Lembar 029


matahari terlihat melambai lambai di bagian barat seakan mengucapkan selamat tinggal pada rembulan yang sudah bersiap menggantikannya untuk menerangi joseon,pemuda yang selalu bersikap dingin itu kembali menapakkan kakinya di tempat tuannya berada,changkyun berjalan menyusuri halaman paviliun putra mahkota dan menaiki tangga yang lumayan tinggi sebelum ia bisa menjangkau pintu,namun langkahnya terhenti ketika ia berada tepat di depan pintu,menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan paviliun putra mahkota sore itu,perlahan dia menolehkan kepalanya ke samping,melihat barisan para dayang yang tengah menundukkan kepalanya,changkyun menyadari bahwa mereka bukanlah dayang dari paviliun putra mahkota,melainkan dayang dari paviliun permaisuri young in dan itu artinya young in tengah berada di dalam sekarang,perhatian changkyun teralihkan ketika pintu di hadapannya terbuka dari dalam,dua orang petugas dari departemen pengobatan kerajaan,hal itu membuat changkyun tersentak di balik wajah datarnya yang terlihat baik baik saja,dua petugas tersebut menundukkan kepalanya dan kemudian melewati changkyun yang sedikit bergeser dari posisinya untuk memberi jalan.

"tunggu sebentar"

suara berat changkyun menghentikan langkah keduanya yang hendak menuruni tangga,changkyun pun berjalan beberapa langkah dan berhenti di hadapan mereka yang masih tampak panik seperti sebelumnya.

"apa terjadi sesuatu dengan putra mahkota?"

"pagi tadi,putra mahkota tidak sadarkan diri di tepi danau"

changkyun membulatkan matanya dan bergegas masuk ke dalam paviliun putra mahkota bahkan sebelum petugas balai pengobatan tersebut menyelesaikan perkataannya,changkyun menyusuri lorong dengan langkah yang lebar dan melihat kasim seo yang berdiri di samping pintu kamar putra mahkota,tampak kemarahan di mata changkyun yang membuatnya semakin terlihat mengerikan,changkyun menghampiri kasim seo dan tiba tiba menarik bajunya dengan satu tangan seakan ingin mengangkat tubuh kasim seo,membuat para dayang di sana sempat terkejut sebelum akhirnya kembali menunduk dalam,sedangkan kasim seo hanya bisa memasang wajah ketakutannya,baik kasim seo maupun para dayang di paviliun putra mahkota,ini adalah yang pertama kalinya bagi mereka melihat kemarahan changkyun yang benar benar terlihat sangat mengerikan.

"t-tu-tuan muda....."lirih kasim seo di bawah tekanan changkyun yang seperti benar benar ingin membunuhnya.

"bukankah sudah ku katakan untuk tidak membiarkan putra mahkota meninggalkan paviliun selama aku tidak ada"

suara berat changkyun dengan nada bicara yang penuh penekanan hanya membuat suara kasim seo tercekat di tenggorokkan"ma-maaf-maafkan aku,t-ta-tapi..."

changkyun semakin menarik baju kasim seo dan refleks kasim seo langsung memalingkan wajahnya,tapi pintu di samping changkyun tiba tiba terbuka dan mengalihkan perhatian keduanya,changkyun segera melepaskan kasim seo setelah melihat young in tersenyum ke arahnya dengan wajah yang khawatir,dia pun segera menundukkan kepala sekilas sebagai pengganti salam,begitupun kasim seo yang menunduk lebih dalam dan tidak kembali mengangkat kepalanya seperti changkyun.

"kau baru kembali?,masuklah!,putra mahkota sudah menunggumu"

ujar young in yang kemudian meninggalkan pintu dan berjalan ke dalam,tanpa melihat ke arah kasim seo,changkyun melangkahkan kakinya masuk dan menutup pintu dari dalam,changkyun berjalan menghampiri young in yang sudah kembali duduk di samping taehyung yang tengah terlelap dengan damai di balik selimutnya,dia menjatuhkan lututnya beberapa langkah di belakang young in dan membuat young in harus melihatnya dengan ekor matanya.

"kenapa kau selalu berada di tempat yang jauh dari ku?,kemarilah dan duduklah di tempatmu seperti biasa"

changkyun beranjak setelah mendapat teguran halus dari young in,dia pun menempatkan posisinya duduk di samping kaki taehyung seperti biasa,dan membuat young in jauh lebih mudah untuk melihat wajahnya,perlahan changkyun mengangkat kepalanya untuk melihat wajah taehyung yang terlihat lebih pucat dibandingkan sebelumnya,dan rasa bersalah itu menyelimuti hatinya,dia menunduk dalam dan mengepalkan tangannya kuat kuat,menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi pada tuannya,young in yang menyadarinya pun tersenyum tipis,menghadap changkyun dan meraih tangannya,membuka kepalan tangan changkyun dan mengenggamnya seakan ingin mengatakan bahwa semua ini bukan salahnya,perlahan kepala changkyun terangkat untuk melihat wajah young in,namun hanya sebentar karna dia kembali menunduk.

"kau.....tidak perlu merasa marah pada siapapun,baik kau dan kasim seo,tidak ada yang bisa di salahkan"

"hamba benar benar minta maaf karna telah meninggalkan putra mahkota dalam waktu yang lama"

sudut bibir young in terangkat ke atas,"taehyung memang anak yang sedikit nakal"changkyun mengangkat kepalanya tepat setelah mendengar penuturan young in dan tanpa sadar dia melihat ke arah mata young in yang tengah tersenyum ke arahnya sembari memegang telapak tangannya.

"dia sengaja menyuruhmu untuk menemani pangeran karna dia sendiri ingin meninggalkan paviliunnya"

changkyun memalingkan wajahnya.

"oleh sebab itu,kau jangan menyalahkan siapapun karna hal ini,putra mahkota hanya tidak ingin membuat siapapun khawatir karnanya,kau mengerti kan.....?"

changkyun tak memberi respon apapun atas pengertian yang telah di berikan oleh young in padanya,tapi young in tiba tiba menarik changkyun dan merengkuhnya dalam pelukan hangat seorang ibu dan membuat mata changkyun membulat sempurna dengan tangan yang tergeletak di lantai,young in mengusap lembut surai hitam dalam pelukannya dengan senyum yang tergantikan oleh tatapan bersalah.

"jadilah lebih kuat dan jaga putra mahkota untuk kami,kim changkyun"gumam young in dan masih sama seperti sebelumnya,tak ada sedikitpun respon dari changkyun,bahkan dia sama sekali tak menggerakkan tubuhnya sedikitpun.

"kami bersalah padamu"lanjut young in dalam hati.

THE LITTLE PRINCE.

rembulan yang dingin semakin naik ke atas,langit yang semakin gelap,malam yang makin larut,young in memutuskan untuk meninggalkan paviliun putra mahkota dan menyerahkan taehyung pada changkyun dan kasim seo yang selalu setia di sisinya.
setelah mengantarkan kepergian young in sampai di bawah tangga,kasim seo kembali menaiki tangga dan masuk ke dalam paviliun putra mahkota,dia menghentikan langkahnya tepat di depan barisan para dayang.

"kalian pergilah!,di sini biar aku yang urus"ujar kasim seo dengan raut wajah yang serius,berbeda dengan sikap yang ia tunjukkan setiap hari.

para dayang tersebut kemudian menunduk sekilas dan satu persatu dari mereka berjalan pergi sesuai intruksi dari kasim seo,setelah melihat lorong yang sudah kosong,kasim seo menghela nafas beratnya dan kemudian melihat ke arah pintu kamar putra mahkota,sejenak dia terlihat ragu ragu,apa tidak apa apa jika dia masuk,dia takut jika harus menghadapi kemarahan changkyun padanya,tapi dia juga tidak bisa berada diluar tanpa tahu keadaan taehyung,kasim seo pun memantapkan hatinya,entah di penggal langsung atau di siksa terlebih dulu,pikirkan nanti saja,yang terpenting baginya saat ini adalah bagaimana keadaan taehyung.

perlahan tangannya terangkat untuk menggeser pelan pintu kamar taehyung,dan pergerakannya sempat terhenti setelah ia mendapati punggung changkyun yang tengah duduk di samping taehyung,tepatnya dia beralih ke tempat di mana young in duduk sebelumnya,dingin dan gelap,kasim seo mengusap wajahnya dan tampak seperti orang yang tengah kebingungan.

setelah tidak mendapat respon dari changkyun kasim seo membuka pintu sedikit lebar tapi tidak benar benar lebar,hanya sampai muat untuk ia lewati,setelah berhasil masuk,dia menutup pintu kembali dengan sangat hati hati seperti sebelumnya,dan setelah itu dia berbalik,menundukkan kepalanya dalam dalam dan berjalan mendekati changkyun,dia menjatuhkan kedua lututnya tepat beberapa langkah di belakang changkyun yang sama sekali tidak menunjukkan pergerakan sedikitpun,dengan takut takut kasim seo perlahan mengangkat kepalanya,melihat punggung changkyun yang begitu dingin,sebelum akhirnya sedikit melongokkan kepalanya untuk melihat wajah taehyung.

"pergilah!"

suara berat changkyun seakan akan membuat lehernya seketika memendek,takut takut kasim seo melihatnya,terlebih lagi pedang yang masih setia di sampingnya,bayangan tentang pemenggalan itu masih berputar putar di otaknya.

"ini sudah malam,pergilah tidur!"ulang changkyun membuat kasim seo sedikit terkejut,karna sebelumnya ia sempat berpikir bahwa changkyun telah mengusirnya.

"a-aku....aku akan tetap di sini dan menemani putra mahkota"

nada bicara kasim seo semakin merendah saat ia menundukkan kepalanya.

"ini bukan salahmu,berhenti menyalahkan diri sendiri,putra mahkota tahu apa yang terbaik untuknya,berhenti merasa bersalah saat putra mahkota bangun nanti,karna dia tidak akan menyukainya"

kasim seo terkesiap,dengan perkataan changkyun yang begitu panjang di bandingkan dengan ucapannya selama ini,meski dia sangat dingin ternyata dia masih memiliki sisi yang hangat dalam dirinya,seulas senyum tercipta di bibir kasim seo menggantikan ketakutannya beberapa waktu lalu,selama ini pandangan semua orang tertutupi oleh sikap dinginnya,tapi di balik itu semua,dia memiliki hati yang lembut seperti ibunya.

"aku....kasim seo akan tetap berada di sini untuk memastikan bahwa putra mahkota dalam keadaan baik baik saja"seulas senyum tipis mengakhiri kalimat yang di ucapkan oleh kasim seo.

malam yang terlalu sunyi,bahkan sebelum genderang tengah malam di bunyikan,perlahan changkyun menggerakkan tangannya dan menyusupkannya ke telapak tangan taehyung,hangat,seperti sebelumnya,changkyun mengarahkan pandangannya pada lubang ventilasi,di mana sebelumnya ia gunakan untuk melihat bulan,dan masih butuh beberapa waktu lagi sampai bulan sampai di atas dan menyinari istana gyeongbok,dia kemudian menjatuhkan pandangannya kembali pada tuannya yang tengah tertidur lelap dengan harapan,jika nanti matahari kembali dari perjalanannya dan datang dari arah timur,mataharinya di sini juga akan terbangun dari tidur panjangnya dan mengenggam tangannya lagi,tangan yang selalu dingin ini,tangan yang saat ini mencoba mencuri kehangatan melalui telapak tangannya.

dalam kata yang tertahan di tenggorokan,dalam perasaan yang tersembunyi dalam hati,kim changkyun memohon pada langit agar mata tuannya segera terbuka saat malam meninggalkan joseon.


Dalam malam panjang nan gelap,ketakutan itu datang menghampiri hati yang mulai rapuh.

Di bawah langit biru yang membentang luas,sebuah ikatan tercipta dan memudar.

Dalam ingatan yang sempit,harapan yang menggoyahkan hati,sebuah perasaan yang tak tersampaikan,ketakutan untuk mempertahankan,ketakutan untuk di tinggalkan,sebuah harapan yang terbawa angin,gwanghwamun takut kehilangan gyeongbok-gung yang tertidur dalam waktu yang lama.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top