Lembar 026 [Penantian Panjang Gyeongbok-Gung]
Gyeongbok-gung,begitu mereka menyebutnya,tempat yang diagungkan oleh seluruh joseon,tempat di mana matahari mereka berpedar,entah menghangatkan di musim dingin atau membakar saat kemarau panjang,tempat yang agung yang di lindungi oleh gwanghwamun sebagai panglima,gwanghwamun yang tetap berdiri kokoh walau musim terus berganti,panglima gyeongbok-gung yang memperhatikan rakyat,panglima yang di takuti oleh rakyat,berpedar dan menghilang seperti bintang yang tersapu angin,perasaan yang terhubung dan kemudian menghilang,ingatan yang semakin memudar,hati yang semakin goyah,gwanghwamun tidak akan pernah meninggalkan gyeongbok-gung sampai dia hancur,dan gyengbok-gung tidak akan hancur jika gwanghwamun masih berdiri tegap,itulah takdir yang mengikat keduanya dalam ikatan yang transparan.
matahari sore membiaskan cahaya pada seluruh joseon,terlihat dua siluet yang berjalan di pinggiran danau yang berkilauan saat terkena sinar matahari,changkyun melihat ke arah punggung taehyung yang berjalan tepat di hadapanya,suasana yang hening terkesan sunyi saat keduanya tak mau bicara dan membiarkan matahari semakin tenggelam di danau,tidak ada para dayang atau kasim,hanya mereka berdua,sang matahari dan panglimanya,butuh waktu lama untuk mencerna apa yang tengah mereka lakukan di pinggir danau tanpa sepatah katapun yang terucap,putra mahkota joseon yang hanya melihat ke depan dengan tatapan kosong dan sang panglima yang hanya bisa melihat punggung yang masih sama hangatnya seperti sebelumnya.
perlahan langkah kecil taehyung berhenti dan membuat changkyun menghentikan langkahnya,untuk sejenak taehyung terdiam dan menatap lurus ke depan sedangkan matahari di sana sudah melambai sebagai salam perpisahan dan matahari changkyun di sini masih terdiam seperti orang asing,taehyung perlahan berbalik dan menghadap changkyun,seulas senyum tercipta di bibir yang terlihat sedikit kering tersebut.
"apa aku membuatmu tidak nyaman"tanya taehyung.
"tidak putra mahkota"jawab changkyun singkat dengan tatapan mata keduanya yang saling mengunci satu sama lain,taehyung tersenyum lebih lebar dia kemudian mengangkat tangannya yang terkepal seperti tengah menggenggam sesuatu dan mengarahkannya pada changkyun yang sama sekali tidak bereaksi,taehyung menggerakkan tanganya kedepan seakan ingin menyodorkannya pada changkyun dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari bibirnya,perlahan changkyun mengulurkan tangannya tepat di bawah tangan taehyung,seakan akan ingin menangkupnya dengan telapak tangannya,taehyung menarik senyum tipisnya lebih lebar dan membuka genggaman tangannya,changkyun yang sempat melihat ke arah tangannya kembali melihat taehyung ketika tidak ada apapun yang terjatuh dari tangannya,tapi sedetik setelah changkyun melihat taehyung,dia merasakan sesuatu yang hangat jatuh di telapak tangannya.
changkyun menurunkan pandangannya dan melihat tangan hangat milik taehyung menyentuh telapak tangannya dan menggenggamnya seakan ingin mengikatnya,changkyun kembali melihat ke arah taehyung,tangan yang hangat sehangat senyumannya yang semakin tersamarkan saat matahari hampir benar benar tenggelam,tapi meski begitu matahari nya di sini tetap bersinar dan begitu hangat,kehangatan tangan taehyung yang menjalar pada changkyun seakan ingin menghangatkan hati changkyun yang sudah lama membeku bahkan saat musim kemarau datang.
"aku....ingin melihatmu tersenyum,meski hanya sekali"gumam taehyung dan seperti biasa tidak ada respon yang ia dapatkan sehingga dia harus bermonolog meski seseorang yang ia ajak bicara berdiri tepat di hadapannya,angin sore berhembus pelan seakan ingin membawa lari air danau yang hanya terlihat gelap,bintang yang perlahan mulai muncul satu persatu dan bulan yang tengah bersiap siap untuk menyinari joseon dengan keadaan yang paling sempurna.
"kita pulang sekarang"
THE LITTLE PRINCE.
di saat para dayang senior tengah tertidur pulas,yeon menyusup dan pergi keluar,seperti kemarin,dia berdiri di halaman belakang,merasakan dinginnya udara di istana gyeongbok yang seakan akan masuk melalui pori pori kulitnya dan berusaha menemukan letak jantungnya dan kemudian menusuknya,yeon mengarahkan pandangannya pada bulan di atas sana yang sudah membulat sempurna,sangat cantik dan dalam waktu bersamaan begitu mengerikan,yeon menjatuhkan pandangannya dan perlahan tangannya terangkat dan memegangi dadanya,sesak,mungkin itu yang di rasakan yeon saat ini.
"sudah di mulai....eommoni..."batin yeon.
di sisi lain di salah satu ruangan di kediaman heo junhoo,cenayang min ok tertawa ringan di belakang meja yang di penuhi oleh hal hal aneh yang mungkin orang biasa tidak akan mengerti apa kegunaannya,dia menghentikan tawanya dan menatap lurus ke depan dengan manik gelapnya yang menajam.
"apa yang sedang kau lakukan di sana,yeon...pergilah tidur,dan jangan mencampuri urusan orang tua"
ujar cenayang min ok seakan mengetahui apa yang tengah di lakukan yeon saat ini,dan yeon yang seakan akan bisa mendengar suara cenayang min ok melalui udara yang terus berputar putar di sekelilingnya,melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dan untuk terakhir kalinya dia melihat ke arah bulan,seakan ingin menenangkan bulan yang tengah marah.
angin berhembus tenang membawa sebuah perasaan melewati waktu,terus bergulir dan berputar menuju jalan setapak di sebuah rumah,di suatu tempat yang jauh dari istana gyeongbok.
park hwagoon,duduk termenung di atas tangga di depan pintu kamarnya,sinar putih bulan yang terkesan pucat menyinari hwagoon yang tengah termenung di bawahnya dengan hanbok berwarna merah muda dan putih yang menjadi perpaduan yang sangat sempurna dengan separuh rambutnya yang tergerai menutupi punggung sempitnya.
ketua park yang baru saja kembali,merasa heran melihat bahwa putrinya masih berada di luar,dia pun menghampiri putrinya yang sepertinya tengah memikirkan sesuatu,"genderang tengah malam sudah di bunyikan,kenapa masih duduk di sini"
hwagoon sempat terlonjak kaget ketika ketua park bersuara,"abeoji...."
ketua park tersenyum ke arah hwagoon dan melangkahkan kakinya menaiki tangga dan duduk sejajar dengan putrinya,"apa yang membuatmu terlihat begitu gelisah"tanya ketua park sembari mengarahkan pandangannya pada putrinya yang malah mengalihkan pandangannya ke halaman.
"tidak ada apa apa,hanya saja aku ingin berada di luar sebentar"
"tanganmu sudah dingin,masih berbohong pada abeoji"
hwagoon membulatkan matanya dan mengarahkan pandangannya ke arah ayahnya yang tanpa ia sadari sudah memegang tangannya,"siapa yang tengah kau pikirkan,apa....orang itu adalah putra mahkota"
hwagoon langsung mengalihkan pandangannya dan membuat ketua park tertawa ringan"apa benar yang abeoji katakan"ujar ketua park yang seakan ingin menggoda putrinya.
"tidak.....bukan begitu...aku sama sekali tidak pernah memikirkannya"ujar hwagoon yang terdengar kesal seakan ia ingin menyangkal tuduhan ketua park yang memang benar adanya,"lagi pula aku belum pernah bertemu dengannya bagaimana mungkin aku memikirkannya"lanjut hwagoon dengan suara yang lebih mirip seperti suara lebah,ketua park menghentikan tawanya dan menepuk punggung tangan hwagoon yang berada dalam genggamannya,membuat hwagoon menolehkan kepalanya.
"kau ingin mengenal putra mahkota"ujar ketua park dengan lebih serius namun tetap lembut.
"apa...abeoji...pernah bertemu dengannya"
ketua park menggeleng sembari mengalihkan pandangannya ke tempat lain"abeoji tidak pernah bertemu secara langsung,tapi abeoji sempat melihatnya"
"bagaimaana dia"
"dia....begitu berbeda,dia memiliki tatapan dan juga senyuman yang hangat,dia bagaikan simbol dari kedamaian joseon"
hwagoon yang sedari tadi melihat ketua park,kemudian mengalihkan pandangannya menatap bulan yang berada di atasnya"apa....istana gyeongbok itu jauh"gumam hwagoon,ketua park mengarahkan pandangannya pada putrinya dan mengusap kepalanya dengan lembut,selembut tatapan dan senyum hangatnya,bagaimanapun juga dia sudah menyerahkan putrinya untuk di bawa ke istana dan cepat atau lambat putrinya ini akan pergi jauh darinya.
"dia orang yang bisa merengkuh joseon tanpa pengecualian"
THE LITTLE PRINCE.
Paviliun tidur putra mahkota.
"uhukk...."
suara batuk taehyung membuat mata changkyun yang sudah tertutup rapat dengan cepat terbuka lebar.
"hukk....uhuukk"
changkyun yang sebelumnya tidur dengan posisi duduk bersandar,beranjak dan menghampiri taehyung yang sempat terbatuk berkali kali sembari sedikit meringkuk,changkyun duduk di samping taehyung dan memegang bahunya.
"putra mahkota,perlukah hamba panggilkan tabib"
"tidak,aku tidak apa apa"ujar taehyung yang terlihat sulit untuk berbicara,batuknya sudah berhenti tapi nafasnya terdengar sedikit berat,taehyung kemudian berusaha untuk bangun dan changkyun yang melihatnya pun membantunya untuk duduk,sebuah senyum lebar menghiasi wajah taehyung melihat wajah datar changkyun yang terlihat khawatir.
"tidak apa apa,aku hanya tersedak tadi"ujar taehyung seakan ingin menenangkan changkyun.
"putra mahkota tidur bagaimana bisa tersedak"sangkal changkyun,taehyung hanya tersenyum ringan meski changkyun sangat pendiam dia cukup keras kepala.
"tidurlah kembali,aku baik baik saja"
changkyun tidak merespon juga tidak mengalihkan pandangannya,membuat senyum di wajah taehyung menghilang dan melihat wajah changkyun dengan lebih serius.
"boleh aku tidur di dekat mu"
changkyun dan taehyung duduk berdampingan di tempat changkyun tidur sebelumnya,baju malam berwarna putih milik taehyung terlihat bersinar ketika terkena cahaya bulan yang masuk melalui lubang ventilasi,taehyung melihat tangannya yang terkena sinar bulan dan mengarahkan pandangannya ke arah datangnya cahaya,sedangkan changkyun yang duduk di di sampingnya hanya bisa melihatnya dalam diam,taehyung menarik sudut bibirnya ketika melihat ke arah bulan.
"dia begitu cantik,pantas saja kau selalu berada di sini"gumam taehyung.
"apa putra mahkota sedang memikirkan agassi"
"agassi?"taehyung menarik sudut bibirnya,"hwagoon agassi ya.....aku ingin tahu sedang apa dia sekarang"
"beliau mungkin juga sedang memikirkan putra mahkota"ucap changkyun yang sudah menjatuhkan pandangannya pada lantai di hadapannya.
"benarkah,dia pasti berada di tempat yang sangat jauh sekarang"gumam taehyung,tersenyum tipis menatap ke arah bulan yang terlihat begitu dingin seperti pemuda yang duduk di sampingnya.
setelah beberapa menit tak terdengar lagi suara dari keduanya yang saling bersahutan,changkyun perlahan menolehkan kepalanya ke arah taehyung dan mendapati taehyung sudah menundukkan kepalanya dengan mata yang tertutup rapat,changkyun dengan perlahan beranjak menuju tempat tidur taehyung dan mengambil selimut yang sebelumnya di pakai oleh taehyung,dia pun segera kembali ke tempat taehyung,menjatuhkan lututnya di lantai kayu dan menyelimuti taehyung hingga sebatas bahunya,kemudian kembali ke posisi sebelumnya tapi tiba tiba taehyung membuat pergerakan dan membuatnya sedikit terkejut karna taehyung memakaikan selimutnya pada changkyun dan bersandar di bahu changkyun.
"jangan kemana mana,di sini saja_____aku takut,changkyun-a"
gumam taehyung,changkyun kemudian mengalihkan pandangannya ke arah bulan sekilas dan kembali melihat ke arah taehyung dan membenahi selimut taehyung.
THE DYNASTY: CHAPTHER 1
[THE LITTLE PRINCE]
voment juseyo...........
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top