Chapter 15: Shinigami
Selanjutnya kami berpindah kesebuah ruang ganti dimana Joker akan mengetesku. Pertama aku mendesain pakaian untuk Joker, ya aku menggambar desain baju yang simple tapi berkelas dengan banyak warna disana. Setelah itu aku mulai membentuknya di torso dengan bantuan Yuu walau terkadang dia mengacaukannya, untung aku bisa mengatasi semuanya.
Tak lama satu set pakaian jadi dalam waktu 3 jam.
"Wah ini bagus sekali, seperti rancangan pro." Puji Joker saat melihat hasilnya.
"Terima kasih, dan pakaian ini bisa langsung digunakan." Jawabku tersenyum pokerface padanya.
"Kita tidak bisa mengeluarkannya senpai, dia bisa menjadi perancang handal untuk sirkus ini, kemampuannya sangat dibutuhkan." Ucap Dagger sambil memegang kedua pundakku.
"Tentu saja, lagipula aku sudah mendapat nama yang cocok untuk mereka." Jawab Joker.
Setelah itu kami disuruh berganti pakaian. Sebastian memakai pakaian serbah hitam dan Kirito memakai pakaian serba abu-abu, sedangkan aku memakai pakaian sama seperti Ciel, bedanya Ciel menggunakan celana sedangkan aku menggunakan rok. Lalu untuk Yuu sendiri mengenakan setelan jas berwarna putih kebalikan dari Sebastian.
"Semuanya, mulai hari ini kita ada teman baru, yang ini bernama Black." Ucap Joker memperkenalkan Sebastian yang diberi nama Black olehnya.
"Aku Black, senang berkenal dengan kalian." Ucap Sebastian tersenyum.
"Lalu disampingnya adalah Grey." Kali ini dia menunjuk pada Kirito yang memang berada disamping Sebastian.
"Halo namaku Grey, mohon bantuannya." Ucap Kirito tersenyum bisnis kearah mereka yang sempat membuat beberapa wanita pingsan.
"Selanjutnya yang memakai pakaian serbah putih bernama White." Ucap Joker menoleh kearah Yuu.
"Na-namaku White, ha-halo." Ucapnya agak gugup.
"Terus yang paling kecil disini bernama Smile." Ucap Joker memperkenalkan nama Ciel membuat Sebastian, Kirito dan Yuu menahan tawanya sedangkan aku hanya terkekeh melihat ekspresi kaget Ciel.
"Lalu yang terakhir adalah seorang gadis cantik bernama Dress." Ucapnya memperkenalkan diriku, huh Dress nama yang aneh.
"Kenapa Dress?." Tanyaku pada Joker.
"Karena kau akan menjadi perancang pakaian kami." Jawabnya dengan senyuman yang tak pernah luntur diwajahnya.
"Baiklah, namaku Dress, mohon bantuannya." Ucapku sambil membungkukkan tubuhku.
"Akrabkan diri kalian ya." Timpal Joker yang dijawab "baik" oleh mereka semua.
"Smile, sapa seniormu." Pinta Sebastian pada Ciel karena sejak tadi dia diam saja.
"Mo-mohon bantuannya." Ucapnya dengan nada gugup, dan kembali aku hanya bisa terkekeh melihat sikap Ciel sedangkan yang lainnya sudah tertawa dibelakang sana.
Selanjutnya kami diajak berkeliling oleh Joker serta menunjukan tenda tempat kami akan tidur nantinya, tenda dimana kami bisa mendapat makan dan lain sebagainya. Dia juga menjelaskan tentang tenda para pemain utama yang sempat aku, Sebastian dan Kirito lewati semalam. Dia juga mengatakan untuk menjahui tenda Snake karena disana banyak sekali ular.
"Oh iya mata kanan kalian kenapa Smile, Dress?." Tanya Joker pada kami berdua.
"Eh ini karena kecelakaan." Jawab Ciel.
"Begitu ya, kalian masih muda tapi sudah mengalami banyak hal, maa semuanya kesini dengan segala sesuatunya, sehingga kau bisa jadi hebat." Ucap Joker tersenyum kearah kami sembari merangkul leher Ciel lalu pergi menjauh dari tenda utama.
"Apa semuanya ikut berkeliling seperti kita tadi?." Tanya Kirito pada Joker.
"Ya hampir semua, tapi semua anggota angkatan pertama berasal dari kota yang sama, kami teman masa kecil sih."
"Semuanya?." Tanya Yuu.
"Ya."
Kami terus berjalan sampai aku mendengar seseorang pemain memainkan sebuah harmoika ditangannya terdengar seperti lagu yang sedikit sendu.
"Tom, tom anak laki-laki piper dari 'Mother Goose'?." Komentar Ciel.
"Oh kau tau juga ya Smile, walau itu hanya hal kecil." Ucap Joker.
"Ah majikanku dulu suka lagu itu."
"Hee?." Ucap Joker memandang curiga pada Ciel.
"Ya aneh juga kalau semua angkatan yang pertama itu adalah teman sejak kecil." Komentar Sebastian mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Benarkah?, tapi si Snake itu masih anak baru, kemampuannya sebagai pawang ular tidak buruk, dan karena kita tidak memiliki pawang ular dia menjadi angkatan pertama, jika kau angkatan pertama semuanya akan jadi mudah dan kau tak perlu khawatir dengan persaingannya, bahkan kau bisa menempati tenda pribadi, itulah kenapa mereka semuanya bekerja keras, lihat mereka semua, pertunjukannya masih lama tapi mereka semua rajin sekali berlatih demi mendapat debut pertunjukan mereka didepan publik, jadi berlatihlah dari hal yang dasar ya pemanasan lalu-." Ucap Joker terputus begitu ada seseorang memanggilnya.
"Joker, bisa bicara sebentar." Ucap seorang wanita yang ternyata adalah Beast.
"Baiklah." Jawab Joker lalu pergi bersama Beast keluar dari ruangan tempat para pemain berlatih, dia sempat menatap kearah Kirito dan Sebastian dengan wajah memerah.
"Sepertinya Beast menyukai kalian berdua." Komentarku masih menatap kearah terakhir kali mereka berdua terlihat.
"Hmm memangnya kenapa?, apa kau cemburu ojouchan?." Tanya Kirito tersenyum menyeringai kearahku yang sontak membuat semburat merah muncul diwajahku.
"Ti-tidak, a-aku hanya berkomentar kok."
"Hee tapi wajahmu berkata lain loh ojouchan." Ucap Kirito dan entah kenapa dia membisikan sesuatu padaku.
"Tenang saja ojouchan aku hanya tertarik pada ojouchan." Bisiknya yang lagi-lagi membuat wajahku memerah sampai telinga.
"Ehem, Rexa sebaiknya kita mulai merancang beberapa pakaian." Usul Yuu menarikku menjauh dari mereka bertiga, aku bisa melihat wajah kesal Yuu, huh memangnya dia kenapa?.
Aku akhirnya merancang pakaian dibantu oleh beberapa pemain yang mau menjadi modelku. Mereka nampak senang saat aku berhasil merancang pakaian untuk mereka, dan jujur saja senyuman mereka membuatku juga ikut tersenyum.
"Sebaiknya kita istirahat dulu." Usulku membuat Yuu langsung terduduk sambil menyenderkan tubuhnya.
"Hah ini melelahkan, walau kita cuma merancang, hei Rexa apa menurutmu sirkus ini ada hubungannya dengan penculikan anak-anak itu?." Tanya Yuu sembari melihat sekeliling.
"Aku tidak tau-huh."
"Ada apa Rexa?."
"Bukankah itu." Ucapku menatap kearah atas dimana ada seorang pria bersurai coklat dan berkacamata.
Bukankah dia Shinigami yang pernah kami temui saat melawan Angela?, kalau tidak salah namanya William T. Spears, tapi sedang apa dia disini?.
Aku pun segera mendekati Ciel dkk.
"Ada apa ini?." Tanyaku mendekat kearah mereka.
"Huh kamu kan orang yang bersama demon itu?." Tanya Will.
"Namaku Dress, aku saudara kembar dari Smile." Jawabku menatap datar padanya.
"Kebetulan sekali Dresschan, mungkin kau bisa memperkenalkan rekan-rekanmu pada Suit?." Pinta Daggre padaku.
"Baik, yang berpakaian serbah putih di sebelahku adalah White, sedangkan yang berpakaian hitam adalah Black, lalu yang pakai pakaian abu-abu Grey, dan terakhir bernama Smile." Ucapku memperkenalkan kami berlima walau aku yakin Will sudah tau dua diantara kami.
"Ya satukan tekad dan akrabkan diri kalian ya." Ucap Daggre sembari menepuk pundak Sebastian dan William.
"Maaf saja, tapi aku tidak mungkin bergabung dengan makhluk liar sepertinya." Tolaknya mulai berjalan meninggalkan kami.
"'Tidak mungkin?', sirkus itu harus kerja sama loh?." Omel Daggre yang sayangnya dihiraukan oleh William.
"Kenapa Shinigami bisa ada disini?." Tanya Ciel setengah berbisik.
"Entah, mungkin dia punya urusan lain." Komentarku.
"Jarang sekali mereka masuk ke tempat seperti ini." Timpal Sebastian.
"Tapi sekarang kita tau satu hal, pasti ada sesuatu di sirkus ini." Komentar Kirito masih memandang kearah Wiliam yang mulai menjauh.
"Benar, pasti ada sesuatu yang membuatnya kesini, Sebasti-ukh." Ucap Ciel terputus begitu Daggre merangkul lehernya.
"Sedang apa kau Smile?, kau harus latihan supaya tidak kalah dari mereka berempat, ayo kita latihan." Ucap Daggre menyeret Ciel menjauh.
Aku lantas menyuruh Yuu untuk ikut Ciel, walau dia sempat protes tapi aku memaksa dan untung dia menurutinya.
"Sekarang waktunya bertanya pada sang Shinigami itu, ano maaf kak." Panggilku mendekat kearah William diikuti Kirito dan Sebastian yang mengekor dibelakang, dia segera menoleh kearah kami dengan wajah datar.
"Kami ingin menanyakan sesuatu, bisa bicara sebentar?." Pintaku.
"Aku tidak akan bicara apapun." Jawabnya bersiap akan pergi tapi segera aku halangi dengan menarik tangannya.
"Aku mohon, ini tidak akan lama aku janji." Mohonku padanya.
Dia melihatku sebentar sebelum akhirnya menghela nafas.
"Baiklah hanya sebentar." Jawabnya berjalan keluar dari tenda.
Kami pun mulai mengikutinya keluar dari tenda menuju tempat yang cukup sepi agar tak ada yang mendengar percakapan kami.
"Jadi apa yang ingin kau tanyakan?." Tanya William to the poin.
"Pertama-tama aku akan memperkenalkan diriku, namaku Rexanne Phantomhive adik kembar dari Ciel dan ini adalah pelayanku Kirito Mikhaelish."
"William T. Spears, tapi kau bisa memanggilku Will."
"Kalau begitu Will-san, kenapa seorang Shinigami sepertimu berada ditempat ini?." Tanyaku.
"Soal itu, mereka mengirimku dari divisi managemen untuk membereskan 'mereka' yang masih menjalani hukuman, merepotkan saja, sebetulnya aku tidak yakin kalau aku diminta kesini untuk membereskan hal setingkat itu."
"Apa ada alasan bagi seorang Shinigami melakukan investigasi di situasi seperti ini?." Tanya Kirito.
"Tidak akan kuberitau masalah apapun tentang jiwa seseorang pada iblis, itu ibarat melempar kelinci pada binatang karnivora."
"Sayang sekali aku tidak tertarik dengan jiwa rendahan." Komentar Sebastian.
"Perkataan hebat untuk iblis yang lapar, walau kau sangat lapar hingga tidak sabar."
"Aku lelah melakukan kebiasaan menyantap santapan beberapa waktu yang lalu, tingkat kelaparan akan menentukan seberapa baik mangsa itu."
"Sayang sekali."
"Aku kehilangan rasa hormat padamu, selain itu aku sedang berbaik hati jadi jangan khawatir." Ucap Sebastian sembari menunjukan symbol yang ada ditangan kirinya.
"Baiklah biar aku jelaskan, dalam beberapa hari ini akan ada inspeksi terhadap jiwa dalam jumlah besar, ini kasus special jadi jangan halangi aku."
"Hmm susah juga ya, mau aku bantu?." Tawar Sebastian, tapi segera di tolak Will dengan cara menyerang Sebastian menggunakan senjatanya tapi hanya mengenai topi milik Sebastian.
"Tidak akan aku biarkan, kalau kau mencampuri urusanku akan aku tebas kau." Jawab Will menarik kembali senjata miliknya.
"Aku juga tidak mau bergabung dengan seorang Shinigami, dan sudah kujelaskan kalau aku tidak tertarik dengan jiwa rendahan." Ucap Sebastian sembari memakai kembali topinya.
"Hah kalian, bisa tidak-." Ucapku terputus begitu kami mendengar suara seseorang dibelakang kami semua.
"Oi pertunjuknnya akan dimulai, si pelempar pisau yang berisik itu memanggil." Ucap Ciel mendekat kearah kami bersama Yuu dibelakangnya.
"'Aku tidak melihatnya sebagai orang hebat', dasar iblis." Komentar Will sembari membenarkan letak kacamatanya.
"Kau hentikan perkataanmu itu, bagus kalau tadi mereka kira kau bercanda, tapi jika kau tidak bisa berbaur dengan manusia akan menjadi hal buruk bagi sang Shinigami." Komentar Ciel.
"Benar kami tidak akan mencampuri urusanmu jadi kau juga harus bersikap sama kepada kami ya?." Pinta Kirito tersenyum menyeringai kearah Will.
"Tentu saja, lagipula aku tidak ingin kalian mencampuri urusanku."
"Baguslah, mulai saat ini kita tidak akan mencampuri urusan satu sama lain." Ucap Ciel, aku bisa merasakan hawa dingin disekitar mereka.
"Kalau begitu Smile, aku minta kau mengawasi orangmu ini." Ucap Will terdengar seperti sebuah perintah.
"Cih aku tak mau dengar perintah orang yang berkacamata." Jawab Ciel dengan nada kesal.
"Namaku bukan 'orang berkacamata', tapi 'Suit'." Jawab Will sambil membenarkan letak kacamatanya membuatku sempat sweetdrop melihat kelakuannya.
"Hah terserahlah, ayo kita pergi." Ucap Ciel mulai pergi meninggalkan Will diikuti olehku, Kirito, Yuu dan Sebastian menuju ke panggung pertunjukan.
.
.
.
Hai bertemu lagi dengan saya Sakura...:D
Disini saya ingin kasih tau bahwa besok saya akan mengadakan Q&A untuk para Chara di The Last Phantomhive, dan boleh juga bertanya pada saya sendiri...
Jadi silahkan komentar di tulisan yang di tebalkan serta di kurung dibawah ini supaya saya tidak bingung bacanya, dan saya akan menjawab di Chapter berikutnya...
Asal pertanyaan jangan soal yayoi ya... :)
Terima kasih karena sudah menikmati cerita saya selama ini, tetap dukung saya ya :D
(Kalau mau bertanya di Q&A silahkan komentar di tulisan ini)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top