Lembar 049

MUSIC ON !!!!.

Tanah hanyang yang perlahan basah oleh tetesan air yang jatuh dari langit dan hancur begitu mencapai tanah,sebatas gerimis yang menyerupai salju di musim dingin,membuat berkurangnya aktivitas yang berada di hanyang namun sayangnya hal tersebut sama sekli tidak berlaku di dalam istana gyeongbok.

dimana seperti tengah terjadi keributan besar di dalam istana dan di sinilah semua bermula,saat lee jeon menempati singgah sananya dan bukannya duduk dia malah berdiri di depan singgah sananya dan mengarahkan pandangannya pada menteri park yang berdiri di antara para menteri lainnya seakan ingin meminta pendapat darinya sebagai seorang ayah mertua dan hanya sebuah anggukan ringan yang penuh dengan rasa hormat terlimpah sebagai sebuah jawaban yang kemudian menuntunnya untuk mengarahkan pandangannya pada seluruh menteri yang berdiri di bawah singgah sananya,dengan hati yang masih tergoyahkan untuk kesekian kalinya dia tidak bisa melindungi orang orang yang berada dalam jangkauannya.

"hari ini,putra mahkota lee taehyung resmi di turunkan dari tahtanya dan aku mengangkat pangeran lee jungkook sebagai putra mahkota joseon selanjutnya"

tepat setelah mengatakan hal tersebut lee jeon segera meninggalkan singgah sananya dan juga keributan yang sebelumnya dia buat atas pernyataannya.

"t-tunggu sebentar,menteri park bagaimana ini bisa terjadi?"protes salah satu menteri pada menteri park yang menanggapi pernyataannya dengan seulas senyum tipis.

"semua sudah di putuskan"jawaban yang sangat sulit untuk di percaya bagi klannya.

"menteri heo,hahaha.............ku ucapkan selamat untuk mu"

"akhirnya yang mulia mau menyadarinya juga"

menteri park bertemu pandang dengan junhoo yang tengah mengumbar senyum kemenangannya namun berubah menjadi sinis ketika melihat ke arahnya,menteri park dapat dengan jelas menangkap wajah bahagia junhoo saat ini,tentu dia harus bahagia karna mulai hari ini cucunya akan menjadi putra mahkota joseon dan tentu saja itu akan membuatnya memperlebar kekuasan klan nya.

merasa semua sudah selesai untuknya,menteri park mengikuti langkah lee jeon meninggalkan ruang pertemuan dan segala kekacauan yang tersisa di sana,tidak ada lagi yang bisa di debatkan,semua sudah berjalan dengan sangat sempurna dan dia akan membawa cucunya pulang setelah ini.

di sisi lain berita tentang penurunan gelar taehyung perlahan mulai menyebar di dalam istana dan sampai ke telinga guru dong il yang kemudian berlari dari paviliunnya menuju perpustakaan gwansanggam di mana dua guru besar lainnya berada.

setelah sampai di depan pintu perpustakaan gwansanggam guru dong il membukanya dengan kasar dan terburu buru menutupnya dari dalam,mencari kedua guru besar lainnya dan dengan napas yang sedikit terputus dia berhasil mengejutkan guru heojoon yang saat itu tengah duduk membaca buku.

"ada apa dengan wajahmu?"tanya guru heojoon dengan raut wajah yang serius setelah melihat wajah guru dong il yang sedikit panik dan suara itu pula yang akhirnya membuat guru kiseung keluar dari barisan rak buku dan mendekati guru heojoon untuk melihat siapa yang tengah berbicara dengan guru heojoon.

"sudah berakhir"

kedua guru besar yang mendengar ucapan guru dong il seketika itu terdiam.

"apa maksudmu dengan kata sudah berakhir?"tanya guru kiseung dengan nada bicara yang halus.

"duduklah dulu dan katakan dengan tenang"sahut guru heojoon.

"putra mahkota sudah di turunkan dari tahtanya"

kedua guru besar gwansanggam tersebut membulatkan matanya setelah mendengar berita yang di bawa oleh guru dong il,tampak bahwa mereka benar benar tidak percaya sekaligus terguncang oleh berita tersebut.

"bagaimana bisa seperti ini?"gumam guru kiseung sembari menjatuhkan pandangannya.

"akhirnya kita tahu apa yang di inginkan oleh cenayang keparat itu"sahut guru heojoon dengan suara yang tiba tiba mengeras dan semua orang mengarahkan pandangannya pada guru heojoon.

"apa yang akan terjadi setelah ini?"gumam guru kiseung terdengar begitu putus asa.

"putra mahkkota sudah turun tahta,seharusnya dia melepaskannya"jawab guru heojoon tapi di balik itu semua timbul keraguan yang menyelimuti hatinya.

"pangeran jungkook akan naik tahta hari ini"

pernyataan terakhir guru dong il yang bahkan tak mampu membuat kedua guru besar di hadapan mengulas senyum meski hanya senyum tipis sekalipun,bukan karna mereka tidak menyetujui jika jungkook yang menjadi putra mahkota melainkan karna dari klan mana ia berasal,sesuatu yang bahkan guru ilmu ramal pun tak pernah menyangka hal ini akan terjadi.

THE LITTLE PRINCE

"naeuri"

sebuah panggilan baru untuk tuannya di lontarkan oleh changkyun dan membuat taehyung membalikkan tubuhnya,seulas senyum hangat yang memberatkan bahu changkyun ketika bahkan dirinya sendiri pun tidak sanggup untuk memanggilnya dengan sebutan pangeran dan lebih memilih memanggilnya dengan sebutan tuan muda.

seandainya dia bisa melakukannya saat itu juga dia ingin memaki taehyung yang ternyata adalah orang yang menginginkan meninggalkan tahtanya sendiri,ingin rasanya sisi gelap changkyun menghabisi semua orang dalam istana dan menjadikan tuannya menjadi satu satunya raja yang mutlak namun sayangnya dia lebih tunduk terhadap semua perintah tuannya di bandingkan dengan tunduk akan pikirannya sendiri.

perlahan changkyun mendekat ke arah taehyung dan berhenti tepat beberapa langkah di depannya,"pangeran sudah menunggu"

"putra mahkota"ralat taehyung secara halus ketika mendengar changkyun yang masih memanggil jungkook dengan gelar pangeran,"mulai sekarang kau harus memanggilnya putra mahkota"

"tidak mau"

taehyung sempat terdiam sejenak dan kemudian mengulas senyum yang sedikit lebih lebar ketika mendengar penolakan halus changkyun.

"bukankah kalian sudah berteman?"pertanyaan yang membuat changkyun memalingkan pandangannya dan menghindari kontak mata dengan taehyung.

"bagaimana perasaan jungkook jika dia mengetahui bahwa kau tidak lagi ingin menjadi temannya,dia pasti akan sangat kecewa,aku....."taehyung memalingkan pandangannya dan tersenyum tipis,"aku bukanlah orang yang bisa menjadi temannya"

terdapat sedikit kekecewaan dari nada bicaranya dia kemudian berjalan selangkah mendekati changkyun seakan ingin memutus jarak di antara keduanya dan mau tidak mau changkyun kembali bertemu pandang dengannya.

"di istana ini,bukan,tapi di dunia ini hanya kaulah satu satunya orang yang bisa menjadi temannya,selama ini dia sangat kesepian dan selama ini pula aku tidak bisa menjadi kakak yang baik untuknya,setidaknya dengan membuatmu menjadi temannya aku bisa melakukan sesuatu yang baik sebagai kakaknya"

"ini semua salah naeuri,sejak awal naeuri sudah melakukan kesalahan"sebuah tuntutan yang terdengar begitu datar membuat taehyung hanya bisa terdiam menatap sepasang mata yang terlihat begitu kecewa di hadapannya.

"waktu itu,___kenapa naeuri mengiyakan keinginan pangeran saat dia ingin menjadi seorang raja,kenapa naeuri tidak menjelaskannya sejak awal dan malah membiarkan semua sampai sejauh ini,bagaimana,bagaimana jika pada akhirnya pangeran tahu yang sebenarnya?"changkyun memberi jeda pada perkataan dan menatap dengan serius tuannya yang mungkin memang terlalu baik hati.

"apa yang akan naeuri lakukan saat itu?"

"changkyun-a......"

mulut changkkyun kembali terkatup rapat seakan hanya dengan begitu dia tidak akan kehilangan kendali dan menarik pedangnya.

"kita sudah membahas hal ini semalam,jebal"

tak mendapat respon apapun taehyung kemudian meraih tangan kiri changkyun yang memegang pedang,"aku menyerahkan joseon kepada orang yang tepat,apa yang harus kau khawatirkan,meski masih memiliki banyak kekurangan tapi percayalah bahwa adikku akan menjadi raja yang baik suatu hari nanti"

"jeosonghamnida yang mulia"suara batin yang terlontar dengan tatapan dinginnya.



THE LITTLE PRINCE



pintu ruangan kamar putra mahkota terbuka oleh dorongan tangan changkyun dan tentu saja dengan taehyung yang berdiri di tengah pintu dan bersiap untuk memasuki ruangan yang mulai hari ini bukan lagi kamar miliknya melainkan milik adik kecilnya yang tidak lain adalah putra mahkota jungkook.

sosok pangeran kecil yang sangat naif tiba tiba saja terlihat begitu berbeda dari sebelumnya,saat taehyung menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa jungkook yang berada di dalam ruangan sana telah memakai jubah berwarna biru gelap lambang kebesaran putra mahkota joseon yang baru tadi pagi terlepas dari tubuhnya.

langkah pelan yang di iringi dengan seulas senyum tipis dan mata yang sedikit berkaca kaca namun jika hanya di lihat sekilas mungkin orang lain tidak akan menyadarinya,seulas senyum yang sangat kontras dengan seseorang yang tengah berjalan di belakangnya yang terlihat seperti ingin membunuh seseorang.

jungkook yang tidak sabar menunggu taehyung sampai di tempatnya dengan langkah yang ringan dan wajah yang tersenyum tanpa beban,dia sendirilah yang langsung menghampiri taehyung.

"hyeongnim,hyeongnim kemana saja?,sejak tadi aku mencari hyeongnim"

taehyung melebarkan senyumnya dan hampir seperti tawa ringan ketika mendengar jungkook merengek padanya,dia kemudian mengamati penampilan jungkook dari bawah hingga atas dengan seulas senyum yang ia pertahankan.

"baju ini sangat pas untukmu"

sebuah pujian yang terlontar begitu tulus,memungkiri diri sendiri bahwa sudut hatinya sedikit terluka melihat hal itu.

"rasanya sangat tidak nyaman,aku lebih suka memakai baju yang biasanya"

taehyung terkekeh pelan ketika jungkook mengerucutkan bibirnya di akhir kalimatnya,dan dengan senyum yang sedikit memudar perlahan taehyung mengangkat tangannya ke udara dan menggunakannya untuk menyentuh wajah jungkook dan sempat membuat jungkook tersentak.

"belajarlah dengan rajin,suatu hari nanti kau akan mengerti semuanya"

tanpa mengerti maksud dari ucapan taehyung,jungkook mengangguk dengan semangat seakan tengah mengucapkan janji pada dirinya sendiri namun di saat seperti itu rubah kecil di belakang taehyung menguatkan genggamannya pada pedangnya dengan tatapan yang masih sedingin rembulan dan terlihat lebih mengerikan.

"boleh hyeongnim memelukmu?"

jungkook mengangguk dan setelahnya dia menjatuhkan dirinya dalam rengkuhan taehyung,memeluk punggung taehyung yang terasa lebih kecil di bandingkan sebelumnya.

"hyeongnim harus makan yang banyak"

"arraseoyo"

"kita bisa berbagi kamar kenapa hyeongnim harus pergi?"

"hyeongnim akan pergi untuk berlibur di rumah harabeoji,tidak ada yang perlu kau cemaskan"

"setelah itu kita akan bertemu lagi"

taehyung terdiam bahkan mulutnya kini tak bisa untuk sekedar tersenyum ataupun mengucapkan sebuah janji pada jungkook meski janji ringan sekalipun.

"maafkan hyeongnim mu ini"sebuah gumaman yang masih terdengar jelas oleh jungkook,dan membuatnya bertanya tanya.

"kenapa hyeongnim tiba tiba meminta maaf?"

"aniya,tidak ada apa apa"sangkal taehyung.

"suatu hari nanti,jadilah raja yang baik untuk joseon,jungkook-a"

sebuah nasehat yang lebih mirip sebagai permintaan yang hanya mampu di ucapkan oleh hatinya yang mengiringi terlepasnya pelukan kakak beradik tersebut.

taehyung kembali memandang wajah jungkook,sudah waktunya untuk pergi,terlalu lama di sana hanya akan menimbulkan masalah baru.

"tetaplah dalam keadaan sehat dan tunjukkan pada ayahanda seperti apa adik hyeongnim ini"

"ne"

jawaban yang penuh dengan antusias membuat taehyung merasa berdosa karna telah memanfaatkan kenaifan adiknya yang sama sekali belum mengetahui tentang seluk beluk istana dan malah memutuskan untuk pergi dan berhenti berjuang sekaligus menghentikan orang orang yang telah memperjuangkannya.

"hyeongnim pergi dulu"

"setelah kembali hyeongnim harus mengunjungiku secepatnya"

taehyung memberikan seulas senyum sebagai sebuah jawaban,"jaga dirimu baik baik"

"putra mahkota"

lanjutnya dalam hati sekaligus mengiringi langkahnya yang berbalik dan berjalan menuju pintu keluar dan saat itu pula butiran air bening jatuh menyusuri pipinya tanpa di ketahui seorangpun,termasuk changkyun yang tengah menundukkan kepalanya pada jungkook sebelum menyusulnya.



THE LITTLE PRINCE


taehyung menuruni tangga paviliun putra mahkota dengan raut wajah yang terlihat begitu tenang tapi dalam waktu bersamaan terasa begitu kosong dalam tatapan matanya.

menginjakkan kakinya di halaman paviliun dan membiarkan butiran butiran air yang menyerupai debu membasuh kesedihan yang begitu terkutuk yang tengah bersarang di sudut tergelap hatinya.

namun langkah itu tiba tiba terhenti saat dia mencapai tengah halaman,dia berbalik dan melihat ke arah pintu paviliun putra mahkota yang terasa begitu jauh darinya,gerimis yang terlihat begitu tenang dengan air yang hanya sesekali turun seakan menginginkan taehyung berada di sana sedikit lebih lama.

"jikapun aku bisa kembali,aku hanya akan kembali untuk memberi hormat padamu,_____yang mulia putra mahkota___,jaga dirimu baik baik"

sebuah kata perpisahan yang benar benar di ucapkan oleh hatinya saat hanya pintu yang menyembunyikan adiknya lah yang berada di hadapannya,dia kemudian mengarahkan pandangannya pada rubah kecil yang berdiri di sampingnya.

mengulas senyum hangat untuk menghangatkan hati changkyun yang begitu dingin.

"rubah kecilku"

mata changkyun bereaksi ketika mendengar taehyung memanggilnya dengan sebutan rubah kecil untuk pertama kalinya.

"kita pergi sekarang"

sebuah kalimat yang bukan terucap sebagai kalimat perintah melainkan sebagai sebuah ajakan,keduanya pun kembali melanjutkan langkahnya,menerjang gerimis yang bahkan tak bisa sekedar untuk membasahi ujung rambut mereka.

langkah yang terlihat begitu tenang hingga pintu gerbang gwanghwamun yang begitu besar berhasil di tangkap oleh penglihatan taehyung.

"harabeoji..."

sebuah teguran membuat menteri park yang berdiri tidak jauh dari pintu gwanghwamun menolehkan kepalanya dan mengulas senyum tipis ketika melihat cucunya berjalan ke arahnya.

"apa harabeoji sudah lama berdiri di sini?"

"aniya,aniya,harabeoji baru saja sampai di sini"

"kalau begitu,mari kita pulang,sudah sangat lama aku tidak melihat halmeoni"

"ne,ne,baiklah kalau begitu kita pergi sekarang,sebelum hujannya bertambah semakin deras"

ketiganya berjalan menuju pintu gwanghwamun,pintu yang seumur hidup belum pernah di lewati oleh taehyung dan hari ini untuk pertama kalinya dia akan melewatinya atau mungkin meninggalkannya.

"pangeran..........."

suara pekikan dari arah belakang membuat ketiga orang tersebut menghentikan langkahnya dan berbalik.

"tunggu dulu,pangeran mau kemana?"

teriakan yang di sertai dengan suara tangisan,kasim seo yang langsung berlutut di hadapan taehyung sembari memegang tangannya begitu ia menjangkau tempat taehyung.

"pangeran ingin pergi kemana....?pangeran tidak boleh pergi,pangeran harus tetap di sini bersama kasim seo"

tak ada hal lain yang bisa di lakukan taehyung ketika melihat kasim seo yang menangis sembari memohon padanya selain seulas senyum yang seakan ingin menenangkannya,perlahan taehyung menjatuhkan satu lututnya di atas tanah dan menggenggam kedua tangan kasim seo.

"kasim seo"

"n-ne"

"aku,akan mengunjungi harabeoji,tapi kenapa kau malah menangis?"

"itu karna pangeran tidak memberitahu hamba sebelumnya,jika ingin kemana mana setidaknya beri tahu hamba agar hamba bisa bersiap siap"

"kau tidak akan pergi keman kemana"

"pangeran................"

"kau tetap di sini dan bantu kasim cha"

"tidak bisa.....hamba ingin tetap berada di samping pangeran,hamba mohon bawa hamba bersama pangeran,hamba tidak akan mengeluh lagi,hamba berjanji"

taehyung menggeleng dengan seulas senyum yang masih setia di wajah pucatnya,"anggap ini sebagai permohonan ku,kembalilah ke paviliun putra mahkota"

taehyung melepaskan tangan kasim seo dan segera berbalik meninggalkannya.

"p-pa-pangeran"

gumam kasim seo tak percaya jika taehyung benar benar meninggalkannya bahkan suara teriakan beserta tangisnya pun tak lagi bisa menghentikan langkah taehyung yang dengan mudahnya melewati gwanghwamun.

"pangeran....mohon jangan tinggalkan hamba.....apa yang bisa hamba lakukan setelah ini....."

taehyung berbalik tepat setelah ia sampai di luar gwanghwamun,melihat kasim seo untuk yang terakhir kalinya sebelum pintu gwanghwamun yang mulai tertutup benar benar tertutup seakan ingin menyembunyikan kasim seo beserta meredam suara tangisnya.

dan suara gwanghwamun yang tertutup itu pula lah yang mengiringi langkahnya untuk meninggalkan tempat kelahirannya,meninggalkan semua keaguangan yang telah di limpahkan padanya sejak ia terlahir bersamaan dengan gelar putra mahkota yang ia sandang,dan ketika gelar itu hilang maka keagungan itu akan hilang pula dengan sendirinya,dan inilah jalan yang di pilih oleh putra mahkota sebelum mencabut gelar putra mahkota atas keinginannya sendiri,ialah pangeran taehyung kakak dari putra mahkota joseon,jungkook.




THE DYNASTY : CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]

Sumber inspirasi : Novel Terjemahan Indonesia The Moon That Embraces The Sun Bagian 1

Karya : Jung eun gwol




Annyeong......

Mau di hentika di episode 50 Atau lanjut sampai episode 100 ????????.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top