Chapter 17: Plan

*Rexa Pov*

"Hoi Dress, Smile, ayo bangun ini sudah pagi." Panggil seseorang padaku.

Aku membuka mataku perlahan dan mengerling kesumber suara, ternyata yang membangunkanku adalah Freckles. Langsung saja aku memakai penutup mataku lalu membangunkan Ciel yang masih tertidur. Dia juga nampak gelagapan dan cepat-cepat memakai penutup matanya segera setelah dia bangun, hahaha sepertinya ini akan menjadi hari berat bagi kami berdua.

Setelah berganti pakaian kami membantu orang-orang untuk memasak dan ini pertama kalinya aku melihat Ciel mengupas kentang, kelihatan sekali kalau dia belum terlatih, soalnya dia mengupas kentang hingga kedagingnya. Kalau aku sih sudah biasa, karena waktu di Sanguinem aku dan Ayame yang selalu memasak untuk anak-anak, terkadang aku ikut membantu Kirito jika aku tidak ada kerjaan. Melihat pekerjaannya yang tidak becus, dia sempat dimarahi hingga akhirnya Kirito memberi usul untuk membuat Fish and Chip karena mereka punya persediaan ikan.

"Ini bisa menjadi pelajaran bagimu Smile-kun." Ledekku tersenyum menyeringai padanya yang ditanggapi dengusan sebal.

Pada akhirnya karena pekerjaanku meracik bumbu serta memasak selesai, aku memutuskan untuk membantu Ciel mengupas kentang, ya aku merasa kasian juga padaya. Sampai seseorang menarik tanganku dan Ciel membuatku menghentikan acara mengupas kentangnya.

"Ayo Smile, Dress-san." Ucap Freckles.

"Eh memang mau kemana?." Tanya Ciel.

"Tentu saja mengambil makanan, kalau kita lamban kita tidak akan dapat dagingnya." Jawabnya segera menarik tangan kami berdua menerebos kerumunan orang yang saat ini tengah mengantri meminta makanan.

Pada akhirnya kami mendapat jatah makanan kami dan diantara kami bertiga porsi milik Freckles yang paling banyak, sedangkan aku hanya mengambil sedikit bahkan Ciel hanya mendapat roti saja.

"Kau cuma dapat roti ya?, ya mau bagaimana lagi ini aku bagi punyaku, kau itu kurus jadi harus banyak makan." Ucap Freckles menyerahkan beberapa makanan pada Ciel yang dijawab "Terima kasih" olehnya.

Aku hanya tersenyum tipis lalu merapihkan surai Ciel yang berantakan begitu juga pakaiannya.

"Kau nampak jelek kalau pakaianmu berantakan, lain kali kalau kau butuh bantuan merapikan pakaianmu katakan saja padaku." Ucapku tersenyum menyeringai melihat Ciel yang sudah sangat kesal.

"Hahaha terima kasih, aku pasti akan mengatakannya." Jawabnya tersenyum kesal dengan perempatan diwajahnya.

"Dress begitu perhatian ya dengan Smile dan kalian seperti tidak terpisahkan." Komentar Freckles.

"Itu karena aku saudara kembarnya jadi aku tak bisa jauh darinya, dan lagi sebagai seorang desaigner, aku merasa risih kalau seorang tidak memakai pakaian yang sesuai dan rapi." Jawabku tenang sambil memakan makananku.

"Aku tidak tau soalnya aku tidak pernah punya saudara kembar, tapi sepertinya menyenangkan kalau aku punya satu." Komentar Freckles tertawa lalu ikut memakan makanan didepannya.

"Hmm Black dan Gray benar-benar pintar memasak." Komentarnya sambil makan dengan lahap.

"Aku gak heran sih." Timpal Ciel.

"Aku dengar mereka mantan pelayan juga Gray merupakan anak dari Black, jadi pelayan bisa memasak juga ya, mereka bahkan membuat irisan kentangmu jadi enak."

"Oh." Jawab Ciel masih berusaha memakan daging yang sepertinya cukup keras untuknya.

"Yosh aku sudah selesai." Ucap Freckles membuatku terkejut mendapati piringnya telah kosong.

"Huh kau sudah selesai?." Tanyaku.

"Ya soalnya aku mau latihan, ayo." Jawabnya mulai berlari meninggalkan kami berdua, wah semangatnya, benar-benar berbeda dengan seseorang.

Selesai makan aku langsung pergi ke tenda latihan yang mana Yuu sudah menunggu disana bersama Kirito, Sebastian juga Will.

"Kalian disini juga, cepat sekali." Ucapku mendekat kearah mereka.

"Ya aku ingin latihan sebentar." Jawab Sebastian tersenyum kearahku.

"Hahaha latihan ya, aku baru tau kalau makhluk abadi seperti kalian juga butuh latihan." Ucapku sarkas menatap sweetdrop kearah Sebastian dan Will.

"Ya mau bagaimana pun juga kami ingin masuk kedalam angkatan utama supaya bisa menyelidiki mereka, bukankah lebih cepat selesai akan lebih baik." Jawab Kirito

"Mungkin kau benar juga, kalau begitu sebaiknya aku mulai mengerjakan pesanan dari Joker dan yang lainnya, ayo White-kun kita pergi." Ucapku menarik tangan Yuu menjauh dari mereka bertiga.

Tugas kami cukup banyak seperti memperbaiki kostum yang rusak dan membuat pakaian. Baru kali ini aku merasa kecapean mengerjakan tugas seperti ini, dan entah kenapa aku sedikit susah bernafas.

"Kau tak apa Rexa, wajahmu terlihat pucat?." Tanya Yuu menatap khawatir padaku.

"Aku tidak apa-apa, hanya kepanasan dan ingin mandi." Jawabku berbohong sambil mencoba tersenyum.

"Eh kalau kau mau mandi ada tempat pemandiannya loh disini." Ucap salah seorang wanita bersurai coklat yang juga merupakan anggota dari sirkus.

"Benarkah?."

"Yup, kalau kau mau aku bisa menunjukannya."

"Ah tentu saja, sudah lama sekali rasanya aku tidak mandi." Jawabku berdiri dari posisi dudukku dan menatap kearah Yuu.

"Aku pergi sebentar ya, bisa kau lanjutkan pekerjaanku?."

"Tenang saja, akan aku selesaikan dengan cepat, sebaiknya kau cepat mandi." Jawabnya sambil tersenyum lebar.

Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala, lalu melambiakan tanganku sebentar kearah Yuu sebelum ikut keluar bersama wanita itu.

"Aku belum tau siapa namamu?." Tanyaku pada wanita tadi.

"Namaku Lyly, salam kenal." Jawabnya tersenyum kearahku.

"Oh, kalau aku-."

"Dress kan?, aku sudah tau kok soalnya kau salah satu pendatang baru yang mempunyai bakat desaigner pakaian."

"Aku tidak sehebat itu kok."

"Tapi aku suka dengan semua rancanganmu."

"Terima kasih, aku hanya merancang apa yang memang cocok untuk kalian, itu saja." Jawabku tersenyum tipis.

Hingga tiba-tiba saja seseorang menabrakku dari arah depan tapi untungnya aku tidak sampai terjatuh, saat aku lihat ternyata Ciel yang menabrakku.

"Smile-kun?, ada a-." Tanyaku terputus begitu Ciel memelukku dengan sangat erat dan tubuhnya juga basah.

"Ah Lyly-san sepertinya aku tidak bisa ikut ke pemandian." Ucapku tersenyum kearah Lyly.

"Aku mengerti, kalau kau butuh apa-apa aku berada ditenda nomor 7, jaa Dresschan." Ucap Lyly melambaikan tangannya lalu pergi dari hadapanku dan Ciel.

Aku memandang Ciel yang masih memelukku dan tubuhnya sedikit bergetar, sepertinya dia kedinginan. Segera aku melepas jaket yang aku pakai lalu memakaikannya pada Ciel, walau sebenarnya aku cukup kedinginan apalagi saat Ciel memelukku dengan pakaian basah, membuat pakaianku juga ikut setengah basah.

"Ayo Ciel-kun, lebih baik kita mengganti pakaianmu terlebih dahulu, nanti kau bisa sakit."

"Sudah cukup."

"Huh?."

"Jika aku terus seperti ini aku bisa hancur." Lanjutnya mengeratkan pelukannya padaku.

"Apa kau sudah menyerah kek?, setauku kakek yang sering diceritakan ayah tidak pernah menyerah, apa Ciel-kun yang aku kenal sudah melemah?, ini tidak seperti dirimu saja." Bisikku yang saat ini sudah memeluk Ciel.

Aku merasakan tubuh Ciel menegang sesaat sebelum akhirnya dia menghela nafas.

"Bukan sepertiku ya." Gumamnya melepas pelukannya dariku dan menampilkan wajah lamanya.

"Benar, tidak seharusnya bagi seorang Earl Phantomhive untuk hidup dan bersikap seperti ini, lebih baik kita cepat selesaikan." Lanjutnya menatap kearahku.

"Itu yang aku suka darimu kek." Jawabku sambil menyeringai.

Tak lama Sebastian datang bersama Yuu dan Kirito dengan membawa pakaian ganti untuk kami berdua. Kamipun memutuskan untuk menjauh menuju ke pojok yang mana dekat sekali dengan hutan.

"Jika kita sudah menyelidiki tenda para pemain utama kita akan pulang, aku berniat untuk pergi kesana secara diam-diam, tapi aku tidak bisa bertahan lama dengan kondisi seperti ini, aku sudah berada didalam batasku." Ucap Ciel yang saat ini sedang berganti pakaian dengan bantuan dari Sebastian, tentunya aku berganti ditempat lain tapi tidak jauh dari mereka.

"Menurutku akan lebih mudah menerobos daripada menyelinap." Komentar Yuu.

"Benar, lagipula Shinigami itu terus menjaga kita agar tidak bergerak bebas pada malam hari." Timpal Kirito.

"Keberadaan Shinigami bukan berarti akan mengganggu jadi jangan terburu-buru." Ucap Ciel.

"Baik."

"Aku dan Rexa akan mencoba menyelinap saat pertunjukannya dimulai ketikah mereka semua jauh dari tenda, jika kami tidak dapat pergi kesana tidak akan ada gunakanya." Ucap Ciel.

"Jadi kita akan menerobos saat malam hari, bagaimana dengan ular milik Snake?." Tanyaku mendekati mereka setelah selesai mengganti pakaianku begitu juga Ciel.

"Aku dan Kirito bisa mengurus hal itu ojouchan, jadi kau tenang saja." Jawab Sebastian begitu Kirito memakaikan kain sebagai selimut untukku, tapi entah kenapa aku masih merasa kedinginan.

Dan sepertinya hal itu disadari oleh Kirito.

"Ada apa ojouchan? kau terlihat kedinginan?." Tanya Kirito.

"Ya sedikit, rasanya aku ingin meminum coklat atau teh hangat." Jawabku mengeratkan selimutnya pada tubuhku.

"Aku juga ingin cepat pulang dan makan sesuatu yang manis." Timpal Ciel yang sepertinya juga merasa kedinginan.

"Kalau aku ingin memakan kue yang dibuat Kirito." Timpal Yuu menghela nafas lelah.

"Aku bisa menyiapkanteh hangat yang manis untuk kalian nanti." Ucap Sebastian sambil tersenyum.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top