Chapter 14 : Hai
"Kalian juga disini !?"
Suara ceria itu tampak tak asing di telinga sang gadis yang membuatnya menatap seseorang itu. Namun alangkah terkejutnya saat ia melihat kenalannya tadi sore tengah berada dihadapannya saat ini, bersama dengan seorang pria yang seharusnya tak ia lihat saat ini yang membuat sang gadis langsung melepaskan gandengan tangan dari pria disebelahnya.
"Wah, kau cantik jika berpakaian kasual seperti itu," sambung Seraphina dengan sangat riang sembari merangkul sang gadis dengan gemas yang dibalas dengan senyuman setipis benang dari sang gadis, bahkan lawan bicaranya hingga dua pria disisinya pun tak bisa menyadari jika ia tengah tersenyum.
"Sering-seringlah berpakaian seperti ini, agar ku bisa melihatmu secantik ini," sambung Seraphina yang tampak tak sedikitpun digagas oleh gadis itu.
"Ku kira kau sedang dalam acara keluarga, Nagisa," ucap Tomoe dengan sangat santai.
Namun, bagi yang menyadarinya, ucapan Tomoe terkesan menahan amarah. Nagisa hanya diam, ia tak ingin membahas masalah ini sedikitpun, atau lebih tepatnya ia sangat tak tertarik pada topik pembicaraannya saat ini yang membuat Tomoe melancarkan tatapan yang sulit diartikan oleh siapapun.
"Acara keluarga?" tanya Seraphina sembari menatap Nagisa.
Bukannya menjawab pertanyaan, Nagisa malah melangkahkan kakinya untuk menjauh dari zona Tomoe dan memilih untuk mengurus jas yang ia pesan atas pilihan sang gadis.
Sang gadis yang menyaksikan hal itu justru dibuat bingung. Hatinya ingin sekali bicara pada Tomoe, namun ia kemari dengan Nagisa. Ia pun tak bisa meninggalkan Nagisa seorang diri.
Dan dengan segera, sang gadis pun membungkukkan badan empat puluh lima derajat sebagai ucapan permisi yang kemudian menyusul Nagisa yang ternyata telah menunggunya di depan toko.
Melihat hal itu, Tomoe merasa minatnya untuk memilih jas pun hilang begitu saja. Ia pun berbalik dan membuat Seraphina mengejarnya.
"Tomoe-sama! Tomoe-sama, kau kenapa!?" ucap Seraphina yang berusaha menyamakan langkahnya dengan pria yang telah mengukir jarak dan terkesan buru-buru meninggalkan tempat itu.
Hingga tak berapa lama, Tomoe pun berhenti yang membuat Seraphina pun berhenti. "Mari ku antar pulang," ucap Tomoe dengan riang.
Ya, Tomoe menutupi apa yang ia rasakan dengan sebuah senyuman manis dan sifat cerianya yang biasa ia tampilkan.
"Tapi, katanya kau ingin membeli jas baru," ucap Seraphina yang merasa ganjal dengan Tomoe.
"Aku baru ingat jika ku memiliki jas baru yang belum pernah ku buka, hadiah dari kakak ku," jelas Tomoe yang belum merubah ekspresinya sama sekali. Seraphina pun mengangguk mengerti dan menuruti perkataan Tomoe.
Disisi lain, sang gadis hanya mengikuti Nagisa dengan jarak yang cukup jauh. Jaga jarak? Tentu, karena sang gadis belum tahu apa yang terjadi diantara mereka.
Sang gadis pun tampak beberapa kali ingin buka suara dan memanggil nama pria itu, namun ia tak sanggup menyuarakannya. Hingga Nagisa pun berhenti untuk berjalan saat mereka telah sampai di pintu keluar.
"Kemarilah," ucap Nagisa yang membuat sang gadis kembali berjalan bersamanya dan Nagisa pun mengantarnya pulang.
Dan selama perjalanan pun, tidak ada percakapan diantara mereka. Sangat berbeda dari sebelumnya.
"Maaf...," ucap sang gadis yang kini telah berada di depan rumahnya.
"Ini bukanlah kesalahanmu. Dan jangan menyalahkan dirimu atas kesalahan yang bukan kau perbuat," jelas Nagisa sembari mengelus pelan surai sang gadis dan membuat sang gadis merasa nyaman.
Namun hal itupun tak berlangsung lama, karena suara mesin mobil telah memecah kehangatan yang tercipta diantara mereka. Kemudian turunlah seorang rekan yang selalu berada disamping Nagisa, Ibara Saegusa yang kini tengah bersandar pada mobil yang telah terparkir rapih.
Nagisa pun langsung berbalik menuju rekannya tanpa mengucapkan apa-apa. Dan disaat Nagisa serta Ibara telah masuk dalam mobil, sang gadis pun mendekat.
"Hati-hati di jalan. Sangat rawan jika mengendarai mobil di malam hari. Selamat malam," ucap sang gadis dengan senyuman setipis benang.
"Terima kasih, Neko-chan," jawab Ibara yang disambut anggukan dari Nagisa.
Setelahnya, sang gadis pun mundur perlahan dan membiarkan mobil itu melaju, menerjang kegelapan malam dengan selamat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top