Chapter 58

Chapter 58
Rahasia Yang Terungkap

Sora dan Yui pun akhirnya kembali ke alun-alun. Walau sebagian orang mulai ada yang sudah pulang untuk beristirahat ke rumah mereka masing-masing. Beberapa orang lainnya yang  masih ada di alun-alun kota. Masih tinggal di sana untuk menikmati acara di depan api unggun kecil yang mereka buat.

Ayah Yui, Raja Hong pun nampak sudah kembali ke Istana. Sora pun membawa kudanya berpacu langsung menuju istana. Karena saat mereka tiba di tempat semula. Para pria yang mereka cari sudah tak ada di tempat.

Di depan gerbang istana. Sora kembali membantu Yui untuk turun dari kuda.

" Di mana kau bermalam...??" tanya Yui saat Sora telah kembali menaikki kudanya.

" Aku sudah menyewa kamar di sebuah penginapan."

" Menginaplah disini..." tawar Yui

" Tidak, terima kasih..."

" Aku akan berkunjung lain kali ke istana."

Setelah berkata seperti itu. Sora pun menghentakkan kudanya. Lalu berpacu meninggalkan Yui yang masih di depan gerbang. Yui pun segera masuk ke dalam istana saat seluit Sora menghilang di pelupuk matanya.

Namun saat langkah kakinya melewati gerbang. Tiba-tiba saja ada tangan yang membekap mulut Yui dari arah belakang punggungnya. Lalu menariknya cepat menjauh sebelum para penjaga menyadarinya.

Yui tersentak kaget. Ia berusaha melepaskan diri. Namun bekapan tangan itu sangat kuat di mulut Yui. Sosok itu menarik Yui semakin ke dalam kegelapan malam. Menjauh dari kemungkinan di lihat oleh orang lain.

" Tenanglah Yui...!!!" bisiknya pelan.

" Aku tidak akan melakukan hal buruk padamu. Aku janji..!!"

" Jaeha...??" batin Yui.

Mengetahui bahwa sosok yang membekap mulutnya adalah Jaeha. Membuat jantung Yui sedikit berdebar cepat.

Ada rasa kekhawatiran yang ia rasakan. Jika ia harus berduaan dengan Jaeha. Yui sadar, di banding ketiga pria lainnya. Jaeha itu sulit sekali menahan nafsu dan hasratnya.

Setelah yakin bahwa di tempat itu tak ada orang lain yang bisa memergoki mereka. Jaeha pun akhirnya melepaskan bekapannya. Yui langsung memutar badannya saat tangan Jaeha terlepas dari mulutnya.

" Huaahh...!!" seru Yui saat ia bisa menarik napas dengan normal.

" Jaeha...?? Apa yang kau lakukan...??" tanya Yui dengan penuh kehati-hatian.

" Ada yang ingin ku bicarakan padamu."

Ekspresi Yui sedikit berubah menjadi lebih serius. " Tentang apa...??"

" Aku ingin kau jujur padaku Yui."

" Apa yang di katakan Joon benar...??"

" Aku ingin mendengarnya langsung dari bibirmu...!!"

Yui agak jengah saat mendengar kata bibir terucap dari mulut Jaeha. Yui khawatir jika Jaeha akan nekat menciumnya seperti waktu itu.

" Menurutmu siapa yang benar...??"

Di banding menjawab pertanyaan Jaeha. Yui malah memilih untuk melempar pertanyaan balik padanya.

" Aku percaya dengan apa yang di katakan Joon..!!" jawab Jaeha dengan tegas.

Yui menatap manik mata Jaeha dengan dalam. Di mata Jaeha. Yui tak sedikit pun menemukan keraguan dari apa yang ia ucapkan.

" Aku tetap Yui yang kalian kenal..." jawab Yui dengan tenang.

" Baiklah..."

" Kalau begitu... Tak apa kan kalau aku mengujimu dengan beberapa hal padamu...??"

Debaran di dada Yui semakin berpacu cepat. Yui tidak memprediksi bahwa hal ini akan terjadi. Walau merasa cemas, Yui tetap bersikap setenang mungkin di hadapan Jaeha.

Ia berharap ada seseorang yang kebetulan lewat dan menyadari mereka berdua. Entah itu pelayan ataupun penjaga istana yang kebetulan lewat. Yui juga membatin pada dirinya sendiri. Berharap Yui yang asli juga datang membantunya.

" Yui..." seru Jaeha kembali.

" Apa kau masih ingat tentang---"

Suara Jaeha tiba-tiba tak terdengar olehnya. Yui seperti merasa raga nya seperti menghilang dari tubuhnya. Sosok tubuh Jaeha semakin lama semakin terlihat jauh oleh Yui. Semuanya hening. Yui tak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi.

Walaupun ia merasa aneh dengan dirinya. Namun Yui tidak merasa ada yang ganjil pada tubuhnya. Seperti rasa pusing atau rasa mual.

Tubuhnya tetap terasa normal. Hanya saja jarak pandangannya pada Jaeha dan pendengarannya yang telah berubah. Setelah beberapa detik kemudian. Sayup-sayup terdengar lagi suara Jaeha yang bergumam.

" Hmm... Baiklah..." ujar Jaeha kembali.

" Sepertinya aku salah..."

" Salah...??"

" Salah apa...??" tanya Yui dengan alis bertaut bingung.

" Sepertinya aku dan Joon telah salah mencurigaimu. Kau mampu menjawab semua pertanyaan yang aku berikan padamu."

" Tapi aku masih penasaran tentang kerangka itu..."

" Apa orang itu yang salah mengidentifikasi atau apa...??"

Yui tiba-tiba menyadari sesuatu hal. Percakapan yang di maksud Jaeha adalah sesuatu yang tidak di ketahuinya.

" Mungkin itu kerangka seorang pelayan yang diam-diam mencuri pakaeanmu dan akhirnya secara tidak sengaja ia malah tercebur ke kolam dan meninggal."

" Lagi pula tak ada orang hilang yang di laporkan di suku air."

" Hhmmm... entahlah..."

" Akan ku bicarakan hal ini lagi pada Joon..."

Yui merasa seperti orang bodoh. Ia tak tahu bagaimana pembicaraannya dengan Jaeha. Sehingga sekarang Jaeha malah mempercayainya.

" Baiklah..."

" Jika seperti itu..."

" Aku pergi dulu..." pamit Yui.

" Jika tak ada lagi yang kau bicarakan. Aku akan pergi ke kamarku..."

Jaeha awalnya terlihat ragu. Namun, akhirnya ia hanya mengganguk dan membiarkan Yui pergi meninggalkannya.

" Yui..." batin Jaeha
" Rasanya aku..."

.

.

.

.

.

.

.

.


Saat Yui kembali ke kamar. Ia pikir mungkin Shue akan menunggunya. Namun yang ada. Kamar itu dalam keadaan kosong tak berpenghuni. Yui segera masuk kedalam kamar. Lalu berganti hanfu dengan baju tidurnya. Namun belum sempat Yui naik ke ranjang. Bunyi ketukan dari luar pintu menghentikan aksinya.

" Yui..." terdengar suara Raja Hong memanggil.

Yui segera beranjak menuju pintu kamar lalu membukanya. Di luar pintu berdiri Raja Hong dan Joon. Awalnya Yui tidak terlalu kaget mendapati ayahnya. Namun raut wajahnya berubah saat mendapati ada bayangan Joon yang di berdiri di belakang ayahnya.

" Apa ayah mengganggu...??"

Yui menggeleng pelan. " Tidak, Yah."
" Yui pikir Ayah sudah tidur..."

" Ada yang ingin ayah bicarakan denganmu..." sorot mata Raja Hong terlihat tajam.

" Lalu Joon...??"

" Mengapa dia mengikuti ayah...??"

Raja Hong menoleh sedikit ke arah Joon. " Pergilah..."

" Aku akan bicara berdua pada putriku..."

Joon pun mengganguk patuh. Lalu berjalan meninggalkan Yui dan Ayahnya. Setelah seluit Joon menghilang di ujung lorong. Raja Hong pun kembali menatap putrinya.

" Bisa kita bicara di dalam...??"

" Atau Shue ada di dalam...??"

" Shue belum kembali...."

" Hmm.. begitu ya.."

" Ayah..."

" Ada apa...?? Mengapa ayah tiba-tiba datang ke kamar, Yui...??"

Yui merasa ada sesuatu yang ganjil dari sikap Ayahnya. Selama ini Raja Hong tak pernah melakukan kunjungan mendadak seperti ini di kediamannya. Beliau lebih sering menyuruh pelayan untuk memanggil Yui ke ruangannya.

" Ayah...??" panggil Yui kembali.

" Tunjukkan lenganmu...!!" tandas Raja Hong dengan tegas.

" U--- untuk apa, Yah...??" tanya Yui dengan heran.

" Aku ingin melihatnya..."

Tiba-tiba saja perasaan Yui menjadi tidak enak. Ia seakan ragu melakukan apa yang di minta Raja Hong. Melihat Yui yang enggan melakukannya. Membuat Raja Hong dengan cepat meraih lengan kanan Yui. Lalu menyibak dengan cepat hanfu Yui hingga memperlihatkan lengan kanannya.

Pupil mata Raja Hong pun seketika membulat dengan besar. Ia terbelak dengan apa yang di lihatnya. Tubuhnya seketika menjadi linglung. Ia pun langsung jatuh terduduk di atas lantai.

" Ayah...!!!" seru Yui dengan panik.

Namun saat tangan Yui mencoba menyentuh tubuh ayahnya. Raja Hong dengan kasar menepis tangan Yui untuk menjauh darinya.

" Ay-- Ayah...??" seru Yui yang terkejut.

" Ada apa, Yah...??"

" Kau Bukan Putriku....!!!!" ujar Raja Hong dengan tajam.

" Ayah...?? Apa yang ayah katakan...??"

" Yui ini putri Ayah...!!"

" TIDAK...!!!"

" KAU BUKAN YUI...!!!"

Raja Hong pun bangkit dari duduknya. Ia berdiri dan sedikit melangkah mundur menjauh dari Yui.

" Bagaimana bisa aku tidak mengenal putriku sendiri...??!!!"

" Yui..." ucapnya lirih. Tatapan matanya terlihat kosong.

Kini bulir-bulir kristal mengalir pelan dari kelopak mata Raja Hong. Hatinya hancur berkeping-keping melihat apa yang di katakan Joon beberapa waktu lalu itu ternyata benar.

Kini apa yang di takutkan Yui telah terjadi. Ayahnya selaku Raja Hong. Kini mengetahui identitasnya. Yui pun ikut terisak melihat Raja Hong yang merasa terpukul atas kebohongannya.

" Ayah..."

" Biarkan Yui jelaskan apa yang sebenarnya terjadi..." isak Yui dalam tangisnya.

" Berhenti menyebut dirimu Yui...!!!"

" Kau bukan Yui...!!!"

" Kau penipu...!!!"

" Ayah...??" ucap Yui dengan lirih.

Raja Hong pun mencengkram lengan Yui dan menariknya paksa. " Ikut Aku...!!!"

" Ayah, ku mohon..."

" Biarkan aku menjelaskan apa yang terjadi...!" pinta Yui.

Namun Raja Hong tidak mempedulikannya. Raja Hong akan membawa pergi Yui dari kamarnya. Ia tidak ingin Yui menempati tempat itu. Namun baru beberapa langkah berjalan. Tiba-tiba saja langkah kaki Raja Hong terhenti.

" Yang Mulia..."

" Ada apa ini...??"

" Apa yang terjadi...??" tanya Shue yang melihat gelagat aneh dari dua orang di depannya.

Yui menatap Shue dengan pandangan nanar.

" Dia bukan istrimu...!!!"

" Dia penipu...!!!" seru Raja Hong dengan ketus.

" Dan seorang penipu layak di hukum mati...!!!"

Menyadari bahwa sepertinya Raja Hong telah mengetahui identitas Yui. Membuat Shue dengan cepat menarik Yui menjauh dari ayahnya.

" Anda tidak bisa melakukan hal itu...!!"

" Wanita ini istriku...!!" seru Shue dengan nada tajam.

" Shue..."

" Aku minta maaf karena menikahimu dengan wanita ini."

" Tapi dia bukan Yui...!! Dia hanya seorang gadis biasa yang berani menipu kita semua...!!"

" Berikan gadis itu padaku. Aku akan menghukumnya di depan semua rakyat kerajaan."

Shue pun menarik Yui ke dalam pelukannya. Dan tangan yang lain. Ia julurkan ke depan. Dan seberkas api kecil berwarna-warni. Menarik di telapak tangannya.

" Maaf, Yang Mulia...."

" Saya tidak bisa membiarkan anda melakukan ini pada istriku...!!"

" Omong kosong...!!!"

" Dia bukan Istrimu...!!! Dia itu bukan Yui...!!!"

" Kenapa kau melindunginya...??!!!"

" Lepaskan dia...!! Aku akan mencarikan wanita lain yang lebih pantas untukmu...!!"

" Suatu kesalahan bahwa aku tak bisa mengenali putriku sendiri...!!!"

Nyala api semakin besar di telapak tangan Shue. Raja Hong bahkan tak gentar melihat nyala api itu. Bagi Raja Hong. Kekuatan Shue tak ada tandingannya dengan kekuatan yang di miliki olehnya.

" Bagaimana Yang Mulia mengetahui hal ini...??" tanya Shue dengan sorot mata tajam.

Tanpa perlu bertanya, sebenarnya Shue sudah menduga sosok di balik ini semua. Namun, ia tetap ingin menanyakan kebenaran yang ia pikirkan.

" Joon sudah menceritakan semuanya."

" Dan kerangka Putriku kini berada di aula utama."

" Shue... berikan wanita itu padaku."

" Ada banyak hal yang ingin ku tanyakan padanya..."

Shue semakin memperat rangkulannya. Yui yang di bekapnya hanya bisa terisak di dalam dada Shue. Yui tak menyangka bahwa Joon akan memberitahu ayahnya secara langsung.

" Shue...!!!" bentak Raja Hong. Ia sudah gemas melihat Shue yang masih mau melindungi Yui.

" Shue..." panggil Raja Hong kembali.

" Kenapa kau masih melindungi wanita yang telah menipu kita semua...??"

" Putriku mati karena dia...!! Dan Sekarang ia berpura-pura menjadi dirinya...!!"

" Sudah ku katakan pada Yang Mulia. Bahwa aku akan melindungi istriku. Apapun yang terjadi."

" Siapapun dia. Dia adalah istriku sekarang...!!" tandas Shue.

" Oho...!!!!" seru Raja Hong

" Shue...!! Jangan-Jangan... kau juga sebenarnya tahu identitas wanita ini...?? " seru Raja Hong dengan curiga.

" Benar...!!"

Raja Hong pun terbelak mendengar jawaban yang di keluarkan dari bibir Shue. Ia menatap garang pada keduanya.

" Jadi kalian berdua sengaja menipuku, Hahh...??!!!!"

" Tidak ayah..."

" Bukan seperti itu..." balas Yui cepat.

" Shue tidak seperti yang ayah duga..."

" Diamlah...!!!" bentaknya pada Yui.

Dan tanpa di duga. Raja Hong pun mengeluarkan kekuatan apinya lalu menyerang ke arah Shue. Dan dengan cepat kobaran api itu berhasil di tangkis oleh Shue.

" Yang mulia..." seru Shue dengan datar.

" Apa anda yakin ingin melakukan hal ini...??" tanya Shue dengan tajam

" Ya...!!"

" Penghianat dan Penipu harus segera di hukum...!!!"

__////____//_______/

TBC
.
.
.
.
Sorry Jika Part ini Agak Gaje...

(´・_・')

(^_^;)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top