Chapter 46

Apa aku salah memilih?

Yui tidak bisa menyembunyikan ekspresi ketakutannya dari Shue. Bahkan saat tabib memeriksanya ia tak ingin membuka suaranya tentang apa yang membuatnya terlihat pucat.

Raja Hong yang melihat putrinya merasa mungkin Yui telah mengingat kejadian bagaiaman ia diculik. Tapi sepertinya ia tidak ingin menceritakannya pada siapapun.

Yui lebih memilih bukam saat Tabib Kerajaan itu berjalan pergi meninggalkan kamarnya bersama Sang Ayah. Joon dan yang lainnya hanya bisa menunggu di luar kamar Yui. Sedangkan Shue yang kini menemani Yui di dalam kamar mereka.

" Yui.."

" Apa kau baik-baik saja..?" tanyanya dengan hati-hati.

Shue duduk di sisi pembaringan Yui. Tangan kanannya mencoba menyentuh pipi istrinya. Namun sungguh di luar dugaannya. Yui merasa gemetar saat pipinya di sentuh Shue. Shue jadi salah tingkah melihat sikap Yui.

" Apa yang terjadi padamu Yui..?"

" Kau terlihat ketakutan..?"

" Apa aku berbuat sesuatu yang salah padamu?"

" Aku minta maaf..."

" Tapi aku sangat mengkhawatirkanmu.." tutur Shue dengan memandang lekat pupil mata Yui.

Yui pun segera menundukkan pandangan matanya. Ia tak berani menatap Shue. Ia tak tahu bagaimana ia harus bersikap setelah tahu kejadian yang sebenarnya.

" Shue.." ucapnya lirih

" Ya..?"

" Bisakah kau meninggalkanku sebentar..?"

" Aku ingin sendirian.."

" Baiklah, istirahatlah."

" Aku akan menunggu di luar. Panggil aku jika kau membutuhkan sesuatu."

Yui hanya mengganguk pelan. Ia pun kembali merebahkan badannya di atas kasur empuk nan hangat miliknya. Shue pun membantu Yui dengan menarik selimut untuk menutupi tubuh istrinya itu lalu berjalan keluar.

💮💮💮

Di depan pintu kamar. Joon dan yang lainnya menatap cemas ke arah Shue yang kini telah keluar dari kamarnya. Tabib Kerajaan dan Raja Hong tidak terlihat di antara mereka. Mungkin keduanya telah pergi meninggalkan kediaman Yui dan Shue.

" Jadi, bagaimana kondisi, Yui.?" Tanya Minjae dengan penasaran. Ia sangat penasaran dengan Kondisi Yui. Buktinya ia sedari tadi hanya berjalan mondar-mandir didepan kamar saat Tabib memeriksa Yui.

" Dia baik-baik saja. Yui ingin istirahat."

" Sepertinya ia sedang trauma tentang dirinya."

" Aku rasa ia seperti menyembunyikan sesuatu. Dan..." ucapan Shue terputus saat mengingat bagaimana ekspresi Yui tiba-tiba berubah saat melihatnya.

" Dan apa?" tanya Joon dengan pandangan mata menelisik tajam ke arah Shue.

" Dan dia ingin istirahat itu saja." jawab Shue dengan pendek

" Aku ingin menjenguk, Yui." Rengek Minjae pada Shue. Ia tampak memelas memandang wajah Shue.

" Tunggulah beberapa jam lagi." Pinta Shue pada Minjae.

Tanpa berkata-kata lagi. Keempat pria itupun segera pergi meninggalkan Yui di dalam kamar. Namun saat keempat pria itu berjalan pergi. Yui yang sedari tadi belum bisa memejamkan matanya. Masih tenggelam dalam lamunannya.

Pandangan matanya tampak kosong memandang ke arah depan. Pikirannya berkecamuk tentang hal yang terjadi padanya. Mulai dari saat ia kembali ke rumahnya dan akhirnya berakhir di Kerajaan Akai.

Lalu bagaimana ia melihat kilas balik peristiwa mengerikan yang merenggut nyawa Yui asli.

" Yui.."

" Aku harus apa?"

" Apa ini pilihan yang salah?"

" Maafkan aku. Jika ini kesalahanku."

" Tapi bagaimana bisa pria yang kini kucintai adalah pria yang membunuhmu..?"

Yui hanya bisa menenggelamkan kepalanya di antara dua lutut kakinya. Hatinya seakan sesak. Ia merasa ingin menangis namun ia tak bisa melakukannya. Ia berharap Yui yang asli memunculkan dirinya kembali.

" Yui.."

" Aku ingin berbicara padamu."

" Bisahkah kau hadir di sini?"

" Aku tahu kau melihat semuanya, Kan...?" pekik Yui dalam hatinya.

Saat Yui masih pusing dengan apa yang terjadi. Di depannya muncul kabut putih yang sangat tebal. Lama- kelamaan kabut itu berubah menjadi sosok seorang wanita cantik dengan balutan hanfu bewarna putih panjang.

" Yui.."

Terdengar suara halus nan lembut berasal dari suara wanita berhanfu putih itu. Mendengar seseorang memanggil namanya. Yui pun segera mendongak wajahnya.

" Kau...?!!"

" Yui..!!" pekik Yui saat melihat Yui asli di hadapannya.

Ia pun segera beranjak turun dari atas tempat tidur dan berjalan mendekati Yui asli.

" Aku melihatnya..."

" Aku melihat bagaimana kau dibunuh olehnya.." ucap Yui dengan lirih.

Rasanya aneh ia memanggil orang lain dengan nama yang serupa dengannya apalagi berbicara padanya. Yui asli hanya tersenyum tipis memandang wanita yang menjadi rengkarnasinya di masa depan.

" Jadi, bagaimana menurutmu..?"

" Apa yang di lakukan Shue adalah kejahatan atau bukan?" tanya Yui asli

" Tentu saja. Shue mendorongmu di kolam istana hingga kau tenggelam dan meninggalkanmu begitu saja."

" Tapi..."

" Aku sulit untuk mempercayai semua ini. Suami yang kau inginkan adalah seseorang yang membunuhmu."

Yui tampak sangat bersalah akan pilihannya. Namun ia sendiri tidak bisa membohongi hatinya bahwa ia sangat mencintai Shue. Ia hanya bisa menunduk dalam-dalam. Yui asli masih tetap tersenyum memandang dirinya yang lain.

" Apa kau melihat kejadian itu dengan baik?" tanya Yui asli. Yui pun mengganguk

" Baiklah, apa kau ingat kata-kataku dulu saat memintamu datang ke sini?"

Kali ini Yui mendongakkan wajahnya memandang Yui asli. Pikirannya kembali berproses untuk mencari jejak ingatan yang di milikinya di masa lalu.

" Di surat itu kau memintaku untuk membantumu."

" Lalu..?"

" Kau ingin aku memiliki kekuatan empat elemen dan ternyata aku juga harus memilih calon suami untukmu dan juga..."

" Aku harus mengetahui bagaiamana kau bisa meninggal."

Yui asli hanya tersenyum mendengar semua perkataan Yui. Ia pun melangkah mendekat ke sisi Yui dan menyentuh pipi Yui dengan tangan kanannya.

" Tentang kematianku..."

" Itu adalah kesalahanku sendiri..."

" Sepertinya aku belum menunjukkan secara jelas yang terjadi..?"

" Aku tahu kau sangat mencintai Shue. Walau dulu yang ku sukai adalah Joon."

" Apa aku bisa minta tolong padamu..?" tanya Yui asli dengan lembut

" Apa itu, Putri..?"

" Bisahkah kau merubah takdir yang terjadi antara aku, Joon dan Shue..?

" Apa kau bisa menyelesaikan masalah yang terjadi antara kami bertiga?"

" Tapi..."

" Kau harus melakukannya tanpa ada yang terluka, Kau mengerti..?" ucap Yui asli

Yui hanya terdiam mendengar semua itu. Ia bingung harus berkata apa lagi. Namun satu yang di mengerti olehnya. Ada sesuatu yang terjadi antara Yui asli dan Joon.

Tapi tentang apa itu. Yui masih bingung. Belum sempat ia menanyakan hal itu pada Yui asli. Asap putih yang menyelimuti tubuh Yui asli mulai menghilang perlahan.

" Yui...!"

" Apa yang terjadi antara kau dan Joon..??!!" tanya Yui dengan penasaran. Namun hanya sebuah senyum tipis yang di berikan Yui asli dengan suara yang sayup-sayup mulai menghilang.

" Aku mencintai Joon.."

" Dan kau mencintai Shue..."

" Menurutmu apa yang terjadi...?"

Hanya itu kata-kata yang terdengar oleh Yui hingga asap putih itu benar-benar menghilang dan di saat yang bersamaan seseorang membuka pintu kamar dari luar.

💮💮💮

Chapter ini aku tulis dengan sedikit panjang. Semoga memang panjang ya😂😂

Doakan aku bisa dapat mood lagi buat nulis..🤗🤗

Btw...
Aku pengen bikin cerita tentang Werewolf dengan dua cerita yang berbeda...
Udah dari lama pengen tulis. Tapi belum kesampaian karena belum dapat feel-nya. Padahal ide dan mood udah ada.

Ngomong" kalian mau baca gak...???
Kalau gk di baca juga gak apa kok..
😂😂😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top