkyun ketika melihat banyaknya bunga yang akan rusak karna mereka lewati.
"naeuri,ada yang datang bertamu"
taehyung menatap changkyun dengan tatapan bertanya sebelum akhirnya beranjak berdiri untuk melihat sendiri apa yang baru saja di maksud oleh changkyun,prajurit istana,itulah yang berhasil di tangkap oleh penglihatan taehyung dari warna pakaian yang di pakai oleh beberapa orang yang berjalan seirama menuju ke arah mereka.
terkejut?,tidak,dia sama sekali tidak terkejut karna dia sendiri telah memperhitungkan bahwa hal ini pasti akan terjadi jika dia nekad keluar dari istana,tapi dia sudah melepaskankan semuanya,dia tidak lagi memiliki alasan untuk tetap berada di dalam istana karna mungkin cepat atau lambat dia pun akan semakin kehilanggn harga dirinya dan di paksa untuk bersujud di hadapan jungkook,mengingat seperti apa watak dari klan Heo yang menjadi klan yang berada di balik punggung jungkook sebagai basis kekuatan tanpa jungkook sadari.
tak butuh waktu lama hingga para prajurit tersebut berhasil bertatap muka dengan keduanya,dan ketegangan berada pada sudut para prajurit yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang tersebut setelah melihat buruan mereka berdiri tepat di hadapan mereka.
"pangeran,baginda raja mengutus hamba untuk membawa pangeran kembali ke istana" ujar kepala prajurit yang berdiri di tengah dan berhadapan langsung dengan changkyun.
"aku tidak ingin memberimu jawaban,bawa kembali orang orang mu ke istana!" tolak taehyung secara halus.
"pangeran juga harus mengerti,tidak ada jawaban berarti sama saja dengan kematian" ujar kepala prajurit tersebut yang kemudian mengarahkan pandangannya pada changkyun seakan ingin menegaskan tujuan mereka yang sebenarnya datang kesana.
"naeuri" gumam changkyun seakan tengah meminta izin dari taehyung.
"pergilah!"
di detik berikutnya suara pedang yang di tarik dari dalam sarung saling bersahutan,"jangan lama lama" ujar taehyung yang berbalik dan berjalan sedikit menjauh membiarkan rubah kecilnya bertindak sesuka hatinya.
"hehh...setelah menunggu sekian lama akhirnya tiba saatnya untuk mencabut nyawamu" sinis sang kepala prajurit.
"aku tidak perduli apa yang pernah di lakukan oleh ungeom itu padamu,tapi sayangnya sekalipun kau membawa seribu pasukanmu kau tidak akan bisa mencabut nyawamu di saat kau sendiri telah kehilangan harga dirimu"
sebuah pernyataan yang terdengar seakan seakan dia telah mengetahui tujuan para prajurit yang tengah bersiap untuk menghunuskan pedang mereka ke arahnya dan sekaligus berhasil memancing kemarahan para prajurit tersebut.
"mulut pahit mu itu memang sama seperti ungeom rendahan itu,akan ku pastikan mengirimmu ke neraka hari ini juga"
"bahkan baginda raja sekalipun tidak pernah menatap ke arah kalian,bagaimana bisa kau menyebut seseorang yang setiap saat berada di sisi baginda raja sebagai ungeom rendahan,setidaknya kau harus menyisakan sedikit harga dirimu untuk menyadari di mana seharusnya kau berdiri"
sebuah nasehat dengan kata kata yang sakartis terucap dengan begitu mudahnya,taehyung yang hanya bisa melihat tanpa bisa mendengar sedikit merasa terganggu,karna meski hanya melihat punggung changkyun dia merasa bahwa changkyun tengah memulai perdebatan dengan para prajurit,sesuatu yang bahkan tidak pernah changkyun lakukan karna dia lebih cenderung akan langsung bertindak setelah mengucapkan sepatah atau dua patah kata,tapi dari saat ia meninggalkan changkyun hingga detik ini terlalu lama jika changkyun hanya mengatakan sebuah kata pendek seperti biasa,sesuatu yang pada akhirnya membuat guratan khawatir muncul di wajahnya.
"sepertinya mengirimmu ke neraka secepatnya adalah pilihan yang terbaik,setelah membunuhmu ku pastikan akan menemukan ayahmu dan memenggal kepalanya"
changkyun menggerakkkan pedangnya ke samping seakan hendak membuang sesuatu dari pedangnya dengan ujung yang menghadap ke tanah.
"Serang....."
THE DYNASTY : CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]
15.01.2019
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top